Anda di halaman 1dari 22

MANAJEMEN KUALITAS DAN PRINSIP-PRINSIPNYA

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Manajemen Kualitas

Oleh :

Reza Rahman 2102010005


Dita Raudya Tujjahra 2102010010
Resty Cahyati 2102010013
Yeja Firginia Listanti 2102010030
Nining Yuningsih 2102010038

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PERJUANGAN
TASIKMALAYA
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul

“Manajemen Kualitas Dan Prinsip-Prinsipnya”. Makalah ini membahas mengenai

Manajemen Kualitas dan Prinsip-prinsipnya

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Gian Riksa Wibawa,

M.M selaku dosen mata kuliah Manajemen Kualitas. Penulis juga ucapkan kepada

teman-teman yang telah bekerja sama dengan baik sehingga makalah ini dapat

terselesaikan tepat pada waktunya

Demikianlah penulis menyadari, makalah yang penulis tulis ini masih jauh

dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis dengan kerendahan hati

mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis

nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Tasikmalaya, 23 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah................................................................................1

B. Rumusan Masalah..........................................................................................2

C. Tujuan Makalah.............................................................................................2

D. Kegunaan Makalah........................................................................................3

BAB II.....................................................................................................................4

A. Pengertian Manajemen Kualitas...................................................................4

B. Komponen Utama Dalam Manajemen Kualitas..........................................9

C. Prinsip-Prinsip Manajemen Kualitas.........................................................10

D. Kriteria Manajemen Kualitas.....................................................................11

E. Tujuan Manajemen Kualitas.......................................................................12

F. Tahapan Manajemen Kualitas....................................................................13

G. Manfaat Manajemen Kualitas.....................................................................15

BAB III..................................................................................................................17

PENUTUP.............................................................................................................17

A. Kesimpulan....................................................................................................17

B. Saran..............................................................................................................17

Daftar Pustaka......................................................................................................18

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Total Manajemen Quality dapat Mendefinisikan mutu atau kualitas

memerlukan pandangan yang komprehensif. Ada beberapa elemen bahwa

sesuatu dikatakan berkualitas diantaranya yaitu Kualitas meliputi usaha

memenuhi atau melebihi harapan pelanggan, Kualitas mencakup produk,

jasa, manusia, proses, dan lingkungan, Kualitas merupakan kondisi yang

selalu berubah (apa yang dianggap berkualitas saat ini mungkin dianggap

kurang berkualitas pada saat yang lain), Kualitas merupakan suatu kondisi

dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan

lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

Menurut Santosa, 1992,p.33 Sistem manajemen yang mengangkat

kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan

dengan melibatkan seluruh anggota organisasi

Drs. M.N. Nasution, M.S.c., A.P.U. mengatakan bahwa Total

Quality Management merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan

usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi

melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses,

dan lingkungannya.

Adapun 3 komponen utama Manajemen Kualitas yaitu

pengendalian, jaminan, dan perbaikan kualitas. Pada penerapannya pun

1
2

tidak hanya berfokus pada mutu produk saja namun juga cara

pencapaiannya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan

rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan Manajemen Kualitas?

2. Apa komponen utama dalam Manajemen Kualitas?

3. Apa saja prinsip-prinsip Manajemen Kualitas?

4. Apa kriteria Manajemen Kualitas?

5. Apa tujuan dari Manajemen Kualitas?

6. Apa saja tahapan Manajemen Kualitas?

7. Apa manfaat Manajemen Kualitas?

C. Tujuan Makalah
Setiap kegiatan yang dilakukan seseorang tentunya akan memiliki

tujuan-tujuan yang hendak dicapai. Demikian pula pembahasan dalam

penulisan makalah yang berjudul “Manajemen Kualitas dan Prinsip-

Prinsipnya” adalah sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Manajeme

Kualitas.

Selain itu, adapaun tujuan dari penulis dalam penulisan makalah ini

antara lain :
3

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Manajemen

Kualitas

2. Untuk mengetahui komponen utama apa yang ada didalam

Manajemen Kualitas

3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip Manajemen Kualitas

4. Untuk mengetahui kriteria Manajemen Kualitas

5. Untuk mengetahui apa tujuan dari Manajemen Kualitas

6. Untuk mengetahui apa saja tahapan dari Manajemen Kualitas

7. Untuk mengetahui apa manfaat dari Manajemen Kualitas

D. Kegunaan Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik

teoritis maupun secara praktis.

Secara teoritis makalah ini berguna sebagai pembahasan mengenai

Manajemen Kualitas dan Prinsip-prinsipnya.

Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi :

1. Bagi penulis, untuk menambah wawasan dalam bidang Manajemen

Kualitas.

2. Bagi pembaca, agar penulisan makalah ini dapat dijadikan bahan

tambahan pengetahuan bagi pihak yang memerlukan, dan menambah

wawasan dalam bidang Manajemen Kualitas.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Kualitas


Perkembangan manajemen kualitas telah dimulai sejak awal tahun

1920 yang dimotori oleh beberapa ahli di bidang kualitas. Periode ini dapat

dikatakan sebagai periode awal yakni 1920-1940. Pada periode ini manajemen

kualitas fokusnya masih sebatas pada inspeksi atau pengawasan. Pandangan

saat itu menyatakan bahwa bila inspeksi dilakukan dengan baik, maka hasil

kerja akan baik pula. Bila hasil kerja baik dalam arti sesuai dengan spesifikasi

yang diinginkan, maka disebut berkualitas. Berdasarkan pandangan yang

demikian, maka posisi inspektor menjadi penting. Mereka melakukan

pengawasan dengan mengukur hasil produksi berdasarkan spesifikasi. Untuk

memudahkan kerja mereka, maka penggunaan konsep statistik yang

dikembangkan untuk dapat diaplikasikan dalam pengendalian variabel produk

seperti panjang, lebar, berat, tinggi, daya tahan melalui pengambilan sampel

untuk menguji penerimaan kualitas produk. Pemanfaatan konsep statistik di

bidang manajemen kualitas saat itu diprakarsai oleh para ahli seperti Walter

A. Stewart, H.F. Dodge, dan H.G. Romig.

Periode kedua (1940-1985). Manajemen kualitas pada periode awal

yang berfokus semata pada inspeksi, ternyata dalam perkembangannya tidak

mampu mengatasi persoalan-persoalan terkait kualitas, sehingga juga tidak

4
5

membuat perusahaan menjadi lebih berdaya saing. Persoalan-

persoalan kualitas yang tak dapat diatasi oleh manajemen kualitas yang

semata berfokus pada inspeksi telah mendorong perubahan pandangan. Yang

dulu dikatakan bahwa persoalan peningkatan kualitas dapat diatasi dengan

inspeksi, namun perlu suatu pengendalian kualitas. Berdasarkan pandangan

yang demikian, maka tanggung jawab kualitas dialihkan ke bagian quality

control independent. Pada periode kedua ini, pertama kali diiperkenalkan

konsep total quality control oleh Feigenbaun pada tahun 1960 yang kemudian

dikembangkan menjadi total quality control organizationwide di tahun 1970

dan menjadi konsep total quality system pada tahun 1983. Pengendalian

kualitas berkembang menjadi penjaminan kualitas yang berfokus kepada

proses dan kualitas produk melalui pelaksanaan audit operasi, pelatihan

analisis, kinerja teknis, dan petunjuk operasi untuk peningkatan kualitas.

Aspek kualitas mulai dievaluasi melalui penerapan fungsi-fungsi manajemen

kualitas.

Periode ketiga (1985-1990). Pada masa ini muncul kesadaran bahwa

manajemen kualitas hanya akan efektif bila dilaksanakan secara komprehensif

dan holistik. Mulai dari awal proses hingga hasil akhir, mulai dari manajemen

puncak hingga pekerja di shop floor. Pada periode ini pula diperkenalkan

konsep total quality management. Selanjutnya Total Quality Management

berkembang menjadi learning organization yang menggunakan filosofi


6

continous quality improvement dan menggunakan konsep manajemen

pengetahuan.

Periode keempat (Abad XX-sekarang). Perkembangan pesat di bidang

teknologi informasi, juga berimbas pada perkembangan pesat di bidang

manajemen kualitas. Saat ini, konsep manajemen kualitas berkembang

bersama dengan berkembangnya konsep e-learning atau electronics learning.

Aplikasi manajemen kualitas menjadi lebih canggih dengan memanfaatkan

teknologi informasi. Mulai dari bagaimana persoalan kualitas diidentifikasi,

bagaimana perencanaan kualitas disusun hingga bagaimana pengendalian

kualitas dilakukan, semuanya dapat dilakukan dengan cepat dan akurat.

Total Quality Management, merupakan perkembangan lebih lanjut

dari peningkatan kualitas yang dibicarakan oleh Deming. TQM diperkirakan

muncul pada tahun 1980 dari Jepang yang menerapkan peningkatan kualitas

secara terus-menerus. TQM terus berkembang dan pada tahun 1990 telah

banyak diadaptasi oleh banyak perusahaan.

Filosofi dari TQM atau total quality management adalah selalu

meningkatkan kualitas barang dan jasa untuk meningkatkan kepuasan

pelanggan sebagai strategi jangka panjang perusahaan dalam bersaing dan

bertumbuh. Peningkatan kualitas harus dikerjakan seluruh lini perusahaan

mulai dari pembelian barang baku, proses produksi, bagian keuangan , bagian

sumber daya manusia dan lain-lain.


7

Pengertian Total Manajemen Quality Mendefinisikan mutu/kualitas

memerlukan pandangan yang komprehensif. Ada beberapa elemen bahwa

sesuatu dikatakan berkualitas, yakni :

1. Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan

pelanggan.

2. Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan.

3. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (apa yang

dianggap berkualitas saat ini mungkin dianggap kurang

berkualitas pada saat yang lain).

4. Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan

dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang

memenuhi atau melebihi harapan.

Mutu terpadu atau disebut juga Total Quality Management (TQM)

dapat didefinisikan dari tiga kata yang dimilikinya yaitu: Total (keseluruhan),

Quality (kualitas, derajat/tingkat keunggulan barang atau jasa), Management

(tindakan, seni, cara menghendel, pengendalian, pengarahan). Dari ketiga kata

yang dimilikinya, definisi TQM adalah: “sistem manajemen yang berorientasi

pada kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dengan kegiatan yang

diupayakan benar sekali (right first time), melalui perbaikan

berkesinambungan (continous improvement) dan memotivasi karyawan“ (Kid

Sadgrove, 1995). Seperti halnya kualitas, berikut merupakan pengertian Total

Manajemen Quality menurut para ahli, antara lain:


8

Perpaduan semua fungsi dari perusahaan ke dalam falsafah holistik yang

dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork, produktivitas, dan

pengertian serta kepuasan pelanggan (Ishikawa, 1993, p.135).

1. Sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha

dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan

seluruh anggota organisasi (Santosa, 1992, p.33).

2. Suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk

memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus

menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya.

3. Gaspersz (2001:4), “TQM didefinisikan sebagai suatu cara

meningkatkan performansi secara terus-menerus (continuous

performance improvement) pada setiap level operasi atau proses,

dalam setiap area fungsional dari suatu organisasi, dengan

menggunakan semua sumber daya manusia dan modal yang

tersedia.

4. Menurut Purnama (2006:51), “TQM adalah sistem terstruktur

dengan serangkaian alat, teknik, dan filosofi yang didisain untuk

menciptakan budaya perusahaan yang memiliki fokus terhadap

konsumen, melibatkan partisipasi aktif pekerja, dan perbaikan

kualitas terus-menerus dengan tujuan agar sesuai dengan harapan

konsumen.
9

5. Hitt,  Ireland  dan  Hoskisson  (2001:223)  mengatakan  “TQM

adalah inovasi manajerial yang menekankan komitmen  total

organisasi kepada pelanggan dan untuk terus-menerus melakukan

perbaikan  setiap proses melalui penggunaan pendekatan

pemecahan masalah, digerakkan oleh data, didasarkan pada

pemberdayaan kelompok- kelompok dan tim-tim karyawan.

6. Drs. M.N. Nasution, M.S.c., A.P.U. mengatakan bahwa Total

Quality Management merupakan suatu pendekatan dalam

menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya

saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa,

tenaga kerja, proses, dan lingkungannya.

B. Komponen Utama Dalam Manajemen Kualitas


Manajemen ini memiliki 3 komponen utama yaitu pengendalian,

jaminan, dan perbaikan kualitas. Pada penerapannya pun tidak hanya berfokus

pada mutu produk saja namun juga cara pencapaiannya. Berikut 3 komponen

utama manajemen ini.

1. Pengendalian kualitas. Pengendalian kualitas pada manajemen Mutu yaitu

sebuah proses dimana identitas atau organisasi meninjau kualitas dari

semua unsur yang terlibat dengan proses produksi.


10

2. Jaminan kualitas. Komponen utama manajemen ini salah satunya adalah

jaminan kualitas. Jaminan kualitas sendiri adalah cara untuk mencegah

kesalahan atau cacat pada produk yang diproduksi. Karena hal ini akan

berdampak pada kualitas layanan ke pelanggan.

3. Perbaikan kualitas. Perbaikan kualitas berguna untuk menghadapi

lingkungan eksternal yang selalu berubah seperti selera pelanggan. Hal ini

dapat dilakukan dengan melakukan pengujian kualitas produk secara

berkala agar dapat memuaskan pelanggan.

C. Prinsip-Prinsip Manajemen Kualitas


Pada ISO 9001:2015 prinsip manajemen kualitas terdiri dari 7 prinsip

diantaranya :

1. Costumer Focus

Fokus utama manajemen mutu adalah untuk memenuhi persyaratan

pelanggan dan berjuang untuk melampaui harapan pelanggan.

2. Leadership

Pemimpin dari semua tingkatan menetapkan serta menyatukan

tujuan, arahan dan menciptakan kondisi dimana orang-orang terlibat

dalam mencapai sasaran organisasi.

3. Engagement of People
11

Kompeten, mampu diberdayakan, dan keterlibatan orang-orang di

semua tingkatan, adalah hal yang penting untuk menambah

kapabilitas organisasi dalam menciptakan dan memberikan nilai.

4. Process Approach

Hasil yang dapat diprediksi dan konsisten akan tercapai lebih efektif

dan efisien jika aktifitas-aktifitas dapat dimengerti dan dikelola

sebagai proses-proses yang saling berkaitan serta berfungsi sebagai

suatu sistem yang utuh.

5. Improvement

Organisasi-organisasi yang sukses selalu fokus terhadap perbaikan.

6. Evidence-Based Decision Making

Pengambilan keputusan berdasarkan analisis dan evaluasi data dan

informasi memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk mencapai

hasil yang diharapkan.

7. Relationship Management

Untuk mempertahankan kesuksesan, organisasi harus mengelola

hubungannya dengan pihak-pihak yang berkepentingan diantaranya

adalah para pemasoknya.


12

D. Kriteria Manajemen Kualitas


Manajemen kualitas tersebut dikatakan berhasil apabila apa yang

dikelolanya itu telah memenuhi beberapa kriteria. Pendapat tersebut

dinyatakan oleh Garvin. Menurut beliau kriteria tersebut diantaranya :

1. Performance (kinerja) : merupakan karakteristik pokok dari produk

inti.

2. Features : merupakan karakteristik pelengkap atau juga sebagai

tambahan

3. Reliability (kehandalan) : merupakan kemungkinan tingkat kegagalan

pemakaian

4. Conformance (kesesuaian) : merupakan sejauh mana karakteristik

desain serta juga operasi produk memenuhi standar – standar yang

sudah ditetapkan sebelumnya.

5. Durabilty (daya tahan) : merupakan mengukur berapa lama suatu

umur teknis atau juga umur ekonomis suatu produk.

6. Serviceability (pelayanan) : merupakan mudah untuk diperbaiki, yang

melingkupi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, fasilitas, dalam

pemeliharaan serta juga penanganan keluahan yang memuaskan.

7. Aesthetics (estetika) : merupakan menyangkut pola, rasa serta juga

daya tarik produk

8. Percived Quality : merupakan menyangkut Citra atau juga reputasi

produk dan juga tanggung jawab perusahaan terhadap produk.


13

E. Tujuan Manajemen Kualitas


Manajemen kualitas tentu memiliki serangkaian tujuan yang harus dicapai

oleh perusahaan. Tujuan tersebut terdiri dari:

1. Menetapkan visi dan standar kerja yang harus dipenuhi oleh karyawan

2. Meningkatkan semangat dan motivasi kerja dalam perusahaan

3. Meningkatkan kepercayaan pelanggan dan klien terhadap produk yang

dihasilkan oleh perusahaan

4. Menghadirkan inovasi atau pengembangan dalam perusahaan melalui

peningkatan kualitas

F. Tahapan Manajemen Kualitas


Didalam manajemen mutu, ada beberapa tahapan maupun proses yang

perlu dilakukan yaitu :

1. Perencanaan dan Strategi Mutu

Untuk mencapai suatu tujuan, diperlukan proses perencanaan dan strategi

yang matang agar keputusan-keputusan yang diambil dapat lebih terarah

dan sesuai. Hal ini juga berlaku di dalam dunia bisnis. Untuk

melaksanakan, harus diawali dengan perencanaan yang baik. rencana dan

strategi yang dibuat pun juga harus memiliki struktur tahapan atau proses

yang tepat. Hal ini dilakukan agar kualitas mutu yang diinginkan dapat

tercapai dan memenuhi standar yang berlaku.


14

Selain itu, di dalam tahap perencanaan strategi ini juga perlu dilakukan

analisis untuk mengetahui kebutuhan dari konsumen atau pelanggan agar

membantu meningkatkan kepuasan pelanggan terhadap produk maupun

jasa yang dihasilkan.

2. Implementasi Perencanaan Mutu

Setelah melakukan perencanaan strategi yang matang, implementasi mutu

diperlukan untuk mengaplikasikan hasil rancangan yang sudah dibuat. Di

dalam proses implementasi mutu, ada hal yang perlu diperhatikan, seperti

standar pengerjaan atau pembuatan produk, dan pengecekan kualitas

mutu. Jika sudah sesuai dengan standar mutu yang digunakan oleh

perusahaan, barulah produk maupun hasil akan diberikan dan

disebarluaskan kepada para konsumen di luar.

3. Evaluasi Mutu

Evaluasi diperlukan supaya perusahaan bisa merefleksi setiap keberhasilan

dan kegagalan dalam kegiatan operasionalnya. Dalam tahap ini,

perusahaan meninjau kembali hasil atau output dari setiap kegiatan

operasional yang telah dikerjakan. Hasil tinjauan tersebut berguna sebagai

review yang bisa menjadi perbaikan atau pengembangan perusahaan pada

masa mendatang.

Kesuksesan perusahaan tidak hanya diukur dari angka penjualan atau

keuntungan yang telah diraih. Manajemen kualitas juga menjadi faktor

penting supaya perusahaan terus meningkatkan mutu segala aspek,


15

termasuk kualitas tugas karyawan. Key Performance Indicator (KPI)

menjadi indikator penting dalam menilai kualitas pekerjaan karyawan

Anda. Karyawan yang konsisten dalam menghasilkan KPI yang

memuaskan layak mendapatkan rewards dari Anda sebagai atasannya.

G. Manfaat Manajemen Kualitas


1. Meningkatkan Kepercayaan Dan Kepuasan Pelanggan

Melalui jaminan mutu yang terorganisasi dan sistematik pada sistem

manajemen mutu akan meningkatkan kepercayaan dan kepuasan

pelanggan terhadap pelayanan perusahaan. Proses dokumentasi dalam ISO

9001:2015 menunjukkan bahwa suatu kebijakan, prosedur, dan instruksi

yang berkaitan dengan mutu telah direncanakan dengan cara sebaik

baiknya.

2. Meningkatkan Image Positif Dan Daya Saing Perusahaan

Perusahaan atau Organisasi yang telah bersertifikatkan ISO 9001:2015

diizinkan untuk membuat iklan pada media massa bahwa SMM dari

organisasi itu telah diakui secara internasional. Hal ini tentunya akan

meningkatkan image perusahaan serta meningkatkan daya saing

perusahaan dalam memasuki pasar global.

3. Menghemat Biaya Dan Mengurangi Audit


16

Audit SMM dari suatu organisasi yang telah memperoleh sertifikat ISO

9001:2015 dilakukan secara periodik dari lembaga registrasi sehingga

pelanggan tidak perlu melakukan  audit  sistem manajemen mutu. Hal

demikian akan menghemat biaya dan mengurangi duplikasi audit oleh

pelanggan.

4. Meningkatkan Mutu Dan Produktivitas Perusahaan

Melalui kerjasama dan komunikasi yang lebih baik dan  sistem

pengendalian yang konsisten maka akan meningkatkan  mutu perusahaan.

Selain itu penerapan SMM di perusahaan akan meningkatkan

produktivitas, moral dan motivasi kerja karyawan.

5. Mengelola Manajemen Perusahaan Dengan Standar Internasional

Dengan adanya SMM, maka perusahaan akan mengatur dan memberikan

pelatihan secara sistematik kepada semua karyawan serta manajer

organisasi melalui prosedur dan instruksi yang terintegrasi. Hal ini tentu

akan menumbuhkan budaya perbaikan yang berkesinambungan dan

berdampak positif untuk kemajuan perusahaan.

6. Mengelola Manajemen Risiko Perusahaan

Dengan adanya implementasi SMM maka akan memudahkan perusahaan

dalam mengidentifikasi, mengelola, memonitor, dan mengurangi

terjadinya resiko dalam bisnis. Risiko merupakan suatu efek

ketidakpastian pada hasil yang diharapkan. Hal ini akan membantu

perusahaan ataupun organisasi untuk menentukan faktor-faktor yang dapat


17

menyebabkan sistem manajemen mutunya memberikan hasil yang berbeda

dari yang telah direncanakan.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari berbagai penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa manajemen
kualitas sangat penting dilakukan oleh perusahaan karena akan berdampak pada
keberlangsungan hidup perusahaan di tengah masyarakat. Adanya manajemen
kualitas adalah untuk menjaga kestabilan, mengatur dan mengendalikan
mutu/kualitas produk maupun jasa perusahaan agar kualitasnya dapat bertahan
dengan baik bahkan meningkat dari sebelumnya.
Pentingnya manajemen kualitas dalam perusahaan karena menyangkut
kepentingan umum dan memberikan dampak di berbagai aspek terutama
masyarakat yang menjadi konsumen. Maka dari itu, manajemen kualitas tidak
hanya dilihat dari segi produk dan jasa, melainkan seluruh aspek perusahaan harus
dilakukan pengendalian kualitas agar dapat menciptakan keamanan dan
kenyamanan produk yang dihasilkan.

B. Saran
Berdasarkan temuan-temuan dalam penulisan ini, penulis dapat
menyampaikan beberapa saran sebagai berikut.
1. Bagi sebuah manajemen maupun organisasi, penulisan ini diharapkan
mampu memberikan pengetahuan tambahan sebagai pedoman maupun acuan
dimasa mendatang.
2. Bagi konsumen penulisan ini diharapkan selain mampu memberikan sebuah
pengetahuan baru tulisan ini juga diharapkan mampu memberikan
pandangan baru dalam memandang sebuah sistem dari suatu manajemen itu
sendiri.
3. Bagi penulis lain, penulis berharap mampu meneliti lebih lanjut penelitian
ini sehingga diperoleh hasil yang lebih meyakinkan dan akurat sebagai
kajian ilmu dimasa mendatang.

18
Daftar Pustaka

East, Proxsis, 2015. Manajemen Mutu. Diakses pada 23 Maret 2023.


https://surabaya.proxsisgroup.com/manajemen-kualitas-quality-management/.
Principles, ISO Quality Management, 2015. Prinsip Manajemen Mutu. Diakses pada
23 Maret 2023. https://qmc.binus.ac.id/2015/12/07/7-prinsip-manajemen-
mutu-quality-management-principles/#:~:text=Pada%20ISO
%209001%3A2008%20prinsip,8.%20Mutual%20Benficial%20Suppliers
%20Relationship.
Sodexo, 2022. Manajemen Kualitas. Diakses pada 23 Maret 2023.
https://www.sodexo.co.id/manajemen-kualitas-adalah/.

19

Anda mungkin juga menyukai