Bandung - Penanganan penyakit masyarakat dan kesejahteraan sosial di Kota Bandung masih lemah.
Terbukti masih banyak ditemui pengamen dan anak jalanan, bahkan manusia silver di perempatan-
perempatan.
Seperti yang terlihat sore ini di perempatan Sukajadi-Pasteur, begitu miris melihat anak-anak balita
yang bermain di pembatas jembatan layang Pasupati padahal laju kendaraan dari arah Sukajadi yang
hendak berbelok ke jembatan layang Pasupati rata-rata bekecepatan tinggi.
Sementara di sudut trotoar terlihat gerombolan pemuda dan ada sebagian ibu-ibu yang menggendong
anaknya. Sudut trotoar itu juga dipakai untuk tempat mangkal manusia silver. Pemandangan seperti
itu sudah tidak aneh terlihat. Sebelumnya detikcom pernah melihat anak-anak usia sekolah di
perempatan Supratman-Ahmad Yani yang berjoget-joget untuk mendapatkan uang.
Hingga saat ini belum ada gebrakan dari Dinas Sosial Kota Bandung untuk penanganan anak jalanan,
pengamen dan PMKS yang lainnya. Sehingga kemajuan infrastruktur Kota Bandung saat ini tidak
diimbangi dengan kesejahteraan sosial.
Sumber: https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-3033454/miris-anak-jalanan-masih-banyak-di-bandung
Mengacu kepada artikel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengamen dan
anak jalanan merupakan masalah sosial yang dihadapi oleh Kota Bandung. Walikota
Bandung merencanakan program pengentasan masalah sosial tersebut bersama dengan
Dinas sosial Kota Bandung, dan tim ahli di bidang sosial dan kemasyarakatan.
Anda (anggap saja) sebagai tim ahli di bidang sosial dan kemasyarakatan, akan
melakukan penelitian tentang permasalahan anak jalanan ini, dan hasil penelitian anda
nanti akan menjadi referensi bagi Walikota Bandung untuk membuat kebijakan terkait
permasalahan di atas.
Dalam melakukan kegiatan penelitian, ada tahap-tahap yang harus di lakukan
oleh seorang peneliti, yaitu:
1. Merancang penelitian
2. Menyusun proposal penelitian
3. Melakukan penelitian
4. Membuat laporan hasil penelitian
Jawab:
1. Topik penelitian
Permasalahan anak jalanan di Kota Bandung
2. Rumusan masalah
Agar peneliti dapat memperjelas hal yang menjadi masalah di bagian rumusan
masalah. Oleh karena itu penulis merumuskan masalah penelitian ini melalui
pertanyaan secara operasional.
1. Apakah faktor penyebab banyaknya anak jalanan di Kota Bandung?
2. Bagaimanakah Implementasi UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
oleh Dinas Sosial Kota Bandung dalam Menangani Anak Jalanan?
3. Bagaimana peran rumah singgah dalam memberikan pembelajaran gratis bagi
anak jalanan di Kota Bandung?
3. Tujuan penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui faktor penyebab banyaknya anak jalanan di kota Bandung.
2. Untuk mengetahui implementasi UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak oleh Dinas Sosial Kota Bandung dalam menangania anak jalanan.
3. Untuk mengetahui peran rumah singgah dalam memberikan pembelajaran gratis
bagi anak jalanan di Kota Bandung.
4. Manfaat penelitian
Sesuai dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini terdapat manfaat
penelitian yang dirincikan di bawah ini:
1. Hasil penelitian dapat menjadi masukan khususnya bagi Dinas Sosial dalam
menangani permasalahan anak jalanan.
2. Hasil Penelitian dapat mendorong pemaksimalan implementasi UU No 23 Tahun
2002 Tentang Perlindungan Anak Oleh Dinas Sosial Kota Bandung dalam
menangani Anak Jalanan.
3. Hasil Penelitian dapat menjadi rujukan bagi peneliti lain.
5. Kerangka teori
Anak jalanan
Departemen Sosial RI mendefinisikan anak jalanan sebagai anak yang sebagian
besar menghabiskan waktunya untuk mencari nafkah atau berkeliaran di jalanan
ataupun tempat-tempat umum lainnya.
Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia dalam penelitiannya membedakan dua
kelompok jalanan, yaitu anak yang hidup di jalan (Clidren of the street) dan anak
kerja di jalan (Children on the street). Anak yang hidup di jalanan ini ialah anak yang
seluruh waktunya di habiskan di jalan untuk bertahan hidup, dan juga anak-anak
tersebut dalam hubungan dengan orang tua sudah tidak lagi terjalin atau dapat
dikatakan putus sama sekali. Anak yang hidup di jalan ini memperlakukan ruang
publik sebagai tempat untuk melangsungkan dan untuk hidup. Dari penelitian yang
telah ada anak-anak yang hidup di jalan merupakan anak yang berasal dari keluarga
gelandangan dan juga merupakan anak yang hidup sendiri di jalanan. Sedangkan anak
kerja di jalan ialah anak yang bekerja atau mencari uang di jalan tetapi anak-anak
tersebut masih pulang ke rumah, dan hubungan dengan orang tua masih tejalin dengan
baik.
Dinas Sosial
Dinas sosial merupakan unsur pelaksana Pemerintah daerah di bidang sosial yang
dipimpin oleh kepala dinas yang berkedudukan dan bertanggung jawab kepada
Gubernur melalui sekretaris daerah. Dinas Sosial Kota Bandung mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas umum Pemerintahan dan pembangunan di bidang
kesejahteraan sosial dan keagamaan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Dinas
Sosial mempunyai fungsi:
1. Perumusan kebijakan teknis dibidang sosial
2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang sosial
3. Pembinaan dan pelaksaan tugas di bidang sosial
4. Pelaksaaan tugas lain yang diberikan oleh pemerintah sesuai tugas danfungsinya
Rumah Singgah
Rumah singgah bisa diartikan sebagai bangunan atau tempat tinggal yang di tempati
dalam waktu yang tidak lama. Sedangkan secara etimologi, Rumah Singgah adalah
suatu wahana yang di persiapkan sebagai perantara antara anak jalanan dengan pihak-
pihak yang membantu
mereka. Sedangkan menurut M. Hakim Junaidi, Rumah Singgah merupakan suatu
shelter yang berfungsi sebagai tempat tinggal, pusat kegiatan dan pusat informasi bagi
anak jalanan. Dari pengertian diatas Rumah Singgah merupakan proses informal yang
memberikan suasana
resosialisasi kepada anak jalanan terhadap sistem nilai dan norma yang berlaku di
masyarakat setempat. Rumah Singgah merupakan tahap awal bagi seorang anak untuk
memperoleh pelayanan selanjutnya, oleh karenanya penting menciptakan Rumah
Singgah sebagai tempat yang aman, nyaman, menarik, dan menyenangkan bagi anak
jalanan sehingga anak akan selalu di Rumah Singgah.
6. Hipotesis penelitian
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara dari rumusan masalah
atau pernyataan penelitian. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu:
H0 = Tidak ada hubungan antara program belajar di rumah singgah dengan
keterampilak sosial pada anak jalanan.
H1 = Terdapat hubungan antara program belajar di rumah singgah dengan
keterampilan sosial pada anak jalanan.