Anda di halaman 1dari 11

TQC DAN SEVEN TOOLS

DI SUSUN OLEH :

1. ARIE UMBARA (111911360)


2. M
3. M

KELAS : MA.19.B.1 KWU

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS PELITA BANGSA
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberi rahmat dan
karunia – Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi salah satu
tugas kelompok yang diberikan oleh dosen pada mata kuliah Total Quality Management
(TQM) yang berjudul “ TQC Dan Seven tools ”.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu,
kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
semua pihak sangat kami harapkan demi perbaikan pada tugas selanjutnya. Harapan kami
semoga tugas ini bermanfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca lain pada umumnya.

Cikarang, 26 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang.....................................................................................................................4
1.2. Tujuan Penulisan.................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
2.1. Pengertian TQC ( Total Quality Control ).........................................................................6
BAB III................................................................................................................................................10
PENUTUP...........................................................................................................................................10
3.1. Kesimpulan.........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada hakekatnya suatu perusahaan didirikan untuk mencapai keuntungan yang


optimal. Dengan keuntungan yang maksimal maka suatu perusahaan dapat terus menjalankan
bisnis dan terus berproduksi untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan
keuntungan yang diperolehnya itu perusahaan akan dapat mempertahankan usahanya,
sehingga kelangsungan hidup perusahaan akan terjamin. Pelaksanaan pengawasan dalam
perusahaan merupakan fungsi yang terakhir dalam akifitas perusahaan. Dengan terus
melakukan pengawasan maka segala sesuatu yang dapat merugikan perusahaan dapat
diminimalisasi.

Total Quality Control atau pengendalian mutu terpadu dilakukan dengan jalan
melaksanakan kegiatan pengawasan baik selama proses produksi atau pengawasan atas hasil
barang produksi Pengendalian mutu (Quality Control) merupakan aktifitas kelompok dan
tidak bisa dilaksanakan secaraindividu. Program mutu akan berhasil jika semua pihak, mulai
pimpinan perusahaan sampai buruh dan sales bekerjasama.Pengendalian kualitas mulai
banyak diterapkan oleh berbagai perusahaan di Indonesia. Dengan mengimplementasikan
pengendalian kualitas, perusahaan akan mendapatkan beberapa keuntungan, diantaranya
adalah dimana perusahaan dapat melakukan peningkatan kualitas produk, meningkatkan
produktifitas dengan mengurangi produk yang rusak, mengantisipasi ketidaksesuaian dalam
proses produksi sehingga produk yang dihasilkan tetap sesuai dengan standar dan spesifikasi
yang telah ditentukan perusahaan, menghilangkan biaya yang tidak perlu pada saat proses
produksi, serta memperoleh kenaikan profit.

Tujuan Quality Control berarti memenuhi kepuasan pelanggan terhadap produk dan
pelayanan. Membuat kesinambungan antara kualitas dan biaya. Kualitas dapat dicapai secara
ekonomis dan efisien hanya bila tiap proses dapat memberi jaminan kualitas pada tiap proses

4
– proses berikutnya. Pendekatan Total Quality Control menciptakan rasa percaya diri pada
karyawan dan kemungkinan perusahaan menemukan kegagalan secara dini sebelum menjadi
suatu bencana, setiap karyawan dibiasakan berbicara kepada karyawan yang lain dengan
penuh kejujuran, terbuka dan saling membantu.

Pada masa seperti sekarang ini, konsumen akan menjadi lebih selektif dalam memilih
produk yang akan dibelinya dengan harga yang sebanding dengan kualitas yang ditawarkan.
Pada industri manufaktur, bagian produksi merupakan bagian yang sangat penting dalam
menghasilkan produk yang kualitasnya baik. Masalah yang kini dihadapi oleh perusahaan
adalah masih tingginya produk cacat akibat kelalaian dalam memeriksa ketika produksi.
Perusahaan mengharapkan pengurangan kualitas produk cacat dapat mengurangi kerugian
produksi, maka dibutuhkan pengendalian kualitas yang lebih baik.

Pengendalian kualitas yang perlu dilakukan adalah dengan Tujuh Alat Bantu ( Seven
Tools ) yang merupakan tujuh alat sederhana yang dipakai untuk membantu menganalisa
masalah / fakta. Ketujuh alat ini adalah Lembar Pengumpul Data ( Check Sheet ), Stratifikasi,
Grafik dan Bagan Pengendalian ( Peta Kontrol ), Diagram Pareto, Diagram Sebab-Akibat,
Diagram Pencar, dan Histogram. Dengan ketujuh alat bantu ini dapat ditemukan cara
penanggulangan yang paling optimal untuk meningkatkan kualitas dan menurunkan biaya
produksi karena produk yang cacat ( tidak bisa dipakai ) supaya hasil produksi yang
dihasilkan dapat memenuhi standar spesifikasi yang diharapkan oleh pihak konsumen
maupun pihak produsen.

1.2. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini utamanya adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Total Quality Management di Universitas Pelita Bangsa, dan secara keseluruhan
untuk mengetahui lebih jauh mengenai TQC dan Seven tools .

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian TQC ( Total Quality Control )

Pengendalian mutu (Quality Control), atau QC untuk akronimnya, adalah suatu proses
yang pada intinya adalah menjadikan entitas sebagai peninjau kualitas dari semua faktor yang
terlibat dalam kegiatan produksi. TQC (Total Quality Control) adalah sistem manajemen yang
dinamis yang mengikut sertakan seluruh anggota organisasi dengan penerapan konsep dan
teknik pengendalian kualitas untuk tercapainya kepuasan pelanggan dan yang
mengerjakannya. Dasar Total Quality Control adalah mentalitas, kecakapan dan manajemen
partisipatif dengan sikap mental yang mengutamakan kualitas kerja. Mentalitas adalah
kesediaan bekerja sungguh-sungguh, jujur dan bertanggung jawab melaksanakan
pekerjaannya. Terdapat tiga aspek yang ditekankan pada pendekatan ini, yaitu:

1. Unsur-unsur seperti kontrol, manajemen pekerjaan, proses-proses yang terdefinisi dan


telah terkelola dengan baik, kriteria integritas dan kinerja, dan identifikasi catatan.

2. Kompetensi, seperti pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan kualifikasi.

3. Elemen lunak, seperti kepegawaian, integritas, kepercayaan, budaya organisasi, motivasi,


semangat tim, dan hubungan yang berkualitas.

Berikut ini adalah pengertian Pengendalian Mutu (Quality Control) menurut tiga
orang ahli yang berbeda:

1.  Menurut Noor Fitrihana Definisi Quality Control (pengendalian mutu) adalah semua
usaha untuk menjamin (assurance) agar hasil dari pelaksanaan sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan dan memuaskan konsumen (pelanggan).

2. Pengendalian kualitas (Quality Control) menentukan komponen-komponen mana yang


rusak dan menjaga agar bahan-bahan untuk produksi mendatang jangan sampai rusak.

6
Pengendalian kualitas merupakan alat bagi manajemen untuk memperbaiki kualitas produk
bila diperlukan, mempertahankan kualitas yang sudah tinggi dan mengurangi jumlah bahan
yang rusak (Reksohadiprojo, 1995)

3.  Kualitas secara umum adalah membuat produk atau jasa yang tepat pada waktunya, pantas
digunakan dalam lingkungan, memiliki zero defacts dan memusakan konsumen (pond,1994).

Penekanan QC terletak pada pengujian produk untuk mendapatkan produk yang cacat.
Dalam pemilihan produk yang akan diuji, biasanya dilakukan pemilihan produk secara acak
(menggunakan teknik sampling). Setelah menguji produk yang cacat, hal tersebut akan
dilaporkan kepada manajemen pembuat keputusan apakah produk dapat dirilis atau ditolak.
Hal ini dilakukan guna menjamin kualitas dan merupakan upaya untuk meningkatkan dan
menstabilkan proses produksi (dan proses-proses lainnya yang terkait) untuk menghindari,
atau setidaknya meminimalkan, isu-isu yang mengarah kepada kecacatan-kecacatan di tempat
pertama, yaitu pabrik. Untuk pekerjaan borongan, terutama pekerjaan-pekerjaan yang
diberikan oleh instansi pemerintah, isu-isu pengendalian mutu adalah salah satu alasan utama
yang menyebabkan tidak diperbaharuinya kontrak kerja.

2.2. Penerapan Sistem Total Quality Control (TQC)


Penerapan TQC menyangkut berbagai hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan
TQC bagi kepentingan perusahaan dan karyawan. Dalam pelaksanaan program TQC terdapat
dua hal yang harus diperhatikan agar TQC dapat sukses yaitu dari sisi karyawan dan manajer.
Yang pertama dari sisi karyawana adalah :

a. Menciptakan suasana yang cocok

b. Saling memberi informasi dan berkomunikasi

c. Dijadikan program suka rela

d. Memberi pengarahan dan latihan

e. Bersikap terbuka dan positif

f. Menyediakan waktu, sarana, fasilitas dan dana

Adapun dari sisi manajer sebagai berikut :

7
a. Mengajukan dan menjelaskan program TQC kepada pucuk pimpinan

b. Menjelaskan tujuan dan hasil yang akan dicapai

c. Mendapat dukungan dari Pucuk Pimpinan

Pelaksanaan TQC di negara jepang dengan adanyaa pelatihan dan pendidikan kepada
seluruh tingkatan karyawan, baik pimpinan institusi, tenaga spesialis, maupun pelaksana yang
lain. Hal ini dapat menimbulkan potensi yang baik bagi karyawan sehingga kemajuan di
negara jepang lebih cepat.

2.3. Pengertian Seventools

Seven tools adalah metode grafik yang digunakan untuk memecahkan permasalahan
dalam bidang produksi, terutama permasalahan yang berkaitan dengan kualitas (Mutu). Seven
tools atau tujuh alat dasar ini ditemukan dan juga diperkenalkan pertama kali oleh Kaoru
Ishikawa pada tahun 1968 yang merupakan tokoh inovasi manajemen mutu di Jepang.
Adapun macam-macam seven tools adalah sebagai berikut :

a. Checksheet (Lembar pemeriksaan)

Chekseet merupakan lembar yang berisi daftar hal-hal yang digunakan untuk
mencatat datasehingga dapat mempermudah dalam pengumpulan data. Data
didalam checksheet dapat berupa data kuantitaif dan kualitatif.

b. Startifikasi ( Run chart)

Startifikasi merupakan membagi persoalan menjadi kategori yang lebih kecil dan
memiliki karakteristik yang sama. Tujuan dari stratifikasi untuk mengidentifikasi faktor
penyebab dari permasalahan.

c. Histogram

Histogram merupakan diagram batang yang digunakan untuk menunjukkan adanya


distribusi frekuensi untuk memberikan informasi mengenai variasi dalam data sehingga
mempermudah dalam oengambilan keputusan. Data dalah histrogam akan dibagi menjadi
beberapa kelas yang ditunjukkan pada sumbu X.

d. Scatter Diagram (Diagram Pencar)

8
Scatter Diagram merupakan diagram yang digunakan untuk menunjukkan hubungan
atau korelasi diantara 2 variabel serta menentukan hubungan (kuat atau lemah).apabila
variabel memiliki korelasi maka titik koordinat akan jatuh disepanjang kurva atau garis dan
semakin baik korelasi maka titik-titik akan semakin mendekati garis.

e. Contorl Chart (Peta Kendali)

Control Chart merupakan peta yang digunakan untuk memantau perubahan proses
dari waktu ke waktu sehingga dapat mengetahui apakah proses berjalan dengan stabil atau
tidak. Peta digambarkan melalui grafik yang memiliki sepasang batas kendali
atau upper dan lower limit, sehingga dapat diketahui kondisi proses yang sedang terjadi.

f. Diagram Pareto

Diagram Pareto merupakan diagram yang terdiri dari diagram batang dan diagram
garis untuk mengklasifikasikan data berdasarkan rangking dimana rangking tertinggi
merupakan masalah utama yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Berdasarkan hokum
Pareto dalam sebuah grup memiliki presentase dimana sebanyak 20% penyebab masalah
utama yang digunakan untuk mewujudkan 80% improvement keseluruhan.

g. Fishbone Diagram (Diagram Sebab Akibat)

Merupakan diagram yang digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab


(sebab) dan karakteristik mutu (akibat) serta dianalisis melalui sesi brainstorming.
Permasalahan akan dipecah menjadi beberapa kategori yang berhubungan dengan manusia,
mesin, material, kebijakan dan lain sebagainya untuk dianalisa penyebabnya
melalui brainstorming.

9
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Total Quality Management (TQM) adalah sebuah pendekatan dalam meningkatkan


kualitas secara sistematis dengan menggunakan banyak dimensi dan telah diaplikasikan
secara luas oleh banyak perusahaan dengan tujuan meningkatkan kinerja seperti kualitas,
produktivitas dan profitabilitas. Sedangkan Seven tools adalah metode grafik yang digunakan
untuk memecahkan permasalahan dalam bidang produksi, terutama permasalahan yang
berkaitan dengan kualitas (Mutu). Seven tools atau tujuh alat dasar ini ditemukan dan juga
diperkenalkan pertama kali oleh Kaoru Ishikawa pada tahun 1968 yang merupakan tokoh
inovasi manajemen mutu di Jepang.

10
DAFTAR PUSTAKA

HTTP ://RGUMANTIJAYA .BLOGSPOT .CO. ID /2012/04/ TOTAL- QUALITY - CONTROL .HTML

Ulkhaq, M. Mujya, and Dyah R. Rasyida. "Aplikasi Seven Tools dan Analisis 5w+ 1h
untuk Mengurangi Cacat Produk Galon: Studi Kasus di PT. Berlina, Tbk." (2016).

Yulia, Evi. "ANALISIS TOTAL QUALITY CONTROL SEBAGAI UPAYA


MEMINIMALISASI RESIKO KERUSAKAN PRODUK PADA CV ANUGRAH JAYA
LAMONGAN." JURNAL PENELITIAN EKONOMI DAN AKUNTANSI (JPENSI) 2.3
(2017): 22-Halaman.

11

Anda mungkin juga menyukai