DI SUSUN OLEH :
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberi rahmat dan
karunia – Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi salah satu
tugas kelompok yang diberikan oleh dosen pada mata kuliah Total Quality Management
(TQM) yang berjudul “ TQC Dan Seven tools ”.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu,
kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
semua pihak sangat kami harapkan demi perbaikan pada tugas selanjutnya. Harapan kami
semoga tugas ini bermanfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca lain pada umumnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang.....................................................................................................................4
1.2. Tujuan Penulisan.................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
2.1. Pengertian TQC ( Total Quality Control ).........................................................................6
BAB III................................................................................................................................................10
PENUTUP...........................................................................................................................................10
3.1. Kesimpulan.........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Total Quality Control atau pengendalian mutu terpadu dilakukan dengan jalan
melaksanakan kegiatan pengawasan baik selama proses produksi atau pengawasan atas hasil
barang produksi Pengendalian mutu (Quality Control) merupakan aktifitas kelompok dan
tidak bisa dilaksanakan secaraindividu. Program mutu akan berhasil jika semua pihak, mulai
pimpinan perusahaan sampai buruh dan sales bekerjasama.Pengendalian kualitas mulai
banyak diterapkan oleh berbagai perusahaan di Indonesia. Dengan mengimplementasikan
pengendalian kualitas, perusahaan akan mendapatkan beberapa keuntungan, diantaranya
adalah dimana perusahaan dapat melakukan peningkatan kualitas produk, meningkatkan
produktifitas dengan mengurangi produk yang rusak, mengantisipasi ketidaksesuaian dalam
proses produksi sehingga produk yang dihasilkan tetap sesuai dengan standar dan spesifikasi
yang telah ditentukan perusahaan, menghilangkan biaya yang tidak perlu pada saat proses
produksi, serta memperoleh kenaikan profit.
Tujuan Quality Control berarti memenuhi kepuasan pelanggan terhadap produk dan
pelayanan. Membuat kesinambungan antara kualitas dan biaya. Kualitas dapat dicapai secara
ekonomis dan efisien hanya bila tiap proses dapat memberi jaminan kualitas pada tiap proses
4
– proses berikutnya. Pendekatan Total Quality Control menciptakan rasa percaya diri pada
karyawan dan kemungkinan perusahaan menemukan kegagalan secara dini sebelum menjadi
suatu bencana, setiap karyawan dibiasakan berbicara kepada karyawan yang lain dengan
penuh kejujuran, terbuka dan saling membantu.
Pada masa seperti sekarang ini, konsumen akan menjadi lebih selektif dalam memilih
produk yang akan dibelinya dengan harga yang sebanding dengan kualitas yang ditawarkan.
Pada industri manufaktur, bagian produksi merupakan bagian yang sangat penting dalam
menghasilkan produk yang kualitasnya baik. Masalah yang kini dihadapi oleh perusahaan
adalah masih tingginya produk cacat akibat kelalaian dalam memeriksa ketika produksi.
Perusahaan mengharapkan pengurangan kualitas produk cacat dapat mengurangi kerugian
produksi, maka dibutuhkan pengendalian kualitas yang lebih baik.
Pengendalian kualitas yang perlu dilakukan adalah dengan Tujuh Alat Bantu ( Seven
Tools ) yang merupakan tujuh alat sederhana yang dipakai untuk membantu menganalisa
masalah / fakta. Ketujuh alat ini adalah Lembar Pengumpul Data ( Check Sheet ), Stratifikasi,
Grafik dan Bagan Pengendalian ( Peta Kontrol ), Diagram Pareto, Diagram Sebab-Akibat,
Diagram Pencar, dan Histogram. Dengan ketujuh alat bantu ini dapat ditemukan cara
penanggulangan yang paling optimal untuk meningkatkan kualitas dan menurunkan biaya
produksi karena produk yang cacat ( tidak bisa dipakai ) supaya hasil produksi yang
dihasilkan dapat memenuhi standar spesifikasi yang diharapkan oleh pihak konsumen
maupun pihak produsen.
Tujuan dari penulisan makalah ini utamanya adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Total Quality Management di Universitas Pelita Bangsa, dan secara keseluruhan
untuk mengetahui lebih jauh mengenai TQC dan Seven tools .
5
BAB II
PEMBAHASAN
Pengendalian mutu (Quality Control), atau QC untuk akronimnya, adalah suatu proses
yang pada intinya adalah menjadikan entitas sebagai peninjau kualitas dari semua faktor yang
terlibat dalam kegiatan produksi. TQC (Total Quality Control) adalah sistem manajemen yang
dinamis yang mengikut sertakan seluruh anggota organisasi dengan penerapan konsep dan
teknik pengendalian kualitas untuk tercapainya kepuasan pelanggan dan yang
mengerjakannya. Dasar Total Quality Control adalah mentalitas, kecakapan dan manajemen
partisipatif dengan sikap mental yang mengutamakan kualitas kerja. Mentalitas adalah
kesediaan bekerja sungguh-sungguh, jujur dan bertanggung jawab melaksanakan
pekerjaannya. Terdapat tiga aspek yang ditekankan pada pendekatan ini, yaitu:
Berikut ini adalah pengertian Pengendalian Mutu (Quality Control) menurut tiga
orang ahli yang berbeda:
1. Menurut Noor Fitrihana Definisi Quality Control (pengendalian mutu) adalah semua
usaha untuk menjamin (assurance) agar hasil dari pelaksanaan sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan dan memuaskan konsumen (pelanggan).
6
Pengendalian kualitas merupakan alat bagi manajemen untuk memperbaiki kualitas produk
bila diperlukan, mempertahankan kualitas yang sudah tinggi dan mengurangi jumlah bahan
yang rusak (Reksohadiprojo, 1995)
3. Kualitas secara umum adalah membuat produk atau jasa yang tepat pada waktunya, pantas
digunakan dalam lingkungan, memiliki zero defacts dan memusakan konsumen (pond,1994).
Penekanan QC terletak pada pengujian produk untuk mendapatkan produk yang cacat.
Dalam pemilihan produk yang akan diuji, biasanya dilakukan pemilihan produk secara acak
(menggunakan teknik sampling). Setelah menguji produk yang cacat, hal tersebut akan
dilaporkan kepada manajemen pembuat keputusan apakah produk dapat dirilis atau ditolak.
Hal ini dilakukan guna menjamin kualitas dan merupakan upaya untuk meningkatkan dan
menstabilkan proses produksi (dan proses-proses lainnya yang terkait) untuk menghindari,
atau setidaknya meminimalkan, isu-isu yang mengarah kepada kecacatan-kecacatan di tempat
pertama, yaitu pabrik. Untuk pekerjaan borongan, terutama pekerjaan-pekerjaan yang
diberikan oleh instansi pemerintah, isu-isu pengendalian mutu adalah salah satu alasan utama
yang menyebabkan tidak diperbaharuinya kontrak kerja.
7
a. Mengajukan dan menjelaskan program TQC kepada pucuk pimpinan
Pelaksanaan TQC di negara jepang dengan adanyaa pelatihan dan pendidikan kepada
seluruh tingkatan karyawan, baik pimpinan institusi, tenaga spesialis, maupun pelaksana yang
lain. Hal ini dapat menimbulkan potensi yang baik bagi karyawan sehingga kemajuan di
negara jepang lebih cepat.
Seven tools adalah metode grafik yang digunakan untuk memecahkan permasalahan
dalam bidang produksi, terutama permasalahan yang berkaitan dengan kualitas (Mutu). Seven
tools atau tujuh alat dasar ini ditemukan dan juga diperkenalkan pertama kali oleh Kaoru
Ishikawa pada tahun 1968 yang merupakan tokoh inovasi manajemen mutu di Jepang.
Adapun macam-macam seven tools adalah sebagai berikut :
a. Checksheet (Lembar pemeriksaan)
Chekseet merupakan lembar yang berisi daftar hal-hal yang digunakan untuk
mencatat datasehingga dapat mempermudah dalam pengumpulan data. Data
didalam checksheet dapat berupa data kuantitaif dan kualitatif.
Startifikasi merupakan membagi persoalan menjadi kategori yang lebih kecil dan
memiliki karakteristik yang sama. Tujuan dari stratifikasi untuk mengidentifikasi faktor
penyebab dari permasalahan.
c. Histogram
8
Scatter Diagram merupakan diagram yang digunakan untuk menunjukkan hubungan
atau korelasi diantara 2 variabel serta menentukan hubungan (kuat atau lemah).apabila
variabel memiliki korelasi maka titik koordinat akan jatuh disepanjang kurva atau garis dan
semakin baik korelasi maka titik-titik akan semakin mendekati garis.
Control Chart merupakan peta yang digunakan untuk memantau perubahan proses
dari waktu ke waktu sehingga dapat mengetahui apakah proses berjalan dengan stabil atau
tidak. Peta digambarkan melalui grafik yang memiliki sepasang batas kendali
atau upper dan lower limit, sehingga dapat diketahui kondisi proses yang sedang terjadi.
f. Diagram Pareto
Diagram Pareto merupakan diagram yang terdiri dari diagram batang dan diagram
garis untuk mengklasifikasikan data berdasarkan rangking dimana rangking tertinggi
merupakan masalah utama yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Berdasarkan hokum
Pareto dalam sebuah grup memiliki presentase dimana sebanyak 20% penyebab masalah
utama yang digunakan untuk mewujudkan 80% improvement keseluruhan.
9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
10
DAFTAR PUSTAKA
Ulkhaq, M. Mujya, and Dyah R. Rasyida. "Aplikasi Seven Tools dan Analisis 5w+ 1h
untuk Mengurangi Cacat Produk Galon: Studi Kasus di PT. Berlina, Tbk." (2016).
11