Anda di halaman 1dari 11

RESUME PENGENDALIAN MUTU

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengendalian Mutu yang di ampu
oleh :

DR. Bambang Darmawan, MM

Disusun Oleh :

ALKISS REZKY R ( 2100389 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2022
PEMBAHASAN MATERI

A. Perspektif Mutu

1. Dimensi Mutu

Dimensi mutu terbagi 2, diantaranya yaitu :

1) Dimensi mutu barang seperti berikut :


Dimensi utama berikut ini :
a) Kinerja (performance operation)
b) Keandalan (reliability, durability)
c) Kesesuaian (conformance)
d) Kenampakan (appearance, features).
Dimensi lain berikut ini ;
a) Pelayanan (service ability)
b) Persepsi mutu (perceived quality)
2) Dimensi mutu jasa, terdiri dari 5 dimensi berikut :
a) Keandalan
b) Responsif
c) Bentuk nyata
d) Empati
e) Jaminan

2. Permasalahan Mutu

Faktor-faktor berikut ini merupakan contoh penyebab masalah mutu :

a) Bahan baku tidak sesuai/sempurna.


b) Mesin dan alat produksi lain tidak digunakan secara tepat.
c) Desain tidak sesuai harapan pelanggan.
d) Inspeksi dan pengujian tidak tepat.
e) Waktu pengiriman tidak tepat.
f) Sistem penandaan tidak jelas.
g) Tenaga ahli/pelatih yang dapat menganalisis penyimpanan
kurang.
h) Kesadaran akan mutu rendah.
i) Kominikasi tidak lancar.
j) Bimbingan dan aturan kerja yang tidak jelas.
k) Tempat penyimpanan barang dan pengemasan tidak memadai.

3. Biaya Mutu

- Biaya ketidaksesuaian (noncomformities).

- Biaya proses yang tidak efisien.

- Biaya kehilangan.

B. Pengendalian Kualitas

Kualitas suatu produk harus dikendalikan karena pertama, agar


produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan
sebelumnya sehingga akan dapat memuaskan konsumen di dalam
memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Kedua, kesalahan-kesalahan yang
mungkin terjadi dapat dihindari sehingga akan menghemat pemakaian
bahan baku dan sumber daya lainnya serta produk-produk yang cacat atau
rusak berat dapat pula dikurangi. Pengendalian kualitas merupakan suatu
sitem yang efektif untuk mengkoordinasikan usaha-usaha penjagaan
kualitas dan perbaikan kualitas dari kelompok-kelompok dalam organisasi
produksi sehingga diperoleh suatu produksi yang sangat ekonomis serta
dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.

1. Pengendalian Kualitas Secaa Statistika

Statistical quality control adalah suatu sistem yang dikembangkan


untuk menjaga standar yang uniform dari kualitas hasil produksi barang atau
jasa, pada tingkat biaya yang minimum dan merupakan bantuan untuk
mencapai efisiensi produk. Tujuan pengendalian kualitas secara statistika
atau statistical quality qontrol (SQC) diantaranya :

1. Untuk menentukan standar kualitas produk.


2. Untuk menilai kesesuaian pelaksanaan terhadap standar.
3. Untuk mengambil Tindakan apabila terjadi ketidaksesuaian.
4. Untuk merencanakan perbaikan, baik itu terhadap pelaksanaan
maupun standar itu sendiri.

Didalam pengendalian kualitas secara statistika terdapat pengambilan sample,


keuntungan pengambilan sample yaitu :

a) Informasi dapat diperoleh dengan cepat


b) Dapat dipaki dalam hal pengetesan atau pengujian pada hasil
akhir yang merupakan cara-cara pengujian yang merusak
(destruktif) atau semi destruktif.

Cara-cara sampling dapat diklasifikasikan berdasarkan cara-cara pemeriksaan


karakteristik-karakteristik ini, yaitu :

1. Attributes, bila karakteristik-karakteristik itu bersifat kualitatis,


yaitu hanyalah merupakan penentuan “memuaskan” atau “tidak
memuaskan”, maka hal ini dikatakan sebagai pemeriksaan
secara attributes.
2. Variable-variable, pemeriksaan dengan variable berarti bahwa
karakteristik itu diukur secara kuantitatif.
2. Pengendalian Kualitas Secara Terpadu

Subjek pengendalian dari pengendalian kualitas secara terpadu yaitu manusi


dan sistem (organisasi). Tujuan dari pengendalian kualitas secara terpadu (TQC),
diantaranya yaitu sebagai beriku:

1. Untuk meningkatkan kualitas, dan perencanaan produk.


2. Untuk mengurangi biaya maupun kegagalan produksi.
3. Untuk mengurangi terjadinya hambatan-hambatan produksi
(bottlessnecks).
4. Untuk meningkatkan semangat atau moral karyawan.

Tujuh alat kendali pengendalian kualitas secara terpadu yang lama :

1. Check sheet
2. Cause
3. Effect diagram atau fish – bone chart
4. Histogram pareto diagram
5. Scatter diagram
6. Stratification
7. Control chart.
Tujuh alat kendali yang baru ;

1. Barplots
2. Box plots
3. Stars
4. Glyphs and trees
5. Faces
6. Weathervanes
7. Quantile-quantile plots.
3. Dimensi Kualitas

Konsumen di dalam menilai suatu produk (barang dan jasa) dapat


diklasifikasikan ke dalam enam dimensi, yaitu ;

1. Operation (operasi)
2. Reliability and durability (keandalan dan ketahanan)
3. Confromonce (kesesuaian)
4. Service ability (kemampuan pelayanan)
5. Appearance (penampilan)
6. Perceived quality (kualitas yang dirasakan).

Kualitas untuk sebuah jasa atau pelayanan dapat diklasifikasikan ke dalam sepuluh
dimensi, yaitu :

1. Tangible
2. Reliability
3. Responsiveness
4. Competence
5. Courtesy
6. Credibility
7. Security
8. Acces
9. Communication
10. Understanding/knowing the customer.

Alat-alat yang dapat dipergunakan, diantaranya :

a. Cause and effect diagram atau fish-bone chart


b. Histogram
c. Pareto diagram
d. Process flow chart
e. Process control chart.
f. Cause and effect diagram atau fish-bone chart
Diperkenalkan oleh Prof. Dr. Kaoru Ishikawa, dipergunakan untuk mencari
sebab-sebab dari suatu penyimpangan.

➢ Histogram
Suatu jenis grafik khusus yang menggambarkan penyebaran data sebagai
hasil suatu macam pengukuran dari suatu kejadian atau process.

➢ Pareto diagram
Merupakan kombinasi dari histogram dan grafik garis yang disajikan secara
bersamaan.

➢ Process flow chart


Merupakan suatu peta yang menggambarkan aktivitas kerja secara
keseluruhan, yaitu mengidentifikasi masalah di dalam suatu proses.

➢ Process control chart


Suatu peta yang dipergunakan untuk menggambarkan jalannya proses
operasi suatu pelayanan.

C. Sitem Manajemen Mutu

4. Quality (Mutu)

• Kesesuaian dengan permintaan pelanggan (daring)


• Ketepatan/kesesuaian dalam pemakaian (juran)
• Kesesuaian terhadap persyaratan (Crosby)
• Memuaskan pelanggan (Ishikawa)

5. Sitem ISO 9001 : 2015

Sistem adalah suatu proses / kegiatan yang meliputi perencanaan,


pelaksanaan, pemantauan, pengukuran, peninjauan, dan tindak lanjut.
Sistem manajemen ISO 9001 adalah salah satu standar internasional yang
paling terkenal, sistem ini diterapkan oleh perusahaan – perusahaan yang
tak terhitung jumlahnya lebih dari 150 negara, sistem ini berfokus pada
pelanggan.

6. Seri Standar Internasional Untuk Sistem Manajemen Mutu (SMM/QMS)

Standar ini memberikan pedoman bagi perusahaan / organisasi yang


ingin memastikan bahwa produk dan layanan mereka secara konsisten
memenuhi persyaratan pelanggan, dan kualitasnya selalu ditingkatkan.

Seri Standar ISO 9000 meliputi:

- ISO 9001: 2015 - menetapkan persyaratan sistem manajemen mutu

- ISO 9000: 2015 - mencakup konsep dasar dan istilah yang digunakan

- ISO 9004: 2009 - panduan bagaimana membuat sistem manajemen mutu


lebih efisien dan efektif

- ISO 19011: 2011 - menetapkan pedoman audit internal dan eksternal


sistem manajemen mutu.

ISO 9001: 2015 mengatur tentang kriteria untuk sistem manajemen


mutu dan merupakan satu-satunya standar dalam seri ini yang dapat
disertifikasi . Manfaat penerapan dan sertifikasi ISO 9001 :

1. Standar ini Diakui oleh Dunia Internasional.


2. Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan dan Calon Pelanggan.
3. Meningkatkan Produktivitas dan Efisiensi Perusahaan.
4. Memberikan Sarana Komunikasi antara Manajemen dan
Karyawan.
5. Memberi Panduan untuk Perbaikan Berkelanjutan (Continual
Improvement).
6. Meningkatkan Daya Saing Perusahaan.
7. Agar Perusahaan Tetap Hidup dan Berkembang.

➢ Tahapan yang digunakan dalam implementasi ISO

1. Menilai Gap Analysis yang Ada dalam Perusahaan


2. Melakukan Pelatihandan Persiapan Implementasi ISO
3. MengupayakanPengembangan Sistem dan Dokumentasi
Perusahaan
4. Impelementasi Sistemdan Dokumen Perusahaan sesuai
Persyaratan ISO
5. ProsesAudit Internal dan Tinjauan Manajemen ISO 9001:2015
6. Sertifikasi pada Perusahaan.

➢ Langkah persiapan ISO 9001;2015


1. Komitmen Manajemen Puncak
2. Membentuk Tim Implementasi Iso
3. Mulai Program Kesadaran & Pelatihan ISO 9001
4. Memeriksa & Identifikasi Kondisi Saat ini
5. Menentukan Ruang Lingkup dan Kebijakan Organisasi
6. Membuat Perencanaan : Risiko & Peluang serta Sasaran &
Rencana

Pencapaiannya
1 Membuat Dokumentasi ISO 9001
2 Implementasi
3 Pelatihan InternalAuditor
4 Evaluasi kinerja termasuk internal audit
5 Melaksanakan Rapat Tinjauan Manajemen
6 Audit Ekternal oleh Badan Sertifikat

➢ Kebijakan mutu
Manajemen puncak harus menetapkan, menerapkan dan memelihara
kebijakan mutu yang:
1. sesuai dengan tujuan dan konteks organisasi
2. sebagai kerangka untuk sasaran mutu
3. mencakup komitmen untuk memenuhi persyaratan yang
berlaku
4. mencakup komitmen untuk perbaikan berkelanjutan

7. Persyaratan ISO 9001:2015

Harus menetapkan isu eksternal dan internal yang relevan dengan tujuan
dan arah strategis dan yang mempengaruhi kemampuan organisasi untuk mencapai
hasil yang diinginkan dari sistem manajemen mutu. Harus memantau dan meninjau
informasi tentang isu-isu eksternal dan internal tersebut. isu-isu yang timbul dari :

1) Lingkungan
2) hukum,
3) teknologi,
4) kompetitif,
5) pasar,
6) budaya,
7) sosial,
8) ekonomi, apakah internasional, nasional, regional atau lokal.
8. Hambatan sistem ISO 9001 : 2015
➢ Hambatan dari Internal

1) Kurangnya kecakapan karyawan dalam mengimplementasikan


persyaratan ISO
2) Ketersediaan peralatan produksi yang jauh dari standar
3) Skala produksi perusahaan yang masih menengah kebawah

➢ Hambatan dari eksternal

1) Jadwal audit ISO dari konsultan yang terkesan mendadak


2) Skala penilaian ISO yang sama sehingga ketimpangan dalam
memberikan perusahaan skala menengah ke bawah.
➢ Kendala

1) Kurang Komitmen dari Top Management


2) Kurangnya Pengetahuan/ pelatihan untuk Low Management
&Middle management.
9. Tahapan Dalam Sertifikasi ISO 9001:2015

a. Menilai Gap Analysis yang Ada dalam Perusahaan


b. Melakukan Pelatihan dan Persiapan Implementasi ISO
c. Mengupayakan Pengembangan Sistem dan Dokumentasi
Perusahaan
d. Impelementasi Sistem dan Dokumen Perusahaan sesuai Persyaratan
ISO 5. Proses Audit Internal dan Tinjauan Manajemen
ISO9001:2015
e. Sertifikasi pada Perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai