OLEH:
Yoma Seivia F. T (2019000120)
KELAS: C
1. Apa yang diketahui tentang manajemen umum farmasi dikaitkan dengan manajemen
mutu?
Jawab:
Manajemen farmasi yang berorientasi pada manajemen mutu, yaitu :
a. Manajemen sumber daya, meliputi: SDM, sarana dan prasaran, dana, bahan baku,
persediaan (inventory), dll.
b. Manajemen proses produksi (manufaktur), meliputi: GMP, CPOB, COPTB, CPKB, dll.
c. Manajemen distribusi, meliputi: PBF, apotik, took obat, infrastruktur pendukung
(transportasi, pergudangan), dll.
d. Manajemen pemasaran, meliputi: etik, non-etik, OTC, daya saing, produk inovatif,
produk follower, wilayah, kelompok sasaran.
e. Manajemen pelayanan jasa, meliputi: kepuasan, kualitas, kuantitas, kontinuitas,
kecepatan.
Pemeriksaan yang
Perbaikan mutu ketat dan biaya Fokus pada pelanggan
yang tinggi
5. Sebutkan perbedaan prinsip antara ISO dengan GMP untuk produk farmasi
Jawab
7. Apa yang saudara ketahui tentang sistem manajemen kualitas dan sebutkan elemen-
elemennya
Jawab
QMS (Quality Management System) menurut ISO 9001 adalah suatu prosedur dan
praktek-praktek standar yang didokumentasikan untuk memenuhi suatu persyaratan. QMS
mencakup QA (Quality Assurance) dan QS (Quality System), dimana kedua unsur ini
saling berkaitan satu sama lain.
Elements of QMS menurut ISO 9001 adalah sebagai berikut:
1. Tanggung jawab manajemen: mencakup manajemen komitmen, berfokus pada
pelanggan, kebijakan kualitas, perencanaan kualitas, administrasi, dan Management
Review.
2. Manajemen sumber daya: persediaan sumber daya, sumber daya manusia, fasilitas,
dan lingkungan kerja.
3. Realisasi produk (barang dan/atau jasa): perencanaan proses realisasi, proses terkait
pelanggan, perancangan dan pengembangan, pembelian, produksi dan operasi
layanan, kontrol dari alat-alat pengukuran.
4. Pengukuran, analisis, dan perbaikan: perencanaan, pengukuran/monitoring, kontrol
dari ketidakseragaman, analisis data, perbaikan.
8. Sebutkan pemastian mutu untuk hal-hal sebagai berikut: produk farmasi, asuhan
kefarmasian, dan pelayanan kesehatan secara umum
Jawab
QA untuk pharmaceutical product adalah suatu konsep yang luas yang mencakup
semua bahan yang baik secara tunggal maupun keseluruhan dapat mempengaruhi kualitas
dari suatu produk farmasi. QA merupakan suatu totalitas dari peraturan yang terorganisir
yang dibuat dengan tujuan untuk memastikan bahwa produk farmasi yang dihasilkan
memiliki kualitas yang dibutuhkan untuk keperluannya.
QA untuk pharmaceutical care adalah seperangkat kegiatan yang dijalankan untuk
memantau dan memperbaiki kinerja kerja sehingga pharmaceutical care yang diberikan
dapat seefektif dan seaman mungkin. QA untuk pharmaceutical care mencakup semua
kegiatan yang berkontribusi dalam menetapkan, merancang, penilaian, pemantauan, dan
perbaikan dari kualitas kesehatan.
QA untuk pelayanan kesehatan secara umum :
1. Fokus pada klien atau pasien
2. Fokus pada sistem dan proses
3. Fokus pada pengukuran
4. Fokus pada kerjasama tim
10. Sebutkan dan jelaskan secara lengkap berbagai cara-cara kerja yang baik berikut :
a. GLP
b. GCP
c. GMP
d. GDP
e. GPP
Jawab
a. GLP (Good Laboratoy Practice)
GLP adalah suatu cara pengorganisasian laboratorium dalam proses pelaksanaan
pengujian, fasilitas, tenaga kerja dan kondisi yang dapat menjamin agar pengujian dapat
dilaksanakan, dimonitor, dicatat dan dilaporkan sesuai standar nasional/internasional
serta memenuhi persyaratan keselamatan dan kesehatan.
Penerapan GLP bertujuan untuk meyakinkan bahwa data hasil uji yang dihasilkan telah
mempertimbangkan :
Perencanaan dan pelaksanaan yang benar (Good Planning and execution)
Praktek pengambilan sampel yang baik (Good Sampling Practice)
Praktek melakukan analisa yang baik (Good Analytical Practice)
Praktek melakukan pengukuran yang baik (Good Measurement Practice)
Praktek mendokumentasikan hasil pengujian/data yang baik (Good Documentation
Practice)
Praktek menjaga akomodasi dan lingkungan kerja yang baik (Good Housekeeping
Practice).
Dengan demikian, laboratorium pengujian yang menerapkan GLP dapat
menghindari kekeliruan atau kesalahan yang mungkin timbul, sehingga menghasilkan
data yang tepat, akurat dan tak terbantahkan, yang pada akhirnya dapat dipertahankan
secara ilmiah maupun secara hukum.
b. GCP (Good Clinical Practice)
GCP merupakan suatu standar kualitas etik dan ilmiah internasional untuk
melaksanakan penelitiann uji kllinik yang melibatkan manusia sebagai subyek penelitian.
Seseorang yang akan terlibat dalam sebuah uji klinik, harus mendapatkan training GCP
untuk memastikan bahwa keselamatan subyek terjamin dan data yang dihasilkan
kredibel.