Anda di halaman 1dari 8

NAMA : Erlanda Y Simamora

NIM : 4192240002
KELAS : Fisika 2019 A
MATA KULIAH : Kapita Selekta Polimer

DOSEN : Prof. Dr. Nurdin Bukit, M. Si

Hari/Tgl : Senin /28 Maret 2022

1. Jelaskan defenisi Termoplastik dan Termoset dan contoh bahan tersebut


Penyelesaian:

a. Polimer terdiri dari makromolekul dengan rantai linear atau bercabang,


yang menyatu bersama dalam ikatan antar molekul yang disebut
termoplastik. Termoplastik akan melunak (softening) jika dipanaskan
sehingga akan melemahkan tenaga antar molekul yang kemudian mudah
untuk dicetak. Contoh bahan termoplastik yaitu: polietilen, polipropilen,
polistiren, polimetil metaklirat, polivinnil klorida, resin kopolimer.
b. Polimer termoseting adalah polimer yang mempunyai sifat tahan terhadap
panas. Jika polimer ini dipanaskan, maka tidak dapat meleleh. Sehingga
tidak dapat dibentuk ulang kembali. Susunan polimer ini bersifat
permanen pada bentuk cetak pertama kali (pada saat pembuatan). Bila
polimer ini rusak/pecah, maka tidak dapat disambung atau diperbaiki lagi.
Contohnya vulcanized rubbers, epoxies, dan phenolics and beberapa resin
polyester.
2. Uraikan proses Pengolahan bahan Termoplastik dan Termoset
Penyelesaian:

1. Pembuatan Termoplastik: Bahan setiap plastik berbeda-beda, maka


prosesnyapun berbeda-beda, meskipun umumnya hampir sama. Bahan
baku umumnya berbentuk serbuk atau butiran dan sering memerlukan
operasi persiapan.

1
a. Pencampuran dan Pra-pembentukan, Bahan termoplastik dipasarkan
dalam bentuk butiran, oleh karena itu dicampurkan dengan zat-zat tertentu
dalam keadaan kering untuk mendapatkan sifat-sifat tertentu, sebalik nya
bahan termoseting dalam bentuk cairan atau dalam keadaan terpolimerisasi
sebagian, sehingga perlu untuk di sesuaikan. Kedalam mesin pencampur,
dimasukkan resin, stabilisator, zat pewarna, plastisiser, ter-masuk bahan
pengisi. Bahan yang telah tercampur ini, ada kalanya masih berbentuk
lelehan, dimasukkan kedalam mesin injeksi, ekstrusi atau mesin giling.
Pada periode   ini, berat jenis dan bobot nya sama, sehingga dihemat bahan
dan proses produksi   dipercepat.
b. Cetak – Tekan, Sejumlah bahan dimasukkan ke dalam cetakan logam
yang sudah lebih dahulu dipanaskan, sehingga pada waktu cetakan ditutup,
bahan lunak ini tertekan-mengalir mengisi rongga cetakan, sementara itu,
bahan yang digunakan, bisa berbentuk serbuk atau tablet prabentuk.
Tekanan kerja mesin berkisar 0,7 sampai 55 Mpa (tergantung bahan dan
bentuk produk), suhunya antara 120 hingga 205 °C. Untuk  resin
termoseting, panas sangat penting, untuk plastisasi, polimerisasi atau
pengerasan. Setelah proses selesai, cetakan harus didinginkan dengan baik,
untuk menghindarkan cacat produk.
c. Transfer, Pada proses ini, serbuk termoseting (benda prabentuk),
diletakkan pada tempat tersendiri atau diatas rongga cetakan. Setelah
bahan mengalami plastisasi akibat panas dan tekanan, bahan diinjeksikan
kedalam rongga cetakan, kemudian bahan akan mengalami periode
pengerasan. Keunggulan cetak transfer yaitu mampu membuat benda
berbentuk rumit serta berpenampang besar. Kekurangannya yaitu ada
kehilangan bahan pada saluran pengalir dan harga cetakan relatif mahal.
d. Cetak – Injeksi, Bahan butiran dicairkan lalu diinjeksikan kedalam
rongga cetak untuk kemudian membeku (cetakan didinginkan dengan air).
Karena kemampuannya berubah (padat-cair atau sebalik nya), tanpa
merubah susunan kimianya, maka bahan ini sangat sesuai untuk
pemrosesan yang cepat.Gaya tekan mesin antara 0,4 sampai 22 MN
dengan banyak bahan yang dapat diolah maksimum 9 kg. Plastik

2
mengalami praplastisisasi didalam mesin hingga 180 kg/jam sebelum
diinjeksikan dengan laju debit 0,01 , dimana suhu berkisar 120 hingga 260
°C. Mesin ini dapat memproduksi: panel mobil, keranjang, bagian-bagian
kulkas, perabotan rumah tangga dan tempat-tempat sampah.
e. Ekstrusi, Bahan-bahan termoplastik, seperti: derivat selulosa, resin vinil,
polistiren, polietilen, polipropilen dan nilon, dapat diproses dengan
ekstrusi untuk dijadikan berbagai bentuk dan berbagai panjang. Produk
dari proses ini adalah: pipa panjang, profil tertentu, pipa listrik dan pipa-
pipa untuk mengalirkan zat-zat kimia. Bahan termoseting kurang cocok,
karena terlalu cepat mengeras.
f. Pengkodean jenis plastik, Sebagai konsumen, kita pantas mendapat
perlindungan kualitas. Tetapi kita juga patut melakukan identifikasi sendiri
terhadap jenis bahan plastik yang digunakan. Setiap perusahaan umumnya
telah memiliki standar perlindungan konsumen dengan mencantumkan
jenis bahan plastik yang digunakan pada wadah makanan atau minuman
yang diproduksinya.
2. Pembuatan termosett: Adapun proses pengerjaan termosetting antara lain:
1. Cetak Tekan, Prinsip cetak tekan dibambarkan pada gambar di bawah
ini. Sejumlah bahan dimasukan dalam cetakan logam yang telah
dipanaskan terlebih dahulu. Pada waktu cetakan ditutup, bahan yang
telah lunak tertekan sehingga mengalir mengisi rongga cetakan. Bahan
yang digunakan dapat berbentuk serbuk atau tablet prabentuk.
Tekanan yang lazim digunakan berkisar antara 0,7 sampai 55 Mpa,
tergantung pada bahan yang digunakan dan bentuk produk. Suhunya
berkisara antara 120 hingga 205˚C.
Proses cetak tekan

3
2. Cetak Transfer, Pada proses cetak transfer, serbuk termosetting atau
benda prabentuk diletakkan pada tempat tersendiri atau alam ruang
tekanan di atas rongga cetakan, seperti tampak pada gambar di bawah
ini. Di sini bahan mengalami plastisasi akibat panas dan tekanan dan
diinjeksikan ke dalam rongga cetakan, sebagai cairan panas, di sini
bahan tersebut kemudian mengalami pengerasan. Waktu reaksi
pengerasan untuk cetak-transfer lebih singkat dibandingkan proses
cetak-tekan. Waktu pengisian pun lebih singkat karena digunakan
bahan pembentuk yang lebih besar yang dapat dipanaskan lebih cepat.

Proses cetak transfer

3. Cara Injeksi Bahan Thermosett, Bahan termosett dalam batas-batas


tertentu dapat dibentuk dengan cara cetak-jet. Setelah dimodifikasi
mesin cetak-injeksi untuk bahan termoplastik, dapat diubah untuk
keprluan cetak jet. Nosel, yang merupakan bahan terpenting dari
mesin harus dapat dipanaskan dan didinginkan selama siklus injeksi.
Mula-mula resin dipanaskan dalam silinder yang menglilingi
penekanan, sampai lunak namun belum terpolimerisasi. Mesin ulir
umpan balik kini mulai digantikan dengan mesin cetak-jet seperti
tampak pada gambar di bawah ini. Bahan masuk, (di bawah pengaruh
gravitasi), sementara didorong oleh ulir yang berputar, bahan
sekaligus dipanaskan. Pada waktu ulir berputar, bahan terplastisasi di
muka ulir, dan masih terhalang oleh plunyer sampai terkumpul
sejumlah bahan tertentu. Plunyer kemudian turun, dan ulir memaksa

4
bahan memasuki ruang transfer. Bahan kemudian ditekan memasuki
rongga cetakan.

Proses dengan reaction injection

4. Spraying, Pengerjaan plastik dengan spraying menggunakan suatu alat


penyemprot yang dikendalikan seorang operator atau control
computer. Dan hal ini merupakan paling cukup populer sejak
pertengahan abad 21. Pembuatan produk dengan cara spraying sering
digunakan sebagai komponen pendukung untuk struktur solid dan
aplikasi lainnya. Alat penyemprot itu sendiri biasanya dilengkapi
dengan mekanisme yang dapat memotong serat fiber menjadi helaian-
helaian dan kemudian di distribusikan sepanjang permukaan cetakan.

Proses dengan spraying

5. Pengecoran, Bahan termoset yang dicor antara lain adalah phenol,


polyester, epoksi dan resinalyl. Yang terakhir ini sangat cocok untuk
lensa optik dan penggunaan lainnya yangmemerlukan plastik yang

5
sangat jernih. Resin ini mudah dicor karena memiliki sifatfluiditas
yang baik. Akrilik digunakan untuk mengecor benda yang tembus
cahaya danlembaran Plastik di cor apabila jumlah tidak seberapa.
Sering kali dibuat cetakan terbukadari timah hitam dengan
menceluokan mandril baja dengan bentuk tertentu dalam timahhitam
cair yang kemudian dilepaskan setelah membeku.Dapat digunakan inti
timah hitam, adukan semen atau karet bila diperlukan.
3. Uraikan Komposit Polimer dan .Jenis dan Komponen Komposit Polimer
Penyelesaian: Komposit polimer adalah campuran polimer dengan aditif
anorganik atau organik memiliki geometri tertentu (serat, f danau, bola,
partikulat). Dengan demikian, mereka terdiri dari dua atau lebih komponen dan
dua atau lebih fase. Aditif dapat terus menerus, misalnya serat panjang atau pita;
ini tertanam dalam polimer dalam geometri biasa pengaturan yang meluas ke
seluruh dimensi produk. Contoh yang familier adalah laminasi termoset berbasis
serat terkenal yang biasanya diklasifikasikan sebagai: komposit polimer kinerja
tinggi. Di sisi lain, aditif mungkin terputus-putus (pendek), seperti, misalnya, serat
pendek (katakanlah <3 cm panjangnya), f danau, trombosit, bola atau tidak
beraturan; ini tersebar di seluruh matriks kontinu.

4. Uraikan tentang filler yang ada ketahui dan jelas kan fungsinya ,
bagaimana hubungan antara filler dengan matrik polimer , dan faktor
faktor yang memperngaruhi kekuatan komposit .
Penyelesaian : Filller dianggap sebagai aditif, yang, karena fitur geometrisnya
yang tidak menguntungkan, luas permukaan atau komposisi kimia permukaan,
hanya dapat meningkatkan modulus polimer secara moderat, sementara kekuatan
(tarik, lentur), tetap, tidak berubah atau bahkan menurun. Kontribusi utama filler
adalah dalam menurunkan biaya bahan dengan mengganti polimer yang lebih
mahal; keuntungan ekonomi lain yang mungkin adalah siklus pencetakan yang
lebih cepat sebagai akibat dari peningkatan konduktivitas termal dan lebih sedikit
bagian yang ditolak karena lengkungan. Tergantung pada jenis pengisi, sifat
polimer lainnya dapat terpengaruh; misalnya, viskositas lelehan dapat
ditingkatkan secara signifikan melalui penggabungan bahan berserat. Di sisi lain,

6
penyusutan cetakan dan ekspansi termal akan berkurang, efek umum dari
kebanyakan inor. pengisi ganik.

5. Bagaimana Efek dari bahan Pengisi/Penguat pada matrik polimer dan


uraikan dengan contoh 2
Penyelesaian: Contoh 1. Mika ditemukan lebih efektif daripada talk untuk
meningkatkan kekakuan dan ketahanan panas, sementara kalsium karbonat
terbukti kurang efektif dalam meningkatkan kekakuan, tetapi meningkatkan
ketahanan benturan homopolimer PP. Modifikasi permukaan mika dengan bahan
penghubung untuk meningkatkan adhesi dan modifikasi stearat kalsium karbonat
untuk membantu dispersi ditemukan untuk meningkatkan fungsi ini dan
memperkenalkan manfaat lain seperti peningkatan kemampuan proses, cara
memberikan warna, dan mengurangi penuaan panas jangka panjang. Pengisi
lainnya diberikan sepenuhnya. fungsi yang berbeda. Misalnya, barium sulfat
meningkatkan penyerapan suara, wollas tonite meningkatkan ketahanan gores,
bola kaca padat menambah stabilitas dimensi dan meningkatkan kekerasan, bola
kaca berongga kepadatan lebih rendah, dan kombinasi serat kaca dengan pengisi
partikulat memberikan sifat unik yang tidak dapat dicapai dengan pengisi tunggal.

Contoh kedua dari filler yang memberikan sifat baru yang berbeda diberikan oleh
pigmen pearlescent yang dihasilkan oleh teknologi cangkang inti trombosit . Ini
terdiri dari trombosit mika, silika, alumina atau substrat kaca yang dilapisi dengan
film nanopartikel oksida, mis. TiO₂, Fe₂O3, Fe₂O4, Cr₂O,. Selain aplikasi
dekoratif konvensional, aplikasi fungsional baru seperti pancaran panas matahari.

6. Bagaimana Fungsi Aturan Campuran untuk bahan komposit oleh bahan


Pengisi
Penyelesaian: Persamaan aturan campuran (sering dimodifikasi sesuai dengan
jenis, bentuk, dan orientasi tulangan/pengisi) biasanya digunakan untuk
menggambarkan sifat-sifat tertentu dari komposit. Sebagai contoh:

a. Konsentrasi biasanya dinyatakan dengan volume, sebagai fraksi volume


pengisi, V₂ dan matriks Vm diperoleh dari volume.

7
b. Fraksi volume juga digunakan untuk memprediksi kepadatan teoritis
komposit, p, berdasarkan kepadatan masing-masing komponen dan dengan
asumsi tidak adanya total

c. Biaya total per satuan berat komposit, C, juga dapat dihitung dari fraksi
volume dan biaya masing-masing komponen dan biaya penggabungan per
satuan berat komposit, Ci
7. Bagaimana Modifikasi Sifat Mekanik dan Reologi Polimer dengan
Pengisi Fungsional
Penyelesaian: Untuk pengisi terarah dengan rasio aspek tertentu (misalnya serat
pendek dan serpihan atau trombosit) yang tertanam dalam matriks termoplastik,
beban dipindahkan dari matriks ke serat atau serpihan oleh tegangan geser dan
ujung serat atau serpihan tidak menanggung beban. Akibatnya, sifat komposit
yang dihasilkan lebih rendah daripada komposit setara yang mengandung serat
atau pita kontinu. Meskipun dalam beberapa kasus komposit termoplastik yang
mengandung serat atau pita kontinu telah diproduksi, metode yang cocok untuk
produksi komposit serat pendek atau serpihan adalah metode yang biasanya
digunakan untuk pemrosesan termoplastik yang tidak terisi (misalnya, ekstrusi,
cetakan injeksi, dan blow). cetakan). Partikel pengisi yang kaku dapat pecah
selama operasi tersebut dengan pengurangan rasio aspek secara bersamaan.

8. Bagaimana sistim Pencampuran Pengisi dengan Plastik


Penyelesaian: Senyawa cetakan massal, di mana fiberglass cincang dan/atau sisal
dimasukkan ke dalam matriks plastik (biasanya termoset) bersama dengan pengisi
lainnya, sering disiapkan dalam mixer lengan ganda. Untuk sebagian besar
aplikasi di bidang penggabungan pengisi ke dalam plastik, sebagian besar
prosesor sekarang gunakan ekstruder, baik sekrup tunggal atau sekrup kembar,
untuk mencapai senyawa yang diinginkan

Anda mungkin juga menyukai