Anda di halaman 1dari 5

KELOMPOK -2

MOLD and DIES


PROSES PEMBUATAN ALAT MAKAN DARI PLASTIK

Dosen :
Bpk. Aep Supriatna, S.T

Anggota Kelompok :

No. Nama Nim


1. Justine Teguh Bastian 19310006
2. Dwi Alvian Gani 19310005
3. Muamar Khadafi 19310008
4. Hendrik 19110024
Defenisi Plastik

Plastik adalah istilah umum bagi Polimer, material yang terdiri dari rantai panjang karbon dan elemen elemen
lain yang mudah dibuat menjadi berbagai bentuk dan ukuran.

Plastik dibuat dengan cara polimerisasi yaitu menyusun dan membentuk secara sambung-menyambung bahan-bahan
dasar plastik yang disebut monomer. Plastik juga mengandung zat nonplastik yang disebut aditif. Zat aditif diperlukan
untuk memperbaiki sifat plastik itu sendiri. Bahan aditif tersebut berupa zat-zat dengan berat molekul rendah,
diantaranya berfungsi sebagai pewarna, antioksidan, penyerap sinar ul-traviolet, antilekat, dan masih banyak lagi.

Bahan dasar dalam pembuatan botol minum/tempat makanan (Tupperware) adalah Polymer, lebih tepatnya adalah
plastik.

Tipe Plastik

Secara umum plastik digolongkan menjadi dua macam, yaitu:

1. Termoset
Jenis plastik yang tidak bisa didaur-ulang atau dicetak lagi. Pemanasan ulang akan menyebabkan kerusakan
molekul-molekulnya, seperti : resin epoksi, bakelit, resin melamin, urea-formaldehida, polyester, polyurethane.
Contoh : Peralatan makan dari melamin, komponen/suku cadang pada kendaraan, peralatan listrik seperti kotak
isolator, saklar, stop kontak, dudukan lampu (bakelit), serat tekstil seperti dakron dan tetoron (polyester).

2. Termoplastik
Jenis plastik yang bisa didaur-ulang atau dicetak lagi dengan proses pemanasan ulang. Seperti : Acrylic (Perspex),
Polyethylene (Polythene), Polypropylene, Poly Vinyl Acetate (PVA), Poly Vinyl Chloride (PVC), Polystyrene dan
ABS, PTFE (Telon).
Contoh: Bahan pembungkus makanan, kantong plastik, botol (Polyethylene), pengganti logam, pelapis alat-alat
masak (telon), pipa, alat rumah tangga, cat, piringan hitam (PVC), bahan insulator listrik, tyro foam, mainan anak
(Polystyrene), kran air tutup botol, komponen mesin elektronik & mekanik (ABS), wadah makanan/minuman.

3. Elastomer
Mengacu kepada materi yang tersusun atas molekul berukuran panjang, atau polimer, yang mampu kembali ke
bentuk yang semula setelah ditarik dan direntangkan ke ukuran yang relatif panjang dibandingkan dengan
ukuran awalnya. Oleh karena itu, elastomer juga merupakan singkatan dari "elastic polymer" (polimer elastis).
Pada kondisi normal, molekul materi elastomer membentuk semacam pilinan. Kemudian jika direntangkan,
lilitan molekul terbentang, menjadi lurus, dan memanjang kearah gaya diberikan. Ketika elastomer dilepaskan,
secara spontan, molekul akan kembali ke bentuk asalnya, yaitu untaian molekul yang terpilin dan terlilit.
Keunggulan dan Kelemahan Material Plastik

a. Keunggulan
Kuat · Ringan · Flaksibel · Tahan Karat · Tidak Mudah Pecah · Mudah diberi warna sehingga menambah daya
tarik · Mudah dibentuk untuk berbagai fungsi dan Isolator panas/listrik yang baik.

b. Kelemahan
Beberapa jenis plastik tidak tahan panas · Beberapa jenis plastik membutuhkan waktu puluhan hingga
ratusan tahun untuk terurai secara alami (nonbiodegradable) · Jika tidak digunakan sesuai fungsinya, bahan-
bahan kimia yang terkandung dalam plastik dapat membahayakan kesehatan.

PROSES PRODUKSI PEMBUATAN BOTOL PLASTIK

Cara Blow molding yaitu suatu proses penggembungan berasal dari bahan utama material thermoplastik sampai
bentuk berongga (hollow) dan sampai arah aliran parison dalam kondisi suhu panas (suhu meleleh material) berada
pada cetakan (mold) yang tertutup, kemudian pada akhir proses penggembungan dibantu dengan fluida tekan (gas)
akan membentuk profil material thermoplastik yang sesuai dengan bentuk cetakan (mold), dengan ketebalan dinding
yang uniform dan fokus perhatian adalah lebih diberikan pada bagian outside dari produk komponen yang dihasilkan.

Tahapan utama dari proses pembuatan kemasan botol plastik bisa dijelaskan secara singkat sebagai berikut :

1. Material thermoplastik dipanaskan sampai keadaan lelehnya tercapai


2. Pelelehan diekstrusi menggunakan die head untuk membentuk tube berongga (hollow) yang biasa disebut sebagai
PARISON.

3. Parison lalu dijatuhkan diantara dua bagian cetakan yang melingkar yang selanjutnya digelembungkan dengan fluida
pendorong (gas, udara dll).
4. Pelelehan dari thermoplastik selanjutnya akan mengalami pengerasan karena melalui proses pendinginan yang
diberikan oleh cetakan (mold).
5. Setelah tercapai waktu pendinginan optimum maka cetakan (mold) akan terbuka dan produk akhir terjatuh akibat
gaya gravitasi atau penggerak otomatis lainnya.
Proses pembuatannya diawali dengan pembentukan material plastik dengan cara meniupkan suatu fluida (udara)
kedalam cetakan untuk membentuk suatu bentukan yang diinginkan. Umumnya digunakan untuk bentukan yang
berongga dengan perbedaan tebal dinding. Metode Blow Mold dapat dibedakan atas tiga cara, yaitu :

1. Injection Blow Mold


Proses pembentukan produk berbahan plastik dengan cara diinjeksikan terlebih dahulu untuk bakalan
plastik yang akan di blow. Terdiri dari komponen Injeksi dan Blow. Secara umum digunakan untuk kontainer
dengan ukuran yang relatif kecil dan yang sama sekali tidak ada handle. Sering juga digunakan untuk kontainer
yang terdapat bentukan ulir pada bagian leher pada botol.

Tahapan Proses :

a. Plastik dalam keadaan melting diinjeksikan kedalam kaviti dalam bentuk bakalan.
b. Plastik dipindah ke cetakan blowing.
c. Udara di tiupkan sehingga plastik mengembang dan menempel sesuai bentuk mold.
d. Cetakan membuka untuk pengeluaran produk.

2. Extrusion Blow Mold


Proses pembentukan material plastik dengan cara diteteskan dari extruder. Metode yang paling sederhana dari
blow mold terdiri dari extruder dan blow. Bisa digunakan untuk kontainer yang bervariasi dari bentuknya,
ukurannya, bukaan leher pada botol, maupun bentukan handle. Jenis plastik yang digunakan adalah HDPE, PVC,
PC, PP, and PETG.

Tahapan Proses :

a. Plastik dikeluarkan dari extruder masuk ke cetakan blow


dengan pengarah lubang.
b. Cetakan tertutup.
c. Pengarah lubang mengalirkan fluida (udara) kedalam
plastik yang dalam keadaan melting sehingga menekan
ke cetakan.
d. Cetakan terbuka untuk pengeluaran produk.

3. Stretch Blow Mold


Proses pembentukan plastik dengan cara di rentangkan (stretch) sampai tercapai ukuran yang diinginkan dengan
mempertimbangkan ketebalan bakalan plastik. Sangat baik digunakan untuk plastik dengan jenis PET. Terdiri
dari komponen Injeksi, Stretcher dan Blow.

Tahapan Proses :

a. Plastik dalam keadaan melting diinjeksikan kedalam kaviti dalam bentuk bakalan.
b. Plastik di stretching (diregangkan) sesuai dimensi yang diperlukan.
c. Udara di tiupkan sehingga plastik mengembang dan menempel sesuai bentuk mold.
d. Cetakan membuka untuk pengeluaran produk.

Anda mungkin juga menyukai