Anda di halaman 1dari 3

MESIN REFRIGERASI INDUSTRI

TUGAS PERTEMUAN KE – 9

Dosen :
Bpk. Indra Hendrawan Rachman, ST., MT

Disusun Oleh :
Dwi Alvian Gani
19310005
Teknik Mesin D3
Tugas

Silahkan dibaca jurnal mengenai system Cascade kemudian jawab pertanyaan berikut :

1. Apa yg dimaksud dengan cascade system pada mesin Refrigerasi ?

2. Jelaskan cara kerjanya ! serta apa fungsi penggunaan 2 refrigerant

3. Jelaskan kesetimbangan energy pada intercooler / condensor antara tingkat

4. Apa keuntungan nya system Cascade dengan system refirgerasi compressor tunggal

5. Apa kesimpulan dari percobaan tersebut !

Jawab :

1. Cascade system adalah sistem pendinginan dalam dua atau lebih tahapan yang beroperasi secara seri.
Hal ini dilakukan untuk memperoleh temperatur rendah, yang tidak dapat dicapai dengan siklus refrigerasi
uap standar. Pada prinsipnya efekrefrigerasi yang dihasilkan oleh evaporator HS dimanfaatkan untuk
menyerap kalor yang dilepas oleh kondensor LS, sehingga dihasilkan temperatur yang sangat rendah pada
evaporator LS.

2. Cascade terdiri dari dua tahap suhu yang lebih rendah (tekanan) siklus dan suhu yang lebih tinggi
(tekanan) siklus yang dihubungkan oleh kondensor kaskade. Komponen utama dari sistem kaskade adalah:
Kompresor suhu rendah, Tinggi kompresor suhu, Kondensor, Evaporator, Cascade Perangkat kondensor
dan Throttling untuk siklus suhu rendah dan siklus suhu tinggi.

 Cara Kerja
Selama proses (1-2), refrigeran siklus suhu rendah adalah terkompresi secara isentropis.
Kemudian melewati cascade kondensor di mana ia memberikan panas ke refrigeran yang lebih
tinggi siklus suhu (proses 2-3). Itu mengembang dalam pelambatan perangkat (proses 3-4) dan
selanjutnya lolos ke evaporator (proses 4-1) untuk menghasilkan efek pendinginan yang
diperlukan. Di tahap yang lebih tinggi refrigeran dikompresi dalam siklus suhu tinggi kompresor
(proses 5-6), kemudian melewati kondensor di mana ia menolak panas (proses 6-7). Ini
mengembang secara isentropis di perangkat pelambatan (proses 7-8) selanjutnya diteruskan ke
kaskade kondensor tempat perpindahan panas antara dua refrigeran memerlukan tempat

 Fungsi penggunaan 2 refrigerant


Dengan menggunakan sistem cascade (dengan 2 refrigerant) maka kalor pada kondensor Low
temperatur cycle (low-stage) dapat didinginkan oleh evaporator High temperatur cycle (high-stage)
sehingga temperatur evporator yang dapat dicapai pada Low temperatur cycle (low-stage) lebih
rendah. Dalam sistem cascade, jenis refrigeran untuk siklus high stage dan siklus tekanan low stage
tidak perlu sama sehingga pemilihan refrigeran akan bisa lebih leluasa.
3. Suhu rendah pada evaporator Low temperatur cycle apabila bervariasi maka akan mengasilkan
kesetimbangan energy yang berbeda pada condensor bertingkat, dimana semakin rendah suhu pada
evaporator Low temperatur cycle (-80°C ) maka kondensor Low temperatur cycle akan naik (-5°C) dan
kondensor High temperatur cycle akan turun (25°C), begitu sebaliknya apabila semakin tinggi suhu pada
evaporator Low temperatur cycle (-60°C ) maka kondensor Low temperatur cycle akan turun (-35°C) dan
kondensor High temperatur cycle akan naik (45°C)

 Parameter yang bervariasi dijelaskan di sini.


1. Suhu Evaporator (TE) bervariasi dari -80 °C hingga -60 °C
2. Temperatur kondensor (TC) bervariasi dari 25°C hingga 45°C
3. Perbedaan suhu pada cascade condenser (∆TCC) bervariasi dari 2°C hingga 6°C
4. Suhu kondensor siklus LT (TcasL) bervariasi dari -5 °C hingga -35 °C

 Parameter operasi standar pendinginan kaskade sistem diambil seperti di bawah ini:
1. Suhu Evaporator (TE) = -80 °C
2. Temperatur kondensor (TC) = 25°C
3. Perbedaan suhu pada cascade condenser (∆TCC) = -3°C
4. Suhu kondensor siklus suhu rendah (TcasL) = -5 °C

4. Keuntungan dari sistem cascade dapat menghasilkan temperatur yang sangat rendah pada evaporator
Low temteratur cycle (Low-Stage). Hal ini dikarenakan sistem refrigerasi cascade terdiri dari dua sistem
refrigerasi siklus tunggal (compressor tunggal). Sistem pertama disebut high-stage (HS) dan sistem kedua
disebut low-stage (LS). Pada prinsipnya efek refrigerasi yang dihasilkan oleh evaporator HS dimanfaatkan
untuk menyerap kalor yang dilepas oleh kondenser LS.

5. Dalam analisis termodinamika kerja saat ini dari kaskade sistem refrigerasi telah dilakukan dengan
mengembangkan model komputasi di EES untuk menemukan efek dari berbagai parameter operasi pada
parameter kinerja.

 kesimpulan berikut diambil dari penelitian ini.


1. Analisis termodinamika menunjukkan bahwa dari tiga pasangan refrigeran R12-R13, R290-
R23 dan R404A-R23 COP pasangan refrigeran R290-R23 adalah yang tertinggi.
2. Ketika suhu evaporator bervariasi dari -80 °C hingga -60 °C COP meningkat 53,8% untuk
R12-R13, 51,2% untuk R290-R23 dan 50,51% untuk R404A-R23.
3. Ketika suhu kondensor bervariasi dari 25 ° C hingga 45 ° C COP turun 17,5% untuk R12-R13,
18,9% untuk R290- R23, 21,9% untuk R404A-R23.
4. Ketika perbedaan suhu dalam kondensor kaskade bervariasi dari 2°C hingga 6°C COP
menurun 3,97% untuk R13-R2, 4,12% untuk R290-R23, 4,44% untuk R404A-R23.
5. Ketika suhu kondensor siklus suhu lebih rendah bervariasi dari -5 °C hingga -35 °C, COP
meningkat sebesar 18,13% untuk R12-R13, 12,67% untuk R290-R23, 8,03% untuk
R404AR23.

Anda mungkin juga menyukai