Anda di halaman 1dari 2

PEMILIHAN BAHAN DAN PROSES

TUGAS 3

Dosen :
Ir. Ediwan, M.Si

Disusun oleh :
Dwi Alvian Gani
19310005
Teknik Mesin D3

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI BINA TUNGGAL


TEKNIK MESIN
TUGAS :

Jelaskan Pengaruh Temperatur ini untuk Baja, Tembaga dan Aluminium

JAWAB :

Pengaruh temperatur pada pengerjaan Pana (Hot working / Hot forming) : Pada umumnya proses pengerjaan
panas adalah pembentukan logam yang melibatkan deformasi pada temperatur di atas temperatur rekristalisasi,
pegaruh temperature ini bertujuan untuk mengatasi masalah pengerasan regangan (strain hardening), mengurangi gaya
pada logam yang dibentuk dan mengurangi kebutuhan daya yang diperlukan untuk proses hot working.

Temperatur pada ngerjaan hotworking pada baja , tembaga dan almunium Temperatur rekristalisasi untuk
logam tertentu seperti (baja , tembaga dan almunium) yaitu sekitar setengah dari titik lelehnya pada skala absolut.
Dalam praktiknya, pengerjaan panas biasanya dilakukan pada suhu agak di atas 0,5Tm. Logam kerja terus melunak
karena suhu dinaikkan melebihi 0,5Tm, sehingga meningkatkan keuntungan kerja panas di atas suhu ini. Namun, proses
deformasi itu sendiri menghasilkan panas, yang mengakibatkan suhu kerja meningkat di bagian tertentu pada benda
kerja. Hal ini dapat menyebabkan pencairan di wilayah ini, yang sangat tidak diinginkan. Selain itu, skala di permukaan
kerja dipercepat pada suhu yang lebih tinggi. Oleh karena itu, suhu kerja panas biasanya dipertahankan dalam kisaran
0,5Tm hingga 0,75Tm.

Keuntungan dan Kerugian proses Hot Working (Pengerjaan Panas)

Keuntungan pengerjaan panas :

 Bentuk benda kerja dapat diubah secara signifikan.


 Gaya dan daya yang lebih rendah diperlukan untuk mendeformasi logam.
 Logam yang biasanya retak saat dibentuk pada pengerjaan dingin dapat
dibentuk dalam suhu tinggi.
 Sifat kekuatan umumnya isotropik (merata) karena tidak adanya struktur butir berorientasi yang biasanya
terbentuk dalam pengerjaan dingin.
 Tidak ada penguatan bagian yang terjadi karena pengerasan kerja (work hardening). Keuntungan terakhir ini
mungkin tampak tidak konsisten, karena penguatan logam sering dianggap sebagai keuntungan untuk
pengerjaan dingin. Namun, terkadang terdapat kasus dimana pengerasan kerja tidak diinginkan karena
mengurangi keuletan, misalnya, jika bagian selanjutnya diproses dengan pembentukan dingin.

Kerugian pengerjaan panas :


 Akurasi dimensi yang lebih rendah.
 Energi total yang dibutuhkan lebih tinggi (karena energi panas untuk memanaskan benda kerja).
 Oksidasi permukaan kerja.
 Permukaan akhir yang lebih buruk, sehingga umumnya wajib dilakukan proses lanjutan seperti finishing.
 Umur perkakas yang lebih pendek.

Anda mungkin juga menyukai