PERTEMUAN 3:
REKAYASA HEAT SURFACE
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai rekayasa heat surface, Anda
harus mampu:
1.1 Memahami rekayasa heat surface.
B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 1.1:
Rekayasa Heat Surface
PERLAKUAN PANAS
Perlakuan panas adalah operasi atau kombinasi dari operasi yang
melibatkan pemanasan pada tingkat tertentu, perendaman pada suhu untuk jangka
waktu dan pendinginan di beberapa tingkat tertentu.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan mikrostruktur yang diinginkan untuk
mencapai sifat-sifat yang telah ditentukan (fisik, mekanik, magnetik atau listrik).
Prinsip dasar rekayasa perlakuan panas adalah:
1. Diagram Kesetimbangan Fe-C.
2. Isothermal and continuous cooling transformation diagrams (ICCT
Diagram) untuk besi dan baja paduan.
3. Mikrostruktur dan sifat Mekanik
4. Pengukuran dan kontrol kekerasan.
Annealing
Annealing ialah suatu proses laku panas (heat treatment) yang sering
dilakukan terhadap logam atau paduan dalam proses pembuatan suatu produk.
Tahapan dari proses Anneling ini dimulai dengan memanaskan logam
(paduan) sampai temperature tertentu, menahan pada temperature tertentu tadi
selama beberapa waktu tertentu agar tercapai perubahan yang diinginkan lalu
mendinginkan logam atau paduan tadi dengan laju pendinginan yang cukup
lambat.
Jenis Anneling itu beraneka ragam, tergantung pada jenis atau kondisi
benda kerja, temperature pemanasan, lamanya waktu penahanan, laju
pendinginan (cooling rate), dll.
2.Normalizing
Merupakan proses perlakuan panas yang menghasilkan perlite halus,
pendinginannya dengan menggunakan media udara, lebih keras dan kuat dari
hasil anneal.
Secara teknis prosesnya hampir sama dengan annealing, yakni biasanya
dilakukan dengan memanaskan logam sampai keatas temperature kritis.
Kemudian dilanjutkan dengan pendinginan pada udara. Pendinginan ini lebih
cepat daripada pendinginan pada annealing.
3.Spheroidizing
Merupakan process perlakuan panas untuk menghasilkan struktur carbida
berbentuk bulat (spheroid) pada matriks ferrite. Pada proses Spheroidizing ini
akan memperbaiki machinibility pada baja paduan kadar Carbon tinggi. Secara
sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut : bahwa baja hypereutectoid yang
dianneal itu mempunyai struktur yang terdiri dari pearlite yang terbungkus
oleh jaringan cemented. Adanya jaringan cemented (cemented network) ini
meyebabkan baja (hypereutectoid) ini mempunyai machinibility rendah.
Untuk memperbaikinya maka cemented network tersebut harus dihancurkan
dengan proses spheroidizing.
Spheroidizing ini dilaksanakan dengan melakukan pemanasan sampai
disekitar temperature kritis A1 bawah atau sedikit dibawahnya dan dibiarkan
pada temperature tersebut dalam waktu yang lama (sekitar 24 jam) baru
kemudian didinginkan. Karena berada pada temperature yang tinggi dalam
waktu yang lama maka cemented yang tadinya berbentuk plat atau lempengan
itu akan hancur menjadi bola-bola kecil (sphere) yang disebut dengan
spheroidite yang tersebar dalam matriks ferrite.
5. Stress relief Annealing
Merupakan process perlakuan panas untuk menghilangkan tegangan sisa
akibat proses sebelumnya.
Baja dengan pengerjaan dingin (cold working) akan menimbulkan tegangan
dalam atau tegangan sisa dan untuk menghilangkan tegangan sisa ini perlu
dilakukan proses Stress relief Annealing.
Contoh: Baja
Pada saat proses pendinginan dari suhu lelehnya, baja mulai berubah menjadi
fasa padat pada suhu 13500, pada fasa ini lah berlangsung perubahan struktur
mikro.
Bila proses pendinginan dilakukan secara perlahan, maka akan dapat dicapai
tiap jenis struktur mikro yang seimbang sesuai dengan komposisi kimia dan
suhu baja.
Perubahan struktur mikro pada berbagai suhu dan kadar karbon dapat dilihat
pada Diagram Fase Keseimbangan (Equilibrium Phase Diagram).
SURFACE TREATMENT
Pengerasan permukaan komponen logam seperti pisau turbin, roda gigi, poros,
rol dan camshaft biasanya dilakukan dengan beberapa cara:
1. Carburizing
2. Nitriding
3. Carbonitriding
4. Flame Hardening.
CARBURIZING
Karburasi adalah proses penambahan Karbon ke permukaan. Hal ini dilakukan
dengan mengekspos bagian permukaan logam ke atmosfer kaya karbon pada
suhu tinggi dan memungkinkan difusi untuk mentransfer atom karbon menjadi
baja.
Difusi ini akan bekerja hanya jika baja memiliki kandungan karbon rendah,
karena difusi terjadi akibat perbedaan konsentrasi. Jika, baja memiliki
kandungan karbon tinggi maka jika dipanaskan dalam tungku, karbon akan
cenderung berdifusi keluar dari baja sehingga terjadi dekarburisasi.
NITRIDING
Nitriding adalah proses difusi Nitrogen ke permukaan baja.
Nitrogen yang membentuk nitrida dengan elemen seperti Aluminium,
Chromium, Molybdenum, dan Vanadium.
Bagian-bagian yang dipanaskan dan ditempered sebelum nitriding. Bagian-
bagian tersebut kemudian dibersihkan dan dipanaskan dalam tungku dalam
CARBONITRIDING
Proses carbonitriding yang paling cocok untuk karbon rendah dan paduan baja
karbon rendah.
Dalam proses ini, Karbon dan Nitrogen yang disebarkan ke permukaan.
Bagian-bagian yang dipanaskan dalam suasana hidrokarbon (misalnya metana
atau propana) dicampur dengan Amonia (NH3). Proses ini merupakan
campuran karburasi dan Nitridasi.
Karburasi melibatkan suhu tinggi (sekitar 900 º C, 1652 º F) dan Nitridasi
melibatkan temperatur yang lebih rendah (sekitar 600 º C, 1112 º F).
Carbonitriding dilakukan pada suhu 760-870 º C (1400-1598 º F), yang lebih
tinggi dari suhu transformasi baja yang merupakan Face center Austenite.
Hal ini kemudian didinginkan dalam atmosfer gas alam (bebas oksigen).
Quench ini kurang drastis dibandingkan air atau minyak sehingga distorsi
kurang. Namun proses ini tidak cocok untuk bagian presisi tinggi karena
distorsi yang melekat.
Kekerasan yang dicapai mirip dengan karburasi (60 - 65 RC), tetapi tidak
setinggi Nitridasi (70 RC). Kedalaman difusi 0,1-0,75 mm (0,004-0,030 in).
Materialnya menjadi kaya nitrida serta martensit. Tempering diperlukan
untuk mengurangi kerapuhan material.
Flame Hardening
Definisi:
Sebuah proses pengerasan permukaan yang panas diterapkan oleh
api suhu tinggi diikuti dengan pendinginan air. Hal ini biasanya diterapkan
untuk media untuk komponen ukuran besar seperti roda gigi besar, sprocket,
cara slide peralatan mesin, bantalan permukaan shaft dan as roda, dll
Flame hardening membutuhkan durasi waktu pendek, intensitas panas tinggi,
diterapkan pada area tertentu dari komponen kemudian diikuti dengan
pendinginan. Selain menghindari kebutuhan untuk lingkungan suasana
terkendali, kedua metode ini dapat dilakukan pada area tertentu saja.
INDUCTION HARDENING
Pada prinsipnya sama dengan flame hardening, hanya saja pemanasan
ditimbulkan oeh arus induksi yang terjadi karena adnya medan magnet yang
berubah ubah dengancepat. Arus induksi ini akan menimbulkan panas, karena
arus ini terjadi pada permukaan maka panas akan terjadi di permukaan. Untuk
menimbulkan pemanasan yang merata pada permukaan maka bed kerja
diletakkan di dekat koil yang dialiri arus bolak balik frekuensi tinggi. Tebal
kulit tergantung pada tebalnya permukaan yang mengalami pemanasan sampai
mencapai temperatur austenit sebelum diquench.
C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Jelaskan pengertian perlakuan panas.
2. Apa sajakah jenis perlakuan panas
3. Apa keuntungan dan kerugian perlakuan panas.
4. Jelaskan perbedaan flame hardening dan induction hardening
5. Jelaskan perbedaan nitriding dan carbonitriding
D. DAFTAR PUSTAKA
William D. Callister, 2001, Fundamentals of Material Science and Engineering, John
Wiley & Sons, Inc.
GLOSARIUM
Teori Atom adalah teori ilmiah sifat alami materi, yang menyatakan bahwa
materi tersusun atas satuan diskret yang disebut atom.
DAFTAR PUSTAKA