Anda di halaman 1dari 30

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

FAKULTAS TEKNIK – TEKNIK METALURGI


Metalurgi Manufaktur

PERTEMUAN 11:
“METALURGI MANUFAKTUR (HEAT TREATMENT)”

Bening Kambuna, S.T., M.T.


UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS TEKNIK – TEKNIK METALURGI
Metalurgi Manufaktur

HEAT TREATMENT
Heat Treatment adalah kombinasi dari operasi
pemanasan dan pendinginan dengan kecepatan tertentu
yang dilakukan terhadap logam atau paduan dalam
keadaan padat, sebagai suatu upaya untuk memperoleh
sifat-sifat tertentu.

Proses heat treatment terdiri dari beberapa tahapan,


1. Pemanasan sampai ke temperatur tertentu
2. Penahanan selama beberapa saat
3. Pendinginan dengan kecepatan tertentu.
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS TEKNIK – TEKNIK METALURGI
Metalurgi Manufaktur

Proses heat treatment terdiri dari 2 pendekatan

1.   Near Equilibrium (Mendekati Kesetimbangan)

2.   Non Equilibrium (Tidak setimbang)


UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS TEKNIK – TEKNIK METALURGI
Metalurgi Manufaktur

Near Equilibrium (Mendekati Kesetimbangan)

Tujuan dari perlakuan panas Near Equilibrium


adalah :
a. Melunakkan struktur kristal
b. Menghaluskan butir
c. Menghilangkan tegangan dalam
d. Memperbaiki machineability.
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS TEKNIK – TEKNIK METALURGI
Metalurgi Manufaktur

Jenis dari perlakukan panas Near Equibrium,


misalnya :
 Process annealing
 Full Annealing (annealing)
 Stress relief Annealing
 Spheroidizing
 Normalizing
 Homogenizing.
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS TEKNIK – TEKNIK METALURGI
Metalurgi Manufaktur

Annealing

Tahapan dari proses Annealing:


1.   Memanaskan logam (paduan) sampai temperature
tertentu,
2.   Menahan pada temperature tertentu tadi selama
beberapa waktu tertentu agar tercapai perubahan yang
diinginkan
3.   Mendinginkan logam atau paduan tadi dengan laju
pendinginan yang cukup lambat.
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS TEKNIK – TEKNIK METALURGI
Metalurgi Manufaktur

Full annealing (annealing)

Proses perlakuan panas untuk menghasilkan perlite yang kasar (coarse


pearlite) tetapi lunak dengan pemanasan sampai austenitisasi dan
didinginkan dalam furnace
Tujuan untuk memperbaiki ukuran butir dan machinibility.

Pada proses full annealing ini biasanya dilakukan


1.    memanaskan logam sampai keatas temperature kritis

2.    Dilanjutkan proses pendinginan yang cukup lambat (biasanya


dalam furnace atau dalam bahan yang mempunyai sifat penyekat
panas yang baik).

Bening Kambuna, S.T., M.T.


UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS TEKNIK – TEKNIK METALURGI
Metalurgi Manufaktur

Normalizing

•   Merupakan proses perlakuan panas yang menghasilkan


perlite halus
•   Sifat lebih keras dan kuat dari hasil anneal.
•   Pendinginannya dengan menggunakan media udara
•   Secara teknis prosesnya hampir sama dengan annealing

Tahapan proses normalizing


1.   memanaskan logam sampai keatas temperature kritis
2.   dilanjutkan dengan pendinginan pada udara. Pendinginan ini
lebih cepat daripada pendinginan pada annealing.
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS TEKNIK – TEKNIK METALURGI
Metalurgi Manufaktur

Perbedaan struktur pearlite antara annealing


dan normalizing
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS TEKNIK – TEKNIK METALURGI
Metalurgi Manufaktur

Spheroidizing

•   Proses perlakuan panas untuk menghasilkan struktur


carbida berbentuk bulat (spheroid) pada matriks ferrite.
•   Tujuannya yaitu memperbaiki machinibility baja
paduan Carbon tinggi.

Bening Kambuna, S.T., M.T.


UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS TEKNIK – TEKNIK METALURGI
Metalurgi Manufaktur

Tahapan proses sphereodizing


1.   baja yang dianneal mempunyai struktur yang terdiri
dari pearlite yang “terbungkus” oleh jaringan cemented.
Jaringan cemented (cemented network) ini menyebabkan
baja mempunyai machinibility rendah. Untuk
memperbaikinya maka cemented network tersebut harus
dihancurkan dengan proses spheroidizing

2.   Spheroidizing ini dilaksanakan dengan melakukan


pemanasan sampai disekitar temperatur 723o C dan
ditahan dalam waktu yang lama (sekitar 24 jam) baru
kemudian didinginkan.

3.   Karena berada pada temperature yang tinggi dalam


waktu yang lama maka cemented yang tadinya berbentuk
plat atau lempengan itu akan hancur menjadi bola-bola
kecil (sphere) yang disebut dengan spheroidite yang
tersebar dalam matriks ferrite.
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS TEKNIK – TEKNIK METALURGI
Metalurgi Manufaktur

Stress relief Annealing


Process perlakuan panas untuk menghilangkan tegangan sisa
akibat proses sebelumnya.

• Perlu diingat bahwa baja dengan kandungan karbon dibawah


0,3% C itu tidak bisa dikeraskan dengan membuat struktur
mikronya berupa martensite.
• agar kekerasannya meningkat tetapi struktur mikronya tidak
martensite, dapat dilakukan dengan pengerjaan dingin (cold
working) tetapi perlu diingat bahwa efek dari cold working ini
akan timbul yang namanya tegangan dalam atau tegangan sisa
• untuk menghilangkan tegangan sisa ini perlu dilakukan proses
Stress relief Annealing.
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS TEKNIK – TEKNIK METALURGI
Metalurgi Manufaktur

Non Equilirium (Tidak setimbang)

Tujuan panas Non Equilibrium adalah untuk mendapatkan


kekerasan dan kekuatan yang lebih tinggi.

Jenis dari perlakukan panas Non Equilibrium, misalnya :


• Hardening (quenching/pendinginan cepat)
• Martempering
• Austempering
• Surface Hardening (Carburizing, Nitriding, Cyaniding, Flame
hardening, Induction hardening)
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS TEKNIK – TEKNIK METALURGI
Metalurgi Manufaktur

Hardening (quenching/pendinginan cepat)


Merupakan proses pemanasan logam sampai atau lebih
diatas  temperatur kritisnya (723°C) kemudian didinginkan
dengan cepat dengan media pendingin yang telah disiapkan.
Struktur mikro yang dihasilkan adalah martensit.
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS TEKNIK – TEKNIK METALURGI
Metalurgi Manufaktur
Adapun jenis – jenis media quenching yaitu :
a)   Air garam
Air memiliki viskositas yang rendah sehingga nilai kekentalan
cairan kurang, sehingga laju pendinginan cepat dan massa jenisnya
lebih besar dibandingkan dengan media pendingin lainnya seperti
air, solar, oli, udara, sehingga kecepatan media pndingin besar dan
makin cepat laju pendinginannya.
b)    Air
Air memiliki massa jenis yang besar tapi lebih kecil dari air garam,
kekentalannya rendah sama dengan air garam. Laju
pendinginannya lebih lambat dari air garam.
c)    Solar
Solar memiliki viskositas yang tinggi dibandingkan dengan air dan
massa jenisnya lebih rendah dibandingkan air sehingga laju
pendinginannya lebih lambat.
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS TEKNIK – TEKNIK METALURGI
Metalurgi Manufaktur

d)     Oli
Oli memiliki nilai viskositas atau kekentalan yang tertinggi
dibandingkan dengan media pendingin lainnya dan massa jenis
yang rendah sehingga laju pendinginannya lambat.

e)         Udara
Udara tidak memilki viskositas tetapi hanya memiliki massa jenis
sehingga laju pendinginannya sangat lambat.Besi cor yang
berada pada suhu outektoid yaitu pada suhu 1148 °C rata-rata
mengandung 2,5% - 4% kadar karbon yang kaya besi
mengandung 2,1% berat atau 9% atom. Atom-atom karbon ini
larut secara intertisi dalam besi KPS.
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS TEKNIK – TEKNIK METALURGI
Metalurgi Manufaktur
Tempering                                                                                                         
Merupakan proses pemanasan  logam (baja) yang telah dikeraskan  sampai
temperatur tertentu untuk mengurangi kekerasan baja, struktur martensit yang
sangat keras, sehingga terlalu getas. Pada proses  ini mengunakan  temperatur
di bawah temperatur kritis kemudian suhunya.

Tujuan
1. Menghilangkan/mengurangi tegangan sisa (residual stress)
2. Mengembalikan sebagian keuletan dan ketangguhan setelah
proses quenching
Prinsip
3. Memanaskan kembali baja yang telah mengalami proses
queching (Pengerasan)
4. Membiarkan beberapa saat pada temperatur tersebut
5. Didinginkan kembali secara lambat
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS TEKNIK – TEKNIK METALURGI
Metalurgi Manufaktur

Austemper
Proses heat treatment untuk memperoleh struktur yang
sepenuhnya bainite
Dipanaskan sama dengantemperatur austenisasi lalu di
queching sampai transformasi menjadi bainit

Bainite
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS TEKNIK – TEKNIK METALURGI
Metalurgi Manufaktur

Martemper
Mencegah terjadinya distorsi/retak

• Setelah austenisasi lalu didinginkan cepat


dengan garam cair lalu ditahan sesaat supaya
temperatur bagian dalam sama dengan bagian
permukaan tetapi sebelum terjadi
transformasi menjadi bainit segera dilakukan
pendinginan lagi
• Struktor mikro tempered martensite
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS TEKNIK – TEKNIK METALURGI
Metalurgi Manufaktur

Surface Hardening
Jenis-jenis pengerasan permukaan

a)      Karburasi
Cara ini sudah lama dikenal oleh orang sejak dulu. Dalam cara ini, besi
dipanaskan di atas suhu dalam lingkungan yang mengandung karbon, baik
dalan bentuk padat,cair ataupun gas. Beberapa bagian dari cara kaburasi
yaitu kaburasi padat, kaburasi cair dan karburasi gas.
b)      Karbonitiding
Adalah suatu proses pengerasan permukaan dimana baja dipanaskan di atas
suhu kritis di dalam lingkungan  gas dan terjadi penyerapan karbon dan
nitrogen. Keuntungan karbonitiding adalah kemampuan pengerasan lapisan
luar meningkat bila ditambahkan nitrogen sehingga dapat diamfaatkan baja
yang relative murah ketebalan lapisan yang tahan antara 0,80 sampai 0,75
mm.
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS TEKNIK – TEKNIK METALURGI
Metalurgi Manufaktur

c)      Cyaniding
Adalah proses dimana terjadi absobsi karbon dan nitrogen untuk
memperoleh specimen yang keras pada baja karbon rendah yang
sulit dikeraskan. Penggunaan  closedpot  dan  hood  ventilasi 
diperlukan  untuk cyaniding  karena  uap  sianida  yang
 terbentuk  sangat  beracun.
d)     Nitriding
Adalah proses pengerasan permukaan yang dipanaskan sampai ±
510°c dalam lingkungan gas ammonia selama beberapa waktu.
Metode pengerasan kasus ini menguntungkan karena fakta bahwa
kasus sulit diperoleh dari pada karburasi. Banyak bagian-bagian
mesin seperti silinder barrel and gear dapat dikerjakan  dengan  cara
ini.
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS TEKNIK – TEKNIK METALURGI
Metalurgi Manufaktur
Kesimpulan
Proses perlakuan panas Mikrostruktur

Full annealing Ferrite + Pearlite

Isothermal annealing Ferrite + Pearlite

Normalizing Ferrite + Pearlite

Spherodizing Ferrite + Pearlite

Quenching & tempering Martensite temper

Martempering Martensite temper

Austempering Bainite

Dual-phase Ferrite + Martensite

Bening Kambuna, S.T., M.T.


UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS TEKNIK – TEKNIK METALURGI
Metalurgi Manufaktur
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS TEKNIK – TEKNIK METALURGI
Metalurgi Manufaktur

Jika suatu baja


didinginkan dari suhu
yang lebih tinggi dan
kemudian ditahan pada
suhu yang lebih
rendah selama waktu
tertentu, maka akan
menghasilkan struktur
mikro yang berbeda. Hal
ini dapat dilihat pada
diagram: Isothermal
Tranformation Diagram.
diagram: Isothermal Tranformation Diagram/ time-temperature transformation (TTT Diagram)
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS TEKNIK – TEKNIK METALURGI
Metalurgi Manufaktur

• Pada proses pendinginan


secara perlahan seperti pada
garis (a) akan menghasilkan
struktur mikro perlit dan
ferlit.
• Pada proses pendinginan
sedang, seperti, pada garis (b)
akan menghasilkan struktur
mikro perlit dan bainit.
• Pada proses pendinginan
cepat, seperti garis ( c ) akan
menghasilkan struktur
mikro martensit.
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS TEKNIK – TEKNIK METALURGI
Metalurgi Manufaktur
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS TEKNIK – TEKNIK METALURGI
Metalurgi Manufaktur

A1=723OC

Bening Kambuna, S.T., M.T.


UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS TEKNIK – TEKNIK METALURGI
Metalurgi Manufaktur
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS TEKNIK – TEKNIK METALURGI
Metalurgi Manufaktur

Bening Kambuna, S.T., M.T.


UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS TEKNIK – TEKNIK METALURGI
Metalurgi Manufaktur

Bening Kambuna, S.T., M.T.

Anda mungkin juga menyukai