Anda di halaman 1dari 24

ANALISA STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN

PADA BAJA S55C SETELAH DILAKUKAN PROSES


TEMPERING

DEVI ANANTANUR | 40040220655019


Dosen Pembimbing : Bambang Setyoko, S.T. ,
M.Eng.
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Baja S55C yang digunakan untuk pembuatan roda gigi harus memiliki
kekuatan lentur yang kuat, kekerasan yang tinggi dan tahan aus. Baja
yang digunakan untuk pembuatan roda gigi.
Perlakuan panas atau heat treatment untuk logam S55C sebagai upaya
mendapatkan karakter material yang diinginkan sesuai dengan
kebutuhan.
Perlakuan tempering untuk mendapatkan hasil optimal yang bertujuan
untuk menghilangkan tegangan sisa dari proses hardening quenching
RUMUSAN BATASAN MASALAH
MASALAH
a.Bagaimana proses tempering yang a.Komposisi kimia pada setiap material uji
dilakukan pada baja S55C diasumsikan sama.
b.Bagaimana pengaruh proses tempering b.Proses pendinginan dengan air dan
terhadap struktur mikro baja S55C udara diasumsikan sama.
c.Bagaimana pengaruh proses tempering
c.Pengaruh lingkungan diabaikan.
terhadap kekerasan baja S55C
d.Bagaimana pengaruh media pendingin d.Cacat pada material uji diasumsikan
terhadap baja S55C tidak ada.
e.Urutan manakah yang memberikan hasil
terbaik
TUJUAN
1.Menganalisa pengaruh tempering pada struktur mikro Baja S55C
2.Menganalisa pengaruh tempering pada kekerasan Baja S55C
3.Menganalisa pengaruh media pendingin terhadap struktur mikro dan kekerasan Baja
S55C
4.Mengetahui urutan dengan hasil terbaik setelah dilakukan tempering
TINJAUAN
PUSTAKA
HEAT TREATMENT
Perlakuan panas (Heat Treatment) mempunyai tujuan untuk meningkatkan keuletan, menghilangkan
tegangan internal (internal stress), menghaluskan ukuran butir kristal dan eningkatkan kekerasan atau
tegangan tarik logam. Beberapa factor yang dapat mempengaruhi perlakuan panas, yaitu suhu
pemanasan, waktu yang diperlukan pada suhu pemansan, laju pendinginan dan lingkungan atmsofir.
Perlakuan panas adalah kombinasi antara proses pemanasan atau pendinginan dari suatu logam atau
paduannya dalam keadaan padat untuk mendapatkan sifat-sifat tertentu. Untuk mendapatkan hal ini
maka kecepatan pendinginan dan batas temperatur sangan menentukan.
Tujuan Heat treatment
•Meningkatkan keuletan
•Menghilangkan internal stress
•Penyempurnaan ukuran butir
•Meningkatkan kekerasan atau kekuatan tarik dan mencapai perubahan komposisi kimia dari permukaan
logam seperti dalam kasus-kasus pengerasan
BAJA S55C
Baja adalah logam paduan, logam dengan karbon sebagai material paduan utama. Baja
mengandung elemen utama Fe dan C. Baja karbon mengandung unsur bukan besi dengan
presentase maksimum sebagai berikut : (a) karbon, 1,7, (b) mangan, 1,65, (c) silicon, 0,60, dan (d)
tembaga, 0,60.
Komposisi kimia baja S55C ini terdiri dari S55C terdiri dari 0,55% C, 0,2% Si, 0,75% Mn, 0.02%
P, 0,03% S, 0,2% Kr, 0,2% Ni, 0,2% Cu sebagaimana tercantum didalam JIS2000.
HARDENING QUENCHING TEMPERING
Proses pemanasan logam roses pengerasan baja Proses pemanasan kembali
sampai temperatur di atas titik dengan cara baja dipanaskan suatu logam yang telah
kritis (daerah austenite), ditahan hingga mencapai batas dikeraskan melalui proses
sejenak sesuai dengan waktu austenite dan kemudian diikuti quenching pada suhu di
tahan yang dibutuhkan agar bawah suhu kritisnya selama
seluruh benda kerja memiliki dengan proses pendinginan waktu tertentu dan
struktur austenite dan kemudian cepat melalui pendingin air, oli, didinginkan secara perlahan-
didinginkan secara mendadak. atau air garam, sehingga fasa lahan. Tujuan proses inni
Tujuan proses ini adalah untuk asutenit bertransformasi adalah untuk mengurangi
medapatkan struktur kristal secara parsial membentuk internal stress, mengubah
martensit. Martensit adalah struktur martensit. tujuan susunan, mengurangi
struktur yang harus dimiliki baja utama dari proses quenching kekerasan dan menikkan
agar memperoleh kenaikan ini adalah untuk menghasilkan keuletan logam sehingga
kekerasan yang sangat besar. baja dengan sifat kekerasan didapatkan perpaduan yang
Martensit berstruktur jarum tepat anatara kekerasan dan
karena jaringan atomnya tinggi.. keuletan logam uji.
berbentuk tetragonal.
MEDIA PENDINGIN
Proses quenching dilakukan pendinginan secara cepat dengan menggunakan media udara, air sumur, oli
dan larutan garam. Kemampuan suatu jenis media dalam mendinginkan specimen bias berbeda-beda,
perbedaan kemampuan media pendingin disebabkan oleh temperatur,kekentalan, kadar larutan dan
bahan dasar media pendingin. Semakin cepat logam didinginkan maka akan semakin keras sifat logam
itu.
Media pendingin dapat menggunakan air, oli atau minyak dan udara.
STRUKTUR MIKRO
Jika permukaan dari suatu specimen baja disiapkan dengan cermat dan struktur mikronya diamati dengan
menggunakan miskroskop, maka akan tampak bahwa baja tersebut memiliki struktur yang berbeda-beda.
Jenis struktur yang ada sangat dipengaruhi oleh komposisi kimia dari baja dan jenis perlakuan panas
yang diterapkan pada baja tersebut. Struktur yang akan ada pada suatu baja adalah ferit ,Perlit, bainit,
martensit, sementit dan karbida lainnya.

Diagram Fasa Fe-


C
METODOLOGI
PENELITIAN
DIAGRAM ALIR
ALAT DAN BAHAN
Preparasi Bahan :
1.Baja S55C
2.Pemotongan Baja Spesimen
Benda uji dipotong sesuai standar ASTM E3 dengan mesin bubut agar bentuk yang
diinginkan sesuai dengan ukuran dan bentuk ASTM E3.
3.Air
4.Oli

Mikroskop PC
Rockwell Tester
Tungku Pemanas
PROSEDUR PERLAKUAN PANAS
PROSEDUR UJI KEKERASAN
Langkah-langkah pengujian rockwell :
1.Siapkan permukaan benda kerja
2.Siapkan perangkat uji kekerasan Rockwell B pada Universal Hardness Tester
3.Sentuhkan benda kerja pada indentor dengan memutar piringan searah jarum jam sampai jarum
besar pada skala berputar 21/2 kali sehingga jarum besar menunjuk angka nol dan jarum kecil
menunjuk pada angka 3. Jika terasa berat, jangan dipaksakan tetapi harus diputar balik dan diulangi.
4.Lepaskan handel ke depan secara perlahan-lahan. Jangan menekan handel ke bawah, tetapi
biarkanlah handel bergerak sendiri turun ke bawah. Jarum besar pada skala akan bergerak seiring
dengan turunnya handel ke bawah. Tunggu hingga jarum besar pada skala berhenti dengan sendirinya.
5.Tunggu selama 30 detik dari saat berhentinya jarum, kemudian gerakkan handel ke atas secara
perlahan-lahan sampai maksimal. Dengan naiknya handel, jarum ikut berputar searah putaran jarum
jam sampai akhirnya berhenti.
6.Baca harga kekerasan HRB pada saat jarum telah berhenti. Bacalah pada skala B yang berwarna
merah.
PROSEDUR UJI STRUKTUR
langkah pengujian struktur mikro adalah sebagai berikut :
1.Menyiapkan spesimen uji
2.Spesimen dipotong menggunakan mesin potong gerinda
3.Dilakukan proses cold mounting pada specimen dengan menggunakan resin epoxy
4.Spesimen dipoles pada mesin grinding yang dialiri air dengan menggunakan kertas amplas silicon
carbide grit 80 sampai grit 2000
5.Dilakukan polishing menggunakan kain bludru dan serbuk alumina hingga tidak terlihat goresan pada
spesimen
6.Mengamati struktur mikro specimen menggunakan mikroskop PC
HASIL
&
PEMBAHASAN
PENGUJIAN KEKERASAN

Semakin tinggi temperatur tempering semakin menurun kekerasan baja S55C


Quenching menggunakan media oli menghasilkan nilai kekerasan lebih rendah daripada quenching
dengan media air. hal ini diakibatkan perbedaan laju pendinginan yang terjadi pada logam.
PENGARUH MEDIA QUENCHING
TERHADAP STRUKTUR MIKRO

Quenching oli Quenching air

Martensit banyak terbentuk pada pendinginan menggunakan media air


PENGARUH TEMPERING
TERHADAP STRUKTUR MIKRO

Quenching oli tanpa tempering Quenching oli tempering 300 Quenching oli tempering 600

Semakin tinggi suhu tempering, semakin banyak martensit


bertransformasi menjadi pearlit yang memiliki sifat lebih lunak
daripada martensit namun ulet
PENGARUH TEMPERING
TERHADAP STRUKTUR MIKRO

Quenching air tempering 600


Quenching air tanpa tempering Quenching air tempering 300

Semakin tinggi suhu tempering, semakin banyak martensit


bertransformasi menjadi pearlit yang memiliki sifat lebih lunak
daripada martensit namun ulet
KESIMPULAN
1.Semakin tinggi suhu tempering, struktur mikro yang terbentuk semakin dominan ferit dan
perlit, dan fasa martensit bertransformasi menjadi perlit dan martensit temper.
2.Semakin tinggi suhu tempering, nilai kekerasan baja S55C akan semakin turun. Baik
pada media quenching oli maupun air.
3.Pada pendinginan menggunakan air struktur yang terbentuk dominan martensit,
sedangkan pada pendinginan menggunakan oli struktur yang terbentuk ferrit, perlit dan
sedikit martensit. Hal ini karena laju pendinginan menggunakan air lebih cepat, sehingga
struktur martensit terbentuk.
4.Urutan terbaik dalam proses heat treatment jika dianalisa dari pembentukan struktur dan
nilai kekerasn terjadi yaitu pada spesimen B, dengan perlakuan quenching menggunakan
oli dan tempering pada suhu 300⸰C. Menghasilkan struktur mikro dominan Perlit dengan
kekerasan 36,3 HRD
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai