Seiring dengan perkembangan dunia industri yang semakin maju, mendorong para
pelaku dunia industri untuk meningkatkan kebutuhan penggunaan unsur logam.
Unsur logam dominan dipakai sebagai bahan dasar pembuatan alat-alat yang
digunakan. Ada beberapa jenis logam yang banyak digunakan antara lain besi (Fe)
dan selain besi yaitu alumunium (Al), tembaga (Cu), khrom (Cr) dan nikel (Ni)
Tujuan
Tujuan penelitian untuk :
. Untuk mengetahui pengaruh temperatur dalam proses hardening dengan media air terhadap struktur mikro
permukaan baja karbon sedang.
Untuk mengetahui pengaruh temperatur dalam proses hardening dengan media air terhadap kekerasan permukaan
baja karbon sedang.
Permasalahan
Bagaimanakah pengaruh temperatur dalam proses Post Weld Heat Treatment dengan media Oli SAE 10 terhadap
struktur mikro permukaan baja karbon tinggi?
Bagaimanakah pengaruh temperatur dalam proses Post Weld Heat Treatment dengan media Air terhadap struktur
mikro permukaan baja karbon tinggi?
Batasan Masalah
Fasa ini merupakan campuran mekanis yang terdiri dari dua fasa, yaitu
ferrit dengan kadar karbon 0,025% dan semetite dalam bentuk lamellar
(lapisan) dengan kadar karbon 6, 67% yang berselang-seling rapat
terletak bersebelahan. Pearlit merupkan struktur mikro dari reaksi
eutektoid lamellar. Sifat pearlite adalah lebih keras dan lebih kuat dari
pada ferrite tetapi kurang liat dan tidak magnetis. Pearlite berwarna
hitam. Berikut ini gambar struktur ferrit dan pearlit :
BAB III
Waktu Dan Tempat Pelaksanaan
Penelitian “Analisa Temperatur Pada Proses Post Weld
Heat Treatment Dengan Media Oli 10 SAE dan air
Terhadap Struktur Mikro pada Permukaan Baja Karbon
Tinggi” dilaksanakan di Politeknik Negeri
Banjarmasin,Jalan Brigjen Hasan Basri Komp. ULM,
Banjarmasin. dengan menggunakan alat uji Kekerasan
dan alat uji struktrur mikro.
Metode Pelaksanaan
Proses pengerasan (hardening) dilakukan pada logam, biasanya dilakukan untuk
memperoleh sifat tahan aus yang tinggi dan mendapatkan kekerasan yang lebih
tinggi, atau kekuatan (Fatigue Limit/Strength) yang lebih baik. Pengerasan
merupakan salah satu proses perlakuan panas, dimana baja dipanaskan pada suhu
tertentu diatas temperatur kritis (a e3) dan kemudian ditahan sampai beberapa
lama. Kemudian didinginkan atau dicelup kedalam air, oli atau larutan garam
tergantung pada tipe baja tersebut. Pengerasan dilakukan dengan memanaskan
baja ke daerah austenit lalu mendinginkannya dengan cepat, dengan pendinginan
cepat ini terbentuk martensite yang keras. Temperatur pemanasannya
(Temperatur Austenitising), lamanya holding time, dan laju pendinginan unutk
pengerasan ini banyak tergantung pada komposisi kimia dari baja.
Langkah-langkah dalam pengambilan
data pada penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Persiapan Spesimen
SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis menyarankan sebagai berikut:
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang struktrur material yang lain akibat
proses quenching pada baja karbon sedang.
Media pendingin yang digunakan hendaknya lebih diperbanyak lagi supaya variasi
struktur atomic pada material dapat diketahui lebih banyak lagi dan media
pendingin yang paling bagus untuk kekerasan pada baja.
Untuk proses pemanasan kedepannya agar bisa menggunakan metode Tungku
Induksi.
ALHAMDULILAH
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH