Anda di halaman 1dari 10

Proses Pengerasan Pada Logam

Khalifah Pratama Izwar


16525031
Tahapan Pengerasan Pada Logam

1. Hardening
2. Perbaikan
 Quenching
 Tempering
Hardening (pengerasan)

Hardening (Pengerasan) adalah usaha untuk meningkatkan sifat tahan aus dan kekerasan yang
tinggi dengan cara celup cepat (quenching) material yang sudah dipanaskan ke dalam suatu
media quenching berupa air, air garam, maupun oli.
Tujuan Proses Hardenging: Merubah struktur baja sedemikian rupa sehingga diperoleh struktur
martensit yang keras.
Proses Hardening

Baja dipanaskan sampai temperature pengerasannya


(Temperatur Austenisasi) antara 770—830ºC
(tergantung dari kadar karbon) kemudian ditahan pada
suhu tersebut, beberapa saat, kemudian didinginkan
secara mendadak dengan mencelupkan dalam air, oli
atau media pendingin yang lain. Dengan pendinginan
yang mendadak, tak ada waktu yang cukup bagi austenit
untuk berubah menjadi perlit dan ferit atau perlit dan
sementit. Pendinginan yang cepat menyebabkan austenit
berubah menjadi martensit.
Perbaikan

Proses perbaikan pada perlakuan panas logam merupakan suatu proses untuk memperbaiki ataupun
mengatur ulang struktur mikro pada logam, agar sesuai dengan kebutuhan. Adapun proses perbaikan
dalam perlakuan panas logam adalah sebagai berikut
Quenching

Keberhasilan proses quenching ditentukan oleh media quenching yang digunakan. Untuk
menentukan media quenching, sangat bergantung pada pengerasan (hardenability) dari logam,
ketebalan dan bentuk dari benda uji yang akan diquenching. Serta struktur mikro yang diinginkan
dari hasil proses quenching. Adapun media quenching yang sering digunakan adalah media cair
(liquid) dan gas. Media quenching cair adalah oli, air, larutan polimer (aquos polymer solution), dan
larutan garam. Sedangkan media quenching gas adalah helium, argon, dan nitrogen.
Tujuan Proses Quenching: Secara umum pada baja (baja carbon, low alloy steel, dan tool steel)
adalah untuk proses hardening, yaitu menghasilkan struktur mikro martensit pada baja tersebut.
Proses Quenching: Prosesnya dilakukan pendinginan yang relatif cepat dengan media air atau oli
dari temperatur austenisasi pada baja. Dimana temperature ini terjadi perubahan fasa dari fasa ferrit
dan pearlite menjadi fasa austenite. pada saat pendinginan ini terjadi tranformasi fasa atau perubahan
fasa yaitu konversi austenite menjadi struktur martensit.
Tempering

Tempering adalah memanaskan kembali baja yang telah dikeraskan.


Tujuan Proses Tempering: Untuk menghilangkan tegangan dalam dan mengurangi
kakerasan.
Proses Tempering

 Proses Tempering: Memanaskan kembali berkisar pada suhu 150—650°C dan


didinginkan secara perlahan-lahan tergantung sifat akhir baja tersebut. Tempering dibagi
dalam:
 a) Tempering pada sahu rendah (150—300°C). Tujuannya untuk mengurangi
tegangan-tegangan kerut dan kurapuhan dari baja. Proses ini digunakan untuk alat-alat
kerja yang tak mengalami beban yang berat, seperti misalnya; alat-alat potong, mata
bor yang dipakai untuk kaca dan lain-lain.
 b)  Tempering pada suhu menengah (300—500°C). Tujuannya untuk menambah
keuletan dan kekerasannya menjadi sadikit berkurang. Proses ini digunakan pada alat-
alat kerja yang mengalami beban berat, seperti palu, pahat, pegas-pegas.
 c) Tempering pada suhu tinggi (500—650°C). Tujuannya untuk memberikan daya
keuletan yang besar dan sekaligus kekerasan menjadi agak rendah. Proses ini
digunakan pada; roda gigi, poros, batang penggerak dan lain-lain.
Diagram Fasa
Diagram Fasa

1. Ferrit (α) adalah suatu komposisi logam yang mempunyai batas maksimum kelarutan Carbon 0,025 %
C pada temperature 723°C, struktur kristalnya BCC (Body Center Cubic) dan pada temperature kamar
mempunyai batas kelarutan Carbon 0,008 % C. bersifat lunak, stabil, ulet.
2. Cementite: larutan padat, kombinasi kimia antara karbon besi yang mengandung 6,67% karbon dengan
sifat keras dan rapuh. Diatas 210°C menjadi non magnetis. Besi dan karbon bersenyawa Fe3C sewaktu
masih cair disebut karbit besi dan setelah padat disebut cementite.
3. Austenite (γ) : Larutan padat dari karbon didalam besi dengan struktur FCC (Face centered cubic),
dengan komposisi karbon mulai 0,17% pada temperatur 1148°C dan maksimum 2,11% pada temperatur
1495°C , terjadi pada temperatur 727°C bersifat lunak, stabil, ulet.
4. Parlite: campuran ferit dan cementite, mengandung 4,43% karbon. Fase ini terjadi dibawah 1148°C
mempunyai sifat yang rapuh dan keras.
5. Lediburite ialah campuran Eutectoid antara besi Gamma dengan Cementid yang dibentuk pada
temperature 1130°C dengan kandungan Carbon 4,3%.
6. Delta (δ), adalah paduan Fe dan C dengan kelarutan carbon maksimum 0,1% pada temperatur 1493 °C,
struktur kristal BCC (Body Centered Cubic).

Anda mungkin juga menyukai