Disusun Oleh :
Nama : Khalifah Pratama Izwar
No. Mahasiswa : 16525031
NIRM : 2016040541
Disusun Oleh :
Nama : Khalifah Pratama Izwar
No. Mahasiswa : 16525031
NIRM : 2016040541
ii
iii
KATA PENGANTAR ATAU UCAPAN TERIMA KASIH
iv
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek ini
masih terdapat banyak kekurangan, sehingga kritik dan saran dari semua pihak
demi perbaikan Lapoan Kerja Praktek ini sangat diharapkan oleh penyusun.
Semoga Laporan Kera Praktek ini bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.
v
ABSTRAK
vi
DAFTAR ISI
Halaman Judul.........................................................................................................i
Lembar Pengesahan Pembimbing...........................................................................ii
Kata Pengantar atau Ucapan Terima Kasih...........................................................iii
Abstrak...................................................................................................................iv
Daftar Isi.................................................................................................................v
Daftar Tabel..........................................................................................................vii
Daftar Gambar.....................................................................................................viii
Daftar Notasi..........................................................................................................ix
Bab 1 Pendahuluan..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Pelaksanaan..............................................................................................1
1.3 Tujuan.......................................................................................................1
1.4 Manfaat.....................................................................................................1
1.5 Sistematika Penulisan...............................................................................1
Bab 2 Profil perusahaan..........................................................................................2
2.1 Subbab 1...................................................................................................2
2.2 Subbab 2...................................................................................................2
2.3 Cara Penulisan Kutipan............................................................................2
2.3.1 Kutipan 1...........................................................................................2
2.3.2 Kutipan 2...........................................................................................3
2.3.3 Kutipan 3...........................................................................................3
2.4 Judul Gambar dan Tabel...........................................................................3
2.5 Persamaan Matematika.............................................................................4
Bab 3 Deskripsi Proses/Kegiatan Produksi.............................................................5
3.1 Subbab 1...................................................................................................5
3.2 Subbab 2...................................................................................................5
Bab 4 Tugas Khusus...............................................................................................6
4.1 Latar Belakang Permasalahan/Pengembangan.........................................6
4.2 Penentuan Permasalahan..........................................................................6
4.3 Identifikasi Akar Masalah........................................................................6
vii
4.4 Rumusan/Batasan Masalah.......................................................................7
4.5 Kajian Pustaka..........................................................................................7
4.6 Pengembangan Alternatif Penyelesaian Masalah.....................................8
4.7 Pemilihan Prioritas Solusi Masalah..........................................................8
4.8 Pembahasan..............................................................................................9
4.9 Refleksi Kerja Praktik..............................................................................9
Bab 5 Penutup.......................................................................................................10
5.1 Kesimpulan.............................................................................................10
5.2 Saran.......................................................................................................10
Daftar Pustaka.......................................................................................................11
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR NOTASI
xi
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Pelaksanaan
Pelaksanaan kerja praktek dilakukan pada :
Waktu : 5 Oktober 2020 – 5 November 2020
Tempat : PT. BRANTAS ABIPRAYA – ADP, KSO, Paket LOT 5:
Jerukwudel – Baran – Duwet , Gunungkidul, Yogyakarta.
Selama pelaksanaan kerja praktek penulis diberikan tugas untuk
mengamati serta membantu melakukan meninjau dan mengawasi penerapan K3
1
dilapangan serta melakukan pengecekan atau inspeksi alat yang berhubungan
dengan K3.
1.3 Tujuan
Berikut ini merupakan tujuan penulis melakukan kerja praktek di PT.
BRANTAS ABIPRAYA – ADP, KSO :
1. Untuk menambah ilmu pengetahuan, serta membandingkan teori-teori yang
didapat selama perkuliahan dengan realita didunia kerja atau dilapangan.
2. Untuk memperoleh pengalaman kerja, serta mengetahui kondisi dan aktivitas
yang terjadi dilingkungan kerja yang sebenarnya.
3. Menambah pengetahuan dan pengalaman lapangan dalam kerja Praktik
khususnya yang berhubungan dengan Praktik keteknikan seperti menejemen
produksi, fabrikasi, permesinan, perakitan, perbaikan dan perawatan
(maintenance) suatu mesin.
1.4 Manfaat
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang, waktu pelaksanaan, tujuan, dan
manfaat pelaksanaan kerja praktek, serta sistematika penulisan laporan kerja
praktek.
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
Bab ini berisi tentang gambaran umum mengenai perusahaan, antara lain status
kepemilikan, sejarah singkat, struktur organisasi, unit kerja, produk serta
pemasarannya.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berupa rangkuman dari pelaksanaan
maupun dalam penulisan laporan selama proses kerja praktek berlangsung.
BAB 2
PROFIL PERUSAHAAN
4
jalan tol sehingga BUMN Konstruksi ini telah berkembang menjadi General
Contractor.
Berawal dengan berkantor di Malang, Jawa Timur, lalu pada tahun 1996
Kantor Pusat Abipraya berpindah ke Jakarta tepatnya di Jalan Wijaya Jakarta
Selatan dan di tahun 2001 Brantas Abipraya resmi berkantor di Jalan D.I
Panjaitan Jakarta Timur hingga sekarang.
Brantas Abipraya kini memiliki tiga Divisi Operasi yaitu Divisi Operasi
1 yang berfokus pada Gedung dan Bangunan, Divisi Operasi 2 yang fokus pada
pembangunan Sumber Daya Air, dan Divisi Operasi 3 yang berfokus pada
pengerjaan Jalan dan Jembatan juga infrastruktur. Di tahun 2011, Abipraya
melakukan diversifikasi usaha dan mengembangkan bisnis melalui Entitas Anak,
yaitu PT Brantas Energi yang bergerak dibidang Pembangkit Listrik Hydro
Power.
Melalui Brantas Energi, Abipraya optimis dapat berkembang dan tumbuh sebagai
pengembang Hydro Power terkemuka di Indonesia, serta mendukung program
pembangunan pembangkit 35.000MW yang bersifat baru dan terbarukan.
Mulai tahun 2013, Abipraya merambah produk beton pracetak dengan
mendirikan dua pabrik beton yang berlokasi di Subang, Jawa Barat dan Gempol,
Jawa Timur. Pembentukan pabrik beton ini ditujukan untuk diversifikasi usaha
Perseroan dan melayani kebutuhan produk beton untuk proyek-proyek yang
sedang dilaksanakan oleh Perseroan. Adapun jenis produk beton yang dihasilkan
antara lain corrugated concrete sheet pile, flat prestress concrete sheet pile, i
girder, box girder, box culvert, u ditch, dan v ditch.
Dalam perkembangan selanjutnya Abipraya telah memasuki bidang
pekerjaan lain seperti berinvestasi di tol dengan membentuk unit Abipraya Tol.
Tak hanya itu, Abipraya juga merambah industri properti dan perlatan dengan
membentuk Unit Bisnis Properti dan Unit Bisnis Alat. Diversifikasi usaha
properti ini mengembangkan beberapa produk properti unggulan untuk
mendukung Program Sejuta Rumah yang dicanangkan Pemerintah serta
memenuhi perumahan bagi masyarakat.
5
2.3 Visi dan Misi PT Brantas Abipraya
2.3.1 Visi
"Menjadi Perusahaan terpercaya dalam industri konstruksi”
Artinya :
Memiliki segala persyaratan professional yang memadai;
Dalam 5 (lima) tahun ke depan mampu menjadi 5 (lima) besar perusahaan
konstruksi nasional.
2.3.2 Misi
1. Memberikan produk yang bersaing dalam hal harga, mutu, dan pelayanan serta
mengutamakan K3L;
2. Bekerja secara efisien menurut standar yang berlaku;
3. Menjaga hubungan yang baik dengan seluruh stakeholder;
4. Menerapkan teknologi informasi yang terintegrasi.
6
7
2.5 Unit Kerja PT Brantas Abipraya
Berikut adalah unit kerja PT Brantas Abipraya (Persero) dan dewan
direksi yang sedang menjabat :
1. Direktur Utama : Bambang E. Marsono
2. Direktur Keuangan & SDM : Suradi
3. Direktur Operasi I : Catur Prabowo
4. Direktur Operasi II : Widyo Praseno
8
BAB 3
DESKRIPSI PROSES/KEGIATAN PRODUKSI
9
3.1.5 Prepare to Service
Sebelum melakukan perawatan pada unit maka kita harus
mempersiapkan berkas berkas yang dibutuhkan seperti JSA ( job safety
Analisys)
10
11
BAB 4
TUGAS KHUSUS
12
- Fan Clutch
2. Faktor Radiator :
- Cap Radiator
- Radiator Bocor
- Air Radiator kurang
3. Faktor Termostat
13
dikontrol agar tidak melebihi batasan temperature kerja untuk memaksimalkan efesiensi
pembakaran bahan bakar dan memastikan tingkat temperature dijaga agar tidak menyebabkan
kerusakan terhadap komponen.
14
1. Water pump (Pompa air)
2. Oil cooler (Pendingin oli)
3. Engine block dan cylinder head
4. Thermostat/water temperature regulator
5. Radiator
6. Radiator cap (Tutup radiator)
7. Hose dan fan
15
Gambar 4.2 Water Pump
16
dan kesekitar cylinder liner. Rongga-rongga tempat air membuang panas yang tidak
berguna dari piston, ring dan liner tersebut disebut water jacket.
4.5.4.4 Thermostat
Thermostat berfungsi sebagai katup yang membuka dan menutup secara otomatis
sesuai temperatur coolant. Thermostat bekerja seperti polisi jalan raya pada system.
Thermostat bekerja untuk menjaga suhu kerja engine. Thermostat akan mengatur aliran
coolant menuju radiator, saat engine dalam kondisi dingin thermostat menutup. Air
pendingin mengalir kembali ke water pump, tidak melalui radiator, tetapi melalui pipa
bypass. Ini akan membantu engine agar dapat mencapai suhu kerja dengan cepat. Bila engine
mulai panas, suhu air pendingin mulai naik sampai mencapai suhu pembukaan thermostat,
sehingga air pendingin mengalir menuju radiator untuk didinginkan sebelum memasuki
engine. Thermostat tidak secara penuh membuka atau menutup, tetapi berada dalam posisi
keduanya untuk mempertahankan agar suhu engine tetap konstan. Suhu engine yang tepat
sangatlah penting.
17
Gambar 4.5 Thermostat
Engine yang terlalu dingin tidak akan bekerja menghasilkan suhu yang cukup tinggi untuk
mendapatkan pembakaran yang efesien dan akan menyebabkan munculnya endapan pada
system pelumasan engine, karbon dan lapisan deposit pada dinding liner serta dapat
menimbulkan engine blowby. Jika temperature terlalu rendah dapat menyebabkan timbulnya
kondensasi di ruang bakar dan membentuk asam pada daerah sekitar ring piston. Engine yang
terlalu panas akan menyebabkan engine overheat dan menyebabkan kerusakan yang serius
pada engine.
4.5.4.5 Radiator
Radiator berfungsi untuk membuang panas air yang telah bersikulasi di dalam engine
ke udara luar melalui sirip-sirip yang ada pada radiator.Bila Thermostat membuka, air
pendingin mengalir melalui pipa-pipa atau hose-hose kebagian atas radiator yang telah
mengambil panas engine. Di dalam radiator situasinya air pendingin melepaskan panas ke
atmosfir. Di dalam radiator air pendingin mengalir dari atas kebawah. Tabung dan sirip-sirip
bekerja sama membuang panas. Radiator umumnya dipasang dimana udara paling banyak
dan pembuangan panas paling baik. Tutup radiator, air di dalam radiator bertekanan. Tutup
radiator akan menentukan berapa besar tekanan sistem pendingin selama engine bekerja.
18
Gambar 4.6 Radiator
4.5.4.7 Hose
Hose berfungsi sebagai penghubung antara radiator dan blok engine. Ada dua
hose di radiator, Upper hose berfungsi mengalirkan air panas dari engine ke radiator.
Sedangkan lower hose untuk menyalurkan air yang sudah didinginkan kembali ke engine.
19
Gambar 4.8 Hose
Beberapa hose mempunyai penguat pada bagian dalamnya (spring) untuk
mencegah hose terlipat ketika temperature di dalam sistem pendingin turun (drop). Clamp
hose harus diperiksa secara berkala dari kebocoran atau kekencangan pengikatannya.
20
Gambar 4.9 Fan/Kipas
Tipe suction fan (1) udara luar akan dihisap dan aliran udara akan melewati fin dan
core yang ada pada radiator, terhembus ke engine dan exhaust melalui sisi ruangan pada
bagian belakang atau bagian bawah engine.Tipe blower fan (2) beroperasi dengan cara yang
berbeda yaitu dengan cara udara yang dihisap dari bagian belakang kipas melewati engine,
kemudian dihembuskan melalui radiator untuk mendinginkan coolant didalam radiator.
Blower type fan digunakan pada machine yang beroperasi pada daerah operasi yang sangat
berdebu, contohnya track type tractor yang bekerja pada tempat pembuangan akhir. Blower
type fan juga berfungsi untuk membantu mengurangi kemungkinan tersumbatnya radiator
dan kerusakan core akibat pengikisan.
Umumnya fan yang dipakai pada alat berat bahannya terbuat dari baja (steel) tetapi
ada beberapa jenis fan yang menggunakan bahan plastik. Keuntungan bahan plastik bahannya
ringan sehingga blade menjadi fleksible pada putaran kecepatan tinggi. Dan hal ini juga akan
mengurangi tenaga yang dibutuhkan untuk menggerakan fan. Penggunaan fan dengan bahan
plastik juga meningkatkan umur dari drive belt dan bearing serta suara atau tingkat
kebisingan yang ditimbulkan tidak terlalu tinggi. Beberapa engine menggunakan fan belt (tali
kipas) untuk mengerakkan kipas, pompa air atau komponen lainnya. Bila fan belt terlalu
kendor, kecepatan putar kipas turun, Ini akan mengurangi aliran udara melewati radiator dan
akan menurunkan kemampuan sistem pendingin.
21
1. Pengecekan cairan level pendingin engine secara berkala
2. Penggantian termostat setiap 3000 jam
3. Pengencekan cap radiator
4. Penggantian fan clutch
5. Penggantian fan belt
22
4.7 Pemilihan Prioritas Solusi Masalah
Setelah menentukan beberapa alternatif masalah, kemudian
menentukan prioritas solusi masalah yang akan digunakan dan dibahas.
Alternatif yang dipilih adalah yang mampu mengatasi permasalahan secara
optimal, sehingga alternatif solusi yang dipilih adalah pengecekan level
pendingin secara berkala dan menggunakan cairan pendingin yang sesuai dan
pergantian termostat secara terjadwal yaitu setiap 3000 jam.
4.8 Pembahasan
4.8.1 Overheat
Overheat pada engine excavator unit 210 merupakan salah satu
permasalahan yang sering terjadi pada engine, masalah ini disebabkan oleh
beberapa faktor yauitu masalah pada air radiator yang kurang, komponen
komponen seperti termostat yang rusak, fan yang tidak bekerja dengan
semestinya yang mengakibatkan sistem pendinginan dalam engine bermasalah.
23
mengalami keausan pada belt sehingga menyebabkan putaran
kipas menjadi lebih pelan karena mengalami slip dan tidak
dapat menghasilkan aliran udara yang maksimal yang
mengakibatkan overheat pada engine.
- Fan Clutch
Fan clutch adalah part yang mengontrol seberapa cepat kipas
radiator atau radiator fan berputar untuk mendinginkan
radiator. Fan clutch bekerja secara otomatis. Saat temperatur
mesin panas, fan clutch akan membuat kipas radiator berputar
lebih cepat. Terjadinya slip pada fan clutch jika hal itu terjadi
maka fan tidak bisa berputar sehingga tidak ada aliran udara untuk
mendinginkan coolant di dalam radiator yang dapat
mengakibatkan engine mengalami overheat. Maka dari itu di
butuhkan maintenance secara berkala untuk pengecekan fan clutch
dan pergantian spare part dari fan clutch tersebut.
2. Faktor Radiator :
- Cap Radiator
Cap Radiator berfungsi untuk menaikkan dan menstabilkan
tekanan air dalam sistem pendingan Tutup radiator yang longgar
atau rusak akan menyebabkan sistem pendingin tidak bertekanan,
sehingga terlalu panas yang akan terjadi pada mesin yang
mengakibatkan tutup radiator rusak tidak dapat secara efektif
berfungsi menutup sistem pendinginan atau membuatnya tetap
tertekan dengan baik yang akan membahayakan fungsi sistem
pendingin yang tepat. Jadi, perlu dilakukan perawatan berkala
24
menjadi lebih cepat rusak dan retak/bocor. Karena air lebih cepat
menguap, sehingga memberikan tekanan pada komponen sistem
pendingin. komponen radiator dapat mengalami karat, atau bahkan
kebocoran karena uap air yang membutuhkan volume yang lebih
besar.
3. Faktor Thermostat
Thermostat bekerja untuk menjaga suhu kerja engine. Thermostat akan
mengatur aliran coolant menuju radiator,saat engine dalam kondisi kurang
dari 85°C maka thermostat menutup. Jika saat engine dalam kondisi
sudah lebih dari 90°C maka thermostat akan membuka. Tetapi jika
thermostat tidak membuka pada suhu 90°C itu disebabkan thermostat
yang sudah rusak karena faktor dari pemakain yang sudah lama dan tidak
dilakukan pengecekan pada thermostat itu sendiri. Maka dari itu jika
thermostat sudah tidak berfungsi perlu di lakukan pergantian thermostat
yang baru.
25
memungkinkan kita untuk berkenalan dan bertukar informasi
dengan banyak pihak. Selain itu yang tidak kalah penting adalah
perluasan jaringan untuk individu kita sendiri, dengan kita
semakin banyak berkenalan dengan orang baru akan semakin
memungkinkan saling membantu dalam kehidupan kedepan yang
berkaitan dengan dunia kerja.
26
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan observasi yang dilakukan secara langsung
selama melaksanakan Kerja Praktik di PT. Kideco Jaya Agung, dimana penulis
terlibat dalam Departemen Procurement & HEM, divisi engine. maka
didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Proses maintenane pada unit alat berat sangatlah penting, hal ini
bertujuan untuk menjaga performa alat berat sehingga unit selalu
dalam kondisi siap dioperasikan.
2. Pentingnya untuk selalu memeriksa kekencangan baut dan mur dengan
kunci torsi pada setiap alat/unit yang bertujuan agar baut dan mur
tidak terlepas pada saat dioperasikan.
3. Proses maintenance yang dilakukan sesuai dengan jadwal dapat
memperpanjang umur dari alat berat.
4. Perawatan yang rutin dapat digunakan untuk memantau kondisi
5.2 Saran
Demi peningkatan penyelenggaraan Kerja Praktik di masa yang akan
datang berikut ini beberapa saran dari penyusun agar Kerja Praktik dapat
berjalan lebih efektif.
1. Dalam proses service sebaiknya mekanik selalu menggunakan helm
dan loto yang bertujuan untuk menghindari resiko bahaya yang
mungkin dapat terjadi.
2. Untuk rekan Mahasiswa yang akan menjalani kerja praktik sebaiknya
lebih mempersiapkan kedisiplinan diri karena dalam lingkungan
perusahaan berbeda dengan lingkungan kampus
27
DAFTAR PUSTAKA
Agung Nugroho Adi. 2010. Apa Sih motor Step Itu? Diakses dari
nugroho.staff.uii.ac.id. pada 1/1/2011.
Amstead, B.H, Ostwald, F.O., & Begeman, M.L. (1987). Manufacturing
Processes (8th ed.). John Wiley & Sons.
Aszkler, C. (2005). Acceleration, Shock and Vibration Sensors. Pada Wilson, J.
(Editor). Sensor Technology Handbook. Elsevier Inc.
Craig, J.J. (1989). Introduction to Robotics : Mechanics and Control (2nd Ed.).
Addison Wesley Publishing Company.
Deneb Robotics Inc.1998. IGRIP ® User Manual and Tuturial. Deneb Robotics
Inc.
Groover, M.P. (2005). Otomasi, Sistem Produksi, dan Computer Integrated
Manufacturing. Jilid 1. Diterjemahkan oleh Bagus Arthaya & I Ketut
Gunarta. Penerbit Guna Widya.
Huang, Q. et al. (2001). Planning Walking Patterns For A Biped Robot. Robotics
and Automation, IEEE Transactions. Volume 17.
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat No. II/MPR/1988 tentang Garis-
Garis besar Haluan Negara.
Kutz, M. (Editor). (2005). Mechanical Engineers' Handbook (3rd Edition). John
Wiley & Sons.
Martin, S. 1996. Agus T. Exhibit show psychologi’s power in treating illnesses.
Apa monitor, p.42.
Putra, T.S. (2008). Perancangan Robot Dua Kaki dengan Tiga Derajat
Kebebasan. Skripsi. tidak diterbitkan. Teknik Mesin Universitas Islam
Indonesia Yogyakarta.
Tang, Z. (2003). Trajectory Planning for Smooth Transition of a Biped Robot.
Proceedings of the 2003 IEEE International Conference on Robotics &
Automation. Taipei, Taiwan.
Undang-Undang No. 22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah. Lembaran Ne-
gara RI No. 92 Tahun 1999.
Undang-Undang Dasar 1945.
28
LAMPIRAN 1
PENJELASAN MENGENAI TEMPLATE
LAPORAN KERJA PRAKTIK
29