Anda di halaman 1dari 13

PERLAKUAN

PANAS
RACHMAT DWI S
Perlakuan Panas

 Perlakuan panas atau Heat-treatment dapat didefinisikan suatu kombinasi proses


pemanasan dan pendinginan logam/paduannya dalam keadaan padat secara
terkontrol dengan tujuan untuk memperoleh sifat tertentu.
 Tujuan Perlakuan Panas :
1. Untuk mengeraskan logam (baja) sehingga ketahanan aus dan kemampuan
memotong meningkat.
2. Untuk melunakkan logam (baja) sehingga memudahkan pemesinan lebih lanjut.
3. Untuk menghilangkan tegangan sisa.
4. Untuk memperkecil/memperbesar butir logam (baja) sehingga ketangguhan
ditingkatkan atau dihasilkan permukaan yang keras disekeliling inti yang ulet.
Secara umum, proses perlakuan panas adalah sebagai berikut :
1. Memanaskan logam/paduannya sarnpai suhu tertentu dengan kecepatan
tertentu, (heating-temperature).
2. Mempertahankan pada temperatur pemanasan tesebut dalam waktu/tempo
tertentu (holding time).
3. Mendinginkan dengan media pendingin dan laju tertentu. Proses ini dapat
pula ditunjukan melalui diagram temperatur vs waktu.
Secara garis besar berbagai macam proses perlakuan panas dapat dikelompokan menjadi dua yaitu :
1. Perlakuan panas yang menghasilkan struktur mikro yang equilibrium seperti : annealing,
normalizing dan tempering.
2. Perlakuan panas yang menghasilkan struktur yang non equilibrium seperti Hardening
(pengerasan).
Annealing

Annealing adalah salah satu proses heat-treatment yang mempunyai tujuan:


1. Mengurangi kekerasan.
2. Menghilangkan tegangan sisa.
3. Memperbaiki kekuatan.
4. Memperbaiki ductility.
5. Menghaluskan ukuran butiran.
Macam-macam proses annealing yaitu :
a. Full annealing
b. Recrystallisation annealing
c. Stress relieve annealing
d. Spheroidization
Full Annealing

 Tujuan dari proses Full Annealing :


1. Mengurangi sifat getas dengan menghaluskan butiran kristal (grain refining).
2. Melunakkan ( mengubah bentuk lapisan sementit didalam pearlit dan sementit
pada batasan-batasan butiran dan baja karbon tinggi menjadi bentuk bentuk
bola).
3. Memperbaiki machinability.
4. Seringkali dimaksudkan untuk menghilangkan tegangan sisa dan memperbaiki
keuletan, misalnya hasil tempa atau material yang mengalami pemanasan yang
berlebihan.
Proses :
 Untuk baja hypoeutectoid (< 0,83% C)
Baja dipanaskan 30°- 60°C (50°-100°F) diatas tempratur A3, kemudian ditahan beberapa saat, baru
didinginkan sangat lambat ( biasanya didalam dapur dengan kecepatan pendinginan 10°- 30° C/jam
atau dalam penyekat panas) sampai temperatur 30°C dibawah A1, kemudian didinginkan di udara.
 Untuk baja hyper-eutectoid ( > 0, 83 % C)
Pada dasarnya sama dengan baja hypo-eutectoid, kecuali pada permulaan pemanasan hanya sampai
daerah austenit + sementit, yaitu pada temperatur sekitar 30°- 60° C diatas A.
Recrystallisation annealing

Tujuan :
Melunakan baja hasil pengerjaan dingin, menghilangkan tegangan sisa memperbaiki
sifat mampu bentuk karena adanya rekristalisasi dan pengembangan bentuk
strukturnya.
Proses:
Baja dipanaskan pada suhu kira-kira 7000 C, tahan pada tempratur tersebut untuk
mencapai kelunakan, kernudian didinginkan diudara.
Penerapan:
Untuk baja hasil pengerjaan dingin yang berat seperti: cold rolled low carbon steel,
cold drawind, cold wire drawing dan lain lain.
Stress relieve annealing

Tujuan :
Untuk menghilangkan tegangan sisa/tegangan dalarn dan memperbaiki sifat mampu
dimesin.
Proses:
Untuk Baja karbon dan baja paduan rendah dipanaskan sampai suhu dibawah A1
(550-650)°C atau (600-750)°C untuk baja HSS dan hot work tool steel dipertahankan
beberapa saat kemudian didinginkan perlahan-lahan (dalam dapur hingga temperatur
500°C) setelah itu baru didinginkan di udara agar tidak terjadi tegangan akibat
perbedaan temperatur.
Penerapan:
Baja tuang yang tebal dan logam yang mengalami pengelasan.
Spheroidization

Tujuan :
Untuk rnemperoleh sifat lunak, ulet dan mudah dimesin. Pada proses ini sementit
baik yang ada dalam pearlit maupun sebagai preuetectoid dibuat menjadi spheroidite
(bentuk bola-bola kecil). Bila seluruh sementit berubah bentuk menjadi spheroidite
maka struktur yang tersisa akan menjadi matriksnya adalah ferrite.
Proses:
Baja dipanaskan perlahan-lahan sampai rnencapai suhu sedikit di bawah daerah kritis
dan dibiarkan selarna beberapa waktu. Hasil yang sama dapat diperoleh dengan
pemanasan dan pendinginan berulang diatas dan di bawah daerah Ac1 Sementit yang
bulat meningkatkan kemampuan pemesinan baja.
Perlakuan panas ini biasa diterapkan pada baja hiper-eutektoid yang harus mengalami
pemesinan :
1. Memperpanjang waktu pemanasan pada suhu tepat dibawah A1 diikuti dengan
pendinginan yang lambat.
2. Memperpanjang waktu disekitar suhu A1 yaitu sedikit diatas dan dibawahnya.
3. Untuk tool steel dan high alloy steel, pemanasan antara 750°- 800° C atau lebih
tinggi dan dipertahankan pada suhu tersebut untuk beberapa jam, diikuti oleh
pendinginan yang perlahan-lahan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai