Anda di halaman 1dari 4

Rangkuman langkah kerja perlakuan panas

A. Hardening
Langkah-langkah proses hardening adalah sebagai berikut :

1. Melakukan pemanasan (heating)

untuk baja karbon tinggi 200-300 diatas Ac-1 pada diagram Fe-Fe3C, misalnya pemanasan sampai suhu
8500, tujuanya adalah untuk mendapatkan struktur Austenite, yang salah sifat Austenite adalah tidak
stabil pada suhu di bawah Ac-1,sehingga dapat ditentukan struktur yang diinginkan. Dibawah ini diagram
Fe-Fe3C dibawah ini :

Gambar : diagram keseimbangan Fe-Fe3C

2. Penahanan suhu (holding)

Holding time dilakukan untuk mendapatkan kekerasan maksimum dari suatu bahan pada proses
hardening dengan menahan pada temperatur pengerasan untuk memperoleh pemanasan yang
homogen sehingga struktur austenitnya homogen atau terjadi kelarutan karbida ke dalam austenit dan
diffusi karbon dan unsur paduannya. Pedoman untuk menentukan holding time dari berbagai jenis baja:

Baja Konstruksi dari Baja Karbon dan Baja Paduan Rendah Yang mengandung karbida yang mudah larut,
diperlukan holding time yang singkat, 5 – 15 menit setelah mencapai temperatur pemanasannya
dianggap sudah memadai.

Baja Konstruksi dari Baja Paduan Menengah Dianjurkan menggunakan holding time 15 -25 menit, tidak
tergantung ukuran benda kerja.

Low Alloy Tool Steel Memerlukan holding time yang tepat, agar kekerasan yang diinginkan dapat
tercapai. Dianjurkan menggunakan 0,5 menit per milimeter tebal benda, atau 10 sampai 30 menit.
High Alloy Chrome Steel Membutuhkan holding time yang paling panjang di antara semua baja
perkakas, juga tergantung pada temperatur pema-nasannya. Juga diperlukan kom-binasi temperatur
dan holding time yang tepat. Biasanya dianjurkan menggunakan 0,5 menit permilimeter tebal benda
dengan minimum 10 menit, maksimum 1 jam.

Hot-Work Tool Steel Mengandung karbida yang sulit larut, baru akan larut pada 10000 C. Pada
temperatur ini kemungkinan terjadinya pertumbuhan butir sangat besar, karena itu holding time harus
dibatasi, 15-30 menit. High Speed Steel Memerlukan temperatur pemanasan yang sangat tinggi, 1200-
13000C.Untuk mencegah terjadinya pertumbuhan butir holding time diambil hanya beberapa menit
saja. Misalkan kita ambil waktu holding adalah selama 15 menit pada suhu 8500 .

3. Pendinginan

Untuk proses Hardening kita melakukan pendinginan secara cepat dengan menggunakan media air.
Tujuanya adalah untuk mendapatkan struktur martensite, semakin banyak unsur karbon,maka struktur
martensite yang terbentuk juga akan semakin banyak. Karena martensite terbentuk dari fase Austenite
yang didinginkan secara cepat. Hal ini disebabkan karena atom karbon tidak sempat berdifusi keluar dan
terjebak dalam struktur kristal dan membentuk struktur tetragonal yang ruang kosong antar atomnya
kecil,sehingga kekerasanya meningkat.

Gambar : kurva pendinginan pada diagram TTT (time-temperature-transformation)

Dari diagaram pendinginan diatas dapat dilihat bahwa dengan pendinginan cepat (kurva 6) akan
menghasilkan struktur martensite karena garis pendinginan lebih cepat daripada kurva 7 yang
merupakan laju pendinginan kritis (critical cooling rate) yang nantinya akan tetap terbentuk fase
austenite (unstable). Sedangkan pada kurva 6 lebih cepat daripada kurva 7,sehingga terbentuk struktur
martensite yang kekerasanya berkisar antara 600 BHN-750 BHN, tetapi bersifat rapuh karena tegangan
dalam yang besar.
B. Normalizing
Langkah-langkah proses normalizing adalah sebagai berikut :

1. Melakukan pemanasan (heating)

Pada mulanya baja dipanaskan diatas suhu kritisnya (kira kira 800-950 derajt C), kemudian setelah
mencapai suhu kritisnya baja ditahan(dibiarkan) pada suhu tersebut.

2. Melakukan pendinginan

Pendinginannya sesuai dengan suhu ruangan/suhu kamar, didinginkan hingga suhu kurang lebih 27
derajat C , lama pendinginan inilah yang sangat mempengaruhi sifat mekanik dari baja tersebut, semakin
cepat pendinginannya maka akan menghasilkan baja dengan sifat mekanik berupa kekuatan dan
kekerasan yang lebih tinggi, dan jika pendinginannya lambat maka akan terjadi hal yang sebaliknya, dan
ini erat hubungannya dengan perlakuaan panas yang lain yakni proses annealing.

C. Annealing
Proses annealing adalah sebagai berikut:

1. Benda kerja kita masukan kedalam kotak baja yang kita isi dengan terak

atau pasir.

2. Panaskan pada temperatur 980 derajat Celcius selama 1 sampai 3 jam.

3. Setelah cukup waktunya kotak kita angkat dari dapur.

4. Benda kerja didinginkan dengan perlahan-lahan.

Pendinginan dapat kita lakukan dengan cara:

1. Benda kerja dikeluarkan dari kotak dan dibiarkan dingin perlahan-lahan dengan pendinginan dari
udara.

2. Benda kerja bersama-sama dengan kotaknya dibiarkan dingin perlahan-lahan dengan pendinginan
udara.

3. Kotak yang berisi benda kerja dibiarkan didalam dapur dan dapur kita matikan. Sehingga dapur, benda
kerja dan kotak mengalami pendinginan yang perlahan-lahan dari udara.

D. Tempering
Proses temper adalah proses memanaskan kembali baja yang sudahdikeraskan dengan tujuan untuk
memperoleh kombinasi antara kekuatan,duktilitas dan ketangguhan yang tinggi.Proses temper terdiri
dari memanaskan baja sampai dengan temperaturdibawah temperatur A1
, dan menahannya pada temperatur tersebut untuk jangkawaktu tertentu dan kemudian didinginkan
diudara. Hasil penelitian menunjukanbahwa pada saat temperatur dinaikan, baja yang dikeraskan akan
mengalami 4 tahapan sebagai berikut:

1. Pada temperatur antara 80 dan 200 derajat Celcius, suatu produk transisi yang kayakarbon yang
dikenal sebagai karbida, berpresipitasi dari martensittetragonal sehingga menurunkan
tetragonalitas martensit atau bahkanmengubah martensit tetragonal menjadi ferit kubik.
Perioda ini disebutsebagai proses temper tahap pertama. Pada saat ini, akibat keluarnyakarbon,
volume martensit berkontraksi. Karbida yang terbentuk padaperioda ini disebut sebagai karbida
epsilon.2.
2. Pada temperatur antara 200 dan 300 derajat Celcius, austenit sisa mengurai menjadi suatu
produk seperti bainit. Penampilannya mirip martensit temper.Perioda ini disebut sebagai proses
temper tahap kedua. Pada tahap inivolume baja meningkat.
3. Pada temperatur antara 200 dan 300 derajat Celcius,terjadi perubahan atau dekomposisi
epsilonkabida menjadi sementit dan martensit menjadi sementit dan ferit
4. Pada temperatur di atas 350 derajat Celcius terjadi perubahan secara kontinu dan terjadinya
spheroidisasi fasa-fasa sementit

Rangkuman langkah kerja pengujian bahan

Anda mungkin juga menyukai