Tahapan Produksi
Kawat Dari Wire Rod
Produksi Pembuatan Kawat
Secara garis besar pabrik pembuatan kawat dari wire rod atau baja batangan terdiri dari dua
proses utama yaitu, proses preparasi wire rod dan proses wire drawing. Skematika Pabrik
pembuatan Kawat dapat dilihat pada gambar di bawah.
Tahap Pickling adalah tahap yang bertujuan melarutkan lapisan besi oksida dengan larutan
asam (HCL atau H2SO4) pada temperatur antara 75 85 Celcius. Lapisan oksida yang terdapat
pada permukaan wire rod akan larut.
Tahap cleaning adalah tahap pembersihan sisa larutan asam yang menempel pada permukaan
wire rod dengan dengan media air. Tujuan dari cleaning adalah untuk menghindari terjadinya
reaksi sisa asam dengan permukaan, dan ini akan menyebabkan permukaan wire rod menjadi
cacat, terjadi lubang-lubang kecil.
Tahap Phosphating adalah pelapisan permukaan wire rod dengan senyawa phosphat untuk
melindungi permukaan dari pengaruh lingkungan dan memudahkan proses penarikan kawat
(wire drawing). Permukaan menjadi bebas dari kotoran. Senyawa yang umum digunakan adalah
zinc phosphate atau calcium phosphate
Tahap normalisasi merupakan tahap akhir yang bertujuan menetralkan permukaan wire rod dari
senyawa/zat yang reaktif sehingga tidak mudah berinteraksi dengan lingkungan. Contoh
penampilan wire rod setelah diproses pickling dan phosphating dapat dilihat pada gambar di
bawah. Wire rod sebelum di preparasi terlihat berwarna abu-abu gelap dengan sejumlah karat
warna merah kecoklatan. Tampak bahwa setelah diproses preparasi permukaan menjadi lebih
terang, tidak tampak lagi adanya karat maupun scale.
Tujuan utama dari penarikan kawat adalah untuk mengecilkan diameter batang kawat, wire rod.
Batang Kawat berdiameter D1 direduksi dengan memberi gaya tarik melalui cetakan menjadi
kawat beriameter D2. Sehingga terjadi reduksi area atau pengurangan luas penampang yang
dinyatakan dengan formula berikut:
r = reduksi area = 1 (D2/D1)2
Pengecilan diameter dilakukan dalam beberapa tahap reduksi, dengan besarnya reduksi tiap
tahap dapat menurun atau relatif sama. Tingkat keberhasilan proses wire drawing sangat
tergantung pada banyak variabel seperti variabel wrie rod yaitu drawability atau kemamputarikan,
kualitas permukaan seperti roundness, retak, kandungan pengotor atau inklusi dalam wire rod.
Variabel operasi yang mempengaruhi keberhasilan proses drawing adalah kecepatan penarikan,
pelumasan, tingkat reduksi, dan sudut dies.
Baik variabel wire rod maupun variabel operasi sama-sama memegang peran penting dalam
keberhasilan operasi penarikan kawat. Sehingga kedua faktor harus benar-benar diketahui
secara pasti sebelum operasi dijalankan.
Pustaka:
1. Thomas Maxwell, 2001, Maintenance, Design, Measuring And Pressure Lubrication Of
The Wire Drawing Die,Wire Journal International, Vol. 34, Number 5. May.
2. Pearce, R., 1991, Sheet Metal Forming, The Adam Higler Series on New Manufacturing
processes and Materials,
3. Hosford, W. F., 1993, Metal Forming, Mechanics & Metallurgy, Second edition, PrinticeHill, Inc., New Jersey.
4. Lange, K. 1985, Handbook of Metal Forming, MC Graw-Hill, New Jersey
5. Backofen, W. A., 1972, Deformation Processing, Addison-Willey Publishing Company,
Massachusett.
6. Dieter, G.E., 1986,Mechanical Metallurgy, Mc. Graw-Hill, New Jersey
Tujuan utama dari penarikan kawat adalah untuk mengecilkan diameter batang kawat, wire rod.
Batang Kawat berdiameter D1 direduksi dengan memberi gaya tarik melalui cetakan menjadi
kawat beriameter D2. Sehingga terjadi reduksi area atau pengurangan luas penampang yang
dinyatakan dengan formula berikut:
r = reduksi area = 1 (D2/D1)2
Proses penarikan kawat umumnya dilakukan pada temperatur rendah atau temperature ruang,
sehingga pembentukan ini disebut sebagai cold drawing. Pada proses penarikan terjadi
deformasi yang cukup besar, sehingga sering terjadi peningkatan temperatur yang relatif besar.
Dengan demikian pada proses penarikan kawat digunakan pelumas yang mampu mengurangi
dan tahan terhadap pengaruh panas yang timbul akibat gesekan. Selain itu pelumas juga
berfungsi sebagai media pendingin. Air merupakan media pendingin yang biasa digunakan
untuk mengurangi efek panas yang ditimbulkan selama proses deformasi.
Skematika cetakan untuk wire drawing ditunjukan pada Gambar 2. Konstruksi tempat masuknya
logam ke cetakan (die) dibuat sedemikian, sehingga kawat yang masuk cetakan akan menarik
pelumas bersama dengan masuknya batang kawat. Bentuk lonceng dibuat agar dapat
meningkatkan tekanan hidrostatis dan memindahkan aliran pelumas.
Sudut reduksi (reduction angle) adalah bagian dari cetakan di mana terjadi reduksi diameter.
Sudut reduksi ini merupakan variabel dies yang sangat penting dalam proses wire drawing.
Pada daerah bantalan (bearing) tidak terjadi reduksi diameter, namun menambah gesekan pada
permukaan kawat. Fungsi utama daerah permukaan bantalan adalah untuk memastikan
diameter dan roundness kawat sesuai dengan targetnya. Tirus belakang (backrelief)
pada dies memungkinkan kawat untuk mengembang sedikit, setelah kawat keluar dari cetakan.
Reheating Furnace
Sizing Press
Roughing Mill
Finishing Mill
Laminar Cooling
Down Coiler
Shearing Line
Hot Skin Pass Mill Pabrik Baja Lembaran Dingin (Cold
Rolling Mill)Pabrik Baja Lembaran Dingin bergabung
menjadi unit produksi PT Krakatau Steel pada tahun 1991
dan dilengkapi dengan teknologi CLECIM dari Perancis.
Pabrik Baja Lembaran Dingin terdiri dari unit-unit produksi
(Line) sebagai berikut:
Continuous Pickling Line
Tandem Cold Mill
Electrolytic Cleaning Line
Batch Annealing Furnace
Continuous Annealing Line
Temper Mill
Finishing Line
Pabrik Baja Batang Kawat (Wire Rod Mill)Pabrik Baja
Batang Kawat mulai beroperasi pada tahun 1979 dengan
menggunakan teknologi 2 Lines Stelmor World Chaster dan
teknologi No Twist Danielly.
Pada tahun 1992 dan 1995 telah dilakukan modernisasi
pabrik dan pada tahun 1999 mulai dikerjakan proyek
penambahan strand menjadi 2 strand produksi serta
penggantian/modifikasi fasilitas produksi.
Saat ini fasilitas produksi yang dimiliki oleh pabrik Batang
Kawat adalah:
Reheating Furnace
Pre-roughing Mill
Roughing Mill
Finishing Mill
Cooling Zone
Down Coiler Kapasitas Terpasang Pabrik Besi Spons (Direct
Reduction Plant) memiliki kapasitas produksi sebesar
Industri kawat
Proses Produksi Wire Rope atau Kawat Sling TALI KAWAT /KA
Wire rope yang sering disebut tali baja, kawat baja atau kawat seling
adalah alat penting yang digunakan dibanyak industri. Berikut adalah
aplikasi wire rope pada berbagai industri:
Berbicara mengenai
Beberapa kejadian fa
kawat baja yang digu
-wire / kawat
-strand / untaian
-core / inti
Identifikasi
Untuk mengetahui d
penggunaannya kita
padxa masing mas
500 M X 1 X 6 X 19.
Artinya panjang kaw
strand terdiri atas 19
Pemeliharaan
Untuk menjaga ketah
penyimpanannya se
-
Jangan diseret
Jangan diikat atau d
Dibersihkan dengan
Bebas dari air hujan
Dilumasi dengan w