Anda di halaman 1dari 8

TUGAS TERSTRUKTUR

MATERIAL PESAWAT TERBANG

VERONIKA VINELIA SARAGI SIDABUTAR


III AE 2
2017.432
PROSES PEMBENTUKAN LOGAM

Definisi : Proses pembuatan logam adalah bidang ilmu keteknikan yang membahas tentang
proses pengolahan mineral (termasuk pengolahan batubara), proses ekstraksi besi dan pembuatan
paduan, hubungan perilaku sifat mekanik logam dengan strukturnya, proses penguatan logam serta
fenomena-fenomena kegagalan dan degradasi logam atau juga disebut teknik metalurgi
Proses pembuatan logam merupakan penekanan pada logam dengan daya tekan tinggi sehingga
dapat dikatakan penempaan merupakan proses penumbukan pada benda kerja sehingga
membentuk suatu benda,karena penempaan merupakan proses merapatan bulir atau serat pada
bahan baku maka.

1. Proses pembentukan mekanik


a. Cold working process adalah proses pembentukan logam secara plastis dengan temperatur
pengerjaan di bawah temperatur rekristalisasi.

Kelebihan cold working process :


1. tidak memerlukan pemanas
2. hasil permukaan akhir lebih baik
3. kontrol dimensi baik
4. kontaminasi dapat dikurangi
5. sifat strenght, fatique dan wear meningkat

Kekurangan cold working process :


1. gaya tekan yang dibutuhkan lebih besar
2. peralatan mesin berat
3. sifat ductility menurun
4. permukaan logam harus bersih
5. tegangan sisa yang tidak diinginkan terjadi

akibat dari pengerjaan dingin ini beberapa sifat mekanik akan mengalami perubahan, misalnya
: Tensile Strenght, Yield streghth dan Hardnessnya akan naik sedangkan keuletan (ductility) akan
menurun sebanding dengan makin tingginy derajat deformasi dingin yang dialami.
b. Pengerjaan panas
Pengerjaan panas pada logam merupakan proses deformasi pada logam yang
dilakukan pada kondisi temperatur di atas temperatur rekristalisasi dan laju regangan
tertentu sehingga proses deformasi dan proses recovery terjadi secara bersamaan. Secara
singkat pengerjaan panas dapat di definisikan sebagai proses merubah bentuk logam
tanpa terjadi pencairan (T proses: T cair > 0,5), volume benda kerja tetap dan tak adanya
geram (besi halus sisa proses).

keuntungan-keuntungan sebagai berikut:


 Ketidakmurnianan dalam bentuk inklusi terpecah-pecah dan tersebar dalam logam.
 . Butir yang kasar dan butir berbentuk kolum diperhalus. Hal ini berlangsung di daerah
rekristalisasi.
 Sifat-sifat fisik meningkat, disebabkan oleh karena penghalusan butir. Keuletan dalam
logam meningkat.
 Jumlah energi yang dibutuhkan untuk mengubah bentuk baja dalam keadaan panas jauh
lebih rendah dibandingkan dengan energi yang dibutuhkan untuk pengerjaan dingin.
Sedangkan kerugian dari pengerjaan panas logam :
o Terjadi oksidasi pada permukaan logam, kehilangan sebagian logam menjadi
karat/kerak
o Terjadi dekarburisasi pada permukaan, khusus baja
o Terjadi penurunan kualitan permukaan akibat ter-rolling lapisan oksida
o Dimesi produk kurang akurasi karena sulit memperhitungkan faktor ekspansi dan
konstraksi yang terjadi
o Ada kemungkinan terjadi hor shortness atau rapuh panas
o Terjadi ketidak homogenan struktur pada permukaan dengan bagian dalam akibat
perbedaan temperatur dan deformasi
c. Penempaan (Forging)
Forging atau penempaan adalah proses deformasi di mana benda kerja ditekan di antara
dua die (cetakan). Penekanan dapat dilakukan dengan tekanan kejut atau tekanan
berangsur-angsur (perlahan). Proses penekanan tersebut akan menghasilkan bentuk benda
kerja yang sesuai dengan apa yang diinginkan.
Tiga jenis penempaan antara lain:
(1) Open-die forging.
(2) Impression-die forging.
(3) Flashless forging.
Selain tiga jenis penempaan di atas, ada jenis penempaan lain yang mampu menghasilkan produk
yang lebih presisi. Jenis penempaan ini dikenal dengan sebutan precision forging.
d. Ekstrusi
Proses ekstrusi adalah proses dimana logam dibentuk dengan cara menekannya melalui
rongga cetakan. Tekanan yang digunakan sangat besar. Proses ini dapat digunakan untuk
membuat batang silinder, tabung atau profil-profil tertentu. Ada dua jenis proses ekstrusi,
yaitu ekstrusi langsung (direct extrusion) dan ekstrusi tidak langsung (indirect extrusion,
back extrusion).

2. Proses Perlakuan Panas


Heat Treatment ( perlakuan panas ) adalah salah satu proses untuk mengubah struktur
logam dengan jalan memanaskan specimen pada elektrik terance ( tungku ) pada temperature
rekristalisasi selama periode waktu tertentu kemudian didinginkan pada media pendingin seperti
udara, air, air garam, oli dan solar yang masing-masing mempunyai kerapatan pendinginan yang
berbeda-beda.
Beberapa macam perlakuan panas :
1. Pengerjaan anil (annealing), Pengerjaan ini dilakukan dengan memanaskan logam baja hingga
di atas temperatur trasnformasi (723oC) bertujuan untuk mengubah ke fasa austenit kemudian
didinginkan secara perlahan-lahan (pendinginan tungku). Tujuan utama pengerjaan ini adalah
softening baja.
2. Pengerjaan Normalisasi (Normalizing), Pengerjaan ini dilakukan dengan memanaskan
baja hingga menjadi fasa austenit penuh dan didinginkan di udara (pendinginan tungku) hingga
mencapai suhu kamar. Fasa yang dihasilkan berstruktur ferrite dan pearlite tergantung komposisi
unsure karbon.
3. Pengerjaan pengerasan (Quenching treatment), Perlakuan baja ini dilakukan dengan
memanaskan baja hingga fasa menjadi austenit dan didinginkan secara cepat (lihat diagram CCT
baja karbon rendah). Media pendinginan cepat seperti air, oli, garam atau media pendingin
lainnya. Tujuan utama perlakuan ini untuk meningkatkan kekerasan baja.

4. Pengerjaan temper (tempering treatment), Perlakuan pemanasan kembali logam baja


yang telah dikeraskan (quenching) dengan pencelupan cepat. Suhu pemanasan adalah agak
rendah dibawah suhu transformasi eutectoid (lihat diagram fasa biner Fe-C). Tujuan utama yaitu
mengurangi nilai kekerasan logam sehingga keuletan (ductility) logam akan naik. Beberapa
variabel penting dalam perlakuan temper adalah temperatur, waktu pemanasan dan lain-lain.
5. Perlakuan Pembebasan Tegangan ( Stress Relieving Treatment), Perlakuan ini bertujuan
untuk menghilangkan tegangan sisa di dalam logam baja akibat perlakuan logam seperti proses
las, produk cor-coran, pengerjaan dingin, pencelupan cepat dan sebagainya. Proses ini dengan
memanaskan hingga temperatur mendekati suhu temperatur, ditahan untuk beberapa saat
kemudian didinginkan diudara.
6. Speroidisasi (Spherodizing), Perlakuan pemanasan untuk menhasilkan karbida yang
berbentuk bulat (globular) di dalam logam baja.

3. Proses Perlakuan Permukaan (Surface Trearment)


Adalah proses perlakuan terhadap permukaan benda kerja untuk mendapatkan permukaan
yang lebih baik.Tujuannya adalah untuk memperbaiki permukaan, memperindah,
pelindung

Beberapa jenis perlakuan permukaan :


a. Carburizing. Dilakukan dengan memanaskan baja karbon rendah dalam
lingkungangas monoksida , sehingga baja akan menyerap karbon dari gas
CO
b. Nitriding. Dilakukan dengan memanaskan baja karbon rendah dalam
lingkungan gas nitrogen sehingga terbentuk lapisan besi nitride yang keras
pada permukaannya
c. Cyaniding. Dilakukan dengan memanaskan komponen yang akan
diproses, kedalam larutan garam sianida dengan temperature sekitar 800c
sehingga baja karbon rendah akan membentuk lapisan karbida dan nitride.
d. Flame Hardening. Dilakukan dengan memanaskan permukaan yang akan
dikeraskan dengan nyala api oxyacetylene yang dilanjutkan dengan
semprotan air untuk quenching
e. Induction hardening. Sama dengan Flame Hardening, namun
menggunakan kumparan listrik.
2. Permasalahan pengerjaan pada perbaikan struktur pesawat terbang dan
bagaimana cara untuk mengatasi permasalahan tersebut?
Dengan bertambahnya usia pakai pesawat (take off dan landing), maka material yang digunakan
untuk kulit pesawat juga akan mengalami kelelahan (fatigue). Salah satu tanda yang muncul pada
kondisi tersebut adalah adanya keretakan (crack) pada bagian kulit pesawat. Pada saat keadaan
ini ditemukan, mau tidak mau pesawat tidak boleh diterbangkan (on ground) sampai
dilakukannya perbaikan pada bagian yang mengalami crack tersebut.

Metode Perbaikan
Tahap-tahap yang harus dilakukan pada perbaikan kulit pesawat yang mengalami crack adalah sebagai
berikut:
- Pembukaan akses
Pembukaan akses untuk melakukan perbaikan ini akan menyesuaikan lokasi ditemukannya crack.
- Pembersihan (Cleaning)
Pembersihan perlu dilakukan untuk memastikan bahwa yang terjadi adalah crack yang sebenarnya. -
Stop Drill/Cutout
Bor penghentian (stop drill) atau pemotongan (cutout) pada bagian yang crack harus dilakukan untuk
menghentikan pergerakan crack tersebut agar tidak bertambah panjang pada saat pesawat dioperasikan
kembali.
- Non Destructive Test (NDT)
NDT masih harus dilakukan kembali untuk memastikan bahwa stop drill/cutout pada ujung-ujung crack
yang dikerjakan sebelumnya sudah efektif menghentikan crack yang terjadi
- Sealant dan pengecatan (painting)
Tahap penyelesaian dari proses perbaikan kulit pesawat adalah penggunaan sealant untuk mengisi
rongga doubler/trippler yang belum tertutup dengan rapat.

Anda mungkin juga menyukai