Anda di halaman 1dari 4

Tugas Pengantar Proses Pembentukan Logam

1. Jelaskan mengapa produk hasil proses deformasi logam (wrought product) memilki
struktur mikro dan sifat-sifat mekanik yang umumnya lebih baik daripada produk hasil
proses solidifikasi logam (cast product).
Produk hasil deformasi logam, (dalam hal ini proses forging) memiliki struktur butir
yang lebih halus, sedikit porositas pemukaan, kekuatan tariknya lebih tinggi, fatigue
lifenya lebih baik dan keuletan yang lebih besar dibanding produk solidifikasi.
Dasarnya sangat sederhana, Pada proses solidifikasi (dalam hal ini pada casting
process), ketika logam dicairkan (casting), grain size-nya mudah untuk expand. Ketika
didinginkan kembali menjadi padat, struktur butirnya courser dan menjadi sangat acak,
sehingga menurunkan kekuatan material tersebut.
Proses forging merupakan proses pengerjaan logam yang mengalami defromasi plastik
dan perubahan bentuk. Pada proses deformasi plastis, terjadi eliminasi cacat-cacat yang
ada sehingga struktur material menjadi lebih baik. Deformasi plastis ini menyebabkan
distorsi yang menyebabkan logam makin tegang, hal ini menyebabkan kekuatan logam
makin besar, logam makin keras dan kuat, tetapi keuletannya semakin kecil . Selain itu,
pada temperature ruang (di bawah temperature rekristalisasi) atau bisa disebut cold
work terjadi peningkatan kekuatan dan kekerasan seiring dengan bertambahnya jumlah
regangan yang diberikan. Fenomena ini dinamakan dengan strain hardening. Pada cold
working terjadi pula penyimpanan energi regangan (strain energy). Energi yang
tersimpan itu merupakan gaya penggerak (driving force) yang penting pada proses
rekristalisasi. Proses rekristalisasi adalah proses pembentukan butir-butir baru yang
bebas regangan ketika logam yang telah mengalami pengerjaan dingin dalam jumlah
tertentu dipanaskan pada suhu tertentu.
Berikut adalah hasil yang menunjukan bahwa wrought product yakni forged steel lebih
baik dari cast product yaitu cast iron.
1. Cast iron hanya memiliki 66% dari kekuatan luluh (yield strength) dari baja hasil
forging. Kekuatan luluh ini adalah indikasi beban yang di hold sebelum mulai
terdeformasi.
2. Besi tempa (forged steel) memiliki 58% reduction area ketika ditarik hingga patah.
Sedangkan cast iron hanya memiliki 6% reduction area. Itu artinya besi tempa akan
mengalami deformasi sebelum akhirnya patah (failure).
3. Besi tempa memiliki tensile strength 26% lebih tinggi dibanding cast iron.
4. Besi tempa memiliki fatigue strength 37% lebih tinggi dibanding cast iron yang
mengakibatkan fatigue life-nya lebih lama.

2. Jelaskan perbedaan pengerjaan dingin (cold working) dan pengerjaan panas (hot
working), keuntungan dan keterbatasan masing-masing proses.
Hot working adalah proses pembentukan dengan cara memanaskan benda kerja sampai
diatas suhu rekristalisasi, kemudian diberikan gaya luar sehingga terjadi perubahan
bentuk yang diinginkan. Cold working merupakan pembentukan logam secara plastis
dibawah suhu rekristalisasi pada umumnya dilakukan disuhu kamar tanpa pemanasan
benda kerja. Suhu rekristalisasi yang dimaksud adalah suhu dimana logam akan
mengalami perubahan struktur mikro
Perbedaan Hot dan Cold Working
Pengerjaan panas Pengerjaan dingin
Dilakukan diatas suhu rekristalisasi (baja Dilakukan dibawah suhu rekristalisasi
sekitar 5000-7000C)
Diperlukan gaya yang lebih rendah Diperlukan gaya yang lebih besar untuk
membuat produk yang bersize kecil
Perubahan sifat mekanik kecil: Perubahan sifat mekanik besar:
Keuletan meningkat Keuletan menurun
Ketahanan terhadap impact meningkat Kekuatan dan kekerasan meningkat

Keuntungan pengerjaan panas


a. Porositas dalam logam dapat dikurangi
b. Ketidakmurnian dalam bentuk inklusi terpecah-pecah dan tersebar dalam logam
c. Struktur butir lebih halus
d. Sifat-sifat fisis yang meningkat
e. Jumlah energi yang dibutuhkan untuk mengubah bentuk relative kecil.
Kerugian pengerjaan panas.
a. Terjadi oksidasi dan pembentukan kerak pada permukaan benda kerja sehingga
penyelesaian permukaan kurang bagus.
b. Dimensi benda kerja yang dihasilkan kurang akurat
c. Peralatan pengerjaan panas dan biaya pemeliharaan yang mahal.

Keuntungan pengerjaan dingin


a. Tidak dibutuhkan pemanasan
b. Ukuran atau dimensi yang didapat baik
c. Hasil permukaan lebih halus karena tidak ada proses oksidasi terhadap material
d. Kekerasan dan kekuatan logam yang dihasilkan meningkat.
e. Biaya perawatan dan pemeliharaan lebih murah
Kerugian pengerjaan dingin
a. Dibutuhkan gaya yang besar untuk membuat suatu produk yang berukuran kecil.
b. Hanya bahan yang lunak yang bisa diproses
c. Porositas dalam logam tetap
d. Keuletan menurun
Referensi:
http://blog.cmworks.com/forging-vs-casting-which-is-better/
https://www.slideshare.net/nabaliitb/kuliah-pertamapembentukanlogamedi
http://share.its.ac.id/pluginfile.php/2053/mod_resource/content/1/4._PROSES_MANUFACT
URING.pdf
https://www.forging.org/uploaded/tinymce/media/Fatigue.pdf
http://gearsolutions.com/features/comparing-castings-and-forgings/

Anda mungkin juga menyukai