Anda di halaman 1dari 39

Teknik Pembentukan Logam

By

Pipiet Arief Pitoyo


BAB 5
Proses Pembentukan Logam
Proses untuk mengubah benda kerja (work piece) dengan cara
memberikan gaya luar sehingga terjadi deformasi plastis dan
menjadi bentuk yang diinginkan.
Contoh: rolling, forging, extrusion, wire drawing, tube
drawing, cupping dll.
Tujuan Utama Pembentukan Logam:
mengubah bentuk benda kerja menjadi bentuk yang diinginkan,
memperbaiki sifat benda kerja dengan cara memperbaiki
struktur mikro, kekuatan mekanik dll.
Pembentukan Logam dikaji dalam tiga bidang:
1. Bidang teknologi proses : geometri, kondisi dan prosesnya.
2. Bidang mekanika : memperkirakan gaya, daya serta energi
yang pembentukan.
3. Bidang metalurgi: menyelidiki perubahan-perubahan sifat
material akibat proses pembentukan.
Klasifikasi Proses Pembentukan Logam
Pengklasifikasian bertujuan untuk mempermudah analisa
dan pengkajian proses pembentukan logam pada berbagai
aspek misalnya dalam segi temperatur pengerjaan, gaya
pembentukan, maupun tahapan produk serta bentuk benda
kerjanya.
Pengklasifikasian dapat berdasarkan:
1. Temperatur pengerjaannya (di atas atau di bawah suhu
rekristalisasi)
2. Bentuk benda kerjanya
3. Tahapan produk
1. Klasifikasi berdasarkan Temperatur Pengerjaan
a. Proses pengerjaan panas (hot-working process)
Proses pengerjaan dengan temperatur benda kerja di atas
suhu rekristalisasi (TR ≈ 0.4 ∼ 0.5 T cair). Tcair = suhu
cair (Kelvin) T
R baja karbon=±537°C , TR aluminium=±250°C (Kelvin=
°C +273)
b. Proses pengerjaan dingin (cold-working process)
Proses pengerjaan dengan temperatur benda kerja di
bawah
suhu rekristalisasi.
Proses Pengerjaan Panas (Hot-working process, HWP)
Karakteristik:
- Perlu energi pembentukan < energi pada proses pengerjaan
dingin. (logam melunak pada suhu tinggi)
- Butuh peralatan tidak terlalu berat seperti pada proses
pengerjaan dingin
- Pembentukan dengan deformasi plastik yang besar tanpa
menimbulkan retak dan strain hardening (pengerasan dengan
regangan)
- Digunakan pada proses-proses pembentukan primer
misalnya slabs plates, blooms rails, billets bars
- Memperhalus dan memperbaiki struktur butir logam akibat
adanya pemanasan.
- Dapat menghasilkan berbagai macam bentuk dengan mudah

Macam-macam HWP yang umum digunakan:


1. Pengerolan panas (Hot Rolling)
Prinsipnya: melewatkan logam panas di antara roll
yang berputar berlawanan dengan lebar celah < tebal logam
Syarat pokok:
1. Suhu permukaan = suhu inti (±1204°C untuk Carbon Steel)
2. Suhu berhentinya hot working ±38~93 °C di atas suhu
rekristalisasi
Proses Pengerjaan Dingin (Cold-working process, CWP)

Anda mungkin juga menyukai