Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TEKNOLOGI POLIMER

TEKNOLOGI PEMBUATAN
PLASTIK
KELOMPOK 8 :
1. Akhmad Hariadi
2. Chevy Renova
3. Anantia Rahmawati

08.2011.1.01505
08.2011.1.01515
08.2013.1.90157

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
2014

SEJARAH PLASTIK
Alexander Parkes adalah seorang pemuda berkebangsaan Inggris yang
menciptakan parkesine untuk pertama kalinya. Perkesine memiliki ciri-ciri
seperti karet namun terbuat dari bahan organik selulosa. Parkesine inilah yang
menjadi cikal bakal pembuatan plastik. Ia pernah mendapatkan penghargaan
Great International Exhibition di London pada tahun 1862. Ia juga mendirikan
sebuah perusahaan, The Parkesine Company untuk meproduksi hasil risetnya
dan diedarkan di pasaran. Produk dari parkesine ini diantaranya berupa medali,
nampan, gagang pisau, dan manik-manik. Disebabkan kosnya yang mahal,
pembuatan plastik terpaksa dihentikan.
Selepas itu,pejuangannya diteruskan oleh Jhon Wasley Hyatt seorang
ilmuwan berkebangsaan Amerika. Dalam penyelidikannya, ia mencampurkan
selulosan nitrat dan kamfor yang dilarutkan dalam alkohol, dan menghasilkan
plastik yang dinamakan seluloid. Hasil kajian inilah yang membuat Hyatt
menang dalam sebuah pameran ilmiah, dan ketika itu, untuk pertama kalinya ia
membuat bola billiard dari plastik, yang sebelumnya dibuat dari gading gajah.
Inilah permulaan perkembangan plastik yang masih terus digunakan hingga ke
hari ini untuk keperluan dan peralatan kehidupan sehari-hari.

PENGERTIAN PLASTIK
Plastik adalah polimer rantai-panjang dari atom yang mengikat satu
samalain. Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau "monomer".
Plastik dapat dibentuk menjadi film atau fiber sintetik. Plastik didesain dengan
variasi yang sangat banyak dalam properti yang dapat menoleransi panas, keras,
"reliency" dan lain-lain. Digabungkan dengan kemampuan adaptasinya, komposisi
yang umum dan beratnya yang ringan memastikan plastik digunakan hampir di
seluruh bidang industri.
Plastik dapat digolongkan berdasarkan:

Termoplastik
Merupakan material yang melunak jika di panaskan (dan akhirnya akan

mencair) dan mengeras jika didinginkan, dan reaksinya dapat balik. Materialnya
merupakan jenis plastik yang bisa didaur-ulang/dicetak lagi dengan proses
pemanasan ulang. Terdapat dua jenis termoplastik, Jenis termoplstik yang pertama
adalah termoplastik yang berstruktur gelas (amorf). Jenis termolastik ini sangat
berguna pada lingkungan dibawah suhu transisi gelasnya. Jenis yang kedua adalah
termoplastik berstruktur semi-kristalin. Terminology semi-kristalin digunakan
karena rantai-rantai polimer termoplastik dapat tersusun teratur dalam tingkatan
tertentu, dimana dapat menyerupai tingkat struktur Kristal pada logam. Polimer
jenis ini lebih tahan terhadap senyawa-senyawa kimia. Contoh termoplastik
adalah PE, PVC, Polstiren (PS), dan Nilon.

Termoset
Merupakan jenis plastik yang tidak bisa didaur-ulang/dicetak lagi.

Pemanasan ulang akan menyebabkan kerusakan molekul-molekulnya. Termoset


lebih keras dan lebih kuat daripada termoplastik dan memiliki stabilitas dimensi
yang lebih baik. Aplikasi termoset biasanya pada komponen-komponen yang
digunakan pada suhu tinggi. Contoh: resin epoksi, bakelit, resin melamin, ureaformaldehida.

JENIS JENIS PLASTIK


Jenis utama plastik diantaranya adalah :
1.

PE (Poly Etylene)

2. PP (Poly Propylene)
3. PS (Poly Styrene)
4. PET (Poly Etylene Therephtalate)
5. PVC (Poly Vinyl Clhorida)

1. PE (Poly Etylene)
Monomer : etena (CH2 = CH2)

Polyetylene ada 2 jenis, yaitu linier dan bercabang dengan struktur sebagai berikut

Kegunaan dan sifat :


- kantong plastik, botol plastik, film, cetakan
- pembungkus kabel modern
- tidak tahan panas
- fleksibel, permukaannya licin
- tidak tembus cahaya (buram) dan ada yang tembus cahaya
- titik lelehnya 115C

2. PP (Poly Propylene)
Memiliki sifat tahan terhadapbahan kimia (chemical Resistance) yang baik
tetapi ketahan terhadap pukul (Impact Strenght) rendah. Juga baik digunakan
untuk tempat minuman maupun makanan. Jenis Plastik semacam ini lebih
kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah dan biasanya
digunakan untuk botol minum bayi.
Monomer : propena (CH3 CH = CH2)
Unit ulang polimer :

Kegunaan dan sifat :


- kantong plastik, film, automotif
- maianan mobil-mobilan, ember, botol
- lebih tahan panas
- keras, flexible, dapat tembus cahaya
- ketahanan kimianya bagus
- titik lelehnya 165C

3. PS (Poly Styrene)
Merupakan Jenis Plastik yang digunakan untuk tempat minum atau
makanan sekali pakai. Mengandung bahan bahan Styrine yang berbahaya
untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang
berakibat pada masalah reproduksi dan sistem saraf.
Monomer : styrene

Kegunaan dan sifat :


- tidak buram, seperti glass

- kaku, mudah patah


- buram terhadap sentuhan
- meleleh pada 95C
- untuk penggaris, gantungan baju
- tempat menyimpan dalam kulkas, pembungkus industri minuman
- catridge printer

4. PET (Polyethylene Terephtalate)


Adalah Jenis Plastik yang hanya bisa sekali pakai, seperti biasa Botol air
Mineral dan hampir semua Botol minuman lainnya. PET bersifat jernih, kuat,
tahan bahan kimia dan panas, serta mempunyai sifat elektrikal baik yang Jika.
Pemakaiannya dilakukan secara berulang, terutama menampung air panas,
lapisan polimer botol meleleh mengeluarkan zat karsinogenik dan dapat
menyebabkan Kanker.

Monomer : ethyl terephtalate

Kegunaan dan sifat :


- jelas, keras, tahan terhadap pelarut
- tititk lelehnya 85C
- botol minuman berkarbonasi

- botol juice buah


- tas bantal dan peralatan tidur
- fiber tekstile
Unit ulang polimer :

5. PVC (Poly Vinyl Chlorida)


Merupakan Jenis Plastik yang sulit didaur ulang, seperti botol-botol Plastik
dan Plastik Pembungkus. Jangan gunakan Plastik jenis ini untuk
membungkus makanan karena jenis plastik ini memiliki kandungan PVC atau
DEHA yang berbahaya untuk Ginjal dan Hati.
Monomer : Vinyl Chlorida

Kegunaan dan sifat :


- karpet, kayu imitasi
- pipa air (paralon), alat-alat listrik, film
- Jas hujan
- Botol detergen
- Keras dan kaku

- dapat bersatu dengan pelarut


- tititk lelehnya 70 140C

PROSES PEMBUATAN PLASTIK


Cara pembuatan plastik dapat dijelaskan dengan bagan berikut ini :

A. Proses Injection Molding


Termoplastik dalam bentuk butiran atau bubuk ditampung dalam sebuah
hopper kemudian turun ke dalam barrel secara otomatis (karena gaya gravitasi)
dimana ia dilelehkan oleh pemanas yang terdapat di dinding barrel dan oleh
gesekan akibat perputaran sekrup injeksi. Plastik yang sudah meleleh diinjeksikan
oleh sekrup injeksi (yang juga berfungsi sebagai plunger) melalui nozzle ke dalam
cetakan yang didinginkan oleh air. Produk yang sudah dingin dan mengeras
dikeluarkan dari cetakan oleh pendorong hidraulik yang tertanam dalam rumah
cetkan selanjutnya diambil oleh manusia atau menggunakan robot. Pada saat
proses pendinginan produk secara bersamaan di dalam barrel terjadi proses
pelelehan plastik sehingga begitu produk dikeluarkan dari cetakan dan cetakan
menutup, plastik leleh bisa langsung diinjeksikan.
B. Proses Ekstrusi
Ekstrusi adalah proses untuk membuat benda dengan penampang tetap.
Keuntungan dari proses ekstrusi adalah bisa membuat benda dengan penampang
yang rumit, bisa memproses bahan yang rapuh karena pada proses ekstrusi hanya
bekerja tegangan tekan, sedangkan tegangan tarik tidak ada sama sekali.
Aluminium, tembaga, kuningan, baja dan plastik adalah contoh bahan yang paling
banyak diproses dengan ekstrusi. Contoh barang dari baja yang dibuat dengan
proses ekstrusi adalah rel kereta api. Khusus untuk ekstrusi plastik proses

pemanasan dan pelunakan bahan baku terjadi di dalam barrel akibat adaya
pemanas dan gesekan antar material akibat putaran screw.
Variasi dari ekstrusi plastik
1. blown film
2. flat film and sheet
3. ekstrusi pipa
4. ekstrusi profil
5. pemintalan benang
6. pelapisan kabel
C. Proses Thermoforming
Thermoforming adalah proses pembentukan lembaran plastik termoset
dengan cara pemanasan kemudian diikuti pembentukan dengan cara pengisapan
atau penekanan ke rongga mold. Plastik termoset tidak bisa diproses secara
thermoforming karena pemanasan tidak bisa melunakkan termoset akibat rantai
tulang belakang molekulnya saling bersilangan. Contoh produk yang diproses
secara thermoforming adalah nampan biskuit dan es krim.
D. Proses Blow Molding
Blow molding adalah proses manufaktur plastik untuk membuat produkproduk berongga (botol) dimana parison yang dihasilkan dari proses ekstrusi
dikembangkan dalam cetakan oleh tekanan gas. Pada dasarnya blow molding
adalah pengembangan dari proses ekstrusi pipa dengan penambahan mekanisme
cetakan dan peniupan.

Anda mungkin juga menyukai