Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TEKNOLOGI POLIMER

PEMBUATAN BOTOL AIR MINERAL

Disusun Oleh :

1. Amelia (18521111)
2. Tiara Maheswari Rahmi (18521124)
3. Azizah Ulfah Putri Amelia (18521106)
4. Aqidhatul Inshani (18521113)
5. Muhammad Insan Naufal A (18521116)

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2019/2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. SEJARAH PENEMUAN

BAB II METODE SINTESIS

A. CARA PEMBUATAN BOTOL AIR MINERAL

BAB III KEGUNAAN PRODUK

A. KEGUNAAN BOTOL AIR MINERAL

DAFTAR PUSTAKA

2
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Mesin Injection Blow Mold


Gambar 2 a. Toggle Clamp
Gambar 2 b. Hidrolic Clamp
Gamar 3. Mesin Injection Unit
Gambar 4. Extruder Machine
Gambar 5. Stretch Blow Molding Machine

3
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada era ganggih seperti saat ini botol air mineral plastik merupakan benda yang
tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari, karena hampir semua manusia
membutuhkan air mineral dimana untuk membawanya menggunakan botol plastik.
Botol air mineral berfungsi sebagai tempat atau wadah penyimpanan air minum.
Material utama dari botol air mineral adalah plastik. Plastik adalah material sintetik yang
memiliki sifat material unik. Berbagai jenis plastik didapat dengan cara proses
manipulasi molekul dan mengubah susunan kimianya. Salah satu jenis plastik yang
sering digunakan adalah thermoplastic, karena thermoplastic tidak mengalami
perubahan kimia sewaktu dicetak dan tidak akan keras meskipun ditekan dan
dipanaskan.

B. SEJARAH PENEMUAN
Penemuan botol kaca pertama kali terjadi pada 7000 SM, tidak lama setelah bangsa
Venesia menemukan metode pembuatan kaca. Namun, botol kaca penggunaannya baru
dikenal oleh masyarakat sekitar tahun 3000 SM. Botol kaca menggantikan tembikar,
terutama kendi sebagai tempat penyimpanan anggur dan air. Walaupun demikian
masyarakat tidak banyak menggunakannya, karena proses produksinya yang masih
terbatas dan bahannya yang belum banyak ditemukan.

Botol kaca baru benar-benar diproduksi sekitar tahun 1600-an, ketika penduduk
Jamestown, Amerika membangun tungku peleburan kaca pertama di Amerika. Botol
kaca belum banyak diproduksi, karena proses pembuatannya masih mengandalkan
peniup kaca manual. Penemuan mesin peniup kaca otomatis terjadi pada 1903, ketika
permintaan pembuatan botol-botol kaca untuk menyimpan anggur semakin meningkat.
Penemuan tersebut mengubah proses produksi minuman kemasan menjadi lebih mudah
untuk dikonsumsi.

Penemuan botol plastik menjadi babak baru dalam industri pengemasan


minuman, berdampingan dengan botol kaca yang semakin banyak digunakan

4
oleh berbagai produk. Botol plastik pertama kali ditemukan oleh Alexander
Parkes, seorang metalurgis pada 1862. Bahan botol plastik pertama yang
ditemukan oleh Parkes berassal dari selulosa bernama Parkesine. Penemuannya
itu kemudian dipamerkan di Great Internasional Exhibition, London. Ia
mengklaim penemuannya lebih murah dibandingkan dengan karet, dan lebih
mudah dibentuk. Akan tetapi memasuki akhir abad ke-19, bahan baku
pembuatan plastik melonjak tinggi sehingga penemuannya tidak dapat
dikembangkan.

Beberapa penemuan bahan baku plastik menjadi cikal bakal munculnya ide
pembuatan botol plastik untuk industri makanan dan minuman. Akhir abad ke-
19, John Wesley Hyatt mengembangkan termoplastik yang dibuat dari campuran
kertas tisu, asam nitrat, dan asam sulfat. Pada 1907, Leo Baekland, seorang ahli
kimia menemukan plastik yang membantu pembuatan senjata, diberi nama
Bakelite. Pengembangan plastik terus terjadi untuk mencari jenis yang ringan dan
aman untuk industry makanan dan minuman. Memasuki abad ke-20, plastik dari
bahan nilon, akrilik, neoprene, SBR, dan polietilen semakin berkembang untuk
berbagai sektor industri.

Botol plastik yang digunakan untuk minuman bersoda digunakan pertama kali
pada 1970 dengan bahan yang sudah aman untuk tubuh. Standardisasi untuk
penggunaan botol plastik semakin ketat untuk menjaga keamanan dan kualitas
minuman di dalamnya. Pada 1977 dibuat standar keamanan botol plastik dengan
label PET yang disesuaikan penggunannya.

5
BAB II METODE SINTESIS

A. CARA PEMBUATAN BOTOL AIR MINERAL


Proses pembuatan diawali dengan pembentukan material plastik dengan
cara meniupkan suatu fluida (udara) kedalam cetakan untuk membentuk
suatu bentukan yang diinginkan. Umumnya digunakan untuk bentukan yang
berongga dengan perbedaan tebal dinding.

Metode Blow Mold dapat dibedakan menjadi 3 cara, yaitu :


1. Injection Blow Mold
Proses pembentukan produk berbahan plastik dengan cara
diinjeksikan terlebih dahulu untuk bakalan plastik yang akan di tiup.
Terdiri dari komponen injeksi dan blow. Secara umum digunakan
untuk kontainer dengan ukuran yang relatif kecil dan yang sama sekali
tidak ada handle. Sering juga digunakan untuk kontainer yang
terdapat bentukan ulir pada bagian leher pada botol.

Gambar. 1 Mesin Injection Blow Mold

6
Tahapan proses :
 Plastik dalam keadaan melting diinjeksikan kedalam kaviti
dalam bentuk bakala.
 Plastik dipindah ke cetakan blowing.
 Udara ditiupkan sehingga plastik mengembang dan menempel
sesuai bentuk mold.
 Cetakan membuka untuk pengeluaran produk.

Secara garis besar pada injection machine terbagi menjadi 3, yaitu :

a) Clamping Unit
Clamping unit berfungsi untuk memegang dan mengatur gerakan dari mold
unit serta gerakan ejector saat melepas benda dari molding unit. Ada 2
macam clamping unit yang dipakai pada umumnya, yaitu toggle clamp dan
hidrolic clamp.

Gambar 2 a. Toggle Clamp


Gambar 2 b. Hidrolic Clamp
b) Molding Unit
Molding unit adalah bagian yang membentuk benda yang dibuat,
secara garis besar molding unit memiliki 2 bagian utama yaitu bagian cavity
dan core. Bagian cavity adalah bagian cetakan yang berhubungan dengan
nozzle pada mesin, sedangkan bagian core adalah bagian yang berhubungan
dengan ejector.

7
c) Injection Unit

Gamar 3. Mesin Injection Unit

Bagian-bagian dari injection unit :


1) Motor dan transmission gear unit
Bagian ini berfungsi untuk menghasilkan daya yang digunakan untuk
memutar screw pada barrel, sedangkan transmission unit berfungsi
untuk memindakan daya dari putaran motor ke dalam screw, juga
untuk mengatur tenaga yang disalurkan sehingga tidak pembebanan
yang terlalu besar.
2) Cylinder screw ram
Bagian ini berfungsi untuk mempermudah gerakan screw dengan
menggunakan momen enersia sekaligus menjaga perputaran screw
tetap konstan sehingga didapat hasil kecepatan dan tekanan yang
konstan saat proses injeksi plastik dilakukan.
3) Hopper
Hopper adalah tempat sebelum material plastik masuk ke barrel.
Hopper umumnya untuk menjaga kelembapan material plastik
digunakan tempat penyimpanan khusus yang dapat mengatur

8
kelembapan sebab apabila kandungan air terlalu banyak pada udara,
dapat menyebabkan hasil injeksi yang tidak maksimal.
4) Barrel
Barrel merupakan tempat screw dan selubung yang menjaga aliran
plastik ketika dipanasi oleh heater. Pada bagian ini juga terdapat
heater untuk memanaskan plastik sebelum masuk ke nozzle.
5) Screw
Reciprocating screw berfungsi untuk mengalirkan plastik dari hopper
ke nozzle. Ketika screw berputar material dari hopper akan tertarik
mengisi screw yang selanjutnya dipanasi lalu didorong ke arah nozzle.
6) Non return valve
Valve ini berfungsi untuk menjaga aliran plastik yang telah meleleh
agar tidak kembali saat screw berhenti berputar.

2. Extrusion Blow Mold


Proses pembentukan material plastik dengan cara diteteskan dari
extruder. Metode yang paling sederhana dari blow mold terdiri dari
extruder dan blow. Biasa digunakan untuk kontainer yang bervariasi
dari bentuknya, ukurannya, bukan leher pada botol maupun bentuk
handle. Jenis plastik yang digunakan yaitu HDPE, PVC, PC, PP, dan
PETG.

9
Gambar 4. Extruder Machine
Tahapan proses :
 Plastik di keluarkan dari extruder masuk ke cetakan blow
dengan pengarah lubang.
 Cetakan tertutup.
 Pengarah lubang mengalirkan fluida (udara) kedalam plastik
yang dalam keadaan melting sehingga menekan ke cetakan.
 Cetakan terbuka untuk pengeluaran produk.

3. Stretch Blow Mold


Proses pembentukan plastik dengan cara direntangkan (stretch)
sampai tercapai ukuran yang diinginkan dengan mempertimbangkan
ketebalan bakalan plastik. Sangat baik digunakan untuk plastik dengan
jenis PET. Terdiri dari komonen injeksi, stretcher dan blow.

10
Gambar 5. Stretch Blow Molding Machine

Tahapan proses :
 Plastik dalam keadaan melting diinjeksikan kedalam kaviti
dalam bentuk bakalan.
 Plastik di stretching (regangkan) sesuai dimensi yang
diperlukan.
 Udara ditiupkan sehingga plastik mengembang dan menempel
sesuai bentuk mold.
 Catakan dibuka untuk mengeluarkan produk.

11
BAB III KEGUNAAN PRODUK

Botol dan cup plastik sangat dibutuhkan dalam industri yang menghasilkan produk
berbentuk cair sebagai tempat atau wadah kemasan. Botol plastik yang paling sering kita
jumpai beredar di pasaran adalah untuk tempat minuman cair. Contohnya air mineral, jus,
sirup, sari buah apel, jamu cair, madu, minuman suplemen berenergi dll. Menggunakan
botol berbahan plastik selain biayanya lebih murah juga lebih aman dari resiko pecah
dibanding menggunakan botol dari bahan kaca atau beling. Botol plastik juga biasa dipakai
oleh para pelaku usaha pembuatan tiner, spiritus, cuka, bahan kimia dan produk industri
berbentuk cair lain. Berikut merk/produsen yang berkaitan dengan pembuatan botol
mineral atau botol plastik:
1. ABADI ADI MULIA, PT
2. ABADI PLASTIK, PT
3. ABASON BABY PROD IND, PT
4. ASIA, CV
5. ASTERINDO PLAS, CV
6. BERLINA TBK, PT
7. BUANA IKA SYAHPUTRA, PT
8. BUMI MULIA INDAH LESTARI, PT
9. BUMI TIRTO SUMBERSUKO, PT
10. BUSANA SATRIAWAN/INTIPOLY
11. CANDI PLASTIK
12. DAVINDO EKA SURYA, PT
13. DINITO JAYA PLASTIK, PT
14. DWIPLAS TUNGGAL UTAMA, PT
15. EREMA PRAMUDITA, CV
16. FORTUNA INDUSTRY PLASTIC, PT
17. GEMPITA PLASTINDO, PT
18. HASIL RAYA INDUSTRIES, PT
19. HOKITA PRESSISI INDONESIA, PT
20. ILUFAK, PT
21. INDO PRIMA PLASTIK
22. INDOGLOS PLASTIK MOULDING FACTORY
23. INDUS INTI PLASTIK, PT / SANLIT PLASTIK
24. KARYAPLAST, PT
25. KENCANA PLASTIK
26. KENT PLASTIK
27. KURNIA PLASTIK
28. MULTI HASTA MAS, PT
29. MUNDU UTAMA PLASTIK
30. NATIONAL RUBBER CO.PT

12
DAFTAR PUSTAKA

 Katarina Kartika Dwi Jayati, 2018. OZONISASI DALAM PRODUKSI AIR MINUM DALAM
KEMASAN. Semarang
 CAHYO DWI SANTOSO, 2014. PROSES PRODUKSI PEMBUATAN BOTOL AIR MINERAL
19 LITER PADA PT. PAULMON GLOBAL PLASTICS. UNIVERSITAS MERCU BUANA.
JAKARTA

 2018. TEKNIK PENCETAKAN BOTOL PLASTIK AIR MINERAL.


https://dokumen.tips/documents/proses-pembuatan-botol-plastik-pdf-a-proses-
pembuatan-botol-plastik-pdf-teknik.html. (Diakses, 12 november 2019)

13

Anda mungkin juga menyukai