Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM PERMESINAN PLASTIK

“PROSES CHARGING MATERIAL PLASTIK KEDALAM HOPPER”

Tanggal Praktikum :
Rabu, 28 Agustus 2019

Dikerjakan Oleh:
Kelompok 4
1. Ani Resa A (1803005)
2. M. Irsad Dzulkifli (1803018)
3. Wanda Putri A (1803023)
4. M. Choirul M (1803032)
TPKP A

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK ATK YOGYAKARTA
TEKNOLOGI PENGOLAHAN KARET DAN PLASTIK
2019
I. JUDUL
Proses Charging Material Plastik Kedalam Hopper.

II. TUJUAN
Setelah mengikuti mata kuliah praktek permesinan plastik diharapkan
mahasiswa mampu:
A. Mengetahui proses pengeluaran material dari dalam hopper.
B. Mengetahui proses pengisian (charging) material plastik kedalam
hopper.
C. Mengetahui proses pengeringan (drying) material plastik didalam
hopper.

III. DASAR TEORI


Plastik merupakan polimer yang banyak dimanfaatkan pada kehidupan
sekarang ini karena memiliki kelebihan seperti sifatnya yang ringan, mudah
dibentuk, dapat didaur ulang dan tahan korosi. Berbeda dengan material logam
walaupun dapat dibentuk dan didaur ulang sifatnya cenderung berat dan tidak
tahan korosi. Produk berbahan plastik sangat mudah ditemui dalam kehidupan
sehari- hari contoh printer, keyboard, casing handphone,packing makanan dan
minuman, pesawat telepon, dashboard mobil, body motor, helm, peralatan rumah
tangga dan lain-lain. Produk tersebut dibuat dengan teknik pembentukan yang
disebut dengan istilah injection molding. Injection molding adalah proses
pembentukan plastik dengan cara melelehkan material plastik yang kemudian
diinjeksikan ke dalam sebuah cetakan (mold).
Dengan teknik injection molding plastik dapat diolah menjadi produk yang
dikehendaki hanya dengan mendesain sebuah mold. Walaupun begitu terkadang
hasil produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan cetakan atau terjadi cacat pada
produk tersebut. Cacat yang biasa ditemui pada produk injection molding antara
lain Short shot, Sink mark, Air trapped, Flash dan Warpage. Cacat produk dapat
menurunkannilai kualitas produk tersebut dan mengakibatkan proses produksi
menjadi terhambat sehingga ini akan menjadi suatu kerugian bagi unit produksi
karena hasil akhir tidak sesuai dengan apa yang sudah direncanakan.
Untuk mendapatkan hasil produk yang optimal ada beberapa parameter yang perlu
diperhatikan dalam injection molding,parameter suhu, tekanan, 2 waktu tahan dan
pendinginan merupakan parameter penting yang harus diperhatikan untuk
menghindari cacat pada produk.Pada proses injection molding dengan pengaturan
parameter penekanan yang tepat dapat meningkatkan kualitas dan menghemat
biaya produksi. Hal ini dikarenakan parameter proses penekanan dan waktu
penekanan yang pada umumnya dilakukan oleh sistem hidrolik merupakan salah
satu parameter penting yang harus diperhatikan untuk keberhasilan proses
produksi melalui injection molding (Manas Chanda and Shalil Roy,2006).

IV. ALAT DAN BAHAN


A. Alat
1. Injection molding
2. Vacum loader
B. Bahan
Bahan yang digunakan adalah Polipropilen (PP) dengan merek......

V. CARA KERJA
A. Proses pengeluaran material
1. Menggeser hopper kedepan sampai tepat pada lubang
pengeluaran
2. Membuka sekat penutup hopper
3. Mengeluarkan biji plastik pada karung tempat biji plastik
B. Proses pengisian material (charging)
1. Memastikan stopkontak power tercolok.
2. Menghidupkan tombol power auto loder
3. Menghidupkan tombol on untuk memulai auto loder
4. Menyetting waktu untuk pengisian biji plastik ke hopper.
C. Proses pengeringan material (drying)
1. Menghidupkan saklar dengan menarik tuas saklar ke atas
2. Menghidupkan tombol on pada hopper untuk memulai proses
pengeringan
3. Menunggu hingga suhu yang di tentukan tergantung pada bahan
biji plastik yang digunakan.

VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini, kami mempelajari tentang cara
memasukkan, mengeluarkan dan mengeringkan biji plastik
kedalam hopper yang sudah dijelaskan oleh dosen dan asisten
dosen. Pada dasarnya hopper adalah bagian awal dari injection
molding yang berfungsi sebagai penampung dan pintu awal
masuknya material.
Hopper yang sudah berisi material dan akan diganti dengan
material lain, maka harus dikeluarkan terlebih dahulu supaya
material tidak tercampur dengan material lain.
Setelah hopper dalam keadaan kosong, biji plastik yang
sudah memenuhi persyaratan untuk pelelehan, dimasukan
kedalamnya dengan bantuan vacum loader. Vacum loader
merupakan aksesoris tambahan yang bekerja dengan prinsip
menyedot biji plastik sehingga terangkat ke atas dan masuk ke
dalam hopper. Vacum loader ini mempermudah proses pemasukan
kedalam hooper yang posisinya tinggi.
Proses injection moulding harus memperhatikan keadaan
material biji plastik terutama kandungan air didalamnya, maka
sebelum material masuk ke tahap plastisasi, material harus
dikeringkan. Pada mesin injection molding ada beberapa tipe
hopper yang sekaligus melakukan proses pengeringan. Prinsip
pengeringan pada hopper adalah dengan mensirkulasikan udara
panas dengan batasan suhu menyesuaikan material yang
diguunakan. Berikut beberapa titik leleh material plastik:

NO. JENIS MATERIAL Titik leleh ( o C ) Titik leleh ( o F )


1. PVC 160 - 180 320 - 365
2. ABS 180 - 240 356 - 464
VII.
3. Acetal 180 - 225 365 - 437
4. Acrylic 180 - 250 356 - 482
5. Nylon 260 - 290 500 - 554
6. Polikarbonat 280 - 310 536 – 590
7. LDPE 160 - 240 320 - 464
8. HDPE 200 - 280 392 - 536
9. PP 200 - 300 392 - 572
10. PS 180 - 260 356 - 500

KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum proses charging material plastik kedalam
hopper antara lain:
1. Pengeluaran material biji plastik dengan menarik hopper ke arah
lubang pengeluaran dan memasukannya kedalam karung
2. Pengisian hopper dengan bantuan vacum loader
3. Proses pengeriingan terjadi didalam hopper dengan bantuan
sirkulasi udara panas

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Nama belakang, Inisial nama depan. (Tahun). Judul
jurnal/buku/tesis/disertasi. Institusi, Negara

Tomo, H. S. (2010). Karakteristik sifat mekanik dan elektrik pelat


bipolar sel bahan bakar berkarbon grafit dalam matriks polimer ABS.
Universitas Indonesia, Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai