Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PERMESINAN NON KONVENSIONAL

BLOW MOLDING

NAMA KELOMPOK :

ENO PRIMA WARDHANA (I8114015)

FAJAR DWI WIBOWO (I8114016)

FAQIH YAZID FARIZA A. (I8114018)

PROGRAM DIPLOMA TIGA TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang "Blow Molding " ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan
kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah
serta rahmat bagi seluruh alam semesta.

Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugas mata
kuliah permesinan non konvensional. Disamping itu, kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah ini berlangsung
sehingga terealisasikanlah makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat dan jangan
lupa ajukan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya bisa diperbaiki.
Molding
Molding adalah membentuk suatu bahan dalam keadaan cair (lelehan) dalam suatu mold,
dimana bahan tersebut berubah menjadi padat dengan bentuk sesuai dengan bentuk mold cavity.
Injection Molding yang paling umum untuk fabrikasi barang-barang termoplastik. Kompon
molding, biasanya dalam bentuk pelet mendekati kubus berukuran 1/8 inci atau silinder dengan
diameter 1/8 inci dan panjang 1/8 inci (molding powder), diumpankan dan hopper (dipanaskan
oleh sirkulasi udara panas sampai kering), ke barel yang dipanaskan listrik. Pelet didorong maju
oleh gerakan ulir yang berputar. Material meleleh oleh kombinasi panas dalam barel dan cabikan
oleh gerakan ulir.
Ulir dapat menimbulkan panas di dalam material dan memberikan pengadukan,
menghasilkan laju plastisasi menghasilkan pelelehan yang uniform. Lelehan material melewati
check valve pada bagian depan ulir, kemudian material yang diinjeksikan tadi didinginkan di
dalam mold. Barang dingin yang terbentuk dikeluarkan dari mold, mold menutup kembali dan
ulir didorong ke depan secara hidrolik, menginjeksi material baru ke dalam mold dan seterusnya
siklus berulang kembali.
Lelehan polimer mengalir melalui none ke dalam mold yang didinginkan dengan air,
material mernasuki caVity. Serpihan dikembalikan ke hopper sebagai regrain, dalam berbagai
hal injection mo/ding memberikan toleransi sampai 25% regrain dalam umpan hopper.
Mold terbuka dan tertutup oleh silinder hidrolik, mekanisme togel (engkoli. atau
kombinasinya. Tekanan injeksi molding berukuran dalam ton untuk kapasitas mold-clamping
dan ons untuk ukuran injeksi. Rentang ukuran dan skala laboratorium 2-ton, O,25-oz, sampal
ukuran raksasa 35000-ton, 1500-oz yang digunakan untuk mencetak kaleng buangan, kabinet
televisi, kadang-kadang bergantung pada kapasitas platisasi, waktu pendinginan dalam mold, dan
difusifitas termal dan material. Waktu sikius umumnya ¼ sampai dua menit. Jika viskositas
tinggi, waktu injeksi pendek (pengisian mold tak lengkap), permukaan barang jadi tidak bagus
dan sebagian terdistrosi oleh terjadinya frozen-in strain.
Mesin injeksi molding sekarang dilengkapi dengan sistem pengontrol umpanbalik yang
memonitor tekanan cavity, posisi ulir, atau kecepatan ulir dan mengontrol waktu injeksi melalui
sistem hidrolik untuk memberikan kualitas tinggi, seragam, menggunakan jumlah material
minimum dan rejek minimum.
Barang-barang busa plastik dalam mold dengan menambah agen pengembang (blowing
agent). Agen inert dan volatil (contohnya : fluoro karbon), senyawa yang terdekomposisi pada
peningkatan temperatur membebaskan gas seperti nitrogen atau karbon dioksida, atau nitrogen
yang larut dalam polimer.
lnjeksi molding sekarang diterapkan juga untuk termoset, yang diinjeksikan kedalam
mold yang dipanaskan, yang menjadikan material memadat melalui reaksi cross -linking
Campuran dipanaskan sampai temperatur dimana material berbentuk cair dan diinjeksikan ke
dalam mold selama belum terjadi curing. Pengerjaan ini memerlukan pengontrolan temperatur
secara presisi dan waktu siklus untuk mencegah curing dini dalam barel.
Kompon termoset biasanya dicetak dengan compression moldinf, mold dihadapkan pada
hirolik pres yang dipanaskan dengan kukus, listrik atau pelat dengan pemanasan minyak.
Kompon diumpankan path mold panas, menutup, menjaga material di bawah tekanan sampai
curing, kemudian dikeluarkan dan mold. Kompon molding dalam bentuk bubuk atau butiran.
Variasi compression molding adalah translar molding, disini matenal dilelehkan path pot
terpisah, barn kemudian dipindahkan ke mold, rnenghasilkan curing yang lebih merata. Reaction
Iyection Molding (RIM). Kadang-kadang disebut Liquid Injection Molding (LEM), adalah
molding yang dikembangkan untuk poliuretan, langsung dan bahan kirnia awal, dengan waktu
siklus sebanding dengan injeksi molding. Di antara injeksi, komponcn-kornponen sangat reaktif
poliol dan isosianat disirkulasi dan tangki terpisah melalui penukar panas yang mengatur
temperaturnya. Selama injeksi, aliran dipompa sarnpai tekanan 2500 psi melalui nozzle dalam
pencampur, terjadi pencapuran pada kecepatan tinggi oleh aliran turbulen. Campuran mulai
bereaksi selama mengalir memasuki mold, dimana reaksi polimerisasi disempumakan. Mold
dijaga pada temperatur 150°F, panas polimerisasi dihilangkan selama reaksi mendekati
sempurna.
Poliuretan diformulasi untuk plastik lentur, atau kaku, padat atau busa. RIM diterapkan
untuk produksi panel depan pengapsorp panas pada mobil dan panel samping. Waktu sikius
kurang dan 2 menit untuk bagian yang cukup besar tersebut. Poliuretan adalah perekat yang
prima, sehingga diperlukan lubricant untuk melicinkan mold.
RIM sangat potensial, khususnya dalam industri otomotif, menggantikan bahan dan baja.
Kemajuan RIM untuk sistem dua komponen cairan, contohnya epoksi, dan untuk reinforced
material
BLOW MOLDING
Blow molding merupakan suatu metode mencetak benda kerja berongga dengan cara
meniupkan atau menghembuskan udara kedalam material/bahan yang menggunakan cetakan yang
terdiri dari dua belahan mold yang tidak menggunakan inti (core) sebagai pembentuk rongga
tersebut.

Material plastik akan keluar secara perlahan secara perlahan akan turun dari sebuah
Extruder Head kemudian setelah cukup panjang kedua belahan akan mold akan di jepit dan
menyatu sedangkan begiah bawahnya akan dimasuki sebuah alat peniup (blow Pin) yang
menghembuskan udara ke dalam pipa plastik yang masih lunak, sehingga plastik tersebut akan
mengembang dan membentuk seperti bentuk rongga mould-nya. Material yang sudah terbentuk
akan mengeras dan bisa dikeluarkan dari mold hal ini karena Mold dilengkapi dengan saluran
pendingin didalam kedua belahan mold. Untuk memperlancar proses peniupan proses ini
dilengkapi dengan pisau pemotong pipa plastik yang baru keluar dari extruder head.

Proses cetak tiup mirip dengan proses pembuatan bot ol datam industri gel as.
Suatu pi pa yang t erbuat dari bahan termoplastik diekstruksi datam cetakan yang
terbuka. Kedua ujung plastik tersebut terjepit dan tertutup ketika cetakan ditutup dan
udara ditekan dialirkan ke dalam pipa kosong tersebut metatui pipa pusat dalam
kepala cetakan. Udara tekan mengembangkan plastik sehingga melekat pada dinding
cetakan. Setetah di dinginkan sebentar, plastik selama itu masih berada di bawah
tekanan, tekanan udara diturunkan dan cetakan dibuka. Botol dikeluarkan dari
cetakan dan mesin disiapkan untuk siklus berikutnya. Untuk beberapa jenis plastik,
botot harus didinginkan sampai mencapai suhu ruang. Ujung atas dan bawah botol
kemudian dipotong untuk membuang selain itu juga tidak diperlukan
p r o s e s penyetesaian lainnya. Proses berlangs ung secara kontinu untuk setiap
cetakan yang seturuhnya berjumlah delapan.
Kemasan untuk bahan kosmetik, botol -botol, petampung, saluran pemanas
pada kendaraan bermotor, botot detergen cair dan botot air panas merupakan contoh
produk cetak tiup. Bahan baku seperti polietiten, polipropilen dan asetan selutosa dapat
digunakan datam pross cetak-tiup ini.

Jenis ini juga merupakan proses yang berkesinambungan di alam dan sangat sering
digunakan untuk cetakan dengan produk yang memiliki ketebalan yang tipis dan juga
dengan leher yang tipis seperti botol, jirigen, dsb. Semacam pipa dari adonan plastik
dengan panjang yang telah ditentukan kemudian diektrusi. Sa lah satu sisi dari pipa
tersebut kemudian diletakkan pada pin tiup. Kemudian dua bagian dari cetakan tiup
tersebut dirapatkan. Lalu udara betekanan kemudian ditiupkan kedalam pipa tadi yang
kemudian pipa tersebut akan mengembang mengikuti bentuk dari cetak annya. Setetah
melewati proses pendinginan, kemudian dua bagian dari cetakan tiup tersebut dibuka,
dan produk dikeluarkan. Kebanyakan thermoplastik seperti LDPE, HDPE, PP, PVC,
PET, Polycarbonate dapat diproses dengan menggunakan teknik ini.
Metode Blow Mold

– Injection Blow Mold


– Extrusion Blow Mold
– Stretch Blow Mold

Injection Blow Mold

Proses pembentukan produk berbahan plastik dengan cara diinjeksikan terlebih dahulu untuk
bakalan plastik yang akan di blow
Terdiri dari komponen Injeksi dan Blow
Secara umum digunakan untuk kontainer dengan ukuran yang relatif kecil dan yang sama sekali
tidak ada handle
Sering digunakan untuk kontainer yang terdapat bentukan ulir pada bagian leher pada botol

Tahapan Proses :
1. Plastik dalam keadaan melting diinjeksikan kedalam kaviti dalam bentuk bakalan
2. Plastik dipindah ke cetakan blowing
3. Udara di tiupkan sehingga plastik mengembang dan menempel sesuai bentuk mold
4. Cetakan membuka untuk pengeluaran produk

Extrusion Blow Mold :

– Proses pembentukan material plastik dengan cara diteteskan dari extruder


– Metode yang paling sederhana dari blow mold terdiri dari extruder dan blow
– Bisa digunakan untuk kontainer yang bervariasi dari bentuknya, ukurannya, bukaan leher
pada botol, maupun bentukan handle
Jenis plastik yang digunakan adalah HDPE, PVC, PC, PP, and PETG

Tahapan Proses :
1. Plastik dikeluarkan dari extruder masuk ke cetakan blow dengan pengarah lubang
2. Cetakan tertutup
3. Pengarah lubang mengalirkan fluida (udara) kedalam plastik yang dalam keadaan melting
sehingga menekan ke cetakan
4. Cetakan terbuka untuk pengeluaran produk

Stretch Blow Mold (khusus PET)

– Proses pembentukan plastik dengan cara di rentangkan (stretch) sampai tercapai ukuran
yang diinginkan dengan mempertimbangkan ketebalan bakalan plastic

– Sangat baik digunakan untuk plastik dengan jenis PET

– Terdiri dari komponen Injeksi, Stretcher dan Blow

Tahapan Proses
1. Plastik dalam keadaan melting diinjeksikan kedalam kaviti dalam bentuk bakalan
2. Plastik di stretching (diregangkan) sesuai dimensi yang diperlukan
3. Udara di tiupkan sehingga plastik mengembang dan menempel sesuai bentuk mold
4. Cetakan membuka untuk pengeluaran produk
KEUNTUNGAN DAN KEKURANGAN METODE BLOW
MOLDING

Keuntungan :
• Ketelitian pengerjaan tinggi

• Waktu produksi lebih cepat

• Kepresisian lebih tinggi

• Mampu bekerja 24 jam

• Sistem bekerja mesin tidak terlalu rumit

• Mold dapat di modifikasi

• Produk yang cacat dapat di lebur dan digunakan lagi

Kelemahan :
• Harga mesin mahal sehingga tidak semua industri memiliki

• Dibutuhkan Maintenance yang handal untuk mengerjakan suatu proses SET UP

• Komponen mesin mahal

• Spart Part Sulit didapat di indonesia

Anda mungkin juga menyukai