Anda di halaman 1dari 6

BLOW MOULD

ADITYA PANGESTU
ALEK
EVRIZANDI
BERLI AGUSTIAN
ILHAM AVRIANSYAH
Apa itu Blow Mold?
Blow molding merupakan suatu metode mencetak benda kerja berongga dengan cara meniupkan atau
menghembuskan udara kedalam material/bahan yang menggunakan cetakan yang terdiri dari dua belahan
mold yang tidak menggunakan inti (core) sebagai pembentuk rongga tersebut.

Prinsip Kerja

Material plastik akan keluar secara perlahan secara perlahan akan turun dari sebuah Extruder Head kemudian
setelah cukup panjang kedua belahan akan mold akan di jepit dan menyatu sedangkan begiah bawahnya akan
dimasuki sebuah alat peniup (blow Pin) yang menghembuskan udara ke dalam pipa plastik yang masih lunak,
sehingga plastik tersebut akan mengembang dan membentuk seperti bentuk rongga mould-nya. Material yang
sudah terbentuk akan mengeras dan bisa dikeluarkan dari mold hal ini karena Mold dilengkapi dengan saluran
pendingin didalam kedua belahan mold. Untuk memperlancar proses peniupan proses ini dilengkapi dengan
pisau pemotong pipa plastik yang baru keluar dari extruder head. Contoh hasil produksi yang dapat dikerjakan
dengan metode ini adalah bentuk Gelas dan botol.
Metode Blow Mould
Metode Compression Molding (Thermoforming)

Compression molding (Thermoforming) merupakan metode mold plastik dimana


material plastik (compound plastic) diletakan kedalam mold yang dipanaskan kemudian
setelah material tersebut menjadi lunak dan bersifat plastis, maka bagian atas
dari die atau mould akan bergerak turun menekan material menjadi bentuk yang
diinginkan. Apabila panas dan tekanan yang ada diteruskan, maka akan menghasilkan
reaksi kimia yang bisa mengeraskan material thermoseting tersebut.
Material Thermosetting diletakan kedalam mold yang bersuhu antara 300 derajat
Franheit hingga 359 derajat Franheit dan tekanan mold berkisar antara 155 bar hingga
600 bar. Proses compression molding dapat dibedakan atas empat macam yaitu Flash
type Mold , Positive mould,  Landed Positive Mold, dan Semi positive mold .
Metode Blow Mould
Metode Extrusion Molding

Extrusion molding mempunyai kemiripan dengan injection molding, hanya pada


extrusion molding ini material yang akan dibentuk akan berupa bentukan profil tertentu
yang panjang. Pada prinsipnya juga ada bagian mesin yang berfungsi mengubah material
plastik menjadi bentuk lunak (semifluida) seperti pasta dengan cara memanaskannya
dalam sebuah silinder, dan memaksanya keluar dengan tekanan melalui sebuah forming
die (extruder head or hole), yaitu suatu lubang dengan bentuk profill tertentu itu akan
keluar dan diterima oleh sebuah conveyor dan dijalankan/ditarik sambil didingikan,
sehingga profil yang terbentuk akan mengeras, dan setelah mencapai panjang tertentu
akan dipotong dengan pemotong yang melengkapi mesin extrusi tersebut.
Metode Blow Mould
Metode Transfer Molding

Transfer molding merupakan proses pembentukan suatu benda kedalam sebuah mold
(yang tertutup) dari material thermosetting, yang disiapkan kedalam reservoir dan
memaksanya masuk melalui runner/kanal kedalam cavity dengan menggunakan panas
dan tekanan.
Pada proses transfer molding dibutuhkan toleransi yang kecil pada semua bagian mold,
sehingga sangat perlu dalam pembuatan mold, dikonsultasikan secara baik dengan
product designer, mold designer dan molder/operator untuk menentukan toleransi.
Proses transfer moulding terdiri atas dua type yaitu: sprue Type dan plunger tipe.
Jenis plunger memerlukan tekanan yang lebih kecil dibandingkan dengan tipe sprue.
Metode Blow Mould
Metode Injection Molding

Proses injection molding merupakan proses pembentukan benda kerja dari material compound
berbentuk butiran yang ditempatkan kedalam suatu hopper/torong dan masuk kedalam silinder
injeksi yang kemudian didorong melalui nozel dan sprue bushing kedalam rongga (cavity) dari
mold yang sudah tertutup. Setelah beberapa saat didinginkan, mold akan dibuka dan benda jadi
akan dikeluarkan dengan ejector. Material yang sangat sesuai adalah material thermoplastik dan
karena pemanasan material ini akan melunak dan sebaliknya akan mengeras lagi bila
didinginkan. Perubahan–perubahan ini hanya bersifat fisik, jadi bukan perubahan kimiawi
sehingga memungkinkan untuk mendaur ulang material sesuai dengan kebutuhan.
Material plastik yang dipindahkan dri silinder pemanas biasanya suhunya berkisar antara 177
derajat Celcius hingga 274 derajat Celcius. Semakin panas suhunya, plastik/material itu akan
semakin encer (rendah viskositasnya) sehingga semakin mudah diinjeksi,disemprotkan kedalam
mold. Setiap material memiliki karakter suhu molding. Semakin lunak formulasinya, yang berarti
kandungan plastis tinggi, membutuhkan temperatur rendah, sebaliknya yang memiliki formulasi
lebih keras butuh temperatur tinggi. Bentuk-bentuk partikel yang sulit, besar dan
jumlah cavity yang banyak serta runner yang panjang menyebabkan tuntutan temperatur yang
tinggi atau naik.

Anda mungkin juga menyukai