Disusun oleh :
Kelompok 5
Teknik Kimia S1
5.1 Pendahuluan
Indonesia merupakan negara dengan lahan perkebunan karet terluas di
dunia. Namun bila ditinjau dari segi produktivitas, Indonesia masih berada di
bawah Thailand dan Malaysia. Ini memperlihatkan kurang efisiennya pengolahan
karet di Indonesia selama ini. Pengolahan karet di Indonesia juga masih sangat
terpusat pada industri hulu. Sedangkan industri hilir karet Indonesia masih belum
banyak dikembangkan. Saat ini, Indonesia tergantung pada impor produk-produk
karet olahan karena kurangnya fasilitas pengolahan-pengolahan domestik dan
kurangnya industri manufaktur yang berkembang baik. Rendahnya konsumsi karet
domestik menjadi penyebab mengapa Indonesia mengekspor sekitar 85% dari
hasil produksi karetnya.
Pengolahan kompon karet menjadi produk akhir karet dapat dilakukan
dengan beberapa metode sesuai produk akhir yang diinginkan. Beberapa metode
pembentukan produk akhir karet secara umum adalah sebagai berikut :
1. Molding
2. Ekstrusi
3. Calendering
5.2 Molding
Pencetakkan merupakan bagian yang terpenting pada proses curing. Salah
satu peralatan sederhana untuk pencetakkan adalah molding. Proses inilah yang
menentukan akan berbentuk seperti apakah produk akhir. Dengan kombinasi
panas dan tekanan yang sesuai, maka akan didapat produk akhir yang sempurna.
Proses pencetakkan kompon karet dengan peralatan ini dilakukan dengan cara
memasukkan bahan tersebut ke dalam mold yang mempunyai bentuk tertentu
yang sudah dipanaskan, kemudian di-press panas. Dengan cara ini, juga sekaligus
akan terjadi proses vulkanisasi kompon karet tersebut. Peralatan ini biasanya
terdiri dari dua bagian, yaitu pelat bergerak (moveable plate) dan pelat diam
(stationary plate). Pelat bergerak dipasang pada suatu moveable platern,
sedangkan plat diam dipasang di stationary platern. Di dalam mold juga dipasang
saluran pendingin untuk mempercepat pendinginan bahan setelah dicetak. Untuk
tipe mold dengan konstruksi yang rumit, biasanya dibutuhkan peralatan-peralatan
dengan ketelitian tinggi untuk pembuatannya, seperti peralatan CNC. Tipikal
suatu mold secara skematis dapat dilihat pada Gambar 5.1 (Bahruddin, 2011).
Di bagian dalam plat diam dan plat bergerak dibuat rongga sebagai ruang
pemanasan. Kedua plat mesin memanasi kompon karet dengan mengalirkan panas
konduksi melalui dinding mould. Berdasarkan banyaknya plat-plat pemanas yang
dipasang secara bertingkat/bersusun di antara plat diam dan plat bergerak, mesin
acuan tekanan dikelompokkan menjadi mesin acuan kempa tunggal dan mesin
acuan kempa ganda/bersusun (Rizkia, 2012).
Mesin acuan kempa tunggal hanya dapat berisi satu matris, sedangkan
mesin acuan kempa ganda dapat berisi lebih dari satu matris yang diletakkan
secara bertingkat pada beberapa pelat pemanas yang dapat naik turun di antara
pelat bergerak dan pelat tetap. Demikian juga dengan pelat matris, jika hanya
mempunyai satu rongga disebut matris berongga tunggal, dan disebut matris
berongga ganda jika mempunya lebih dari satu rongga. Unit lain yang penting
pada mesin acuan kempa, antara lain motor penggerak dan pompa hidrolik;
pengatur suhu dan pengatur tekanan uap; pengatur hidrolik dan sistem sirkulasi
pemanas, pendingin dan pelumas (Rizkia, 2012).
Gambar 5.4 Produk akhir karet dengan ekstrusi (Santo Rubber, 2016)
5.4 Calendering
Calendering adalah cara membuat film atau lembaran plastic dengan
menekannya lewat celah/sela atau nip antara dua silinder yang berputar
lawan arah. Di bidang polimer diterapkan pertama kali untuk mencampurkan
aditif pada karet. PVC merupakan plastic yang paling sering dicalender, biasa
disebut plastic vinil. Film vinil sering dilaminasikan pada tenunan untuk tenda,
sepatu, pelapis lantai, dan sebagainya (Hartomo, 1993).
5.5 Penutup
Pengoahan produk akhir karet dapat dilakukan dengan beberapa metode
antara lain molding, ekstrusi, dan calendering. Setiap metode digunakan untuk
produk akhir dengan profil tertentu sesuai kebutuhan. Prinsip molding adalah
pencetakan menggunakan cetakan dengan bentuk tertentu. Prinsip ekstrusi adalah
pencetakan melalui suatu proses pemampatan bahan baku karet pada die
kemudian dipaksa keluar melalui suatu saluran kecil yang memiliki bentuk dan
ukuran tertentu secara berkesinambungan. Prinsip calendering adalah penekanan
melalui celah atau nip antara dua silinder yang berputar berlawanan arah.
Komposisi kompon yang akan dicetak harus sudah sesuai dengan spesifikasi
produk yang diinginkan, karena setelah pencetakan bentuknya tidak dapat diubah
lagi apabila terdapat kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA