Anda di halaman 1dari 4

KUIS KOMPOSIT

1. Jelaskan peran matriks, filler, partikullat dalam komposit.


2. Apa perbedaan sifat, struktur, dan proses pembuatan untuk komposit dan
senyawa yang didoping?
3. Syarat apa yang harus dipenuhi agar komposit memiliki ISOSTRENTGH?
4. Apa yang dimaksud dengan jenis metode komposit ekstrusi? Apa beda dengan
Polimer untu proses ekstrusi?
5. Dalam hal apa komposit bisa digunakan pengganti logam? Apa kelebihannya?
6. Bagaimana cara membuat berbagai jenis komposit?
Jawab:
1. Peran utama matriks adalah sebagai bahan pengikat dan pendukung filler, pelindung permukaan
filler, dan media pentransfer tegangan. Sedangkan filler berperan untuk memperbaiki sifat
mekanik dari bahan matriks yang digunakan. Fasa partikulat dalam komposit biasanya lebih kuat
dan lebih kaku daripada matriks. Partikel penguat ini akan menahan gerakan fasa matriks. Matriks
mentrasfer sebagian tegangan/stress yang dialami-nya ke partikel-partikel tersebut.
2. Dalam pembuatan sebuah material komposit, suatu pengkombinasian optimum dari sifat-sifat
bahan penyusunnya untuk mendapatkan sifat-sifat tunggal sangat diharapkan. Beberapa material
komposit polymer diperkuat serbuk yang memiliki kombinasi sifat-sifat yang ringan, kaku, kuat
dan mempunyai nilai kekerasan yang cukup tinggi. Disamping itu juga sifat dari material
komposit dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu material yang digunakan sebagai bentuk
komponen dalam komposit, bentuk geometri dari unsur-unsur pokok dan akibat struktur dari
sistem komposit, cara dimana bentuk satu mempengaruhi bentuk lainnya.
3. Syarat komposit isostrain yaitu antara matriks dan filler harus memiliki orientasi penguat yang
sama. Pemberian beban arahnya juga harus sama dengan orientasi filler (beban longitudinal).
4. Metode komposit ekstruksi adalah suatu proses yang mengkombinasikan beberapa proses meliputi
pencampuran, pemasakan, pengadonan, penghancuran, pencetakan, dan pembentukan. Tujuan
ekstrusi adalah untuk meningkatkan keragaman jenis produk pangan dalam berbagai bentuk,
tekstur, warna, dan cita rasa. Sama halnya dengan polimer untuk proses ekstrusi tujuannya
meningkatkan keragaman jenis produk pangan dalam berbagai bentuk, tekstur, warna, dan cita
rasa.
5. Komposit bisa dugunakan sebagai peganti logam dalam pembuatan Metal Matriks Composite
(MMCs). Misalnya pada kerangka pesawat terbang.
Kelebihannya bahan komposit memiliki berat yang lebih ringan, kekuatan yang lebih tinggi, tahan
korosi dan memiliki biaya perakitan yang lebih murah karena berkurangnya jumlah komponen
dan baut-baut penyambung. Kekuatan tarik dari komposit serat karbon lebih tinggi daripada
semua paduan logam. Semua itu menghasilkan berat pesawat yang lebih ringan, daya angkut yang
lebih besar, hemat bahan bakar dan jarak tempuh yang lebih jauh. Kelebihan lain dari komposit
jika dibandingkan dengan logam yaitu memiliki density yang jauh lebih rendah daripada bahan
konvensional. Komposit akan mempunyai kekuatan dan kekakuan spesifik yang lebih tinggi dari
bahan konvensional (logam).
6. Proses Cetakan Terbuka (Open-Mold Process)
a. Contact Molding/ Hand Lay Up
Hand lay-up adalah metoda yang paling sederhana dan merupakan proses dengan metode
terbuka dari proses fabrikasi komposit.Adapun proses dari pembuatan dengan metoda ini
adalah dengan cara menuangkan resin dengan tangan kedalam serat berbentuk anyaman,
rajuan atau kain, kemudian memberi takanan sekaligus meratakannya menggunakan rol atau
kuas. Proses tersebut dilakukan berulang-ulang hingga ketebalan yang diinginkan tercapai.
Pada proses ini resin langsung berkontak dengan udara dan biasanya proses pencetakan
dilakukan pada temperatur kamar.
b. Vacuum Bag
Proses vacuum bag merupakan penyempurnaan dari hand lay-up, penggunaan dari proses
vakum ini adalah untuk menghilangkan udara terperangkap dan kelebihan resin. Pada proses
ini digunakan pompa vacuum untuk menghisap udara yang ada dalam wadah tempat
diletakkannya komposit yang akan dilakukan proses pencetakan. Dengan divakumkan udara
dalam wadah maka udara yang ada diluar penutup plastic akan menekan kearah dalam. Hal
ini akan menyebabkan udara yang terperangkap dalam specimen komposit akan dapat
diminimalkan. Dibandingkan dengan hand lay-up, metode vakum memberikan penguatan
konsentrasi yang lebih tinggi, adhesi yang lebih baik antara lapisan, dan kontrol yang lebih
resin / rasio kaca.
c. Pressure Bag
Pressure bag memiliki kesamaan dengan metode vacuum bag, namun cara ini tidak memakai
pompa vakum tetapi menggunakan udara atau uap bertekanan yang dimasukkan malalui suatu
wadah elastis Wadah elastis ini yang akan berkontak pada komposit yang akan dilakukan
proses. Biasanya tekanan basar tekanan yang di berikan pada proses ini adalah sebesar 30
sampai 50 psi.
d. Spray-Up
Spray-up merupakan metode cetakan terbuka yang dapat menghasilkan bagian-bagian yang
lebih kompleks ekonomis dari hand lay-up. Proses spray-up dilakukan dengan cara
penyemprotan serat (fibre) yang telah melewati tempat pemotongan (chopper). Sementara
resin yang telah dicampur dengan katalis juga disemprotkan secara bersamaan Wadah tempat
pencetakan spray- up telah disiapkan sebelumnya. Setelah itu proses selanjutnya adalah
dengan embiarkannya mengeras pada kondisi atsmosfer standar.
e. Filament Winding
Fiber tipe roving atau single strand dilewatkan melalui wadah yang berisi resin, kemudian
fiber tersebut akan diputar sekeliling mandrel yang sedang bergerak dua arah, arah radial dan
arah tangensial. Proses ini dilakukan berulang, sehingga cara ini didapatkan lapisan serat dan
fiber sesuai dengan yang diinginkan. Resin termoseting yang biasa di gunakan pada proses ini
adalah poliester, vinil ester, epoxies, dan fenolat.
Proses Cetakan Tertutup (Closed mold Processes)
a. Proses Cetakan Tekan (Compression Molding)
Proses cetakan ini menggunakan hydraulic sebagai penekannya. Fiber yang telah dicampur
dengan resin dimasukkan ke dalam rongga cetakan, kemudian dilakukan penekanan dan
pemanasan. Resin termoset khas yang digunakan dalam proses cetak tekan ini adalah
poliester, vinil ester, epoxies, dan fenolat.
b. Injection Molding
Metoda injection molding juga dikenal sebagai reaksi pencetakan cairan atau pelapisan
tekanan tinggi. Fiber dan resin dimasukkan kedalam rongga cetakan bagian  atas, kondisi
temperature dijaga supaya tetap dapat mencairkan resin. Resin cair beserta fiber akan
mengalir ke bagian bawah, kemudian injeksi dilakukan oleh mandrel ke arah nozel menuju
cetakan.
c. Continuous Pultrusion
Fiber jenis roving dilewatkan melalui wadah berisi resin, kemudian secara kontinu dilewatkan
ke cetakan pra cetak dan diawetkan (cure), kemdian dilakukan pengerolan sesuai dengan
dimensi yang diinginkan. Atau juga bisa di sebut sebagai penarikan serat dari suatu jaring
atau creel melalui bak resin, kemudian dilewatkan pada cetakan yang telah dipanaskan.
Fungsi dari cetakan tersebut ialah mengontrol kandungan resin, melengkapi pengisian serat,
dan mengeraskan bahan menjadi bentuk akhir setelah melewati cetakan.
KELOMPOK VII (presenter)
Diskusi

SESI 1
1. dwi arista k 2. Pada no 4 iso strength mohon dijelaskan
Pengertian laminar, yang membentuk element struktur secara integral
Keadaan deformasi matriks sama. Total beban yg ditopang
2. uswatun khasanah klp 10
Kenapa grafik fiber stress strain, fiber lurus, matriks bengkok

3. Ririn, klp 4.
a. mengapa perlu dikembangkan komposit
b. apa kelebihan dibanding dg yg lain
c. proses pembentukan MMC, CMC, PMC bedanya dimana?

SESI II
1. Agung, klp 6
Mengapa atap terbuat dari genteng suhu lebih dingin dibanding asbes?
2. Agus rianto, klp1
PMC dari polimer, apa termo sett atau termo plastis?

3. Novita klp8.
a. Maksud interaksi matriks mekanikal kontinu,
b. grafik memiliki batas atas dan batas bawah.
c. kegagalan matriks komposit

Anda mungkin juga menyukai