Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Jones (1999) komposit adalah gabungan antara dua atau lebih
material dalam skala macroscopic untuk membentuk material baru yang lebih
bermutu. Pencampuran kedua material yang berbeda sifat tersebut diharapkan
dapat memberikan material yang lebih unggul dari material sebelumnya.
Komponen komposit terdiri atas penguat dan matrik. Bahan komposit secara
umum terdiri dari penguat dan matriks. Sifat-sifat komposit tidak dapat dilepaskan
dari pengaruh kekuatan serat sebagai salah satu penyusun utama komposit, dengan
kandungan serat yang tinggi maka kekuatan tariknya juga akan tinggi, tetapi
dengan kekuatan tarik yang tinggi belum tentu sifat-sifat lain juga akan lebih baik.
Oleh karena itu perbandingan jumlah resin dan serat merupakan faktor yang
sangat penting dalam menentukan sifat - sifat material komposit (Diharjo dan
Triyono, 2003).

Tujuan pembuatan material komposit yaitu sebagai berikut :

1. Memperbaiki sifat mekanik atau sifat spesifik tertentu.


2. Mepermudah bentuk yang sulit pada manufaktur.
3. Keleluasaan dalam bentuk yang dapat mengehmat biaya.
4. Menjadikan bahan lebih ringan.

Salah satu jenis komposit struktur yang sangat potensial untuk


dikembangkan adalah komposit sandwich. Komposit sandwich merupakan
komposit yang tersusun dari 3 lapisan yang terdiri dari flat composite (metal
sheet) sebagai kulit permukaan (skin) serta meterial inti (core) di bagian
tengahnya (berada di antaranya). Core yang biasa dipakai adalah core import,
seperti polyuretan (PU), polyvynil Clorida (PVC), dan honeycomb.Komposit
sandwich dibuat dengan tujuan untuk efisiensi berat yang optimal, namun
mempunyai kekakuan dan kekuatan yang tinggi. Sehinggga untuk mendapatkan
karakteristik tersebut, pada bagian tengah diantara kedua skin dipasang core.
Komposit sandwich merupakan jenis komposit yang sangat cocok untuk menahan
beban lentur, impak, meredam getaran dan suara. Komposit sandwich dibuat
untuk mendapatkan struktur yang ringan tetapi mempunyai kekakuan dan
kekuatan yang tinggi. Biasanya pemilihan bahan untuk komposit sandwich,
syaratnya adalah ringan, tahan panas dan korosi, serta harga juga
dipertimbangkan. Dengan menggunakan material inti yang sangat ringan, maka
akan dihasilkan komposit yang mempunyai sifat kuat, ringan, dan kaku. Komposit
sandwich dapat diaplikasikan sebagai struktural maupun non-struktural bagian
internal dan eksternal pada kereta, bus, truk, dan jenis kendaraan yang lainnya.

Vacuum bagging adalah penyempurnaan dari proses hand lay-up yang


menggunakan konsep menciptakan vakum untuk menghilangkan udara yang
terperangkap dan kelebihan resin sehingga rongga yang dibuat akan dihilangkan
dari laminasi. Ini adalah teknik yang efektif, hemat biaya yang menggunakan
tekanan vakum untuk memberikan rasio serat terhadap resin yang dioptimalkan
dalam aspek kekuatan (M. Lakshmi Aparna, 2016).

Menurut Priambodo dan Chriswadyanto (2019) metode pembuatan vacuum


assisted resin infusion ini lebih baik dalam menciptakan komposit jika
dibandingkan dengan metode hand lay up dan vacuum bagging. Namun,
kekurangan dari metode ini adalah diperlukan alat dan bahan yang relatif banyak,
hal ini untuk menunjang pembuatan komposit yang maksimal. Sehingga secara
sederhana vacuum assisted resin infusion dapat dilakukan dengan metode vacuum
bagging. Metode ini lebih sederhana namun dapat mengurangi adanya void
daripada menggunakan metode hand lay up atau press. Metode pembuatan
komposit vacuum bagging memiliki ciri khas menggunakan alat vacuum dalam
proses pembuatan komposit. Metode ini banyak digunakan dikarenakan dapat
meminimalisir adanya void dalam komposit, sehingga dapat membuat komposit
menjadi lebih kuat. Metode vacuum bagging hampi mirip dengan vacuu, assisted
resin infusion.
Vacuum infussion ini merupakan metode pengembangan dari proses
vacuum bagging. Metode vacuum infusion bukan merupaka metode yang baru
dan sampai saat mengalami perkembangan yang pesat, khususnya pada skala
industri, namun biaya untuk konstruksi alat sangat mahal, metode vacuum
Infussion process telah diterapkan pada proses produksi dibeberapa industri besar
seperti industri pesawat, mobil sport dan body custom production
automotive.Metode vacuum infussion terdapat kelebihan adalah proses pengerjaan
relatif mudah, cepat, serta tidak dikejar kejar waktu, penggunaan takaran resin
sesuai dengan produk yang diinginkan. Sedangkan untuk kekurangannya, tidak
cocok untuk serat tunggal atau acak yang tidak mengikat satu dengan yang
lainnya dan serat yang berukuran kecil karena pada proses infusion ikut terbawa
oleh resin (Nafisi, 2016)

Awalnya, penerapan komposit dilakukan di pesawat-pesawat militer


yang beratnya hingga 75%. Namun, saat ini pesawat komersial atau transportasi
juga menerapkan komposit. Saat ini, Boeing 787 Dreamliner menerapkan
komposit hingga 50% total berat struktur. Angka 50% merupakan angka
tertinggi yang digunakan dalam pesawat modern. Peluang penggunaan komposit
di pesawat transportasi saat ini contohnya adalah Airbus A380, Airbus A350,
Boeing 787, dan Boeing 777 yang menggunakan total serat karbon sebanyak
13672 ton pertahun.

Untuk meningkatkan kekuatan struktur dan memperoleh mekanika


propertis yang lebih baik, maka baling-baling akan dirancang dengan
menggunakan material komposit. Hal ini karena material komposit mempunyai
massa struktur yang lebih ringan dibandingan dengan material lain yang
merupakan kelebihan dari material ini. Kelebihan lainnya yaitu mempunyai
kekakuan dan kekuatan spesifik yang dapat direkayasa dalam perancangan
struktur.

Komposit yang sering digunakan adalah komposit matriks polimer


seratboron dan komposit matriks polimer seratkarbon. Untuk komposit matriks
polimer serat karbon sendiri biasanya digunakan untuk struktur komponen
pesawat terbangnya. Hal ini dikarenakan penggunaan komposit matriks polimer
berpenguat seratkarbon memiliki tujuan penurunan berat dibandingkan
penggunaan lembaran logam. Sedangkan komposit matriks polimer seratboron
digunakan untuk baling-baling rotor pesawat/helicopter. Hal ini dikarenakan
seratboron memiliki kekuatan yang tinggi tetapi komponen strukturnya ringan.
Baling-baling rotor pesawat/helicopter ini merupakan komposit yang berasal dari
resin epoksi dan serat boron.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan


penelitian dengan topik analisis pengaruh metode vacuum bagging terhadap
geometri komposit sandwich 3D printing.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian ini adalah :
1. Efek metode vacuum bagging terhadap geometri komposi sandwich 3D
printing
2. Besarnya properti mekanik komposit sandwich yang dimanufaktur dengan
metode vacuum bagging

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui apa efek metode vacuujm bagging terhadap geometri
komposit sandwich 3D printing
2. Mengetahui besarnya property mekanik komposit sandwich yang
dimanufaktur dengan metode vacuujm bagging
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini antara lain sebagai berikut :
1. Bagi Bangsa dan Negara
a. Ikut berpartisipasi dalam pengembangan ide dan kreasi teknologi,
sehingga perkembangan teknologi dapat diikuti dengan baik.
b. Menambah inovasi sebagai inventaris untuk aset bangsa yang dapat
digunakan oleh peneliti dalam negeri ataupun luar negeri.
2. Bagi Ilmu Pengetahuan
a. Menambah wawasan tentang perkembangan teknologi di bidang
material komposit dan 3D-printing.
b. Sebagai tambahan referensi tentang analisis efek metode vacuum
bagging terhadap geometri komposit sandwich
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Komposit
Komposit adalah teknologi baru yang sangat meningkatkan realisasi
komponen terintegrasi dan sangat mengurangi waktu tunggu produksi.
Dengan fleksibilitas desainnya, pencetakan 3D telah menarik perhatian para
peneliti yang mencari cara baru dalam pengembangan komposit. Busa
komposit (busa sintaksis) diproduksi dengan menggabungkan benda
berongga menjadi matriks. Sifat kunci dari sandwich adalah kepadatan
rendah, kekakuan lentur tinggi dan ketahanan patah. Pilihan inti dan kulit
yang tepat membantu sandwich beradaptasi dengan berbagai aplikasi yang
lebih luas dan kondisi lingkungan yang berbeda. Pilihan bahan kulit sangat
penting karena bersentuhan langsung dengan beban dan lingkungan
terkaitnya. Inti yang dibuat dengan ekstrusi, 13 ekspansi dan kerut terbatas
pada desain inti sederhana secara geometris(Meng et al., 2020).

Gambar 2.1 ilustrasi material komposit


Sumber : blogspot.com
2. Jenis-jenis Komposit
Secara garis besar ada 3 jenis komposit berdasarkan penguat yang
digunakannya yaitu :
a. Komposit serat (Fibrous Composite)
Fibrous composite, yaitu komposit yang hanya terdiri dari satu lamina
atau satu lapis dan berpenguat fiber. Kayu adalah komposit alam yang
terdiri dari serat hemiselulosa dalam matriks lignin. Fiber yang
digunakan untuk menguatkan matriks dapat pendek, panjang, atau
kontinyu.
b. Komposit lapis (Laminates Composites)
Laminated composite, yaitu komposit yang berlapis-lapis, paling sedikit
terdiri dari dua lapis yang digabung menjadi satu, dimana setiap lapisan
pembentuk memiliki karakteristik sifat tersendiri. Terdiri dari berbagai
arah serat. Plywood, yang terdiri dari layer alternatif berupa kayu
mengandung lem dengan layer serat kayu yang tegak lurus layer
terdekat.
c. Komposit partikel (Particulate Composites)
Particulate composite, yaitu komposit dengan penguat berupa
partikel/serbuk yang tersebar pada semua luasan dan segala arah dari
komposit.

Gambar 2.2 komposi serat (a), lapis (b), partikel (c)


Sumber : www.erepo.unud.ac.id
3. Bahan Penguat (Reinforcement)
Pada umumnya komposit terdiri dari dua bahan/material pokok,
yakni penguat (reinforcement) dan matriks. Reinforcement adalah
bahan pada komposit yang berfungsi sebagai penopang utama
kekuatan 9 komposit, sedangkan matriks berfungsi untuk mengikat dan
menjaga reinforcement agar tetap pada tempatnya (di dalam struktur).
Sesuai dengan namanya, penguat (reinforcement) berfungsi
sebagai penopang utama kekuatan komposit. Beban yang diterima oleh
komposit hampir seluruhnya diterima oleh reinforcement ini, sehingga
tinggi rendahnya kekuatan komposit sangat tergantung dari jenis bahan
yang digunakan sebagai reinforcement. Sesungguhnya, beban yang
diterima oleh komposit tidak langsung diterima oleh reinforcement,
namun terlebih dahulu diterima oleh bahan matriks, kemudian beban
yang diterima oleh matrik diteruskan/ditransfer ke reinforcement. Oleh
karena itu bahan reinforcement harus mempunyai tegangan tarik dan
modulus elastisitas yang lebih tinggi daripada matrik penyusun
komposit.
Diameter serat juga memegang peranan yang sangat penting dalam
memaksimalkan tegangan. Makin kecil diameternya akan memberikan
luas permukaan per satuan berat yang lebih besar, sehingga akan
membantu transfer tegangan tersebut. Semakin kecil diameter serat
(mendekati ukuran kristal) semakin tinggi kekuatan bahan serat. Hal
ini dikarenakan cacat yang timbul semakin sedikit. Serat yang sering
dipakai untuk membuat komposit antara lain: serat gelas (fiberglass),
serat karbon (fiber carbon), serat logam (whisker), serat alami, dan lain
sebagainya.
4. Matriks Komposit
a. Termoset
Termoset merupakan salah satu jenis matriks komposit yang tidak dapat
didaur ulang atau jika dipanaskan tidak akan meleleh, namun akan gosong.
Menurut Maryanti et al. (2019) termoset memiliki ikatan polumer silang
dimana sifat mekanisknya tergantung dari kerapakan antar jaringan silang.
Contoh dari matriks jenis ini yaitu resin epoxy, yucalac, polyester dan vynil
ester (Buli et al., 2021). Matriks jenis ini banyak digunakan pada proses
pembuatan komposit, hal ini karena dapat dikendalikan terkait jenis dari resin
yang digunakan.

a. Termoplastik
Sedangkan matriks jenis termoplastik adalah jenis matriks yang dapat
dilakukan daur ulang dan apabila diberikan perlakukan panas sampai titik
leleh maka akan meleleh namun tidak terjadi gosong. Termoplastik adalah
suatu polimer yang memiliki sifat elastis dan termoplastis (Setiorini, 2017).
Contoh dari matriks ini yaitu polypropylene yang dapat diperoleh dari
melelehkan botol plastik dan perabotan rumah tangga yang mengandung
polypropylene. Tentunya penggunaan matriks jenis termoplastik yang dapat
didaur ulang maka akan lebih ramah lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai