Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH MATERIAL KOMPOSIT

Disusun oleh:

Nama : EKA PUTRA BUDIARTO

Npm : 201131011

Jurusan : AERONAUTIKA

PROGRAM STUDI AERONAUTIKA

FAKULTAS TEKNIK KEDIRGANTARAAN UNIVESITAS


DIRGANTARA MARSEKAL SURYADARMA

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberi
rahmat dan karunianya sehingga makalah Bahan Konstruksi dan Korosi
tentang Material Komposit ini dapat diselesaikan. Makalah ini disusun dalam
rangkamemenuhi nilai tugas mata kuliah Bahan Konstruksi dan Korosi.
1. Pada kesempatan kali ini kami tidak lupa menyampaikan rasa syukur dan
terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu selama
penyusunan makalah ini terutama untuk dosen Mata Kuliah Perangkat
pesawat terbang, Amat Chaeroni, S.T., M.T.
. dan rekan-rekan kami yang telah banyak membantu dan
memberikan dukungan kepada kami.
Dengan penuh kesadaran bahwa tidak ada yang sempurna didunia
ini melainkan Allah SWT, maka makalah ini pun tidak luput dari segala
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karna itu kritik dan saran dari
pembaca yang bersifat memperbaiki, menyempurnakan, dan
mengembangkan makalah ini sangatkami harapkan. Kami berharap semoga
makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Amin.

Jakarta, 14 Januari 2022

Eka Putra

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar. .................................................................................................. i


Daftar Isi. ..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar belakang ........................................................................................... 1
2. Rumusan masalah. ..................................................................................... 2
3. Tujuan. ...................................................................................................... 2
BAB II ISI
A. Defenisi Komposit ..................................................................................... 3
B. Bahan Penyusun Komposit ........................................................................ 4
C. Jenis-jenis Komposit.................................................................................. 8
D. Proses Pembuatan Komposit.................................................................... 13
E. Kualifikasi Komposit. .............................................................................. 14
F. Kelebihan dan Kekurangan Bahan Komposit ........................................... 15
G. Aplikasi dan Contoh Bahan Komposit ..................................................... 17
BAB III PENUTUP
Kesimpulan. 19

iii
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan rekayasa, produksi maupun pemanfaatan material berbasis komposit di


Indonesia belum begitu populer, dan belum banyak industri di Indonesia yang mengembangkan
teknologi ini. Dewasa ini perkembangan teknologi bahan semakin pesat. Pemenuhan kebutuhan
akan bahan dengan karakteristik tertentu juga menjadi faktor pendorongnya. Berbagai macam bahan
telah digunakan dan juga penelitian lebih lanjut terus dilakukan untuk mendapatkan bahan yang tepat
guna, salah satunya bahan komposit polimer. Kemampuannya yang mudah dibentuk sesuai
kebutuhan, baik dalam segi kekuatan maupun keunggulan sifat-sifat yang lain, mendorong
penggunaan bahan komposit polimer sebagai bahan alternatif atau bahan pengganti material logam
konvensional pada berbagai produk yang dihasilkan oleh industri khususnya industri manufaktur.
Penggunaan material komposit tidak hanya terbatas pada penerapan pesawat ruang angkasa dan
angkatan laut saja. Inovasi material baru, penurunan harga dan pengembangan proses manufaktur
yang meningkat telah mengangkat keberadaan material komposit dalam hampir setiap sektor
industri. Komposit juga telah dipertimbangkan menjadi material pilihan untuk sector industri tertentu,
misalnya otomotif dan kendaraan berat lainnya. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan pengetahuan
yang baik tentang konsep-konsep dasar mengenai Komposit, guna dapat memahami dan
mengembangkan ilmu bahan konstruksI

1
1.2. Tujuan

A) Memberi penjelasan tentang bahan komposit.

b) Menginformasikan tentang bahan-bahan penyusun komposit.

c) Memberi penjelasan tentang jenis-jenis komposit.

d) Menjelaskan proses pembuatan komposit.

e) Memberi penjelasan tentang kualifikasi untuk produk komposit.

f) Memaparkan kelebihan dan kelemahan bahan komposit

g) Memberi penjelasan tentang aplikasi dan contoh bahan komposit?

1.3. Rumusan Masalah

a) Apa definisi dari komposit?

b) Apa saja bahan-bahan penyusun komposit?

c) Apa saja jenis-jenis komposit?

d) Bagaimana proses pembuatan komposit?

e) Apa kualifikasi untuk produk komposit?

f) Apa kelebihan dan kekurangan bahan komposit?

g) Apa saja aplikasi dan contoh bahan komposita

2
Bab 2

Isi

2.1. Definisi Komposit

Defenisi Komposit Komposit adalah suatu jenis bahan/material yang terbentuk dari kombinasi antara
dua atau lebih material pembentuknya melalui pencampuran yang tidak homogen, dimana sifat
mekanik dari masing-masing material pembentuknya berbeda. Dengan adanya perbedaan dari
material penyusunnya maka komposit antar material harus berikatan dengan kuat, sehingga perlu
adanya penambahan wetting agent. Material komposit memiliki sifat mekanik yang lebih bagus dari
pada logam, memiliki kekuatan bisa diatur yang tinggi (tailorability), memiliki kekuatan lelah (fatigue)
yang baik, memiliki kekuatan jenis (strength/weight) dan kekakuan jenis (modulus Young/density)
yang lebih tinggi daripada logam, tahan terhadap beban kejut atau impact, tahan korosi, memiliki sifat
isolator panas dan suara, serta dapat dijadikan sebagai penghambat listrik yang baik, dan dapat juga
digunakan untuk menambal kerusakan akibat pembebanan dan korosi (Sirait, 2010). Ada tiga faktor
yang menentukan sifat-sifat dari material komposit, yaitu: 1. Material pembentuk. Sifat-sifat intrinsik
material pembentuk memegang peranan yang sangat penting terhadap pengaruh sifat kompositnya.
2. Susunan struktural komponen. Bentuk serta orientasi dan ukuran tiap-tiap komponen penyusun
struktur dan distribusinya merupakan faktor penting yang memberi kontribusi dalam penampilan
komposit secara keseluruhan. 3. Interaksi antar komponen. Komposit merupakan campuran atau
kombinasi komponen-komponen yang berbeda baik dalam hal bahannya maupun bentuknya, maka
sifat kombinasi yang diperoleh pasti akan berbeda (Sirait, 2010).

Ada tiga faktor yang menentukan sifat-sifat dari material komposit, yaitu:

1. Material pembentuk. Sifat-sifat intrinsik material pembentuk memegang peranan yang


sangat penting terhadap pengaruh sifat kompositnya.
2. Susunan struktural komponen. Bentuk serta orientasi dan ukuran tiap-tiap komponen
penyusun struktur dan distribusinya merupakan faktor penting yang memberi kontribusi
dalam penampilan komposit..
3. Interaksi antar komponen. Komposit merupakan campuran atau kombinasikomponen-
komponen yang berbeda baik dalam hal bahannya maupun bentuknya, maka sifat
kombinasi yang diperoleh pasti akan berbeda (Sirait, 2010).
Tujuan dibentuknya komposit, yaitu sebagai berikut :

3
-
Memperbaiki sifat mekanik dan/atau sifat spesifik tertentu

- Mempermudah design yang sulit pada manufaktur


- Keleluasaan dalam bentuk/design yang dapat menghemat biaya
- Menjadikan bahan lebih ringan

A. Bahan Penyusun Komposit

Secara umum material komposit tersusun dari dua komponen utama yaitu matrik
(bahan pengikat) dan filler (bahan pengisi). Filler adalah bahan pengisi yang digunakan
dalam pembuatan komposit,. Matrik dalam struktur komposit bisa berasal dari bahan
polimer, logam, maupun keramik yang secara umum berfungsi untuk mengikat serat
menjadi satu struktur komposit (Gibson, 1984).
Adanya dua atau lebih penyusun komposit menimbulkan beberapa daerah dan
istilah penyebutannya, seperti :
o Matrik (penyusun dengan fraksi volume terbesar)
o Penguat/Fiber (Penahan beban utama)
o Interphase (pelekat antar dua penyusun)
o interface (permukaan phase yang berbatasan dengan phase laiN

Secara strukturmikro material komposit tidak merubah material pembentuknya


(dalam orde kristalin) tetapi secara keseluruhan material komposit berbeda dengan
material pembentuknya karena terjadi ikatan antar permukaan antara matriks dan filler.
Syarat terbentuknya komposit yaitu adanya ikatan permukaan antara matriks dan filler.
Ikatan antar permukaan ini terjadi karena adanya gaya adhesi dan kohesi. Dalam
material komposit gaya adhesi-kohesiterjadi melalui 3 cara utama:
1. Interlocking antar permukaan, merupakan ikatan yang terjadi karenakekasaran
bentuk permukaan partikel.
2. Gaya elektrostatis, merupakan ikatan yang terjadi karena adanya gayatarik-
menarik antara atom yang bermuatan (ion).
3. Gaya vanderwalls, merupakan ikatan yang terjadi karena adanyapengutupan
antar partikel.

a. Matriks

4
Matriks adalah fasa dalam komposit yang mempunyai bagian atau fraksi volume
terbesar (dominan). Matrik dalam struktur komposit bisa berasal daribahan polimer, logam,
maupun keramik.
Polyester dan vinyl ester resin umumnya yang paling banyak digunakan sebagai
bahan matrik dan biasanya digunakan untuk pembuatan produk-produk komersial, industri
dan transportasi. Namun bila produk yang dibutuhkan diharapkan untuk memiliki kekuatan
yang lebih tinggi maka bahan epoksi menjadi pilihan sebagai matrik. Meskipun epoksi
sensitif terhadap kelembaban, namun tetap masih lebih baik dibanding dengan polyester
serta tahan terhadap penyusutan. Dalam aplikasinya epoksi terbatas terhadap termperatur
hingga 120°C untuk pemakaian jangka panjang, bahkan pada kondisi tertentu temperatur
tertinggi hanya pada sekitar 80°C sampai 105°C. Untuk pemakaian pada temperatur lebih
tinggi sekitar 177°C sampai 230°C dapat menggunakanbismaleimide resins (BMI) sebagai
matrik

Gambar II. 1 Ilustrasi komponen penyusun komposit

5
Matriks mempunyai fungsi sebagai berikut :
▪ Material matriks mengikat serat atau serbuk bersama-sama dan menghantarkan
beban ke serat dan serbuk. Matriks memberikan kekakuan dan bentuk terhadap
struktur.
▪ Matriks mengisolasi serat atau serbuk sehingga masing-masing dapat bekerja
secara terpisah. Hal ini dapat menghentikan atau memperlambat propagasi retak.
▪ Matriks memberikan kwalitas permukaan akhir yang baik dan membantu produksi
bentuk jadi atau mendekati bentuk jadi (bentuk akhir komponen).
▪ Matriks memberikan perlindungan untuk serat atau serbuk penguat terhadap
serangan kimia (misalnya korosi) dan kerusakan mekanik (misalnya aus).
▪ Bergantung pada bahan matriks yang dipilih, mempengaruhi karakteristik unjuk
kerja seperti duktilitas (liat, kenyal), kekuatan impak, dan lain lain. Sebuah matriks
yang kenyal akan meningkatkan ketangguhan struktur. Untuk persyaratan
ketangguhan yang lebih tinggi, bisa dipilih komposit berbasis thermoplastik.
▪ Mode kegagalan sebagian besar dipengaruhi oleh jenis bahan matriks yang
digunakan dalam komposisi dan juga kompatibilitasnya terhadap serat.

b. Reinforcement atau Filler atau Fiber


Salah satu bagian utama dari komposit adalah reinforcement (penguat) yang
berfungsi sebagai penanggung beban utama pada komposit atau menaikkan kekuatan dan
kekakuan komposit sehingga didapatkan material
yang kuat dan ringan, biasanya berupa serat atau serbuk

6
Beberapa jenis fiber yang umum digunakan adalah :

a. Fiber glass
Sangat umum digunakan dalam industri karena bahan baku yang sangat banyak
tersedia. Komposisi fiber glass mengandung silica yang bergunamemberikan kekerasan,
flexibilitas dan kekakuan. Proses pembentukan fiber glassmelalui proses
fusion (melting) terhadap silica dengan campuran mineral oksida. Pada proses ini diberikan
pendinginan yang sangat cepat untuk pembentukan kristalisasi yang sempurna, proses ini
biasa disebut dengan fiberization.
b. Karbon Fiber
Salah satu keunggulan karbon fiber adalah sangat unggul terhadap ketahanan
fatik, tidak rentan terhadap beban perpatahan dan mempunyai elastic recovery yang baik.
Pekembangan penggunaan karbon fiber tergolong sangat cepat untuk aplikasi
penerbangan, produk olahraga dan berbagai kebutuhan industri. Sebagai bahan
anorganik, karbon fiber tida terpengaruh oleh kelembaban, atmosfir, pelarutan basa dan
weak acid pada temperature kamar. Namun oksidasi menjadi permasalahan pada fiber
karbon pada suhu tinggi dimana impuritis dapat menjadi katalisator dan menghambat
proses oksidasi yang menyebabkan kemurnian fiber karbon tidak tercapai.
c. Aramid Fiber
Aramid fiber memiliki kekuatan yang sangat tinggi dibandingkan dengan ratio berat
yang dimilikinya. Pada awalnya aramid fiber di produksi oleh E.I. Du Pont de Nemours &
Company, Inc. dengan merek Kevlar yang dipakai sebagai fiber penguat dalam produksi
ban dan plastik. Karena aramid fiber relatif flexible dan non-brittle maka aramid fiber dapat
diproses dengan berbagai metode seperti twisting, weaving, knitting, carding dan felting.
Aramid Kevlar terdapat dalam 3 jenis yaitu Kevlar 29 (high toughness), Kevlar 49 (high
modulus) dan Kevlar 149 (ultrahigh modulus). Menurut Charley Yan, Kevlar memiliki nilai
rasio kekuatan dan berat sebesar lima kali lebih kuat dari logam.

7
Fungsi utama serat atau serbuk dalam komposit adalah:
▪ Untuk membawa beban. Dalam komposit struktur, 70 – 90% bebandidukung
oleh serat.
▪ Untuk memberikan kekakuan, kekuatan, stabilitas panas, dan sifat struktur
lainnya dalam komposit.
▪ Menyediakan penghantaran atau insulasi elektrik, tergantung pada jenisserat
atau serbuk yang digunakan

Kualitas ikatan antara matriks dan filler dipengaruhi oleh beberapa variableberikut :
➢ Ukuran partikel
➢ Rapat jenis bahan yang digunakan
➢ Fraksi volume material
➢ Komposisi material
➢ Bentuk partikel
➢ Kecepatan dan waktu pencampuran
➢ Penekanan (kompaksi)
➢ Pemanasan (sintering)

B. Jenis-jenis Komposit

Berdasarkan jenis penguat/Fibernya komposit dibagi menjadi 3, yaitu :

1. Komposit serat (fibricus composite)


Merupakan komposit yang terdiri dari serat dan bahan dasar yang diprosuksi
secara fabrikasi, misalnya serat + resin sebagai bahan perekat, sebagai contoh adalah
FRP (Fiber Reinforce Plastic) plastik diperkuat dengan serat dan banyak digunakan, yang
sering disebut fiber glass. Pemilihan serat atau penguat penyusun pada komposit juga
harus mempertimbangkan beberapa hal, salah satunya harga. Hal ini penting karena
sebagai pertimbangan bila akan digunakan pada skala produksi besar.

8
Jenis komposit serat terbagi menjadi 4 macam yaitu

• Continous fiber composite (komposit diperkuat dengan serat kontinue),

• Woven fiber composite (komposit diperkuat dengan serat anyaman),

• Chopped fiber composite (komposit diperkuat serat pendek/acak),

• Hybrid composite (komposit diperkuat serat kontinyu dan serat acak).


Kelebihan komposit serat :
a) Kekuatan lebih seragam pada berbagai arah
b) Dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatan dan meningkatkan kekerasan
material
c) Cara penguatan dan pengerasan oleh partikulat adalah dengan menghalangi
pergerakan dislokasi.
2. Komposit lapis (laminated composite)
Jenis komposit ini terdiri dari dua lapis atau lebih yang digabung menjadi satu dan
setiap lapisnya memiliki karakteristik sifat sendiri. Contoh komposit ini yaitu bimetal,
pelapisan logam, kaca yang dilapisi, dan komposit lapis serat yang sering digunakan
sebagai bahan bangunan dan kelengkapannya.
3. Komposit partikel (particulate composite)
Merupakan komposit yang menggunakan partikel serbuk/butiran sebagai
penguatnya dan terdistribusi secara merata dalam matriknya. Contohnya yaitu Komposit
yang terdiri dari partikel dan bahan penguat seperti batu dan pasir yang diperkuat dengan
semen yang sering kita jumpai sebagai beton.

9
Berdasarkan matriksnya, komposit dibagi menjadi 3, yaitu :

1. Metal matrix composites (MMC)


Komposit matrik logam (metal matrix composites) yaitu komposit yang
menggunakan matriks logam pada umumnya ditemukan berkembang pada industri
otomotif. Bahan ini menggunakan suatu logam seperti aluminium sebagai matrik dan
penguatnya dengan serat seperti silikon karbida.
Contoh : alumunium beserta paduannya, titanium beserta paduannya, magnesium
beserta paduannya.
Kelebihan MMC dibandingkan dengan komposit polimer yaitu :
• Transfer tegangan dan regangan yang baik.
• Ketahanan terhadap temperature tinggi
• Tidak menyerap kelembapan.
• Tidak mudah terbakar.
• Kekuatan tekan dan geser yang baik.
• Ketahanan aus dan muai termal yang lebih baik
Kekurangan MMC :
• Biayanya mahal
• Standarisasi material dan proses yang sedikit
Aplikasi MMC, yaitu sebagai berikut :
• Komponen automotive (blok-silinder-mesin,pully,poros gardan,dll)
• Peralatan militer (sudu turbin,cakram kompresor,dll)
• Aircraft (rak listrik pada pesawat terbang)
• Peralatan elektronik
.

1
0
2. Ceramic matrix composites (CMC)
Komposit matrik keramik (ceramic matrix composites ) digunakan pada lingkungan
bertemperatur sangat tinggi. Bahan ini menggunakan keramik sebagai matrik dan
diperkuat dengan serat pendek, atau serabut-serabut (whiskers) dimanaterbuat dari silikon
karbida atau boron nitrida. Penguat yang umum digunakan pada CMC adalah oksida,
carbide, dan nitrid sedangkan matrik yang sering digunakan pada CMC yaitu, gelas
anorganik, keramik gelas, alumina, dan silikon nitrida
Salah satu proses pembuatan dari CMC yaitu dengan proses DIMOX,yaitu
proses pembentukan komposit dengan reaksi oksidasi leburan logam untuk pertumbuhan
matriks keramik disekeliling daerah penguat.
Kelebihan CMC :

Kekurangan CMC :

-cot effective

11
Aplikasi CMC, yaitu sebagai berikut :

hangers

exchange tubes, liner


rs, heat pipes, filters, sensors.

potong.

kat (LAS) untuk calon material mesin panas

3. Polymer matrix composites (PMC)


Komposit ini menggunakan bahan polimer sebagai matriknya. Sifat-sifat komposit
polimer ditentukan oleh sifat-sifat penguat,Sifat-sifat polimer,rasio penguat terhadap
polimer dalam komposit (fraksi volume penguat), geometri dan orientasi penguat pada
komposit.
Kelebihan PMC :

apat dibuat dengan produksi massal

mengikuti bentuk

Aplikasi PMC :
-alat rumah tangga,
panel pintu kendaraan, lemari perkantoran, dan peralatan elektronika.

12
C. Proses Pembuatan Komposit

Proses adalah ilmu mengubah material dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
Karena material komposit melibatkan dua atau lebih material, teknik pemrosesan yang
diterapkan pada komposit sangat berbeda dengan yang diterapkan untuk pemrosesan
metal. Terdapat bermacam-macam teknik pemrosesan komposit yangtersedia untuk
memproses bermacam tipe sistem resin dan penguat.

Gambar II. 2. Klasifikasi teknik pemrosesan komposit

13
D. Kualifikasi Produk Komposit

Sebelum implementasi produk komposit polimer ini digunakan, maka dilakukan beberapa
kualifikasi yang antara lain adalah :
✓ Coating performance:
- Cathodic disbondment, pengujian di lakukan untuk mengukur kemampuan lapisan
komposit menahan masuknya air ke dalam lapisan, dimana air tersebut dapat
menimbulkan potensial korosi
- Adhesion, pengujian dilakukan untuk melihat apakah lapisan komposit danmaterial pipa
terjadi ikatan yang baik.
✓ Strengthening performance
Merupakan pengujian untuk melihat kekuatan lapisan komposit jika diberikan tekanan pada
pipa, pengujian dilakukan dengan melakukan hidrotest sampai melebihi tekanan yang
diijinkan.
✓ Repair application
Merupakan pengujian yang dilakukan untuk melihat apakah lapisan komposit tersebut
dapat di perbaiki jika terjadi kesalahan dalam pemasangan atau untuk melakukan lapisan
ulang jika umur lapisan komposit telah melebihi dari yang ditetapkan.
✓ Keselamatan dan kesehatan
Merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui apakah produk komposit ini
berbahaya bagi pekerja ketika pemasangan dan bagi masyarakat ketika melaluipipa.

14
E. Kelebihan dan Kekurangan Bahan Komposit

1. Kelebihan bahan komposit


Bahan komposit mempunyai beberapa kelebihan berbanding dengan bahan
konvensional seperti logam. Kelebihan tersebut pada umumnya dapat dilihat dari
beberapa sudut yang penting seperti sifat-sifat mekanikal dan fisikal, keupayaan
(reliability), kebolehprosesan dan biaya. Seperti yang diuraikan dibawah ini :
a. Sifat-sifat mekanikal dan fisikal
Pada umumnya pemilihan bahan matriks dan serat memainkan peranan penting
dalam menentukan sifat-sifat mekanik dan sifat komposit. Gabungan matriks dan serat
dapat menghasilkan komposit yang mempunyai kekuatan dan kekakuan yang lebih tinggi
dari bahan konvensional seperti keluli.
1) Bahan komposit mempunyai density yang jauh lebih rendah berbanding dengan
bahan konvensional. Ini memberikan implikasi yang penting dalam konteks
penggunaan karena komposit akan mempunyai kekuatan dan kekakuan spesifik
yang lebih tinggi dari bahan konvensional. Implikasi kedua ialah produk komposit
yang dihasilkan akan mempunyai kerut yang lebih rendah dari logam.
Pengurangan berat adalah satu aspek yang penting dalam industri pembuatan
seperti automobile dan angkasa lepas. Ini karena berhubungan dengan
penghematan bahan bakar.
2) Dalam industri angkasa lepas terdapat kecendrungan untuk menggantikan
komponen yang diperbuat dari logam dengan komposit karena telah terbukti
komposit mempunyai rintangan terhadap fatigue yang baik terutamanya komposit
yang menggunakan serat karbon.
3) Kelemahan logam yang agak terlihat jelas ialah rintangan terhadap kakisayang
lemah terutama produk yang kebutuhan sehari-hari. Kecendrungan komponen
logam untuk mengalami kakisan menyebabkan biaya
pembuatan yang tinggi.

15
b. Biaya
Faktur biaya juga memainkan peranan yang sangat penting dalam membantu
perkembangan industri komposit. Biaya yang berkaitan erat dengan penghasilan suatu
produk yang seharusnya memperhitungkan beberapa aspek seperti biaya bahan mentah,
pemrosesan, tenaga manusia, dan sebagainya.

2. Kekurangan Bahan Komposit


a. Tidak tahan terhadap beban shock (kejut) dan crash (tabrak) dibandingkan
dengan metal.
b. Kurang elastis
c. Lebih sulit dibentuk secara plastis

F. Aplikasi dan Contoh Bahan Komposit

• Aplikasi Bahan Komposit


Penggunaan bahan komposit sangat luas, yaitu untuk :
a. Angkasa luar = Komponen kapal terbang, Komponen Helikopter, Komponensatelit.
b. Automobile = Komponen mesin, Komponen kereta
c. Olah raga dan rekreasi = Sepeda, Stick golf, Raket tenis, Sepatu olah raga
d. Industri Pertahanan = Komponen jet tempur, Peluru, Komponen kapal selam
e. Industri Pembinaan = Jembatan, Terowongan, Rumah, Tanks.
f. Kesehatan = Kaki palsu, Sambungan sendi pada pinggang
g. Marine / Kelautan = Kapal layar, Kayak

• Contoh Material Komposit1.


Plastik diperkuat fiber:
a. Diklasifikasikan oleh jenis fiber :
1) Wood (cellulose fibers in a lignin and hemicellulose matrix)
2) Carbon-fibre reinforced plastic atau CRP
3) Glass-fibre reinforced plastic atau GRP (informally, "fiberglass")
b. Diklasifikasikan oleh matriks:
1) Komposit Thermoplastik
a) long fiber thermoplastics or long fiber reinforced thermoplastics
16
BAB III

KESIMPULAN

Komposit adalah suatu jenis bahan/material yang terbentuk dari kombinasiantara


dua atau lebih material pembentuknya melalui pencampuran yang tidak homogen, dimana
sifat mekanik dari masing-masing material pembentuknya berbeda. Material komposit
tersusun dari dua komponen utama yaitu matrik (bahan pengikat) dan filler (bahan pengisi).
Berdasarkan jenis fibernya komposit terbagi menjadi komposit serat (fibricus composite),
komposit lapis (laminated composite), dan komposit partikel (particulate composite).
Berdasarkan jenis matriksnya komposit terbagi menjadi metal matrix composites (MMC),
ceramic matrix composites (CMC),dan polymer matrix composites (PMC).

Terdapat bermacam-macam teknik pemrosesan dalam membuat komposit yang


tersedia untuk memproses bermacam tipe sistem resin dan penguat. Sebelum
implementasi produk komposit ini digunakan, maka dilakukan beberapa kualifikasi seperti
coating performance, strengthening performance, repair application serta keselamatan dan
kesehatan. Komposit memiliki lebih banyak kelebihan disbanding kelemahan seperti dalam
hal sifat-sifat mekanikal dan fisikalcontohnya lebih kuat dan lebih ringan, ulet (tough) dan
tidak getas, tahan terhadapkorosi dan mudah diproses (dibentuk) juga dari segi biaya yang
lebih ekonomis. Komposit dapatdiaplikasikan di berbagai bidang seperti di bidang
automobile, olah raga dan rekreasi, industri, kesehatan, bahkan kelautan karena
kelebihannya dibandingkan yang lain seperti paduan logam.

17
DAFTAR PUSTAKA

William, J.C.,2003. Progress in Structural Materials for Aerospace Systems (ed.51st). Acta
Materialia.
Diharjo K., Jamasri, Soekrisno R., Rochardjo H.S.B., 2008. Kajian Sifat Fisis- Mekanis dan
Akustik Komposit Sandwich Serat Kenaf-Polyester Dengan Core kayu Sengon
Laut. Jurusan Teknik Mesin dan Industri
FT-UGM : Yogyakarta.
Daniel, 2007. Karakteristik Komposit Berpenguat Serat Bambu dan Serat Gelas Sebagai
alternative bahan baku Industri. Jurusan Teknik Fisika FTI ITS : Surabaya.
Agus, 2012. Karakteristik Komposit Karbon-Karbon Berbasis Limbah Organik Hasil Proses
Tekan Panas. FT – Departemen Teknik Metalurgi dan Material
Kekhususan Komposit UI : Depok.
Rimbun Turnip, 2010. Penggunaan Komposit. FT UI : Depok.
Sudarsono, 2012. Kajian Sifat Mekanik Material Komposit Propeler Kincir AnginStandar
NACA 4415 Modifikasi. Jurusan Teknik Mesin Institut Sains&Teknologi AKPRIND
: Yogyakarta.

1
9

Anda mungkin juga menyukai