Anda di halaman 1dari 7

Kuliah 2 Teknologi Komposit

(Matrix Komposit)

 Material komposit adalah gabungan dari beberapa material yang sifat fisik dan
mekaniknya berbeda. Terdiri dari renforcement dan matrix
 Bahan baku komposit dapat berupa logam, polimer, keramik
 Komposit sifatnya meningkat dengan penambahan reinforcement
 Material komposit masih memiliki sifat yang ringan dan kekuatan mekanik yang
tinggi
 Komposit dapat diaplikasikan pada struktur
 Komposit perbedaan paduannya makro sedangkan alloy perbedaannya lebih
mikro

Sifat komposit bergantung pada

 Properties/sifatnya bergantung pada material konstituen


 Jumlah penguat yang ditambahkan pada material tersebut
 Geometri dari reinforcement
a. Bentuk partikel: spherical, angular, rounded, dendritic, dll
b. Ukuran partikel
c. Distribusi partikel: partikel tersebar acak (merata atau random) atau
homogeneus (merata/semua ada partikel) atau cluster (dapat
mengakibatkan stress concentration apabila cluster tidak merata)
d. Orientasi/arah partikel

Matrix Materials

 Transmit force between matrix


 Meneruskan beban ke fibers yang men-support strength dari komposit
 Menghindari crack dari mechanical demage
 Tidak membawa beban terlalu banyak
 Mengikat fibers bersamaan
 Meningkatkan sifat rigid/kaku dan bentuk untuk diaplikasikan ke struktut
 Melindungi fibers terhadap perambatan retak
 Kualitas permukaan berdasarkan matrix
 Melindungi fibers dari mechanical demage atau lingkungan korosif

Tipe Komposit

 Polymer dapat dijadikan matrix atau reinforcement


 Polymer tidak dapat dijadikan reinforcement metal atau keramik karena
perbedaan temperature melting yg cukup jauh
 Polymer dapat dijadikan matrix semua material
 Cermets: gabungan ceramic dan metal
 Ceramic dikombinasikan dengan logam untuk meningkatkan toughness
 Ceramic dapat meningkatkan temperature material komposit
 Rubber pada roda pesawat terbuat dari komposit biasanya ditambahkan polimer
dengan serat karbon atau polimer dengan serat boron
Alternative Matrix Material

 Metal (MMCs)
Fibre: boron, borsic, carbon, SiC, alumina (Al2O3)
Matrix: aluminium, magnesium, titanium, copper
Fibers meningkatkan high temperature creep (mingkatkan sifat thermal) bila
dipadukan dengan keramik
Stabil pada temperature tinggi (karena adanya keramik)
 Ceramic (CMCs)
Fibre: SiC, alumina, SiN
Matrix:: SiC, alumina, glass-ceramic (karbida/nitride logam), SiN
Meningkatkan sifat toughness karena adanya logam
 Polymer(PMCs)
 Thermoplastic : dapat meleleh dan reversible dan dapat didaur ulang
karena struktrur rantainya panjang dan chain
Sifat: tough, high viscocity, recyclable
 Thermoset: semakin dipanaskan semakin keras karena rantainya crosslink
Sifat: brittle, low viscocity befire cure, not recyclable

The matrix material largely determines the processing method


Matrix

 Demands on matrix
 Kekuatan interlaminar (interlaminar shear strength) – bagaimana matrix
dapat membasahai reinforcement
 Tangguh
 Tahan terhadap lingkungan korosif dan lembab
 Temperature properties
 Cost (cost raw material, design, dan proses manufaktur)
 Matrix seperti apa yang diperlukan
 Matrix harus dapat membasahi reinforcement
 Dapat melindungi fibres dari demage
 Transfer load ke dalam dan/atau antara fibres

Matrix Polimer

 Thermoset
 Temperatur curing dengan chemical reaction
 Irreversible

Contoh:

 polyester, vynilester (paling sering digunakan, murah)


 Epoxy resin

 Thermoplastic
Contoh:
 Polypropylene (dengan nylon atau glass dan dapat menggunakan
injection molding) - murah
 Soften layers of combined fiber dan resin and place in a mold (mahal)
Layer by layer (fiber-resin-fiber-resin-dst)
Polymer lebih progresif perkembangannya dalam komposit dibandingkan logam
dan keramik

 Metal matrix composites – higher temperature


Contoh: Aluminium dengan boron atau carbon fibres
 Ceramic matrix materials – very high temperature
Fibres digunakan untuk meningkatkan toughness, not necessarily higher in
strength and stiffness

Cost manufaktur komposit dipengaruhi:

 Material costs – lebih mahal dari material monolitik (logam, polimer, keramik, dll)
 Constituent materials (contoh: fiber dan resin)
 Processing costs/biaya manfaktur – embedding fibers in matrix
Not required for metals carbon fibres order of magnitude higher than
aluminium
 Design costs – lebih murah
Dapat mereduksi beberapa parts untuk perakitan yg kompleks dengan
mendesain material dengan kombinasi struktur
 Meningkatkan performance - must justify higher material costs
Sangat sulit menemukan high performance with low cost
Strructural composite

Komposit dapat disatukan secara layer/laminate. Adhesive material: untuk menyatukan


aramid-polimer dan aluminium di atas. Ketebalan layer perlu diperhatikan karena dapat
mempengaruhi sifat komposit.

Sandwich Structures

Sandwich (tumpukan) seperti di atas – mengurangi massa jenis (digabung dengan


honeycomb).

Honeycomb (saranglebah) – mereduksi berat material tapi punya kekuatan yang bagus
Important note:

 Yang paling penting dari komposit adalah properties dari komposit tersebut, yaitu
kekuatannya di antara reinforcement dan matrix. Kekuatan lebih tinggi dari matrix
dan lebih rendah dari reinforcement. Apabila tidak sesuai sifatnya, berarti terjadi
void (kegagalan). Agar tidak terjadi void (kegagalan) pada komposit dapat
digunakan wetting agent.

Anda mungkin juga menyukai