Anda di halaman 1dari 21

BAHAN KIMIA DALAM

TEKNIK MESIN
Aida Nur Ramadhani, S.T., M.T.

Program Studi Teknik Mesin


Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret 2019
POLIMER

KOMPOSIT

LOGAM
Komposit
Material Komposit,
sering disebut sebagai komposit

merupakan material alami atau hasil rekayasa yang terbuat dari dua
atau lebih material penyusun/konstituen dengan sifat fisik maupun
kimia yang sangat berbeda, yang di dalam struktur akhirnya, masing-
masing penyusun tetap terpisah dan dapat dibedakan pada skala
makroskopis maupun mikroskopis.
Composite material, light micrograph. The crystalline nature of the composite material with
one component of the material (white) differing in color from the other component (blue).
http://www.sciencephoto.com/media/129240/view
Komposit merupakan material struktur yang paling umum di dunia, dan selalu menjadi bagian
penting dalam kehidupan manusia.

Beton, kertas, cardboard, plywood, fiberglass, bambu, batang padi, pohon, bata  komposit.

Komposit pertama buatan manusia adalah batu bata yang dibuat dari lumpur dan tanah liat yang
dibentuk dan dikeringkan.

• Bata seperti ini rapuh, tidak kuat menahan beban bata lain yang ditumpuk di atasnya.
• Inovasi pada saat itu menemukan bahwa rumput atau jerami kering yang dicampurkan ke lumpur
dapat memperkuat bata.
Berbagai teknologi modern memerlukan material dengan gabungan sifat-sifat yang tak secara
keseluruhan dijumpai pada logam, alloy konvensional, keramik, maupun polimer.

Contohnya adalah material untuk keperluan teknologi ruang angkasa, pakaian dalam, dan keperluan
transportasi.

Sebagai contoh, dalam bidang industri pesawat terbang diperlukan material yang memiliki density
kecil, kuat, keras, tahan korosi dan abrasi, serta tidak mudah mengalami korosi.
Skema klasifikasi sederhana berbagai tipe komposit
Material komposit lebih unggul daripada semua material dasar dalam hal
kekuatan (strength) dan kekakuan (stiffness), ketahanan pada temperatur

tinggi, fatigue strength, dan sifat-sifat lainnya  Sifat kombinasi yang


diinginkan dapat direkayasa.

Material komposit merupakan material komplek yang komponen-


komponennya memiliki sifat yang sangat berbeda, saling tidak larut atau

hanya sedikit larut, dan terpisah oleh satu batasan yang jelas.
 Prinsip pembuatan komposit meniru apa yang terjadi di alam  bahan alami seperti dahan
dan ranting pohon, tulang manusia dan binatang.

 Kayu, serat selulosa diikat oleh lignin yang bersifat plastis.

 Tulang, serat fosfat yang tipis dan kuat diikat oleh kolagen yang bersifat plastis.

 Sifat komposit sangat tergantung pada sifat fisiko-mekanik dari komponen-komponennya dan
kekuatan ikatan antara komponen-komponennya.

 Untuk mendapatkan sifat komposit yang optimal, maka komponen-komponennya harus


memiliki sifat yang sangat berbeda tetapi saling melengkapi.
KOMPOSIT

MATRIKS FILLER

komponen pembentuk dan


pengikat
MATRIKS

Matriks merupakan komponen pembentuk dan pengikat dalam komposit.

Dasar atau matriks dari komposit bisa terdiri dari logam atau alloy (komposit logam), polimer, karbon dan
material keramik (komposit non logam).

Sifat-sifatnya akan menentukan kondisi operasi pembuat-an komposit dan karakteristik komposit, seperti
temperatur operasi, fatigue strength, ketahanan terhadap efek lingkungan, density, dan specific strength.

Beberapa komposit memiliki matriks gabungan yang terdiri dari dua atau lebih lapisan dengan komposisi
berbeda dan disusun selang-seling.
MATRIKS

Komposit dengan matriks kombinasi disebut multi-matrix, atau Multi-matrix


multi-layer composite. composite

Multi-matrix composites memiliki sifat-sifat yang lebih baik.

Sebagai contoh, penambahan titanium pada aluminium akan


menambah kekuatan komposit.

Lapisan aluminimum akan menurunkan density komposit.


FILLERS

Fillers merupakan komponen lain yang terdistribusi merata dalam matriks.

Filler memegang peranan penting dalam menguatkan komposit, sehingga disebut penguat/ reinforcing
material.

Filler harus memiliki nilai kekuatan/strength, kekerasan/ hardness, dan elastic modulus yang besar. Sifat-
sifat ini harus lebih besar daripada yang dimiliki matriks.

Sifat-sifat material komposit bisa juga dipengaruhi oleh bentuk, ukuran, konsentrasi dan distribusi filler.
Schematic representations of the various geometrical and spatial characteristics of particles of
the dispersed phase that may influence the properties of composites: (a) concentration, (b)
size, (c) shape, (d) distribution, and (e) orientation.
Berdasarkan mekanisme penguatan (reinforcement/strengthening), komposit
dapat diklasifikasikan dalam 2 sub-kelompok:

 Komposit pertikel besar

 Dispersion- strengthened composite


 Komposit partikel besar

 Fasa partikulat dalam komposit jenis ini biasanya lebih kuat dan lebih kaku daripada matriks.

 Partikel penguat ini akan menahan gerakan fasa matriks.

 Derajat penguatan atau peningkatan sifat mekanik komposit tergantung pada kekuatan ikatan antara
matriks dan partikel.

 Filler yang ditambahkan pada bahan polimer akan menghasilkan large-particle composites.

 Fillers memperbaiki sifat bahan dan/atau mengganti sebagian volume polimer dengan bahan filler
yang lebih murah.

 Komposit partikel besar digunakan dengan tiga jenis material: logam, polimer, dan keramik.
 Komposit partikel besar

 Beton

 Komposit yang terdiri dari agregat partikel yang terikat bersama dalam padatan oleh media pengikat,
yaitu semen. Ada dua macam beton, yaitu yang terbuat dari semen portland dan semen aspal, dengan
agregat berupa pasir dan kerikil.

 Partikel agregat berfungsi sebagai filler untuk mengurangi biaya pembuatan beton, karena harganya
jauh lebih murah daripada semen.

 Kekuatan beton semen portland dapat diperkuat dengan penguat tambahan, seperti batang
baja, batang besi, kawat, atau anyaman baja/besi. Penguat tambahan ini akan menambah
tensile, compressive and shear stresses.

 Koefisien muai panas dari baja hampir sama dengan beton, sehingga penguatannya tetap bertahan
pada kondisi temperatur yang berubah.
 Komposit partikel besar

concrete reinforcement steel rods

Mesh For Concrete Reinforcement


 Dispersion- strengthened composite

Komposit jenis ini terdiri dari partikel berukuran kecil (disebut dispersoid) yang berfungsi menguatkan
komposit dengan cara menghambat gerakan dislokasi.
Dispersoid berupa oksida yang bersifat stabil.
Contoh:
 Sintered aluminium powder (SAP). SAP memiliki matriks aluminium, yang mengandung Al2O3 sampai
14%.
 Pb–PbO, yang digunakan sebagai battery plates,
 Be–BeO, yang digunakan pada reaktor nuklir dan komponen pesawat ruang angakasa.
 High-temperature strength dari alloy nikel dapat ditingkatkan dengan penambahan 3% vol thoria
(ThO2) sebagai disperoid.
 Dispersion- strengthened composite

Anda mungkin juga menyukai