Anda di halaman 1dari 40

DEFINISI

Material Komposit, sering disebut sebagai komposit, merupa-


kan material alami atau hasil rekayasa yang terbuat dari dua
atau lebih material penyusun/konstituen dengan sifat fisik
maupun kimia yang sangat berbeda, yang di dalam struktur
komposit akhir, masing-masing penyusun tetap terpisah dan
dapat dibedakan pada skala makroskopis maupun
mikroskopis.
Composite material, light micrograph. The crystalline nature of the composite
material with one component of the material (white) differing in color from the
other component (blue). http://www.sciencephoto.com/media/129240/view
❑ Komposit merupakan material struktur yang paling umum
di dunia, dan selalu menjadi bagian penting dalam
kehidupan manusia.
❑ Beton, kertas, cardboard, plywood, fiberglass, bambu,
batang padi, pohon, bata, ….. semuanya merupakan
komposit.
❑ Komposit pertama buatan manusia adalah batu bata yang
dibuat dari lumpur dan tanah liat yang dibentuk dan
dikeringkan. Bata seperti ini rapuh, tidak kuat menahan
beban bata lain yang ditumpuk di atasnya.
❑ Inovasi pada saat itu menemukan bahwa rumput atau
jerami kering yang dicampurkan ke lumpur dapat
memperkuat bata.
o Berbagai teknologi modern memerlukan material dengan
gabungan sifat-sifat yang tak secara keseluruhan dijumpai
pada logam, alloy konvensional, keramik, maupun polimer.

o Contohnya adalah material untuk keperluan teknologi


ruang angkasa, pakaian dalam, dan keperluan transportasi.

o Sebagai contoh, dalam bidang industri pesawat terbang


diperlukan material yang memiliki density kecil, kuat,
keras, tahan korosi dan abrasi, serta tidak mudah
mengalami korosi.
Skema klasifikasi sederhana berbagai tipe komposit
o Material komposit lebih baik daripada semua material
dasar dalam hal kekuatan (strength) dan kekakuan
(stiffness), ketahanan pada temperatur tinggi, fatigue
strength, dan sifat-sifat lainnya. Sifat kombinasi yang
diinginkan dapat direkayasa.
o Material komposit merupakan material komplek yang
komponen-komponennya memiliki sifat yang sangat
berbeda, saling tidak larut atau hanya sedikit larut, dan
terpisah oleh satu batasan yang jelas.
o Prinsip pembuatan komposit meniru apa yang terjadi di
alam. Dahan dan ranting pohon serta tulang manusia dan
binatang merupakan komposit alam.
o Dalam kayu, serat selulosa diikat oleh lignin yang bersifat
plastis. Dalam tulang, serat fosfat yang tipis dan kuat diikat
oleh kolagen yang bersifat plastis.
o Sifat komposit sangat tergantung pada sifat fisiko-mekanik
dari komponen-komponennya dan kekuatan ikatan antara
komponen-komponennya.
o Untuk mendapatkan sifat komposit yang optimal, maka
komponen-komponennya harus memiliki sifat yang sangat
berbeda tetapi saling melengkapi.
KOMPOSIT

MATRIKS FILLER

komponen pembentuk
dan pengikat
MATRIKS
o Matriks merupakan komponen pembentuk dan pengikat
dalam komposit.
o Dasar atau matriks dari komposit bisa terdiri dari logam
atau alloy (komposit logam), polimer, karbon dan material
keramik (komposit non logam).
o Sifat-sifatnya akan menentukan kondisi operasi pembuat-
an komposit dan karakteristik komposit, seperti
temperatur operasi, fatigue strength, ketahanan terhadap
efek lingkungan, density, dan specific strength.
o Beberapa komposit memiliki matriks gabungan yang
terdiri dari dua atau lebih lapisan dengan komposisi
berbeda dan disusun selang-seling.
Komposit dengan matriks kombinasi disebut multi-matrix,
atau multi-layer composite. Multi-matrix composites memiliki
sifat-sifat yang lebih baik. Sebagai contoh, penambahan
titanium pada aluminium akan menambah kekuatan
komposit. Lapisan aluminimum akan menurunkan density
komposit.

Multi-matrix
composite
FILLER

o Fillers merupakan komponen lain yang terdistribusi merata


dalam matriks.
o Filler memegang peranan penting dalam menguatkan
komposit, sehingga disebut penguat/ reinforcing material.
o Filler harus memiliki nilai kekuatan/strength, kekerasan/
hardness, dan elastic modulus yang besar. Sifat-sifat ini
harus lebih besar daripada yang dimiliki matriks.
o Sifat-sifat material komposit bisa juga dipengaruhi oleh
bentuk, ukuran, konsentrasi dan distribusi filler.
Sifat-sifat material komposit bisa juga dipengaruhi oleh
bentuk, ukuran, konsentrasi dan distribusi filler.

Berdasarkan bentuknya, filler dapat dibedakan menjadi 3


kelompok, yaitu
(i) nol dimensi
(ii) satu dimensi, dan
(iii) dua dimensi.

Berdasarkan pola reinforcement, material komposit dibagi


menjadi 3 kelompok:
(i) uniaxial reinforcement,
(ii) biaxial reinforcement, dan
(iii) triaxial reinforcement.
Filler dengan bentuk berbeda-beda digunakan untuk
mendapatkan sifat-sifat yang lebih lengkap atau untuk
meningkatkan sifat tertentu dari suatu komposit.

Sebagai contoh, kuat ikatan antara elemen filler satu dimensi


(serat kaca atau serat karbon) dan matriks polimer dapat
ditingkatkan dengan menambahkan filler nol dimensi
(partikel asbes, silikon karbida, dll).
Peningkatan kekuatan dapat pula
dilakukan dengan menggunakan
filler dengan bentuk sama tetapi
komposisi berbeda.

Sebagai contoh, modulus of


elasticity suatu komposit dengan
matriks polimer dan penguat serat
kaca, dapat ditingkatkan dengan
penambahan penguat serat boron.

Material komposit dengan dua atau


Poly-fibre composite
lebih jenis filler disebut complex-
reinforced composites.
Schematic representations of the various geometrical and spatial characteristics
of particles of the dispersed phase that may influence the properties of
composites: (a) concentration, (b) size, (c) shape, (d) distribution, and (e)
orientation.
Berdasarkan mekanisme penguatan (reinforcement/
strengthening), komposit dapat diklasifikasikan dalam 2 sub-
kelompok:
(i) Komposit pertikel besar dan
(ii) Dispersion- strengthened composite
KOMPOSIT PERTIKEL BESAR
▪ Fasa partikulat dalam komposit jenis ini biasanya lebih kuat
dan lebih kaku daripada matriks.
▪ Partikel penguat ini akan menahan gerakan fasa matriks.
Matriks mentrasfer sebagian tegangan/stress yang dialami-
nya ke partikel-partikel tersebut.
▪ Derajat penguatan atau peningkatan sifat mekanik komposit
tergantung pada kekuatan ikatan antara matriks dan
partikel.
▪ Filler yang ditambahkan pada bahan polimer akan meng-
hasilkan large-particle composites. Fillers memperbaiki sifat
bahan dan/atau mengganti sebagian volume polimer
dengan bahan filler yang lebih murah.
Komposit partikel besar digunakan dengan tiga jenis material:
logam, polimer, dan keramik.
• Logam/Keramik
Contoh: cermet (ceramic-metal composite), adalah
Cemented carbide, yang tersusun atas partikel keramik
karbida yang sangat keras seperti tungsten carbide (WC)
atau titanium carbide (TiC), yang ditanam dalam matriks
logam seperti Co atau Ni merupakan cermet yang paling
umum. Komposit ini banyak digunakan sebagai alat
pemotong baja.
Photomicrograph of a
WC–Co cemented
carbide. Light areas are
the cobalt matrix; dark
regions, the particles
of tungsten carbide. 100
(Courtesy of Carboloy
Systems Department,
General Electric
Company.)
Ceramic blade for heavy duty applications, especially for cutting stainless and
acid-resistant steel.
(http://www.exacttools.com/en/products/blades/default/details)
• Polimer
Elastomer dan plastik sering diperkuat dengan berbagai
bahan partikulat. Contohnya adalah penggunaan carbon
black sebagai penguat karet dalam proses pembuatan ban.
Carbon black terdiri dari partikel-partikel berbentuk bulat
yang sangat kecil. Carbon black sangat murah. Ketika carbon
black ditambahkan ke dalam proses vulcanisasi akan
meningkatkan kuat tarik (tensile strength), kekuatan
(toughness), dan abrasion resistance, dan tear resistance.
Ban mobil mengandung 15 – 30% volume carbon black.
Agar carbon black dapat menguatkan, maka ukuran
partikelnya harus sangat kecil, yaitu antara 20 – 50 nm.
Partikel tersebut juga harus terdistribusi merata dan harus
berikatan kuat dengan matriks karet.
Electron micrograph showing
the spherical reinforcing
carbon black particles in a
synthetic rubber tire tread
compound. The areas
resembling water marks are
tiny air pockets in the rubber.
80.000 (Courtesy of
Goodyear Tire & Rubber
Company.)
• Beton
Beton adalah komposit yang terdiri dari agregat partikel
yang terikat bersama dalam padatan oleh media pengikat,
yaitu semen. Ada dua macam beton, yaitu yang terbuat dari
semen portland dan semen aspal, dengan agregat berupa
pasir dan kerikil.
Kandungan beton semen portland adalah semen protland,
agregat halus (pasir), agregat kasar (kerikil), dan air. Partikel
agregat berfungsi sebagai filler untuk mengurangi biaya
pembuatan beton, karena harganya jauh lebih murah
daripada semen. Proporsi bahan pembuat beton harus
sedemikian rupa agar dapat diperoleh beton dengan
kekuatan yang paling optimum.
Kekuatan beton semen portland dapat diperkuat dengan
penguat tambahan, seperti batang baja, batang besi, kawat,
atau anyaman baja/besi. Penguat tambahan ini akan
menambah tensile, compressive and shear stresses.
Koefisien muai panas dari baja hampir sama dengan beton,
sehingga penguatannya tetap bertahan pada kondisi
temperatur yang berubah.
Disamping itu, baja tidak mudah mengalami korosi di dalam
beton dan dapat berikatan kuat dengan beton.
concrete reinforcement steel rods

Mesh For Concrete Reinforcement


DISPERSION- STRENGTHENED COMPOSITE
Komposit jenis ini terdiri dari partikel berukuran kecil
(disebut dispersoid) yang berfungsi menguatkan komposit
dengan cara menghambat gerakan dislokasi. Dispersoid
berupa oksida yang bersifat stabil.
Contoh:
• Sintered aluminium powder (SAP). SAP memiliki matriks
aluminium, yang mengandung Al2O3 sampai 14%.
• Pb–PbO, yang digunakan sebagai battery plates,
• Be–BeO, yang digunakan pada reaktor nuklir dan
komponen pesawat ruang angakasa.
• High-temperature strength dari alloy nikel dapat
ditingkatkan dengan penambahan 3% vol thoria (ThO2)
sebagai disperoid.

Anda mungkin juga menyukai