Anda di halaman 1dari 54

Composite

Dosen: Zuhriyan Ash Shiddieqy., S.T., M.T


PENDAHULUAN
DEFINISI

Material Komposit, merupakan material alami atau hasil


rekayasa yang terbuat dari dua atau lebih material
penyusun/konstituen dengan sifat fisik maupun kimia yang
sangat berbeda, yang di dalam struktur komposit akhir,
masing-masing penyusun tetap terpisah dan dapat dibedakan
pada skala makroskopis maupun mikroskopis.
Composite

Komposit Tradisional

+ =
Natural Composites

Wood is an example of a natural composite material.


Natural Composites

Besides wood, bone is an example of a natural


composite material.
o Berbagai teknologi modern memerlukan material dengan
gabungan sifat-sifat yang tak secara keseluruhan dijumpai pada
logam, alloy konvensional, keramik, maupun polimer.

o Contohnya adalah material untuk keperluan teknologi ruang


angkasa, pakaian, dan keperluan transportasi.

o Sebagai contoh, dalam bidang industri pesawat terbang


diperlukan material yang memiliki density kecil, kuat, keras,
tahan korosi dan abrasi, serta tidak mudah mengalami korosi.
2. KARAKTERISTIK UMUM

Lebih Kuat

Komposit

Lebih Lebih
Kompleks Baik
Types of Fibers
Types of Fibers
Fiberglass Belted Tires
Steel Belted Tires
Kevlar Belted Tires
KOMPOSIT

MATRIKS FILLER

komponen pembentuk
dan pengikat
Types of Composites
MATRIKS
o Matriks merupakan komponen pembentuk dan pengikat
dalam komposit.
o Dasar atau matriks dari komposit bisa terdiri dari logam
atau alloy (komposit logam), polimer, karbon dan material
keramik (komposit non logam).
o Sifat-sifatnya akan menentukan kondisi operasi pembuat-
an komposit dan karakteristik komposit, seperti
temperatur operasi, fatigue strength, ketahanan terhadap
efek lingkungan, density, dan specific strength.
o Beberapa komposit memiliki matriks gabungan yang
terdiri dari dua atau lebih lapisan dengan komposisi
berbeda dan disusun selang-seling.
Komposit dengan matriks kombinasi disebut multi-matrix,
atau multi-layer composite. Multi-matrix composites memiliki
sifat-sifat yang lebih baik. Sebagai contoh, penambahan
titanium pada aluminium akan menambah kekuatan
komposit. Lapisan aluminimum akan menurunkan density
komposit.

Multi-matrix
composite
FILLER

o Fillers merupakan komponen lain yang terdistribusi merata


dalam matriks.
o Filler memegang peranan penting dalam menguatkan
komposit, sehingga disebut penguat/ reinforcing material.
o Filler harus memiliki nilai kekuatan/strength, kekerasan/
hardness, dan elastic modulus yang besar. Sifat-sifat ini
harus lebih besar daripada yang dimiliki matriks.
o Sifat-sifat material komposit bisa juga dipengaruhi oleh
bentuk, ukuran, konsentrasi dan distribusi filler.
Filler dengan bentuk berbeda-beda digunakan untuk
mendapatkan sifat-sifat yang lebih lengkap atau untuk
meningkatkan sifat tertentu dari suatu komposit.
Peningkatan kekuatan dapat pula
dilakukan dengan menggunakan
filler dengan bentuk sama tetapi
komposisi berbeda.

Sebagai contoh, modulus of


elasticity suatu komposit dengan
matriks polimer dan penguat serat
kaca, dapat ditingkatkan dengan
penambahan penguat serat boron.

Material komposit dengan dua atau


Poly-fibre composite
lebih jenis filler disebut complex-
reinforced composites.
Fiber-Reinforced Composites
PARTICLE-REINFORCED
COMPOSITE
Berdasarkan mekanisme penguatan (reinforcement/
strengthening), komposit dapat diklasifikasikan dalam 2 sub-
kelompok:
(i) Komposit pertikel besar dan
(ii) Dispersion- strengthened composite
KOMPOSIT PERTIKEL BESAR
 Fasa partikulat dalam komposit jenis ini biasanya lebih kuat
dan lebih kaku daripada matriks.
 Partikel penguat ini akan menahan gerakan fasa matriks.
Matriks mentrasfer sebagian tegangan/stress yang dialami-
nya ke partikel-partikel tersebut.
 Derajat penguatan atau peningkatan sifat mekanik komposit
tergantung pada kekuatan ikatan antara matriks dan
partikel.
 Filler yang ditambahkan pada bahan polimer akan meng-
hasilkan large-particle composites. Fillers memperbaiki sifat
bahan dan/atau mengganti sebagian volume polimer
dengan bahan filler yang lebih murah.
Komposit partikel besar digunakan dengan tiga jenis material:
logam, polimer, dan keramik.
• Logam/Keramik
Contoh: cermet (ceramic-metal composite), adalah
Cemented carbide, yang tersusun atas partikel keramik
karbida yang sangat keras seperti tungsten carbide (WC)
atau titanium carbide (TiC), yang ditanam dalam matriks
logam seperti Co atau Ni merupakan cermet yang paling
umum. Komposit ini banyak digunakan sebagai alat
pemotong baja.
Schematic representations of the various geometrical and spatial characteristics
of particles of the dispersed phase that may influence the properties of
composites: (a) concentration, (b) size, (c) shape, (d) distribution, and (e)
orientation.
Photomicrograph of
a WC–Co cemented
carbide. Light areas
are the cobalt
matrix; dark regions,
the particles
of tungsten carbide.
100 (Courtesy of
Carboloy Systems
Department, General
Electric Company.)
• Polimer
Elastomer dan plastik sering diperkuat dengan berbagai
bahan partikulat. Contohnya adalah penggunaan carbon
black sebagai penguat karet dalam proses pembuatan ban.
Carbon black terdiri dari partikel-partikel berbentuk bulat
yang sangat kecil. Carbon black sangat murah. Ketika carbon
black ditambahkan ke dalam proses vulcanisasi akan
meningkatkan kuat tarik (tensile strength), kekuatan
(toughness), dan abrasion resistance, dan tear resistance.
Ban mobil mengandung 15 – 30% volume carbon black.
Agar carbon black dapat menguatkan, maka ukuran
partikelnya harus sangat kecil, yaitu antara 20 – 50 nm.
Partikel tersebut juga harus terdistribusi merata dan harus
berikatan kuat dengan matriks karet.
Electron micrograph showing
the spherical reinforcing
carbon black particles in a
synthetic rubber tire tread
compound. The areas
resembling water marks are
tiny air pockets in the rubber.
80.000 (Courtesy of
Goodyear Tire & Rubber
Company.)
• Beton
Beton adalah komposit yang terdiri dari agregat partikel
yang terikat bersama dalam padatan oleh media pengikat,
yaitu semen. Ada dua macam beton, yaitu yang terbuat dari
semen portland dan semen aspal, dengan agregat berupa
pasir dan kerikil.
Kandungan beton semen portland adalah semen protland,
agregat halus (pasir), agregat kasar (kerikil), dan air. Partikel
agregat berfungsi sebagai filler untuk mengurangi biaya
pembuatan beton, karena harganya jauh lebih murah
daripada semen. Proporsi bahan pembuat beton harus
sedemikian rupa agar dapat diperoleh beton dengan
kekuatan yang paling optimum.
Kekuatan beton semen portland dapat diperkuat dengan
penguat tambahan, seperti batang baja, batang besi, kawat,
atau anyaman baja/besi. Penguat tambahan ini akan
menambah tensile, compressive and shear stresses.
Koefisien muai panas dari baja hampir sama dengan beton,
sehingga penguatannya tetap bertahan pada kondisi
temperatur yang berubah.
Disamping itu, baja tidak mudah mengalami korosi di dalam
beton dan dapat berikatan kuat dengan beton.
concrete reinforcement steel rods

Mesh For Concrete Reinforcement


DISPERSION- STRENGTHENED COMPOSITE
Komposit jenis ini terdiri dari partikel berukuran kecil
(disebut dispersoid) yang berfungsi menguatkan komposit
dengan cara menghambat gerakan dislokasi. Dispersoid
berupa oksida yang bersifat stabil.
Contoh:
• Sintered aluminium powder (SAP). SAP memiliki matriks
aluminium, yang mengandung Al2O3 sampai 14%.
• Pb–PbO, yang digunakan sebagai battery plates,
• Be–BeO, yang digunakan pada reaktor nuklir dan
komponen pesawat ruang angakasa.
• High-temperature strength dari alloy nikel dapat
ditingkatkan dengan penambahan 3% vol thoria (ThO 2)
sebagai disperoid.
Thank You !!

Anda mungkin juga menyukai