Anda di halaman 1dari 9

Pengertian Komposit

Menurut definisi, komposit adalah struktur yang dibuat dari bahan-bahan yang berbeda-beda,
ciri-cirinya pun tetap terbawa setelah komponen terbentuk sepenuhnya. Komposit adalah suatu
material yang terbentuk dari kombinasi dua atau lebih material sehingga dihasilkan material
komposit yang mempunyai sifat mekanik dan karakteristik yang berbeda dari material
pembentuknya.

Komposit memberikan suatu pengertian yang sangat luas dan berbeda-beda, serta mengikuti
situasi dan perkembangan bahan itu sendiri. Gabungan dua atau lebih bahan merupakan suatu
konsep yang diperkenalkan untuk menerangkan definisi komposit. Walaupun demikian definisi
ini terlalu umum, karena komposit ini merangkumi semua bahan termasuk plastik yang diperkuat
dengan serat, logam alloy, keramik, kopolimer, plastik berpengisi atau apa saja campuran dua
bahan atau lebih untuk mendapatkan suatu bahan yang baru.

Komposit memiliki sifat mekanik yang lebih bagus dari logam, kekakuan jenis (modulus
Young/density) dan kekuatan jenisnya lebih tinggi dari logam. Beberapa lamina komposit dapat
ditumpuk dengan arah orientasi serat yang berbeda, gabungan lamina ini disebut sebagai laminat.
Komposit dibentuk dari dua jenis material yang berbeda, yaitu:
1. Penguat (Reinforcement), yang mempunyai sifat kurang elastis tetapi lebih kaku serta lebih kuat.
2. Matriks, umumnya lebih elastis tetapi mempunyai kekuatan dan kekakuan yang lebih rendah.

Secara garis besar ada 3 macam jenis komposit berdasarkan penguat yang digunakannya, yaitu :
1. Fibrous Composites (Komposit Serat). Merupakan jenis komposit yang hanya terdiri dari satu
lapisan yang menggunakan penguat berupa serat (fiber). Serat (fiber) yang digunakan bisa
berupa glass fibers, carbon fibers, aramid fibers (poly aramide), dan sebagainya.
2. Laminated Composites (Komposit Laminat). Merupakan jenis komposit yang terdiri dari dua
lapis atau lebih yang digabung menjadi satu dan setiap lapisnya memiliki karakteristik sifat
sendiri.
3. Particulalate Composites (Komposit Partikel). Merupakan komposit yang menggunakan partikel
atau serbuk sebagai penguatnya dan terdistribusi secara merata dalam matriksnya.

Sehingga komposit dapat disimpulkan adalah sebagai dua macam atau lebih material yang
digabungkan atau dikombinasikan dalam sekala makroskopis (dapat terlihat langsung oleh mata)
sehingga menjadi material baru yang lebih berguna.

Komposit terdiri dari 2 bagian utama yaitu :


1. Matriks, berfungsi untuk perekat atau pengikat dan pelindung filler (pengisi) dari kerusakan
eksternal.
2. Filler (pengisi), berfungsi sebagai Penguat dari matriks (Herman, 2010).

B. Klasifikasi Komposit

Klasifikasi bahan komposit dapat dibentuk dari sifat dan sturkturnya. Bahan komposit dapat
diklasifikasikan kedalam beberapa jenis. Secara umum klasifikasi komposit yang sering
digunakan antara lain seperti :
1. Klasifikasi menurut kombinasi material utama, seperti metal-organic atau metal anorganic.
2. Klasifikasi menurut karakteristik bult-from, seperti system matrik atau laminate.
3. Klasifikasi menurut istribusi unsure pokok, seperti continous dan disontinous.
4. Klasifikasi menurut fungsinya, seperti elektrikal atau structural.

Secara umum bahan komposit terdiri dari dua macam, yaitu bahan komposit partikel (particulate
composite) dan bahan komposit serat (fiber composite). Bahan komposit partikel terdiri dari
partikel–partikel yang diikat oleh matrik. Bentuk partikel ini dapat bermacam–macam seperti
bulat, kubik, tetragonal atau bahkan berbentuk yang tidak beraturan secara acak. Sedangkan
bahan komposit serat terdiri dari serat – serat yang diikat oleh matrik. Bentuknya ada dua macam
yaitu serat panjang dan serat pendek.

C. Bahan Komposit Partikel

Dalam struktur komposit, bahan komposit partikel tersusun dari partikel–partikel yang disebut
bahan komposit partikel (particulate composite). Bahan komposit partikel umunya digunakan
sebagai pengisi dan penguat bahan komposit keramik (ceramic matrik composites). Bahan
komposit partikel lebih lemah dibanding bahan komposit serat. Bahan komposit partikel
mempunyai keunggulan ketahanan terhadap kekurangan air, tidak muda retak dan mempunyai
daya pengikat dengan matrik yang baik.

D. Bahan Komposit Serat

Bahan komposit serat terdiri dari serat–serta yang terikat oleh matrik yang saling berhubungan.
Bahan komposit serat ini terdiri dari dua macam, yaitu serat panjang (continous fiber) dan serat
pendek (short fiber dan whisker). Penggunaan bahan komposit serat sangat efesien dalam
menerima beban dan gaya. Karena itu bahan komposit serat sangat kuat dan kaku bila dibebani
searah serat, sebaliknya sangat lemah bila dibebani dalam arah tegak lurus serat.

Continuous atau uni-directional, mempunyai serat panjang dan lurus, membentuk lamina diatara
matriknya. Jenis komposit ini paling sering digunakan. Tipe ini mempunyai kelemahan pada
pemisahan antar lapisan. Hal ini dikarnakan kekuatan antar lapisan dipengaruhi oleh matriknya.

E. Bahan - bahan Pembentuk Komposit

Bahan pembuat fiberglass pada umumnya terdiri dari 11 macam bahan, 6 macam sebagai bahan
utama dan 5 macam sebagai bahan finishing. Sebagai bahan utama yaitu erosil, pigmen, resin,
katalis, talk, mat, sedangkan sebagai bahan finishing antara lain : aseton, PVA, mirror, cobalt,
dempul dan lain sebagainya (Luthfi, 2012).

F. Karakteristik Material Komposit

1. Sifat – sifat Material Komposit


Dalam pembuatan sebuah material komposit, suatu pengkombinasian optimum dari sifat-sifat
bahan penyusunnya untuk mendapatkan sifat-sifat tunggal sangat diharapkan. Beberapa material
komposit polymer diperkuat serbuk yang memiliki kombinasi sifat-sifat yang ringan, kaku, kuat
dan mempunyai nilai kekerasan yang cukup tinggi. Disamping itu juga sifat dari material
komposit dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu material yang digunakan sebagai bentuk
komponen dalam komposit, bentuk geometri dari unsur-unsur pokok dan akibat struktur dari
sistem komposit, cara dimana bentuk satu mempengaruhi bentuk lainnya

Menurut Agarwal dan Broutman, yaitu menyatakan bahwa bahan komposit mmpunyai ciri-ciri
yang berbeda dan komposisi untuk menghasilkan suatu bahan yang mempunyai sifat dan cirri
tertentu yang berbeda dari sifat dan ciri konstituen asalnya. Disamping itu konstituen asal masi
kekal dan dihubungkan melalui suatu antara muka.

Dengan kata lain, bahan komposit adalah bahan yang heterogen yang terdiri dari fasa yang
tersebar dan fasa yang berterusan. Fasa tersebar selalu terdiri dari serat atau bahan pengukuh,
manakalah yang berterusannya terdiri dari matriks.

2. Jenis – jenis Material Komposit


a. Material Komposit Serat
Material komposit serat yaitu komposit yang terdiri dari serat dan bahan dasar yang diproduksi
secara fabrikasi, misalnya serat + resin sebagai bahan perekat, sebagai contoh adalah FRP (Fiber
Reinforce Plastic) plastik diperkuat dengan serat dan banyak digunakan, yang sering disebut
fiber glass.

b. Komposit Lapis (Laminated Composite)


Komposit lapis yaitu komposit yang terdiri dari lapisan dan bahan penguat, contohnya
polywood, laminated glass yang sering digunakan sebagai bahan bangunan dan kelengkapannya.

c. Komposit Partikel (Particulate Composite)


Komposit partikel yaitu komposit yang terdiri dari partikel dan bahan penguat seperti butiran
(batu dan pasir) yang diperkuat dengan semen yang sering kita jumpai sebagai betin.

3. Kelebihan Material Komposit


Material komposit mempunyai beberapa kelebihan berbanding dengan bahan konvensional
seperti logam. Kelebihan tersebut pada umumnya dapat dilihat dari beberapa sudut yang penting
seperti sifat-sifat mekanikal dan fisikal dan biaya.

Bahan komposit partikel merupakan jenis dari bahan komposit dimana bahan penguatnya adalah
terdiri dari partikel-partikel. Secara definisi partikel itu sendiri adalah bukan serat, sebab partikel
itu tidak mempunyai ukuran panjang. Sedangkan pada bahan komposit ukuran dari bahan
penguat menentukan kemampuan bahan komposit menahan gaya dari luar.
Dimana semakin panjang ukuran serat maka semakin kuat bahan menahan beban dari luar,
begitu juga dengan sebaliknya. Bahan komposit partikel pada umumnya lemah dan fracture-
toughness-nya lebih rendah dibandingkan dengan serat panjang, namun disisi lain bahan ini
mempunyai keunggulan dalam ketahanan terhadap aus.

Pada bahan komposit keramik (Ceramix Matrix Composite), partikel ini umumnya digunakan
sebagai pengisi dan penguat, sedangkan keramik digunakan sebagai matrik. Dengan
menggunakan mekanisme penguatan tertentu partikel ini berguna untuk mencegah perambatan
retak, sehingga fracture-toughness-nya baik. Partikel-partikel dari bahan logam yang keras
seperti tungsten, chorium dan molybdenum juga biasa dicampur dengan logam lunak seperti
aluminium, tembaga atau perak yang berfungsi sebagai matrik.

4. Kegunaan Material Komposit


Penggunaan material komposit sangat luas, yaitu untuk :
a. Angkasa luar = Komponen kapal terbang, Komponen Helikopter, Komponen satelit.
b. Kesehatan = Kaki palsu, Sambungan sendi pada pinggang
c. Marine atau Kelautan = Kapal layar, Kayak
d. Industri Pertahanan = Komponen jet tempur, Peluru, Komponen kapal selam
e. Industri Pembinaan = Jembatan, Terowongan, Rumah, Tanks.
f. Olah raga dan rekreasi = Sepeda, Stik golf, Raket tenis, Sepatu olah raga
g. Automobile = Komponen mesin, Komponen kereta
h. Angkasa luar = Komponen kapal terbang, Komponen Helikopter, Komponen satelit.

G. Definisi Bahan Komposit

Perkataan komposit memberikan suatu pengertian yang sangat luas dan berbeda-beda mengikut
situasi dan perkembangan bahan itu sendiri. Gabungan dua atau lebih bahan merupakan suatu
konsep yang diperkenalkan untuk menerangkan definesi komposit.

Walaupun demikian defenisi ini terlalu umum karena komposit ini merangkumi semua bahan
termasuk plastik yang diperkuat dengan serat, logam alloy, keramik, kopolimer, plastik
berpengisi atau apa saja campuran dua bahan atau lebih untuk mendapatkan suatu bahan yang
baru.

Kita bisa melihat definisi komposit ini dari beberapa tahap seperti yang telah digariskan oleh
Schwartz :
1. Tahap/Peringkat Atas
Suatu bahan yang terdiri dari dua atau lebih atom yang berbeda bolehlah dikatakan sebagai
bahan komposit. Ini termasuk alloy polimer dan keramik. Bahan-bahan yang terdiri dari unsur
asal saja yang tidak termasuk dalam peringkat ini.

2. Tahap/Peringkat Mikrostruktur
Suatu bahan yang terdiri dari dua atau lebih struktur molekul atau fasa merupakan suatu
komposit. Mengikuti definisi ini banyak bahan yang secara tradisional dikenal sebagai komposit
seperti kebanyakan bahan logam. Contoh besi keluli yang merupakan alloy multifusi yang terdiri
dari karbon dan besi.

3. Tahap/Peringkat Makrostruktur
merupakan gabungan bahan yang berbeda komposisi atau bentuk bagi mendapatkan suatu sifat
atau ciri tertentu. Dimana konstituen gabungan masih tetap dalam bentuk asal, dimana dapat
ditandai secara fisik dan melihatkan kesan antara muka antara satu sama lain.
Kroschwitz dan rekan telah menyatakan bahwa komposit adalah bahan yang terbentuk apabila
dua atau lebih komponen yang berlainan digabungkan. Rosato dan Di Matitia pula menyatakan
bahwa plastik dan bahan-bahan penguat yang biasanya dalam bentuk serat, dimana ada serat
pendek, panjang, anyaman pabrik atau lainnya. Selain itu ada juga yang menyatakan bahwa
bahan komposit adalah kombinasi bahan tambah yang berbentuk serat, butiran atau cuhisker
seperti pengisi serbuk logam, serat kaca, karbon, aramid (kevlar), keramik, dan serat logam
dalam julat panjang yang berbeda-beda didalam matriks.

Definisi yang lebih bermakna yaitu menurut Agarwal dan Broutman, yaitu menyartakan bahwa
bahan komposit mempunyai ciri-ciri yang berbeda untuk dan komposisi untuk menghasilkan
suatu bahan yang mempunyai sifat dan ciri tertentu yang berbeda dari sifat dan ciri konstituen
asalnya. Disamping itu konstituen asal masih kekal dan dihubungkan melalui suatu antara muka.
Konstituen-konstituen ini dapat dikenal pasti secara fisikal.

Dengan kata lain, bahan komposit adalah bahan yang heterogen yang terdiri dari dari fasa
tersebar dan fasa yang berterusan. Fasa tersebar selalunya terdiri dari serat atau bahan pengukuh,
manakala yang berterusannya terdiri dari matriks.

H. Sifat-sifat Mekanikal dan Fisikal

Pada umumnya pemilihan bahan matriks dan serat memainkan peranan penting dalam
menentukan sifat-sifat mekanik dan sifat komposit. Gabungan matriks dan serta dapat
menghasilkan komposit yang mempunyai kekuatan dan kekakuan yang lebih tinggi dari bahan
konvensional seperti keluli.

Bahan komposit mempunyai density yang jauh lebih rendah berbanding dengan bahan
konvensional. Ini memberikan implikasi yang penting dalam konteks penggunaan karena
komposit akan mempunyai kekuatan dan kekakuan spesifik yang lebih tinggi dari bahan
konvensional. Implikasi kedua ialah produk komposit yang dihasilkan akan mempunyai kerut
yang lebih rendah dari logam.

Pengurangan berat adalah satu aspek yang penting dalam industri pembuatan seperti automobile
dan angkasa lepas. Ini karena berhubungan dengan penghematan bahan bakar. Dalam industri
angkasa lepas terdapat kecendrungan untuk menggantikan komponen yang diperbuat dari logam
dengan komposit karena telah terbukti komposit mempunyai rintangan terhadap fatigue yang
baik terutamanya komposit yang menggunakan serat karbon.
1. Kelemahan logam yang agak terlihat jelas ialah rintangan terhadap kakisa yang lemah terutama
produk yang kebutuhan sehari-hari. Kecendrungan komponen logam untuk mengalami kakisan
menyebabkan biaya pembuatan yang tinggi.Bahan komposit sebaiknya mempunyai rintangan
terhadap kakisan yang baik.

2. Bahan komposit juga mempunyai kelebihan dari segi versatility (berdaya guna) yaitu produk
yang mempunyai gabungan sifat-sifat yang menarik yang dapat dihasilkan dengan mengubah
sesuai jenis matriks dan serat yang digunakan. Contoh dengan menggabungkan lebih dari satu
serat dengan matriks untuk menghasilkan komposit hybrid (lisa, 2015).
I. Tipe Komposit Serat

Untuk memperoleh komposit yang kuat, harus dapat menempatkan serat dengan benar.
Berdasarkan penempatanya terdapat beberapa tipe serat pada komposit yaitu :
1. Continuous Fiber Composite
Continuous atau uni-directional, mempunyai serat panjang dan lurus, membentuk lamina diatara
matriknya. Jenis komposit ini paling sering digunakan. Tipe ini mempunyai kelemahan pada
pemisahan antar lapisan. Hal ini dikarnakan kekuatan antar lapisan dipengaruhi oleh matriknya.

2 Woven Fiber Composite (bi-dirtectional)


Komposit ini tidak mudah dipengaruhi pemisahan antar lapisan karena susunan seratnya juga
mengikat serat antar lapisan. Akan tetapi susunan serat memanjangnya yang tidak begitu lurus
mengakibatkan kekuatan dan kekakuan akan melemah.

3 Discontinuous Fiber Composite


Discontinuous Fiber Composite adalah tipe komposit dengan serat pendek.
Tipe ini dibedakan lagi menjadi 3 :
a. Discontinuous fiber
b. Off-axis aligned discontinuous fiber
c. Randomly oriented discontinuous fiber

4 Hybrid Fiber Composite


Hybrid Fiber Composite merupakan komposit gabungan antara serat tipe serat lurus dengan serat
acak. Tipe ini digunakan supaya dapat mengganti kekurangan sifat dari kedua tipe dan dapat
menggabungkan kelebihannya.

J. Bahan - Bahan Pembentuk Komposit

Bahan pembuat fiberglass pada umumnya terdiri dari 11 macam bahan, 6 macam sebagai bahan
utama dan 5 macam sebagai bahan finishing. Sebagai bahan utama yaitu erosil, pigmen, resin,
katalis, talk, mat, sedangkan sebagai bahan finishing antara lain : aseton, PVA, mirror, cobalt,
dan dempul.
1. Aerosil
Bahan ini berbentuk bubuk sangat halus seperti bedak bayi berwarna putih. Berfungsi sebagai
perekat mat agar fiber glass menjadi kuat dan tidak mudah patah/pecah.

2. Pigment
Pigmen adalah zat pewarna sebagai pencampur saat bahan fiber glass dicampur. Pemilihan
warna disesuaikan dengan selera pembuatnya. Pada umumnya pemilihan warna untuk
mempermudah proses akhir saat pengecatan.

3. Resin
Bahan ini berujud cairan kental seperti lem, berkelir hitam atau bening. Berfungsi untuk
mencairkan atau melarutkan sekaligus juga mengeraskan semua bahan yang akan dicampur.
Biasanya bahan ini dijual dalam literan atau dikemas dalam kaleng.

4. Katalis
Zat ini berwarna bening dan berfungsi sebagai pengencer. Zat kimia ini biasanya dijual
bersamaan dengan resin, dan dalam bentuk pasta. Perbandingannya adalah resin 1 liter dan
katalisnya 1/40 liter.

5. Talk
Sesual dengan namanya bahan ini berupa bubuk berwarna putih seperti sagu. Berfungsi sebagal
campuran adonan fibercglass agar keras dan agak lentur.

6. Mat
Bahan ini berupa anyaman mirip kain dan terdiri dari beberapa model, dari model anyaman halus
sampai dengan anyaman yang kasar atau besar dan jarang-jarang. Berfungsi sebagai pelapis
campuran adonan dasar fiberglass, sehingga sewaktu unsur kimia tersebut bersenyawa dan
mengeras, mat berfungsi sebagai pengikatnya. Akibatnya fiber glass menjadi kuat dan tidak
getas.

7. Aseton
Pada umumnya cairan ini berwarna bening, fungsinya seperti katalis yaitu untuk mencairkan
resin. Zat ini digunakan apabila adonan terlalu kental yang akan mengakibatkan pembentukan
fiberglass menjadi sulit dan lama keringnya.

8. PVA
Bahan ini berupa cairan kimia berkelir biru menyerupai spiritus. Berfungsi untuk melapis antara
master mal atau cetakan dengan bahan fiber glass. Tujuannya adalah agar kedua bahan tersebut
tidak saling menempel, sehingga fiberglass hasil cetakan dapat dilepas dengan mudah dari
master mal atau cetakannya.

9. Mirror
Sesuai namanya, manfäatnya hampir sama dengan PVA, yaitu menimbulkan efek licin. Bahan
ini berwujud pasta dan mempunyai warna bermacam macam.

10. Cobalt
Cairan kimia ini berwarna kebiru-biruan. Berfungsi sebagai bahan aktif pencampur katalis agar
cepat kering, terutama apabila kualitas katalisnya kurang baik dan terlalu encer. Bahan ini dapat
dikategorikan sebagai bahan penyempurna, sebab tidak semua bengkel menggunakannya. Hal ini
tergantung pada kebutuhan pembuat dan kualitas resin yang digunakannya. Perbandingannya
adalah 1 tetes cobalt dicampur dengan 3 liter katalis. Apabila perbandingan cobalt terlalu
banyak, dapat menimbulkan api.

11. Dempul fiberglass


Setelah hasil cetakan terbentuk dan dilakukan pengamplasan, permukaan yang tidak rata dan
berpori-pori perlu dilakukan pendempulan. Tujuannya agar permukaan fiberglass hasil cetakan
menjadi lebih halus dan rata sehingga siap dilakukan pengerjaan lebih lanjut (Yusuf, 2014).

K. Propertis Material Komposit

Kemajuan kini telah mendorong peningkatan dalam permintaan terhadap bahan komposit.
Perkembangan bidang sciences dan teknologi mulai menyulitkan bahan konvensional seperti
logam untuk memenuhi keperluan aplikasi baru. Bidang angkasa lepas, perkapalan, automobile
dan industri pengangkutan merupakan contoh aplikasi yang memerlukan bahan-bahan yang
berdensity rendah, tahan karat, kuat, kokoh dan tegar.

Dalam kebanyakan bahan konvensional seperti keluli, walaupun kuat ia mempunyai density yang
tinggi dan rapuh. Sifat maupun karakteristik dari komposit ditentukan oleh :
a. Material yang menjadi penyusun komposit
b. Karakteristik komposit ditentukan berdasarkan karakteristik material penyusun menurut rule of
mixture sehingga akan berbanding secara proporsional.
c. Bentuk dan penyusunan struktural dari penyusun
d. Bentuk dan cara penyusunan komposit akan mempengaruhi karakteristik komposit.
e. Interaksi antar penyusun
f. Bila terjadi interaksi antar penyusun akan meningkatkan sifat dari komposit

L. Faktor ikatan fiber-matriks

Komposit berpenguat serat banyak diaplikasikan pada alat-alat yang membutuhkan material yang
mempunyai perpaduan dua sifat dasar yaitu kuat namun juga ringan. Komposit serat yang baik
harus mampu menyerap matriks yang memudahkan terjadi antara dua fase. Selain itu komposit
serat juga harus mempunyai kemampuan untuk menahan tegangan yang tinggi, karena serat dan
matriks berinteraksi dan pada akhirnya terjadi pendistribusian tegangan. Kemampuan ini harus
dimiliki oleh matriks dan serat.

Hal yang mempengaruhi ikatan antara serat dan matriks adalah void, yaitu adanya celah pada
serat atau bentuk serat yang kurang sempurna yang dapat menyebabkan matrik tidak akan
mampu mengisi ruang kosong pada cetakan. Bila komposit tersebut menerima beban, maka
daerah tegangan akan berpindah ke daerah void sehingga akan mengurangi kekuatan komposit
tersebut. Peningkatan volume filler akan mengurangi deformability (khususnya pada permukaan)
dari matriks sehingga menurunkan keuletannya.

Matrik dan penguat di pilih sehingga komposit yang terbentuk mempunyai sifat-sifat yang dapat
menetralisir kekurangan dari masing-masing komponen penyusun. Contohnya fiber mempunyai
kekakuan dan kekuatan yang tinggi dibawah beban tarik tetapi mempunyai kekuatan bending dan
tekan yang rendah. Matrik dapat dipilih yang mempunyai kekuatan tekan dan bending yang
tinggi sehingga dapat menutupi kekurangan dari fiber. Material komposit terdiri dari dua atau
lebih material yang tidak sejenis dimana satu material membentuk matrik untuk mengikat
material lain. Komposit merupakan kombinasi paling sedikit dua material yang berbeda secara
kimia dan ada permukaan antara dua material.
Tujuan pembuatannya adalah agar didapatkan sesuatu sifat yang baru yang tidak bisa didapat
dengan hanya menggunakan salah satu dari material pembentuk. Komposit mempuyai sifat-sifat
sebagai berikut:
1. Modulus tinggi, kekuatan tinggi, struktur yang kaku bisa di desain dengan densiti yang rendah.
2. Kemampuan untuk dirancang sesuai arah beban.
3. Tahan lingkungan dan korosi.
4. Memperbaiki sifat damping terhadap getaran.
5. Mudah dibuat untuk bentuk yang rumit dengan ongkos yang rendah dibandingkan fabrikasi
logam paduan.
6. Pengurangan waktu dan ongkos produksi untuk alat dan produksi.
7. Meningkatkan keamanan struktur karena penyerapan energi.
8. Excelent fatique life (satrio, 2012).

Anda mungkin juga menyukai