Anda di halaman 1dari 10

18/1/2021 Jurnal Bahan Alam Terbarukan

Halaman 1

Jurnal Bahan Alam Terbarukan

http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jbat

Pirolisis Cangkang Sawit Menjadi Bahan Kimia dengan Menggunakan Zeolit Alam Bayah

Endang Suhendi✔ , Pipiet PU Naibaho, Eka R. Fauzan, Teguh Kurniawan

DOI: https://doi.org/10.15294/jbat.v9i1.22250

Jurusan Teknik Kimia Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Jl. Jendral Sudirman Km. 3
Cilegon 42435, Indonesia

Info Artikel Abstrak


Sejarah artikel:
Cangkang sawit (PKS) merupakan salah satu biomassa berpotensi besar yang dapat dikonversikan menjadi
Diterima
bahan kimia. Pada penelitian ini cangkang sawit (PKS) diubah dengan metode pirolisis menjadi
Februari 2020
menghasilkan produk cair kental, gas, dan padat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
Diterima
mengetahui pengaruh waktu aktivasi katalis terhadap rendemen dan karakteristik limbah PKS
Mei 2020
produk pirolisis. Proses pirolisis dilakukan pada suhu dasar 500 o C.
Diterbitkan
Juni 2020 pada hasil yang diperoleh dengan penambahan katalis pada 7 jam aktivasi dapat mereduksi
Kata kunci: hasil produk padat sebesar 1,5% wt dan 9,01% wt cairan dan meningkatkan hasil gas
Cangkang Minyak Sawit; produk sebesar 10,51% berat. Pada karakteristik produk padat terdapat penurunan volatile
Pirolisis Katalitik; materi sebesar 55,04% wt dan peningkatan karbon tetap sebesar 40,27% wt. Karakteristik gas,
Aktivasi Katalis gas H 2 dan CO menurun sebesar 5,43% v / v dan 1,36% v / v dan kenaikan CH 4 dan CO 2
Waktu; gas sebesar 1,07% v / v dan 5,72% v / v. Karakteristik cairan yang diperoleh mengalami peningkatan
Karakteristik; jumlah asam asetat sebesar 11,75% v / v dan menurunkan senyawa fenol sebesar 13,08% v / v. Itu
Bayah Alami Hasil produk cair dapat diaplikasikan sebagai bahan kimia.
Zeolit

PENGANTAR sejumlah besar produk sampingan biomassa dan kemauan


terus meningkat dengan bertambahnya
Indonesia adalah negara tropis dimana semuanya Produksi TBS Indonesia. Tidak hanya kelapa sawit
jenis tanaman bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Dari bijinya bisa bermanfaat, tapi cangkang sawit
berbagai perkebunan dan pertanian tentunya (PKS) juga bisa bermanfaat untuk diolah menjadi
memiliki limbah yang berasal dari tumbuhan yang tidak produk cair dengan metode pirolisis.
dimanfaatkan. Seperti limbah dari perkebunan kelapa sawit, Pirolisis adalah proses pembakaran
tembakau, tanaman padi, jagung, dan masih banyak lagi yang lainnya
biomassa tanpa melibatkan oksigen tinggi
masih belum dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. suhu (suhu antara 450 o C -
Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman budidaya 600 o C) dengan produk utama berupa cairan (Olifitria,
memproduksi minyak nabati berupa Crude Palm 2011). Produk cair membutuhkan deoksigenasi
https://translate.googleusercontent.com/translate_f 1/10
18/1/2021 Jurnal Bahan Alam Terbarukan

mengurangi kadar oksigenat yang terlalu tinggi


Minyak (CPO) yang salah satunya adalah perkebunan kelapa sawit di
Indonesia pada tahun 2016 dengan luas 8.774.226 tinggi dalam penerapan produk cair sebagai bahan bakar
hektar dan produksi 33.500.691 ton atau bahan kimia dengan penggunaan katalis (Kim et al.,
(Direktorat Jenderal Perkebunan, 2016). Banten 2014; Zhang et al., 2013; Muthia, 2011; Wardana,
provinsi telah memiliki perkebunan kelapa sawit dengan 2016). Salah satu metode yang lebih efektif untuk
luas 10.588 hektar dan produksi 23.471 meningkatkan kualitas produk cair dengan menggunakan
ton (Direktorat Jenderal Perkebunan, 2016). pirolisis cepat katalitik, yang merupakan kombinasi dari
Pengolahan tandan buah segar pirolisis termal biomassa dengan katalitik
(TBS) menjadi minyak sawit mentah (CPO) yang menghasilkan sangat
mereformasi
banyak proses untuk konversi langsung
© 2018 Universitas Negeri Semarang
✔ Penulis yang sesuai: ISSN 2303-0623
Jurusan Teknik Kimia Universitas Sultan Ageng Tirtayasa,
e-ISSN 2407-2370
Jl. Jendral Sudirman Km. 3 Cilegon 42435, Indonesia, Hp. 0812-9614-4321.
E-mail: endangs.untirta@gmail.com

Halaman 2
Endang Suhendi, Pipiet PU Naibaho, Eka R. Fauzan, Teguh Kurniawan / JBAT 9 (1) (2020) 61-68

biomassa menjadi bahan bakar dan bahan kimia berkualitas tinggi. Persiapan PKS
(Zhang et al., 2013; Garcia et al., 2014). Katalis Palm Kernel Shells dipisahkan
yang telah digunakan dalam berbagai pirolisis katalitik, dari pasir seratnya dijemur selama beberapa hari hingga
seperti ZSM-5 (Kim et al., 2014; Garcia et al., kurangi kadar air. PKS yang sudah kering dihancurkan
2014), FCC (Zhang et al., 2013; Kim et al., 2014), dan disaring hingga didapat ukuran 5-10 mm, lalu ditimbang
dan zeolit alam (Muthia, 2011; Wardana, 2016). masing-masing sebanyak 200 gram.
Riset sebelumnya oleh Damanik &
Nurdianto (2017), penelitian dengan metode pirolisis Persiapan dan Aktivasi Zeolit Alam
menggunakan bahan PKS, pada T = 500 o C dan t = 1 jam, Tuf Zeolit dihancurkan dan kemudian
diperoleh rendemen cair sebesar 45,80% wt / wt pada T = 500 o C disaring untuk mendapatkan ukuran -10 + 14 mesh. Zeolit
dengan hasil analisis GC-MS yaitu Asetat diperlakukan dengan larutan HCl 1M pada 60 o C selama 1,
Asam 60,18% v / v, Fenol 14,69% v / v, 5, dan 7 jam. Zeolit yang diberi perlakuan asam dicuci
Asetaldehida 14,78% v / v, dan Aseton 7,18% v / v. menggunakan aquadest sebanyak 3 kali. Zeolit dikeringkan
Tujuan investigasi adalah untuk mempelajari pada suhu kamar selama 24 jam, setelah itu dikeringkan
pengaruh waktu aktivasi zeolit terhadap rendemen dan dalam oven selama 6 jam pada suhu 110 o C, diikuti dengan
karakteristik produk pirolisis dari kelapa sawit kalsinasi pada 550 o C selama 6 jam. Zeolit yang dikalsinasi
cangkang kernel. disimpan dalam desikator agar tidak berlebihan
penyerapan air.
METODOLOGI PENELITIAN
Proses Pirolisis
Bahan PKS sebanyak 200 gr dan 20 gr
Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah PKS
zeolit dimasukkan ke dalam reaktor dan pirolisis
dari PTPN VI Malingping, Kabupaten Pandeglang, proses dilakukan. Air pendingin itu
Indonesia. Katalis yang digunakan dalam penelitian ini adalah diedarkan menggunakan kondensor pipa ganda dan start
tufa zeolit alam dari Bayah, Banten. Asam untuk menyalakan pemanas. Reaktor dipanaskan sampai
Larutan yang digunakan adalah HCl 32% yang diperoleh dari suhu 500 o C tercapai dan disimpan
toko bahan kimia. Akuades yang digunakan diperoleh konstan selama 1 jam. Gambar 1 menunjukkan skema
dari Lab Operasi Teknik Kimia, proses pirolisis dilakukan pada penelitian ini.
Fakultas Teknik, Sultan Ageng Tirtayasa
Universitas.

https://translate.googleusercontent.com/translate_f 2/10
18/1/2021 Jurnal Bahan Alam Terbarukan

Gambar 1. Skema Proses Pirolisis (1) Reaktor (2)


Kontrol Suhu (3) Termokopel (4) Pipa Ganda
Kondensor (5) Pengumpul Gas (6) neraca analitik (7)
Liquid Collector (8) Cooler Pump (9) Termometer (10)
Penampung air dingin

62

Halaman 3
Endang Suhendi, Pipiet PU Naibaho, Eka R. Fauzan, Teguh Kurniawan / JBAT 9 (1) (2020) 61-68

HASIL DAN DISKUSI suhu 200-260 o C, selulosa pada


suhu 240-350 o C, dan lignin pada
Pengaruh Waktu Aktivasi Katalis Terhadap Hasil suhu 280-500 o C (Wijaya, 2011). Cair
Produk Pirolisis dan produk gas meningkat secara signifikan pada awalnya
Gambar 2 menunjukkan profil hasil dengan suhu karena kandungan biomassa masih
sehubungan dengan waktu proses pirolisis untuk masing-masing memiliki volatile matter tinggi yang dihasilkan
variabel. senyawa seperti hidrokarbon cair, dan gas
Dapat dilihat pada Gambar 2 bahwa semakin tinggi yaitu CO 2 , CH 4 , CO, dan H 2 . Setelah suhu
waktu pirolisis, massa padat menurun, hal ini disebabkan tercapai gas dan massa cair terus
dengan putusnya rantai panjang yang ada di dalam meningkat tetapi tidak secara signifikan dan perlahan mulai
konstan sampai akhir waktu reaksi. Hasil
biomassa oleh panas yang dihasilkan dalam reaktor pirolisis kemudian
menghasilkan produk cair dan gas. Penurunan ubah profil pada Gambar 2 diperoleh di
padatan menghasilkan peningkatan cairan dan gas sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan
produk. Dalam proses ini, hemi-selulosa oleh Damanik & Nurdianto (2017) dan Wijaya
proses degradasi termal terjadi pada (2011).

https://translate.googleusercontent.com/translate_f 3/10
18/1/2021 Jurnal Bahan Alam Terbarukan

(Sebuah) (b)

(c) (d)

(e)
Gambar 2. Profil Perubahan Yield Padatan, Cairan, dan Gas ke Waktu pada setiap variabel. (a) Tanpa
Katalis, Waktu Aktivasi (b) 0 jam (c) 1 jam, (d) 5 jam, dan (e) 7 jam.

63

Halaman 4
Endang Suhendi, Pipiet PU Naibaho, Eka R. Fauzan, Teguh Kurniawan / JBAT 9 (1) (2020) 61-68

45
41.59
39.96
40 38.29
34.96 36.32
33.64 32.58
35 32.6
31.67 30,76 30.94 31.4 31.1
30 28.37
25.81
wt)
25 Padat
(%
20 Cair
Menghasilkan
15
Gas

10

0
toilet 0 jam 1 jam 5 jam 7 jam

https://translate.googleusercontent.com/translate_f 4/10
18/1/2021 Jurnal Bahan Alam Terbarukan
Variabel
Gambar 3. Pengaruh Waktu Aktivasi terhadap Hasil Produk Pirolisis.

Pengaruh penambahan dan katalis penambahan katalis, hasil produk gas adalah
waktu aktivasi pada hasil pada setiap produk dapat hanya 30,01%.
terlihat pada Gambar 3.
Berdasarkan Gambar 3 dapat dilihat bahwa semua Karakteristik Produk Padat
Profil hasil produk cair memiliki tingkat tertinggi
dibandingkan dengan produk lain, kecuali untuk 7 jam Gambar 4 menunjukkan gambar produk padat
waktu aktivasi di mana hasil gas lebih dari dihasilkan dari penelitian ini. Solid yang diproduksi memiliki
produk-produk lain. Dalam produk padat, nilai hasil karakteristik berikut seperti pada Tabel 1 dan 2.
masing-masing variabel mengalami peningkatan tidak teratur dan Karakteristik ini diperoleh berdasarkan
menurun dan kisaran nilainya tidak terlalu jauh hasil tes analisis proximate dan ultimate.
jauh di setiap variabel dan pirolisis
suhu ditetapkan pada setiap variabel 500 o C, itu
dapat disimpulkan bahwa variabel katalis
waktu aktivasi tidak mempengaruhi jumlah padatan
hasil produk. Penurunan jumlah
hasil cair dan peningkatan jumlah hasil gas
menandakan keberhasilan katalis zeolit di
memecahkan hidrokarbon biomassa. Kehadiran
zeolit menyebabkan rantai panjang hidrokarbon menjadi Gambar 4. Produk Padat
pecah menjadi hidrokarbon rantai pendek, di mana ini
hidrokarbon rantai pendek cenderung tetap berupa gas Tabel 1 dan 2 menunjukkan proximate dan
fase saat melalui proses kondensasi. hasil analisis akhir untuk menentukan konten
Grafik yield yang diperoleh dalam penelitian ini adalah produk padat.
sebanding dengan penelitian yang dilakukan oleh Muthia
(2011), yang telah melakukan pirolisis katalitik Karbon tetap
penelitian dari tandan kosong kelapa sawit, dan Berdasarkan hasil yang dilakukan oleh
Wardana (2016) yang telah melakukan katalitik penambahan waktu aktivasi katalis zeolit ke dalam
penelitian pirolisis dari campuran cangkang sawit kandungan produk padat dilihat bahwa hasil
dan plastik. karbon tetap dalam analisis terdekat menurun
Penambahan katalis pada 7 jam sebanding dengan hasil analisis C
aktivasi menghasilkan yield produk gas sebesar 36,32% kandungan (karbon) dalam analisis akhir
pada suhu 500 o C, lebih efektif dari menyimpulkan bahwa penambahan katalis zeolit
penelitian Damanik & Nurdianto (2017) bersama waktu aktivasi ke hasil produk padat menurun
suhu pirolisis 600 o C tanpa karena kondisi di dalam reaktor menjadi reaktif

64

Halaman 5
Endang Suhendi, Pipiet PU Naibaho, Eka R. Fauzan, Teguh Kurniawan / JBAT 9 (1) (2020) 61-68

Tabel 1. Hasil Pengujian Analisis Proksimat Produk Padat


Mentah Waktu Aktivasi (jam)
Analisis Satuan toilet
Bahan 0 1 5 7
Kelembaban (% wt, adb) 9.51 6.94 6.94 7.01 6.94 6.6
Abu (% wt, adb) 4.08 4.78 4.37 4.46 9.91 21.77
Volatile Matter (% wt, adb) 69.45 16.76 15.77 16.82 18.01 14.41
Karbon Tetap (% wt, adb) 16.95 71.52 72.91 71.71 65.15 57.22

https://translate.googleusercontent.com/translate_f 5/10
18/1/2021 Jurnal Bahan Alam Terbarukan

Tabel 2. Hasil Pengujian Analisis Ultimate Produk Padat


Mentah Waktu Aktivasi (jam)
Analisis Satuan toilet
Bahan 0 1 5 7
C (% wt, adb) 48.78 78.46 79.26 78.55 71.01 62.58
H. (% wt, adb) 6.94 3.43 3.37 3.43 3.42 2.78
N (% wt, adb) 0.67 0.65 0.64 0.6 0.6 0,54
HAI (% wt, adb) 43.61 17.46 16.73 17.42 24.97 34.1

dengan adanya katalis yang menyebabkan terjadinya gas peningkatan kadar abu seperti yang dilakukan oleh para peneliti
terkondensasi dari padatan untuk bereaksi dengan H + oleh Putra et al. (2018).
kandungan yang ditemukan dalam katalis zeolit aktif. Itu
penurunan kandungan karbon tetap dan C (karbon) Materi yang mudah menguap
konten sebanding dengan penelitian yang dilakukan oleh Berdasarkan hasil yang dilakukan oleh
Polii (2017). penambahan katalis zeolit waktu aktivasi
konten produk padat terlihat pada hasil
Kelembaban volatile matter dalam analisis terdekat memiliki
Berdasarkan hasil yang dilakukan oleh mengalami penurunan, dapat disimpulkan bahwa penambahan
penambahan katalis zeolit saat aktivasi katalis dapat mengurangi materi yang mudah menguap ini karena
konten produk padat terlihat pada hasil ia menguapkan senyawa yang mudah menguap dan kemudian bereaksi
kelembaban pada penambahan katalis saat dengan katalis, sehingga dapat mengubah produk
diaktifkan pada hasil yang diperoleh menurun cairan dan gas lebih baik daripada variabel tanpa
kadar air dalam produk padat tetapi dalam katalis. Hasil ini sesuai dengan
variabel aktivasi 1 jam meningkat, peningkatan ini penelitian yang dilakukan oleh Polii (2017).
karena penyimpanan sampel PKS tidak disimpan di a
desikator yang menyebabkan uap air masuk ke Karakteristik Produk Cairan
Sampel. Peningkatan kadar air sebagai Produk cair diperoleh dari
dilakukan oleh peneliti oleh Putra et al. (2018). proses kondensasi gas keluaran reaktor. Tidak semua
gas yang dihasilkan mengubah fase menjadi cair,
Abu gas kental disebut gas kondensasi
Berdasarkan hasil yang dilakukan oleh sedangkan gas tidak terkondensasi disebut non-
penambahan katalis zeolit saat aktivasi gas terkondensasi yang kemudian dinyatakan sebagai gas
kadar produk padat terlihat bahwa abu produk yang dihasilkan dari proses pirolisis.
Hasil analisis proksimat telah meningkatkannya Produk cair yang diperoleh memiliki
dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan kadar abu ciri-ciri coklat kekuningan, tebal dan
dalam produk padat disebabkan oleh pembentukan bau yang menyengat. Produk cair dari kaleng pirolisis
garam mineral dalam proses karbonasi dan dalam terlihat pada Gambar 5. Gambar menunjukkan a
Proses selanjutnya akan membentuk partikel-partikel halus mineral perbandingan tampilan fisik 5 cairan
garam yang menyebabkan peningkatan kadar abu dan produk yang diproduksi dengan independen berbeda
jika dibandingkan dengan hasil karbon tetap perawatan variabel.
Analisis penyihir berkurang dalam 7 jam waktu aktivasi Berdasarkan Gambar 5 dapat dilihat pada
variabel karena kondisi dalam reaktor menjadi reaktif, perbedaan warna produk cair di polos
sehingga kadar abu yang dihasilkan meningkat melihat. Produk cair diperoleh tanpa
cukup signifikan pada variabel tersebut. Ini penambahan katalis cenderung berwarna kekuningan-

65

Halaman 6
Endang Suhendi, Pipiet PU Naibaho, Eka R. Fauzan, Teguh Kurniawan / JBAT 9 (1) (2020) 61-68

https://translate.googleusercontent.com/translate_f 6/10
18/1/2021 Jurnal Bahan Alam Terbarukan

warna coklat, produk cair diperoleh dengan menggunakan penurunan senyawa fenol hingga mencapai 26,43%
katalis dengan variabel waktu aktivasi berwarna kemerahan v / v dan meningkatkan gas CO 2 dalam produk gas.
menjadi cokelat dan menjadi lebih gelap dengan zeolit yang lebih panjang Menurut Muthia (2011) efek dari
waktu aktivasi. keberadaan katalis zeolit seharusnya mengurangi
kandungan senyawa oksigenat berupa
senyawa golongan karbonil dan karboksil, sedangkan
meningkatkan kandungan fenol. Hasil yang didapat
oleh Muthia mengurangi kandungan oksigenat dari
42,48% menjadi 33% v / v dan meningkatkan kandungan fenol
dari 10,74% menjadi 26,5% v / v. Dalam studi ini, di sana
tidak ada hasil yang mendekati hasil yang diperoleh
Muthia. Namun, melihat jumlah asetat itu
asam yang dihasilkan cukup tinggi yaitu 57,11% v / v, the
produk cair yang dihasilkan dapat diaplikasikan sebagai a
bahan kimia.
Gambar 5. Pirolisis Produk Cairan, dari kiri ke Riset sebelumnya oleh Damanik &
waktu aktivasi variabel kanan 0 jam, Nurdianto (2017) menemukan bahwa hasil
tanpa katalis (WC), waktu aktivasi cairan pirolisis dengan kandungan asam asetat
1, 5, dan 7 jam. 60,18% v / v dan fenol 14,69% v / v pada pirolisis
suhu 500 o C tanpa penambahan
Karakteristik produk cair katalis, sedangkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini
Hasil uji analisis menggunakan GC-MS dapat dilihat pada dengan variabel yang sama, jumlah asam asetat
Tabel 3. adalah 45,36% dan fenol 39,51%, perbedaannya
Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa bisa karena perbedaan perlakuan selama
sebagian besar komponen yang terkandung dalam produk cair adalah
persiapan serta bahan baku yang berbeda
senyawa asam asetat, dan fenol. Kehadiran kandungan.
asam asetat berasal dari degradasi bio-
polimer seperti selulosa dan hemi selulosa
Karakteristik Produk Gas
sedangkan senyawa lignin adalah degradasi Gas yang dihasilkan dari pirolisis
diidentifikasi dengan adanya senyawa fenol PKS memiliki ciri-ciri seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5.
(Olifitria, 2011). Bagan dibuat berdasarkan hasil
analisis menggunakan GC Shimadzu.
(1) Dari Gambar 6 terlihat bahwa
sebagian besar gas yang dihasilkan adalah CO 2 , diikuti oleh CO, dan
Penurunan senyawa fenol dalam
metana dan yang paling sedikit adalah H 2 . Hidrogen adalah a
produk cair dapat terjadi karena sekunder
komponen yang dapat digunakan sebagai bahan pembuatan
reaksi oleh katalis yang merupakan dekarbonilasi
metanol dan juga dapat digunakan sebagai bahan bakar, dan
reaksi seperti reaksi di atas yang menyebabkan a
metana juga merupakan komponen yang dapat digunakan sebagai
bahan bakar.

Tabel 3. Hasil Analisis Produk Cair dengan GC-MS


Tidak Komponen Formula Kimia WC 0 jam 1 jam 5 jam 7 jam
1 Asetaldehida (CAS) C2H4O 0.91 1.05 0.92 0.83 0.97
2 Aseton C3H6O 5.94 5.04 3.57 3.97 3.59
3 Asam asetat, metil ester C3H6O2 5.33 4.76 5.55 7.45 6.70
4 Asam Asetat (CAS) C2H4O2 45,36 46,52 51,84 55,14 57,11
5 2-Furancarboxaldehyde (CAS) C 10 H 8 N 2 O 2 2.14 1.81 2.17 3.61 3.89
6 Fenol (CAS) C6H6O 39.51 40.51 35.47 27.46 26.43
7 Fenol, 2-metil- (CAS) C7H8O 0.80 0.32 0.47 0,54 -
8 Fenol, 2-metoksi C7H8O2 - - - 1.01 1.32

66
https://translate.googleusercontent.com/translate_f 7/10
18/1/2021 Jurnal Bahan Alam Terbarukan

Halaman 7
Endang Suhendi, Pipiet PU Naibaho, Eka R. Fauzan, Teguh Kurniawan / JBAT 9 (1) (2020) 61-68

60
51.89
49.98
50 46.04 46.65
44.68

40 36.99

V. 31.57 H₂
/
30 19.9 25.62 BERSAMA
24.29
%V
18.16
19.23 CH₄
20 15.9 14.78 14.29 14.33
11.13 CO₂
10.47
10
2.21 1.9
0
toilet 0 jam 1 jam 5 jam 7 jam
Variabel
Gambar 6. Bagan Hasil Analisis Produk Gas

Kandungan gas terbanyak dimiliki oleh CO & variabel tanpa katalis (WC) kemudian diturunkan menjadi
Gas CO 2 hasil dari proses pembakaran 10.47% v / v pada 7 jam variabel waktu aktivasi.
biomassa, serta hasil dari Gambar 7 menunjukkan hasil uji coba gas
reaksi dekarbonilasi produk cair karena produk yang dihasilkan dengan proses pirolisis. Itu
itu menggunakan katalis. Reaksi dekarbonilasi adalah Gambar menunjukkan bahwa produk dari gas yang mudah terbakar
ditandai dengan penurunan karbonil dan api yang dihasilkan cukup besar.
senyawa dalam produk cair, yang menghasilkan
peningkatan kandungan gas CO & CO 2 di dalam gas
produk. Reaksi yang terjadi ditunjukkan pada Persamaan.
(2).

(2)

Berdasarkan Diebold & Bridgwater


(1999), dalam proses pirolisis nilai CO
yang dihasilkan adalah senyawa yang paling dominan dalam gas
produk, dan dalam penelitian ini nilai yang diperoleh pada
grafik tersebut sesuai dengan grafik yang diperoleh
oleh bridgwater. Dilihat dari jumlah karbonnya
senyawa gas monoksida (CO) sebesar 46,06% v / v in Gambar 7. Uji Pembakaran Produk Gas
variabel tanpa katalis (WC) yang kemudian
meningkat menjadi 51,89% v / v pada variabel 1 jam KESIMPULAN
waktu aktivasi, yang kemudian berkurang menjadi
44,68% v / v pada variabel waktu aktivasi 7 jam. Penambahan katalis zeolit menghasilkan
Keseluruhan pada semua variabel analisis gas penurunan jumlah hasil cairan
produk nilai gas CO cenderung lebih besar. produk, dan meningkatkan jumlah hasil gas
Kemudian nilai gas metan (CH 4 ) sebesar produk, pada produk padat jumlah hasil
18,16% v / v pada variabel tanpa katalis (WC) tidak berubah secara signifikan. Masalah yang mudah menguap
https://translate.googleusercontent.com/translate_f 8/10
18/1/2021 Jurnal Bahan Alam Terbarukan

kemudian meningkat menjadi 19,23% v / v pada aktivasi 0 jam dan karbon tetap dari produk padat yang diproduksi di
waktu, kemudian diturunkan menjadi 11,13% v / v pada variabel keberadaan katalis menurun. Dalam bentuk cair
waktu aktivasi 5 jam, dan pada aktivasi 7 jam produk yang kandungannya paling dominan adalah asam asetat
waktu itu meningkat menjadi 25,62% v / v. Nilai dari dan fenol, dengan adanya katalis
gas hidrogen (H 2 ) sebanyak 15,90% v / v di dalam meningkatkan jumlah asam asetat dan menurun

67

Halaman 8
Endang Suhendi, Pipiet PU Naibaho, Eka R. Fauzan, Teguh Kurniawan / JBAT 9 (1) (2020) 61-68

jumlah fenol. Produk cair yang dihasilkan menggunakan Metode Fast Pyrolysis
memiliki potensi untuk digunakan sebagai bahan kimia. Gas dengan Katalis Zeolit. Tesis. Universitas
produk, dengan penambahan katalis, meningkat Indonesia. Jakarta. Indonesia.
jumlah gas CO dan CO 2 , dan mengurangi Olifitria, A. 2011. Proses Pembuatan Biooil dari
jumlah gas CH 4 dan H 2 . Limbah Kelapa Sawit (Tandan,
Cangkang, dan Serat) untuk Bahan Bakar
UCAPAN TERIMA KASIH Alternatif dengan Metode Fast Pyrolysis.
Skripsi. Universitas Indonesia. Jakarta.
Penulis mengakui Departemen Indonesia.
Teknik Kimia, Sultan Ageng Tirtayasa Polii, FF 2017. Pengaruh Aktivasi
Universitas, terutama untuk semua peralatan laboratorium dan Suhu dan Durasi Waktu di
Peralatan. Kualitas Arang Aktif
Kayu Kelapa. Hasil Jurnal Industri
REFERENSI Perkebunan. 12 (2): 21-28.
Putra, KEA, Negara, DNKP,
Damanik, R., Nurdianto, S. 2017. Pirolisis Kencanawati, CIPK 2018. Pengaruh
Tempurung Kelapa Sawit. Tugas Akhir. Waktu Karbonasi kategori
Universitas Sultan Ageng Karbon Aktif Bambu Swat ( Gigantochloa
Tirtayasa.Banten. Indonesia. verticillata ). Jurnal Ilmiah Teknik Desain
Diebold, JP, Bridgwater, AV 1999. Ikhtisar Mekanika. 7 (4): 335-340.
of Fast Pyrolisis of Biomass for the Wardana, NY, Caroko, N., Thoharudin. 2016.
Produksi Bahan Bakar Cair. Pirolisis Cepat Pirolisis Lambat Campuran Cangkang
Biomassa . A Handbook, ed. oleh Kelapa Sawit dan Plastik dengan Katalis
AVBridgwater. CPL Press. UK. Zeolit Alam. Teknoin. 22 (5): 361-366.
Direktorat Jenderal Perkebunan. Statistik Wijaya, MM 2011. Pirolisis Limbah Kayu dan
Perkebunan Indonesia. 2014 - 2016. Bambu yang Ramah Lingkungan untuk
Jakarta. Menghasilkan Asam Asetat. Tesis.
Garcia, JR, Bertero, M., Falco, M., Sedran, U. Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
2014. Perengkahan Katalitik Bio-Oil Bogor Indonesia.
Ditingkatkan dengan Pembentukan Mesopores Zhang, H., Xiao, R., Jin, B., Shen, D., Chen, R ,.
dengan Cara Desilication Y Zeolite. Xiao, G. 2013. Pirolisis Cepat Katalitik
Katalisis Terapan A: Umum . 503: 1-8. Biomassa Jerami di Dalam
Kim, SW, Koo, BS, Lee, DH 2014. Katalis Tempat Tidur Fludisasi Terhubung untuk Menghasilkan
Pirolisis Limbah Cangkang Sawit dalam a Aromatik dan Olefin: Pengaruh Berbeda
Fluidized Bed. Teknologi Bioresources. Katalisator. Teknologi Bioresource. 137:
167: 425-432. 82-87.
Muthia, R. 2011. Peningkatan Kualitas Bio-oil

https://translate.googleusercontent.com/translate_f 9/10
18/1/2021 Jurnal Bahan Alam Terbarukan
dari Tandan Kosong Kelapa Sawit

68

https://translate.googleusercontent.com/translate_f 10/10

Anda mungkin juga menyukai