Anda di halaman 1dari 2

TOREFAKSI

Oleh :

HENDRA MAHESA
D091191041

DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021
1. Proses Torefaksi Tandan Kosong Kelapa Sawit untuk Kandungan Hemiselulosa dan Uji
Kemampuan Penyerapan Air.
Review :
Torefaksi merupakan salah satu metode pengolahan awal untuk peningkatan kualitas
biomassa dengan temperature proses sekitar 200 – 350 oC tanpa adanya oksigen. Di
Jurnal ini dibahas pemanfaatan tandan kosong kelapa sawit dalam proses torefaksi.
Seperti diketahui Indonesia merupakan negara terbesar menghasilkan minyak kelapa
sawit dengan hasil samping berupa limbah dari industri kelapa sawit (TKKS). Selama
ini, TKKS dibiarkan membusuk atau langsung digunakan sebagai bahan bakar. TKKS
menjanjikan sebagai bahan bakar alternatif, tetapi TKKS memiliki beberapa kendala
untuk digunakan sebagai bahan bakar yaitu konsumsi energi besar dalam
pengumpulan, ketidakseragaman komposisi di dalamnya serta nilai kalor rendah.
Dengan kendala - kendala tersebut, maka perlu suatu metode untuk meningkatkan
kualitas TKKS sebagai salah satu metode untuk pengolahan awal biomassa agar
kualitas meningkat dan biomassa dapat dipergunakan dalam rentang waktu lama. Dari
hasil percobaan didapatkan bahwa semakin tinggi temperature dan waktu tahan
torefaksi semakin tinggi niliai kalor TKKS yang dihasilkan dengan kehilangn massa
lebih besar. Kondisi terbaik ditunjukkan pada temperature 300oC waktu torefaksi 30
menit.
2. Torefaksi Batang Sawit : Pengaruh Kondisi Proses terhadap Nilai Kalor Produk Torefaksi

Review :

Dalam Jurnal ini dibahas bagaimana pemanfaatan batang sawit untuk dijadikan bahan
baku dengan proses torefaksi. Seperti diketahui Riau merupakan provinsi yang
memiliki perkebunan sawit terluas di Indonesia yaitu mencapai 1,7 juta hektar pada
tahun 2011 (Kementrian Pertanian, 2011). Luasan ini telah menjadikan Riau sebagai
penyumbang terbesar CPO untuk produksi nasional yakni mencapai 6,2 juta ton.
Batang sawit hingga saat ini masih berupa limbah yang belum termanfaatkan secara
maksimal, yang seringkali dibiarkan dalam areal perkebunan. Setelah di uji coba
batang sawit dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku industry berbasis serat maupun
difermentasi menjadi bioethanol. Pemanfaatan batang sawit untuk industry berbasis
energi belum dilakukan secara maksimal, sedangkan potensi energi yang terdapat
pada batang sawit sekitar 260.000 TJ/tahun.

Anda mungkin juga menyukai