21030110120027
HERA WAHYUNI
21030110120032
EXECUTIVE SUMMARY
TUGAS PRA-RANCANGAN PABRIK BIOETANOL BAHAN
JUDUL TUGAS BAKU
AMPAS
TEBU
PROSES
SSF
(SIMULTANEOUS-
SACCHARIFICATION-FERMENTATION)
KAPASITAS PRODUKSI
150.000 kL/TAHUN
I. STRATEGI PERANCANGAN
Latar Belakang
ketergantungan
terhadap
bahan
bakar
minyak,
dan
sempurna
dan
mengurangi
emisi
gas
buang
(seperti
karbonmonoksida/CO).
Kekayaan Indonesia yang berlimpah akan sumber daya hayati
termasuk mikroorganisma, sangat memungkinkan untuk pemanfaatan
biomasa/ lignoselulosa menjadi bioetanol, yang sampai saat ini belum
dikembangkan secara optimal. Bahan baku untuk proses produksi
bioetanol diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu gula, pati dan
2
Dasar Penetapan
Kapasitas
pertimbangan, yaitu:
Produksi
1) Kebutuhan Bioetanol
Produksi bioetanol di Indonesia diperkirakan akan mengalami
pertumbuhan yang cukup signifikan. Pada kurun pertama 2007-2010
selama 3 tahun pemerintah memerlukan rata-rata 30.833.000 liter
bioetanol per bulan. Dari total kebutuhan itu Cuma 137.000 liter bioetanol
setiap bulan yang terpenuhi atau 0,4%. Itu berarti setiap bulan pemerintah
kekurangan pasokan 30.696.000 liter bioetanol untuk bahan bakar. Pangsa
pasar yang sangat besar belum terpenuhi lantaran saat ini baru PT
Molindo Raya Industrial yang memasok Pertamina. Dari produksi
150.000 liter, Molindo memasok 15.000 liter per hari.
2) Ketersediaan bahan baku
Indonesia memiliki banyak pabrik gula tebu, baik yang dikelola
oleh Negara (PT Perkebunan Nusantara/PTPN) maupun swasta. Data
statistik dari Direktorat Jendral Perkebunan, Kementrian Pertanian
menunjukkan bahwa produksi gula meningkat dari tahun ke tahun (tabel
1.1). Direktorat Jendral Perkebunan (2009b) juga melaporkan bahwa
produksi tebu nasional adalah 33 juta ton/tahun dan saat ini terdapat 58
pabrik gula dengan kapasitas giling total 195.622 ton tebu per hari (TTH).
Sementara itu, data P3GI (2010) menunjukkan terdapat 15 perusahaan
dengan 62 pabrik gula dengan jumlah tebu yang digiling 28,9111 juta ton.
3
lokasi pabrik
Proses
Separate-Hydrolysis-Fermentation (SHF)
- Simultaneous
Perbedaan antara proses SHF dan SFF adalah proses SeparateHydrolysis-Fermentation (SHF) merupakan proses pembuatan etanol
dimana tahap hidrolisis dan tahap fermentasi berlangsung terpisah. Hal
ini dimaksudkan untuk memudahkan pengontrolan terhadap tiap
tahap, agar tercapai hasil yang diinginkan. Proses SSF memiliki dasar
yang sama dengan proses SHF, hanya saja tahap hidrolisis dan tahap
fermentasi berlangsung simultan dalam satu tangki.
Dengan
Spesifikasi
Wujud
: grain
Komposisi
: Hemiselulosa 25%
: Selulosa 50%
: Lignin 25%
Kebutuhan
Kadar air
: maksimal 15%
Butir rusak
: maksimal 16%
Kotoran
: maksimal 2%
Ampas Tebu
: 8.333,33 kg/jam
5
Ampas tebu didapatkan dari PTPN tebu yang ada di daerah Jawa Timur
Asal
Produk
Jenis
Bioetanol (99,5%)
Spesifikasi
Kadar Metanol
Berat molekul
: 46 kg/ kgmol
Densitas
: 0,7912 kg/m3
Titik didih
: 78,4 0C
Densitas pada 20 C
: 0,7893 gr/ml
Viskositas pada 20 C
: 1,17 cp
pemasaran
Keterangan :
hd
OA
OA
sf
DS : Diameter shell
K e te ra n g an
D s = D ia m e te r s he ll
H s = T in g g i s he ll
h d = T in g g i d is h
OA
t h = te b a l d is h
d 1 = Dia m e te r i nl et
d 2 = D ia m e t e r o u tl et
D a = D ia m e te r Propeller
Im
p e lle r
Propeller
C
= pjarak
p d=
a nja propeller
n g im p e -ll er
ldasar
b = letangki
b a r im p e lle r
ts
HS : Tinggi shell
pb
Hs
lb
OA : Tinggi dish
Ds
H = tinggi liquid
H
Da
Da : Diameter propeler
sf
hd
OA
d2 : Diameter Outlet
d1 : Diameter Input
d2
: Tinggi Liquid
Kode
: TP-1
Fungsi
Kondisi operasi
: 950C
6
Tekanan
: 1 atm
Kapasitas
: 104.031,8197 ft3/jam
Jumlah
: 2 tangki
Bahan Konstruksi
Jenis
= Thorisperical
Tebal
= in
Tinggi = 28,6 in
Tinggi tangki
: 95,77 ft
Power Pengaduk
: 4 HP
2. POMPA (P-1)
Kode
: P-1
Fungsi
Tipe
: Recirprocating Piston
Kapasitas
: 7.446.633 lb/jam
Bahan Konstruksi
Daya pompa
: 256 HP
Pipa
: D Nominal Size
: 32 in
Schedule Number 40
Inside Diameter (ID) : 31.987 in = 2.66 ft
Outside Diameter (OD) : 32.245 in = 2.687 ft
7
: HE
Tipe
Bahan Konstruksi
Fungsi
Kondisi operasi
: 1490F
Tekanan
: 1 atm
Pipa
: 16
: 0.62 in
hd
OA
OA
sf
Kete ran g an
D s = D ia m e ter s he l
H s = T in ggi s he l
h d = T in ggi d is h
OA
t h = te bal d is h
d 1 = Diam ete r inlet
d 2 = D ia m et er o utlet
D a = D ia m e ter Propeller
Im
pe le r
Propeller
C
propeller
p d = pjarak
a njan
g im pe -l er
lb = leba
r im p e le r
dasar
tangki
ts
pb
Hs
lb
Ds
H = tinggi liquid
H
Da
sf
OA
hd
d2
Kode
: SF-1
Fungsi
Kondisi operasi
: 35 0C
Tekanan
: 2 atm
Kapasitas
: 3.377.739,78 kg/jam
Jumlah
: 12 tangki
Bahan Konstruksi
Dimensi Tangki
Diameter
: 14.35 ft
Tebal
: 3/4 in
Tinggi
: 25,12 ft
Tinggi tangki
: 34.81 ft
Power Pengaduk
: 20 HP
Jaket Pendingin
Tipe
: Jacket
9
Pipa
: 11,35 in
IPS
: 11
: 11,02 in
: 366.948 ft2
CD-01
D
F
D-02
RB-01
: D-1
Fungsi
Tipe
: Sieve tray
Jumlah
: 2 buah
Bahan Konstruksi
Jenis Aliran
: Cross Flow
Jenis
: Torispherical
Tebal
: 0.25 in
Kondisi Operasi
:
10
a. Puncak Menara:
Tekanan
: 1 atm
Temperatur
: 360,289oK
b. Dasar
Tekanan
: 1,11 atm
Temperatur
: 374,146oK
Jumlah tray
: 17 Tray
Diameter
: 2,6 m
Tinggi
: 5,3 m
Re
ten
tat
Permeat
Um
pa
Kode
: M-1
Fungsi
Bahan Membran
Kondisi operasi
: 750C
Pola Aliran
: Cross Flow
Jumlah Chanel
: 21 buah
Jumlah Modul
: 1604 buah
Jumlah Housing
: 77 buah
Diameter
: 1,25 m
12
3.2. Utilitas
AIR
Air untuk keperluan umum (service water)
12,02 m3/hari
430.700,829 m3/hari
14.285,64 m3/hari
113,629 m3/hari
92.401.018,23 m3/hari
Air sungai
STEAM
Kebutuhan steam
2,07967 1011kg/hari
Jenis boiler
Kebutuhan listrik
619,677 kW
Dipenuhi dari
: 90,967 Kw
BAHAN BAKAR
Jenis
Solar
Kebutuhan
Sumber dari
PT. Pertamina
US $ 41.672.086.771
Fixed Capital
US $ 47.506.178.918
Working Capital
US $ 8.640.502.629
US $ 59.480.448.489
ANALISIS KELAYAKAN
48.8 %
17.95 %
39 %
13