BAB I ...................................................................................................................................................................2
PENDAHULUAN ..................................................................................................................................................2
BAB II ..................................................................................................................................................................3
PROGRAM PEMBINAAN CPNS BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL ..................................................................3
1
BAB I
PENDAHULUAN
BATAN sebagai organisasi dengan kegiatan utama di bidang penelitian, pengembangan, dan
perekayasaan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir, memiliki masalah dan tantangan yang cukup
besar. Masalah dan tantangan yang dihadapi terutama berkaitan dengan penuaan pegawai, batasan
penerimaan pegawai baru, gap kompetensi antara senior dengan yunior, dan peluruhan serta hilangnya
capaian pengetahuan dan kompetensi penting. Masalah cukup besar adalah terkait batasan penerimaan
pegawai baru sebagai konsekuensi penerapan kebijakan pemerintah tentang moratorium penerimaan
pegawai. Kebijakan ini ditindaklanjuti dengan proses penataan yang mengarah kepada pemberdayaan
SDM dan pembinaan terkait.
Perencanaan, pengembangan dan penataan SDM sejak pelaksanaan pengadaan pegawai
(recruitment) sampai dengan pegawai pensiun (retirement) wajib dilaksanakan secara berkualitas
sebagai upaya untuk penyediaan SDM dengan jumlah (kuantitas) dan kompetensi (kualitas) yang
memadai.
Untuk keberhasilan pelaksanaan tugas organisasi, peran para pegawai harus secara tepat dan
spesifik ditentukan. Mereka juga harus melalui proses pengadaan yang baik, selanjutnya para pegawai
baru yang telah direkrut harus mendapatkan orientasi jabatan dan pelatihan yang memadai sebelum
melaksanakan tugasnya. Tahap selanjutnya perlu dibentuk tim kerja dengan pelibatan penuh para
pegawai. Setiap tim kerja perlu ada pemandu yang berkualitas. Kepada para pegawai perlu diberikan
delegasi tugas dan kewenangan secara berjenjang serta sesuai dengan lingkup dan ranah tugasnya.
Secara periodik dan sesuai kepentingan organisasi perlu dilakukan pemantauan tingkat kinerja para
pegawai melalui instrumen pengukuran yang tepat. Guna memacu semangat kerja, memaksimalkan
kontibusi dan memberikan motivasi, perlu diterapkan mekanisme pemberian penghargaan bagi pegawai
yang berprestasi dan berkinerja tinggi. Demikian juga perlu diberikan sanksi dan hukuman tertentu bagi
karyawan yang melanggar aturan dan berkinerja dibawah standar. Organisasi perlu menerapkan
manajemen seluruh sumberdaya, khususnya SDM, dan tatalaksana yang berkualitas dan terintegrasi
dengan mempertimbangkan pengelolaan risiko dan perubahan tertentu.
2
BAB II
PROGRAM PEMBINAAN CPNS BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
Untuk mewujudkan PNS profesional yang diharapkan, perlu dilakukan pembinaan dan
pembentukan karakter yang memadai kepada seluruh pegawai sejak berstatus CPNS. BSDMO sebagai
unit kerja yang mempunyai tugas melaksanakan pengembangan sumber daya manusia di BATAN,
melakukan inisiasi pelaksanaan beberapa kegiatan yang diarahkan untuk membina para CPNS agar
menjadi PNS yang kompeten. Diharapkan dengan mengikuti kegiatan tersebut, selain memahami
kewajiban, hak dan lingkup tugasnya akan terbentuk karakter yang baik pada setiap CPNS.
Pemahaman yang tepat dan kesiapan serta karakter yang baik sangat diperlukan dalam
pelaksanaan tugas setelah berstatus PNS. Dengan kegiatan ini pula diharapkan dapat meningkatkan
kompetensi dalam bentuk penambahan keterampilan (skill), pengetahuan (knowledge) dan perilaku
(attitude). Keterampilan dan pengetahuan yang diperoleh selama program pembinaan sangat
dibutuhkan untuk mendukung penugasan dan promosi, sedangkan perilaku merupakan bekal yang
sangat penting dalam perjalanan pegawai menjalankan tugas dan meniti karir dimasa yang akan datang.
Kegiatan ini sejalan dengan amanah Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara, Pasal 70 yang mengatur bahwa setiap PNS memiliki hak dan kesempatan mengembangkan
kompetensi. Pengembangan kompetensi dimaksud dapat berupa pendidikan dan pelatihan (Diklat),
seminar, kursus atau mentoring yang pada intinya mengarah pada :
a. Peningkatan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada kepentingan masyarakat,
bangsa, negara dan tanah air.
b. Peningkatan kompetensi teknis, manajerial, dan/atau kepemimpinannya
c. Peningkatan dengan semangat kerjasama dan tanggungjawab sesuai dengan lingkungan kerja
dan organisasinya.
Kegiatan Pembinaan CPNS ini dilaksanakan untuk mempersiapkan peserta menjadi PNS dan
kegiatannya diarahkan pada tercapainya Sasaran Kerja Pegawai (SKP). Format SKP dimaksud seperti
Lampiran I.
Jadwal seluruh kegiatan pembinaan CPNS BATAN adalah seperti pada Lampiran II.
3
Kegiatan pembinaan CPNS BATAN meliputi:
Tujuan
1) Memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai visi dan misi, struktur organisasi dan tugas
serta fungsi, lingkup kegiatan dan fasilitas yang dimiliki unit kerja;
2) Memberikan pengetahuan dan wawasan tentang visi dan misi, struktur organisasi dan tugas
serta fungsi, manajemen kepegawaian, kegiatan dan kebijakan strategis, reformasi birokrasi,
pengelolaan keamanan, keselamatan dan seifgard, pengantar proteksi radiasi dan
fasilitas/instalasi nuklir yang dimiliki BATAN;
3) Membentuk karakter dan mengarahkan perilaku.
Metode Pelaksanaan
4
1) Orientasi tingkat unit kerja
a) Penjelasan oleh Atasan/Mentor;
b) Curah pendapat dan diskusi;
c) Observasi dokumen;
d) Bimbingan teknis penulisan ilmiah;
e) Observasi/pengamatan ke lapangan;
f) Presentasi;
g) Pembuatan laporan dengan format sesuai Lampiran II
5
Tujuan HRP:
1) Mengetahui tingkat keandalan manusia
2) Mengetahui rekam jejak, kesehatan, kinerja
3) Mengidentifikasi perilaku tak wajar
Metode
1) Pengisian kuesioner;
2) Wawancara
Tujuan:
1) Melakukan pendalaman tugas pokok, fungsi dan kegiatan di seluruh unit organisasi di Unit
Kerja masing-masing;
2) Mengidentifikasi isu-isu strategis dan merumuskan permasalahan yang ada;
3) Menginventarisir solusi alternatif yang mungkin;
4) Mempersiapkan proposal perubahan yang berpotensi digunakan dalam pelatihan dasar;
Metode Pelaksanaan
1) Penjelasan oleh Atasan/Mentor;
6
2) Curah pendapat dan diskusi;
3) Observasi dokumen;
4) Bimbingan teknis penulisan ilmiah;
5) Observasi/pengamatan ke lapangan;
6) Presentasi;
7) Penyusunan laporan dengan format seperti Lampiran III dan proposal kegiatan (Rancangan
Aktualisasi).
Pengaturan Pelaksanaan
1) Peserta dibimbing oleh mentor yang ditunjuk oleh Kepala Unit Kerja CPNS yangbersangkutan;
2) Mentor bertugas menjelaskan program kerja yang telah, sedang dan akan dilaksanakan oleh
unit kerja;
3) Mentor mengarahkan peserta untuk dapat mengidentifikasi isu-isu strategis dan
merumuskan permasalahan yang ada;
4) Mentor membimbing peserta menyusun proposal kegiatan (Rancangan Aktualisasi).
4. Pelatihan Dasar
Tujuan
1) Membentuk PNS profesional yang berkarakter;
2) Mengarahkan PNS bersikap dan berperilaku displin;
3) Menanamkan nilai-nilai dasar PNS;
4) Memberikan pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam NKRI;
5) Membekali PNS agar dapat menguasai bidang tugasnya sehingga mampu melaksanakan
tugas dan perannya secara profesional.
7
Kurikulum
Mengacu pada Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 21 Tahun 2016. Tentang.
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon, kurikulum Pelatihan Dasar Calon PNS terbagi
dalam dua bagian yaitu:
8
c. Agenda Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI;
Agenda pembelajaran ini membekali peserta dengan pengetahuan tentang kedudukan dan
peran PNS untuk menjalankan fungsi ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik, dan perekat dan permersatu bangsa sehingga mampu mengelola tantangan dan
masalah keragaman sosial-kultural dengan menggunaan perspektif Whole of Government
dalam mendukung pelaksanaan tugas jabatannya. Kemampuan tersebut diperoleh melalui
pembelajaran mata Pelatihan Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of
Government. Setelah peserta mempelajari mata Pelatihan tersebut, peserta melakukan
studi lapangan dengan tujuan untuk memperkuat pemahaman terhadap pembelajaran
Pengetahuan tentang Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI.
d. Agenda Habituasi.
Agenda pembelajaran ini memfasilitasi agar peserta melakukan proses aktualisasi melalui
pembiasaan diri terhadap kompetensi yang telah diperolehnya melalui berbagai mata
Pelatihan yang telah dipelajari. Melalui agenda pembelajaran ini, peserta akan dibekali
dengan konsepsi dan tahap aktualisasi, penyusunan dan penyajian rancangan aktualisasi,
pelaksanaan aktualisasi di tempat kerja dan penyajian hasil aktualisasi di tempat kerja
dengan menyajikan berbagai bukti belajar yang relevan.
9
pelaksanaan tugas; atau memfasilitasi peserta untuk memiliki pengetahuan dan
keterampilan pada pembentukan jabatan fungsional tertentu sesuai dengan formasi
jabatannya.
Mata Pelatihan
1. Mata Pelatihan untuk pembelajaran agenda Sikap Perilaku dan Displin PNS, dirancang dan
disampaikan secara terintegrasi untuk mencapai tujuan kurikulum agenda Sikap Perilaku dan
Displin PNS dengan memberi penekanan pada kemampuan praktik. Mata Pelatihan tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Kesehatan Jasmani dan Kesehatan Mental;
b. Tata Upacara Sipil dan Keprotokolan; dan
c. Kesiapsiagaan.
2. Mata Pelatihan untuk pembelajaran agenda Nilai-Nilai Dasar PNS, dirancang dan disampaikan
secara terpisah dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan kurikulum pembelajaran agenda
Nilai-Nilai Dasar PNS, dengan memberi penekanan pada kemampuan dalam memaknai dan
menginternalisasi nilai-nilai dasar PNS. Mata Pelatihan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Akuntabilitas;
b. Nasionalisme;
c. Etika Publik;
d. Komitmen Mutu;
e. Anti Korupsi; dan
f. Studi Lapangan.
3. Mata Pelatihan untuk pembelajaran agenda Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI, dirancang
dan disampaikan secara terpisah dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan kurikulum
pembelajaran agenda Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI, dengan memberi penekanan
pada kemampuan berpikir kritis terhadap konsep dan praktik penyelenggaraan pemerintahan.
Mata pelatihan tersebut adalah:
a. Manajemen ASN;
10
b. Pelayanan Publik;
c. Whole of Government; dan
d. Studi Lapangan.
4. Mata Pelatihan untuk agenda Habituasi dilakukan melalui kegiatan pembelajaran, dirancang
dan disampaikan secara terpisah di tempat Pelatihan dan di tempat kerja dalam satu kesatuan
untuk mencapai tujuan kurikulum agenda habituasi. Mata Pelatihan adalah sebagai berikut:
a. Konsepsi Aktualisasi;
b. Penjelasan Aktualisasi;
c. Rancangan dan Pembimbingan aktualisasi;
d. Evaluasi Rancangan aktualisasi;
e. Aktualisasi di tempat kerja;
f. Persiapan Evaluasi aktualisasi; dan
g. Evaluasi Aktualisasi.
6. Kebijakan Pengembangan Sumber Daya Aparatur dan Muatan Teknis Substansi Lembaga
(MTSL).
7. Mata Pelatihan dalam kurikulum penguatan kompetensi teknis bidang tugas ditetapkan oleh
pimpinan unit yang membidangi pengembangan sumber daya manusia aparatur instansi
mengacu pada standar kompetensi jabatan setelah berkonsultasi dengan instansi Pembina
jabatan fungsional dan/atau instansi teknis dan dikoordinasikan dengan Instansi Pembina
Diklat.
11
Pengaturan Pelaksanaan
Pada saat penyelenggara pelatihan dasar memberi tugas kepada peserta di instansi masing-
masing, mentor membimbing peserta menyelesaikan tugas tersebut.
5. Tour of Duty
Tujuan
Memberikan pengetahuan dan wawasan diluar unit kerja yangbersangkutan, meliputi :
1) Struktur organisasi dan tugas serta fungsi, lingkup kegiatan dan fasilitas;
2) Pengetahuan tentang produk yang dihasilkan;
3) Fasilitas, laboratorium, Instalasi yang dimiliki; dan
4) Alur kerja.
Metode Pelaksanaan
1) Tahap ke 1 presentasi dari unit kerja mengenai alur kerja, program kerja, produk dan fasiitas
unit kerja;
2) Tahap ke 2 kunjungan ke laboratorium, atau fasilitas yang dimiliki;
3) Tahap ke 3 peserta membuat laporan selama mengikuti TOD dengan format seperti Lampiran
IV.
Pengaturan Pelaksanaan
Tahap pertama TOD dilaksanakan pada masing masing kawasan Serpong, Pasar Jumat, Bandung
dan Yogyakarta
1) Peserta dari unit Serpong melakukan TOD ke unit kerja Serpong yang berbeda;
2) Peserta dari unit Pasar Jumat melakukan TOD ke unit kerja Pasar Jumat yang berbeda;
3) Peserta dari unit Yogyakarta melakukan TOD ke unit kerja di Kawasan Nuklir Yogyakarta;
4) Peserta dari unit Bandung melakukan TOD antar bidang di Kawasan Nuklir Bandung;
12
5) Peserta dibimbing oleh Mentor yang ditunjuk oleh Kepala Pusat/Biro tempat TOD
dilaksanakan;
6) Mentor bertugas menjadi pembimbing di lapangan selama TOD dilaksanakan dan menilai
laporan.
Tujuan
Memberikan pengetahuan dan wawasan, meliputi :
1) Tata cara dan persyaratan memasuki jejang jabatan fungsional;
2) Tata cara pembuatan Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK);
3) Menyusun Bukti kegiatan jabatan fungsional; dan
4) Bimbingan penulisan karya tulis ilmiah.
Metode Pelaksanaan
1) Presentasi Nara Sumber (Tim Penilai Jabatan Fungsional, Pejabat Fungsional);
2) Curah pendapat dan diskusi;
3) Praktek Penyusunan DUPAK.
13