PROPOSAL PENELITIAN
OLEH :
JURUSAN KIMIA
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pesatnya perkembangan teknologi mengakibatkan kebutuhan masyarakat
terkait energi berbanding lurus sehingga pemakaian energi yang berasal dari fosil
berasal dari fosil mengakibatkan kerusakan pada lingkungan. Hal ini disebabkan,
energi tak terbarukan dapat menghasilkan emisi. Energi tak terbarukan termasuk
salah satu sumber energi yang dihasilkan oleh alam dengan jangka waktu yang
sangat lama, sehingga hal ini mendorong penelitian terkait energi alternatif yang
satu alternatif yang dapat digunakan untuk menggantikan peran dari energi fosil,
terdapat beberapa kelebihan energi terbarukan yang mana energi ini ramah
lingkungan, emisi gas buang yang relatif lebih bersih, tidak beracun, bebas dari
belerang, aplikasinya sederhana, beraroma wangi dan diproduksi dari bahan bahan
dari biodiesel, biosolid dan biogas. Pemanfaatan bahan bakar dari energi fosil di
Indonesia sampai saat ini masih digunakan yang mana ini didasarkan dari
hijau belum dimanfaatkan. Penggunaan energi ini apabila masih dilanjutkan akan
semakin sulit untuk menghasilkan oksigen karena dipengaruhi karbon oksida yang
iklim. Pemanfaatan energi terbarukan termasuk salah satu cara agar mengurangi
global disebut dengan energi biodiesel. Biodiesel dapat diproduksi dari asam
lemak yang berasal dari tanaman, contohnya kelapa (Heryani, dkk., 2021: 250).
bahan baku pembuatan biodiesel. Kelapa memiliki komponen yang terdiri dari
sabut 33%, tempurung 15%, air kelapa 22%, dan daging buah 30%. Ampas kelapa
termasuk salah satu limbah padat yang masih mengandung minyak sekitar
beberapa peneliti yang telah menyatakan bahwa kelapa termasuk salah satu
tumbuhan yang dapat digunakan sebagai energi terbarukan berupa biodiesel, hal
ini disebabkan karena kelapa memiliki asam lemak jenuh yang lumayan tinggi.
Asam lemak jenuh yang terdapat pada kelapa sangat spesifik yang berada dalam
bentuk asam lemak rantai medium (ALRM) dengan kandungan 61,93% dan asam
laurat 48,24%. Asam lemak rantai medium yang terdapat pada kelapa memiliki
peran sebagai antivirus, antibakteri, dan antiprotozoa (Karouw, dkk., 2019: 86).
Kelapa tidak hanya memiliki kandungan asam lemak tetapi pada air kelapa
terdapat juga kandungan vitamin, mineral kalium dan kalsium, serta asam amino
termasuk salah satu yang belum maksimal karena biasanya digunakan sebagai
campuran pakan ternak atau didiamkan layaknya limbah seperti biasanya hingga
membuat biodiesel termasuk salah satu metode yang dapat meningkatkan daya
guna dari ampas kelapa. Proses sintesis kelapa untuk membuat biodiesel
dihasilkan akan semakin meningkat. Proses pembuatan biodiesel akan lebih baik
yang sama dengan reaktan dan produk sehingga mengakibatkan proses pemisahan
cangkang telur, hal ini karena cangkang telur memiliki kandungan CaCO3 yang
rangka mendukung upaya green technology dengan biaya rendah. Hal ini
beberapa kali, mudah dipisahkan dari campuran reaksinya, lebih stabil, ramah
memiliki syarat syarat agar dapat digunakan sebagai katalis dalam proses
campuran reaksi yang mana katalis ini harus bersifat stabil, dapat mengkatalisis
dan tidak terjadi deaktivasi dengan keberadaan air dalam suatu campuran. Katalis
heterogen yang jenis jenisnya telah digunakan dalam reaksi konversi minyak
menjadi biodiesel terdiri dari SrO, TiO2-, CaO (Roschat, dkk., 2016: 347).
Katalis basa memiliki tingkatan aktivitas katalisator lebih tinggi dan harga
relatif lebih murah dibandingkan katalis asam. Kalsium oksida (CaO) termasuk
salah satu jenis katalis heterogen yang terbaik digunakan untuk membantu proses
transesterifikasi karena memiliki sifat kebasaan yang tinggi. Katalis CaO
termasuk jenis katalis heterogen dengan memiliki aktivitas katalitik yang baik,
kelarutan yang kecil dalam metanol, lebih ekonomis, penggunaan lebih mudah
karena tidak memerlukan pencucian air yang banyak sehingga baik digunakan
proses transesterifikasi berupa oksida logam golongan alkali (Li, Na, K, Rb, Cs)
dan golongan alkali tanah (Mg, Ca, Sr, Ba) dalam bentuk oksida seperti CaO.
aktivitasnya cukup tinggi, kondisi reaksi rendah, masa hidup katalis panjang,
mudah dipisahkan dan dapat digunakan kembali, serta harga relatif murah. Katalis
heterogen digunakan karena harganya murah, mudah didapat, dan tidak terlalu
oleh Santoso, dkk., (2021: 1), menggunakan katalis heterogen CaO-MgO dengan
tujuan untuk mensintesis alkil ester yang terdapat pada kelapa sawit melaui proses
senyawa yang telah disintesis disebut dengan GCMS, hasil yang didapatkan
85,72%, massa jenis 0,86 g/mL, viskositas 3,23 cSt, indeks bias 1,44819 dan nilai
metil palmitat yang termasuk salah satu komponen utama dari hasil sintesis
homogen dan melalui proses transesterfikasi dengan suhu yang tinggi, akan tetapi
heterogen dan mengetahui pengaruh dari peningkatan waktu reaksi melalui proses
membentuk 3 lapisan dari bawah ke atas yang terdiri dari katalis, gliserol dan
biodiesel. Katalis yang digunakan mudah dipisahkan dari produk yang dihasilkan.
sintesis asam palmitat dari kelapa (Coconus nucifera L.) dengan bantuan dari
katalis heterogen CaO/Fe2O3. Hasil sintesis yang nantinya akan diperoleh akan
Asam palmitat hasil sintesis nantinya ingin digunakan sebagai proses pembuatan
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
C. Tujuan
Tujuan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
TINJAUAN PUSTAKA
A. Katalis
B. Kalsium Oksida
D. Hematit
E. Reaksi Transesterifikasi
F. Karakterisasi
Membahas tentang penelitian yang berhubungan.