Anda di halaman 1dari 2

1. Jelaskan tujuan dari mengidentifikasi senyawa ?

2. Tuliskan dan jelaskan macam-macam uji golongan pada identifikasi senyawa !


3. Jelaskan hasil positif setiap uji ?
4. Tuliskan alasan mengapa tiap uji menggunakan pereaksi yang berbeda !
5. Tuliskan sifat fisik dan kimia dari tiap pereaksi yang ada pada penutun !

Jawaban

1. Tujuan mengidentifikasi senyawa adalah untuk mengetahui komponen senyawa organik


yang tidak diketahui dengan mendeteksi unsur yaitu karbon, hidrogen, oksigen, belerang,
dan halogen, serta mendeteksi gugus fungsional yang terkandung dalam senyawa organik
tidak diketahui seperti ketidakjenuhan, sifat alifatis dan aromatis, gugus hidroksi senyawa
alkohol, gugus fenolat, gugus aldehid, gugus keton, gugus karboksil, gugus ester, gugus eter,
dan gugus nitro. Senyawa organik yang tidak diketahui dapat diidentifikasi dengan cara
analisis kualitatif. Analisis kualitatif ini dapat dilakukan dengan cara penentuan sifat fisika,
analisis unsur, identifikasi gugus fungsional, dan penentuan derivat dari senyawa yang
dianalisis
( Dharmawan, 2020: 1).
2. Teknik dalam mengidentifikasi suatu senyawa organik dapat menggunakan berbagai uji
reaksi yang khas terhadap gugus fungsional yang terdapat pada senyawa tersebut.
Karakterisasi secara kristalografi dengan menggunakan XRD (difraksi sinar-X) dapat
dimungkinkan bila senyawa hasil pemurnian berada dalam bentuk padatan kristalin yang
murni. Identifikasi yang terbaru, dapat menggunakan metode spektroskopi seperti UV/Vis,
NMR, Spektrometri massa (MS) dan lainnya. Adapun uji-uji untuk mengidentifikasi senyawa
organik adalah sebagai berikut.
 Uji Tolens, yaitu uji menggunakan larutan basa dari perak nitrat, Ag(NH3)2OH.
Senyawa hasil oksidasi pereaksi ini akan menghasilkan suatu cincin perak sesuai lilin.
 Uji Fehling yaitu uji menggunakan campuran larutan Tembaga (II) sulfat, CuSO4 dan
alkali garam tartrat. Campuran ini berwara biru karena adanya ion tembaga (II)
dalam suasana basa (alkali).
 Uji Benedict, yaitu uji menggunakan larutan tembaga(II) sulfat, atau tembaga(II)
sitrat yang bersinggungan dengan aldehida menghasilkan endapan merah dari
tembaga oksida.
3. Hasil positif
 Uji H2SO4 Pekat hasil positifnya adalah larutan berwarna kuning dan setelah
dipanaskan menjadi warna oren.
 Uji NaOH 10 % Hasil positifnya adalah apabila memberikan warna kuning maka
reaksi positif.
 Uji FeCl3 5% hasil positifnya adalah ditunjukkan dengan terbentuknya warna hijau
atau biru yang kuat.
 Hasil positif uji alkaloid menunjukkan pada uji pereaksi dragendolf uji positifnya
adalah terbentuk larutan yang berwarna coklat. Kemudian untuk reaksi Mayor hasil
positifnya jika terbentuk endapan putih atau kuning yang larut dalam metanol
kemudian hasil positif pereaksi wagner terbentuk endapan yang berwarna jingga.
4. Digunakan pereaksi yang berbeda untuk setiap uji karena disesuaikan dengan jenis ujian
digunakan dan hasil positif yang ditunjukkan hanya bisa didapatkan dengan menggunakan
pereaksi yang sesuai dengan uji tersebut oleh karena itu setiap uji dilakukan dengan pereaksi
yang berbeda sesuai dengan jenis ujinya dan hasil positif yang ditunjukkan untuk
mendapatkan senyawa target atau hasil positif yang sesuai dengan jenis ujinya dan hasil
positif yang ditunjukkan untuk mendapatkan senyawa target atau hasil positif yang
diinginkan.
5. Sifat fisik dan kimia bahan
 NaOH

Bentuk padat

Warna putih

Bau Tak berbau

Ambang Bau Tidak berlaku

pH kira-kira > 14 pada 100 g/l 20 °C

Titik lebur 319 - 322 °C

Titik didih/rentang didih 1.390 °C pada 1.013 hPa

Densitas 2,13 g/cm3 pada 20 °C

 H2SO4

Bentuk cair

tidak berwarna

Tak berbau

pH 0,3

pada 49 g/l25 °C

Titik lebur -20 °C

Kerapatan (densitas) uap relatif kira-kira3,4

Densitas 1,84 g/cm3 pada 20 °C

 FeCl3

Bentuk serbuk

Warna hijau sampai hitam

Bau pedih

pH 1 pada 200 g/l 20 °C

Titik lebur 306 °C (penguraian)

Densitas 2,89 g/cm3 pada 25 °C

Kelarutan dalam air 920 g/l pada 20 °C Hidrolisis

 Pereaksi Dragendorf berupa larutan berwarna coklat gelap yang dibuat dengan 2,54
gram Iodium dan 2 Kg KI dalam 10 mL H2O kemudian diencerkan sampai 100 mL dan
ditimbang. Initial boiling point and boiling range 77 °C at 1013 hPa dan Flash point 7 °C.
 Pereaksi Mayer berbentuk cair berwarna ungu kemerahan dan tidak berbau.

Anda mungkin juga menyukai