Anda di halaman 1dari 21

Teknik Analisis Obat

secara Kualitatif

Lilis Febriyanti
Pendahuluan

• Identifikasi keberadaan suatu senyawa


Uji kualitatif tertentu dalam objek uji
• Hasil reaksi didasarkan pada perubahan warna

• Analisis/identifikasi senyawaan dalam bahan


Uji kualitatif obat
obat • Pengujian didasarkan pada sifat fisik maupun
kimia, bukan efek farmakologinya
Bahan obat

Senyawa Senyawa
Anorganik Organik

1. Secara esensi?
2. Metode identifikasi?
3. Kebaruan metode?
Metode identifikasi obat secara
konvensional

1. Uji 2. Uji
Pendahuluan Golongan

4. Pengamatan
Bentuk 3. Uji
penegasan
Kristal
1. Uji pendahuluan

1.A Uji Organoleptik (warna, 1.B Uji Kelarutan


rasa, bau, dan bentuk)
• Tergantung pada sifat pelarut
sesuai prinsip like dissolve like
1.C Uji Keasaman 1.D Uji Unsur-Unsur
• Menentukan golongan asam? Alkaloid? • Identifikasi unsur spesifik:
Ataukah Alkaloid asam (garamnya)?
Nitrogen (N), Sulfur (S), Fosfor
• Didasarkan pada nilai pH: Sederhana (P), dan halogen (I, Cl, Br).
tes lakmus
• Keberadaan unsur-unsur tersebut
Lakmus Merah Lakmus Biru disesuaikan unsur-unsur
Asam Tetap merah Merah penyusun senyawa obat yang
Basa Biru Tetap biru tertera dalam monografi
Farmakope Indonesia.
• maka pengujian selanjutnya diarahkan pada senyawa yang
N saja mengandung unsur N pada rumus kimianya.
• Seperti Benzokain (C9H11NO2), parasetamol (C8H9NO2),
salisilamid (C7H7NO2), dan lain-lain

• maka pengujian selanjutnya diarahkan kepada senyawa yang


N dan Cl mengandung unsur N dan Cl dalam rumus kimianya
• efedrin hidroklorida (C10H16NOCl), difenhidramin hidroklorida
(C17H22NOCl), kloramfenikol (C11H12Cl2N2O5), dan lain-lain;

• maka pengujian selanjutnya diarahkan kepada senyawa yang


N dan Br mengandung unsur N dan Br dalam rumus kimianya
• Bromheksin (C14H20Br2N2), bromisoval (C6H11BrN2O2),
skopolamin-N-butilbromida (C21H30NO4Br), dan lain-lain;

• maka pengujian selanjutnya diarahkan kepada senyawa yang


N dan S mengandung unsur N dan S dalam rumus kimianya
• metionin (C5H11NO2S), sulfametoksazol (C10H11N3O3S),
tolbutamid (C12H18N2O3S), dan lainlain;

• maka pengujian selanjutnya diarahkan kepada senyawa yang


N, S, dan Cl mengandung unsur N, S, dan Cl dalam rumus kimianya
• Hidroklorotiazid (C7H8ClN3O4S2), promazin hidroklorida
(C17H21N2SCl), tiamin hidroklorida (C12H18N4OSCl2), dll

• maka pengujian selanjutnya diarahkan kepada senyawa yang


N dan P mengandung unsur N dan P dalam rumus kimianya,
• kodein fosfat (C18H24NO7P), dan lain-lain.
Jika terdapat unsur N saja

Pemeriksaan senyawa nitro Pemeriksaan senyawa basa Pemeriksaan amin aromatic


aromatik amin primer
• Zat uji dilarutkan dalam • Merupakan senyawa • Zat uji dilarutkan dalam HCl
etanol + HCl encer + serbuk kelompok alkaloid encer.
Zn • Diuji menggunakan perekasi • Lalu ditambahkan pereaksi
• Campuran dipanaskan Mayer terbentuk endapan Diazo
diatas penangas air selama krem. • Hasil positif jika terdapat
10 menit lalu disaring warna merah jingga atau
• Filtrat diuji sebagai gugus endapan.
amin aromatic primer
dengan pereaksi Diazo
2. Uji golongan
2.A Pemeriksaan Golongan Karbohidrat

• Sebagai uji pendahuluan untuk Golongan karbohidrat


golongan karbohidrat • Monosakarida seperti
menggunakan organoleptic, yakni
gliseraldehid, fruktosa, glukosa,
rasa yang manis pada beberapa galaktosa, pentosa
jenis.
• Oligosakarida seperti sukrosa,
• Golongan karbohidrat laktosa, maltose, rafinosa,
berdasarkan berat molekulnya stakiosa.
adalah monosakarida,
oligosakarida, dan polisakarida. • Polisakarida Contoh amilum,
glikogen, dekstrin, selulosa.
• Sifat kimia karbohidrat berkaitan 5 mg Analit
erat dengan gugus fungsi yang
terdapat dalam molekulnya.
Dilarutkan dalam 1 mL air suling
• Identifikasi keberadaan
karbohidrat memanfaatkan sifat + 5 tetes pereaksi α-Naftol, dikocok

kimianya.
Campuran
• Salah satu yang dijadikan
pendahuluan uji kualitatif
keberadaan karbohidrat adalah Dialirkan perlahan H2SO4 pekat
melalui dinding tabung
pembentukan furfural dengan
pereaksi Molisch. Hasil positif jika terdapat cincin
ungu
2.B Pemeriksaan Golongan Senyawa Asam Organik

• Senyawa asam organic umumnya • Selanjutnya dapat dilakukan uji


memiliki gugus fungsi karboksil. esterifikasi yakni dengan
menambahkan etanol kedalam
• Pengujian golongan ini dapat analitnya.
dilakukan dengan uji
pendahuluan melalui rasa yang • Ditambahkan dengan katalis
asam. Bisa menggunakan uji H2SO4 pekat maka akan
keasaman. menghasilkan bau atau aroma
ester yang spesifik.
2.C Pemeriksaan Golongan Fenol

Padatan analit

Dilarutkan dalam 1 mL air suling

+ FeCl3 1% sebanyak 2 tetes


• Senyawa organic spesifik dimana
gugus hidroksil –OH terikat
langsung pada cincin benzene. Hasil positif jika terbentuk warna
merah sampai ungu
• Keberadaan kedua gugus yang
terikat kuat saling
mempengaruhi reaktivitasnya/
2.D Pemeriksaan Golongan Senyawa Alkaloid

• Pemeriksaan golongan alkaloid • Uji selanjutnya senyawa alkaloid


ini uji pendahulun pendukung dilakukan dengan menguji
adalah hasil uji unsur positif larutan zat dalam asam klorida
mengandung unsur N dan pada encer dengan pereaksi Mayer
umumnya alkaloid terasa pahit. (Larutan HgCl2 direaksikan
Senyawa yang termasuk dalam dengan KI berlebih) dan Larutan
golongan alkaloid antara lain zat uji akan membentuk endapan
adalah kofein, kodein, papaverin, kuning dengan pereaksi Mayer.
efedrin, dan lain-lain • Pereaksi Bouchardat (larutan
iodium) akan diperoleh endapan
coklat dengan pereaksi
Bouchardat .
2.E Pemeriksaan senyawa sulfonamida

• Uji pendahuluan pendukung • Pemeriksaan senyawa


dalam pemeriksaan golongan sulfonamida dilakukan dengan
sulfonamida adalah hasil menguji larutan zat dalam asam
uji unsur positif mengandung klorida dengan batang korek api.
unsur N sebagai amin aromatis Keberadaan senyawa
primer dan S, serta rasa agak sulfonamida dalam asam klorida
pahit. akan mengubah batang korek api
menjadi berwarna jingga.
• Senyawa yang termasuk dalam
golongan sulfonamida adalah
sulfametoksazol, sulfanilamid,
sulfaguanidin, dan lain-lain.
2.F Pemeriksaan Golongan Barbiturat

• Dalam pemeriksaan golongan


barbiturat ini uji pendahuluan
pendukung adalah hasil uji unsur
positif mengandung unsur N,
kelarutannya dalam air yaitu
bentuk asam sangat sukar larut Analit dalam
sampai praktis tidak larut, etanol
garamnya (garam natrium) sangat
mudah larut, rasa agak pahit. Zwikker I ((Co(NO3)2] 1% dalam etanol)
Senyawa yang termasuk dalam
golongan senyawa barbiturat Zwikker II (piridin 10% dalam etanol)
antara lain adalah fenobarbital,
heksobarbital, dan lain-lain. Hasil positif jika terbentuk warna
ungu
3. Uji penegasan
3.A Pengamatan hasil reaksi dengan pereaksi tertentu

• Untuk melakukan pengujian • Sebagai contoh berdasarkan hasil


menggunakan pereaksi tertentu. uji pendahuluan diketahui bahwa
• Pengamatan hasil uji yang senyawa yang dianalisis
diamati berupa warna, merupakan golongan senyawa
endapan, dan bau alkaloid, hasil uji unsur
menunjukkan bahwa selain
• Uji ini dikenal sebagai reaksi mengandung unsur N, senyawa
warna tersebut mengandung unsur
halogen (klorida). Uji penegasan
senyawa ini dapat diarahkan
pada pengujian garam
hidroklorida dari alkaloid,
• Identifikasi Efedrin HCl

Analit 10 mg dalam 1 mL Air Analit 50 mg dalam 1 mL Air

+ 0,1 mL CuSO4 p + 4 mL NaOH p


+ 2 mL NaOH p + 3 mL CCl4 p. Dikocok dan didiamkan 2 menit

Campuran berwarna ungu Campuran dipisahkan lapisan organik

+ 1 mL eter p, dikocok + sedikit Cu p, dikocok diamkan 1-2 menit

Hasil positif terbentuk endapan


Spesifik jika ditambah AgNO3 tebentuk
endapan putih maka positif Cl
• Identifikasi Papaverin HCl
10 mg Analit dalam 1 mL
20 mg Analit
H2SO4 p
+ 9 mL air yang telah ditambah
ammonia encer, dibiarkan Panaskan hingga suhu 160ºC

Terbentuk endapan Hasil positif Cl terbentuk warna ungu

Disaring, lalu endapan dicuci dengan air


Endapan di panaskan pada 146ºC

Jika melebur pada suhu tersebut,


maka menunjukan adanya Cl
• Identifikasi Piridoksin HCl

1 mL larutan mengandung 1µg


analit + 2 mL NaAsetat p
20%b/v

Tabung rx 1 Tabung rx 2 2 mL analit 0,5% b/v


+1 mL H3BO3 4%b/v
Dinginkan hingga suhu 20ºC
Dinginkan hingga suhu 20ºC
+ 0,5mL asam fosfowolframat p

Campuran Campuran
Jika positif akan terbentuk
Cepat ditambahkan endapan putih

+ 1 mL diklorokinonklorimida p
0,5%b/v dalam etanol 95% p

Tabung 1 terjadi Tabung 2 tidak


warna biru kelamaan menjadi biru
menjadi merah
4. Pengamatan bentuk kristal
• Analisis bentuk kristal sangat Pengamatan mikroskopik beberapa
penting dalam analisis kualitatif kristal
karena bentuk kristal suatu zat
adalah khas.
• Pengamatan dilakukan
menggunakan mikroskop.
• Kristal diperoleh menggunakan
Teknik sublimasi dimana zat
padat ketika dipanaskan langsung
berubah menjadi fasa gasnya.
Lantas didinginkan kembali
menjadi fasa padat. Hasil
pendinginan inilah yang nantinya
akan diamati atau disebut
sublimat.

Anda mungkin juga menyukai