Anda di halaman 1dari 6

Topik 1

Identifikasi Golongan Karbohidrat

Praktikum ini bertujuan untuk mencermati identifikasi senyawa golongan


karbohidrat. Dalam teori kimia farmasi identifikasi obat dilakukan dengan 3
tahapan yaitu uji pendahuluan, uji golongan, dan uji penegasan.

A. Dasar Teori
1. Pendahuluan
Sifat-sifat kimia karbohidrat berkaitan dengan gugus fungsional yang
terdapat dalam molekul yaitu gugus hidroksi, gugus aldehid, dan gugus
keton. Beberapa sifat kimia karbohidrat dapat digunakan untuk
mengidentifikasi dan membedakan senyawa karbohidrat yang satu dengan
yang lainnya. Monosakarida dan beberapa disakarida mempunyai siifat
dapat mereduksi terutama dalam suasana basa. Sifat mereduksi ini karena
adanya gugus aldehid bebas pada karbohidrat. Identifikasi karbohidrat
secara umum dilakukan dengan pereaksi molisch.
2. Uraian Zat
a) Glukosa (FI edisi IV, hal 300)
1) Rumus Molekul : C6H12O6. H2O
2) Rumus Struktur :
3) Pemerian : Serbuk hablur atau serbuk granul putih, hablur tidak
berwarna, tidak berbau, rasa manis.
4) Kelarutan : Mudah larut dalam air, sangat mudah larut dalam air
mendidih, larut dalam etanol mendidih, sukar larut dalam etanol.
5) Khasiat :
6) Reaksi Identifikasi : Tambahkan beberapa tetes larutan (1 dalam 20)
pada 5 ml Tembaga (II) Tartrat Alkali LP panas terbentuk endapan
merah tembaga oksida.
b) Laktosa (FI edisi IV, hal 488)
1) Rumus Molekul : C12H22O11
2) Rumus Struktur :
3) Pemerian : Serbuk atau massa hablur, keras, putih, atau putih krem,
tidak berbau dan rasa sedikit manis.
4) Kelarutan : Mudah (dan pelan-pelan) larut dalam air dan lebih
mudah larut dalam air mendidih, sangat sukar larut dalam etanol,
tidak larut dalam kloroform dan dalam eter.
5) Khasiat
6) Reaksi Identifikasi : Tambahkan 5 mL natrium hidroksida 1 N pada
5 mL larutan jenuh laktosa panas dan hangatkan hati-hati. Cairan
menjadi kuning dan akhirnya merah kecoklatan. Dinginkan hingga
suhu kamar, dan tambahkan beberapa tetes Tembaga (II) Tartrat
Alkali LP, terbentuk endapan merah Tembaga (I) Oksida.
c) Sukrosa (FI edisi IV, hal 762)
1) Rumus Molekul : C12H22O11
2) Rumus Struktur :
3) Pemerian : Hablur putih atau tidak berwarna, massa hablur atau
berbentuk kubus, atau serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa manis.
4) Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, lebih mudah larut dalam
air mendidih, sukar larut dalam etanol, tidak larut dalam kloroform
dan eter.
5) Khasiat :
6) Reaksi Identifikasi : -
d) Amylum (FI edisi IV, hal 107)
1) Rumus Molekul : -
2) Rumus Struktur :
3) Pemerian : Serbuk sangat halus, putih.
4) Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dingin dan etanol.
5) Khasiat :
6) Reaksi Identifikasi : Panaskan sampai mendidih selama 1 menit
suspense 1 gram dalam 50 mL air, dinginkan terbentuk larutan kanji
yang encer. Campur 1 mL larutan kanji yang diperoleh dengan 0,05
mL larutan iodium 0,005 M, terjadi warna biru tua yang hilang pada
pemanasan dan timbul kembali pada pendinginan.
3. Metode Uji
a. Alat dan Bahan
1) Tabung Reaksi
2) Plat Tetes
3) Pipet
4) Penjepit Tabung
5) Bunsen
6) Cawan Porselin
7) Gelas Kimia
8) Glukosa
9) Laktosa
10) Sukrosa
11) Amylum
12) Talk
13) α – naftol
14) Asam Sulfat
15) Kalium Bromida
16) Resorsil
17) Pereaksi Fehling
18) Etanol
19) Air
b. Metode Uji
1) Uji Pendahuluan
 Uji Organoleptik
Lakukan pengamatan terhadap bentuk, warna, bau, dan rasa
masing-masing sampel yang diidentifikasi. Pengamatan bentuk
sampel pada umumnya berupa serbuk hablur halus dan berwarna
putih. Pengamatan bau dilakukan dengan indera penciuman
(tidak berbau atau berbau spesifik), pengamatan rasa dilakukan
dengan indera pengecapan (tidak berasa, agak pahit atau pahit).
Cocokan hasil pengamatan dengan uraian zat uji masing-
masing.
 Kelarutan
Siapkan 2 buah tabung reaksi.
Masukkan kurang lebih 50 mg zat uji KH1 kedalam masing-
masing tabung reaksi.
Ukur 1 mL aquadest, masukkan ke tabung pertama. Kocok dan
amati kelarutannya. Jika tidak larut, panaskan diatas api
langsung dan amati kelarutannya.
Ukur 1 ml etanol, masukkan kedalam tabung reaksi kedua.
Kocok dan amati kelarutannya.
Catat hasil uji pada tabel pengamatan.
Dengan cara yang sama lakukan pada zat uji KH 2, KH3, dan
KH4. Untuk memudahkan praktikum lebih baik menyiapkan 8
tabung reaksi sekaligus lalu amati kelarutannya masing-masing.
 Uji Keasaman
Sepotong kertas lakmus merah dan biru dimasukkan kedalam
tabung reaksi yang berisi larutan zat uji.
Amati perubahan warna kertas lakmus.
Catat hasil pengamatan.
 Uji Unsur
Senyawa karbohidrat adalah senyawa yang hanya mengandung
unsure C, H, dan O, oleh karena itu hasil uji unsur akan
memberikan pengamatan yang negatif. Dengan demikian tidak
diperlukan uji unsure untuk membedakan senyawa-senyawa
yang termasuk dalam golongan karbohidrat.
Pengujian Zat Uji
KH1 KH2 KH3 KH4 KH5
Organolepti Bentuk
k Warna
Bau
Rasa
Kelarutan Air
Etanol
Keasaman Lakmus
merah
Lakmus
biru

2) Uji Golongan
Larutan zat uji pada hasil uji kelarutan ditambahkan 3tetes pereaksi
molisch (larutan α – naftol dalam etanol), dikocok. Miringkan
tabung reaksi, lalu alirkan dengan hati-hati 1mL H 2SO4 pekat
melalui dinding tabung agar tidak bercampur. Reaksi positif
ditandai dengan kesetrum cincin ungu seperti gambar berikut.

Hasil pengamatan uji golongan

Pereaksi KH1 KH2 KH3 KH4 KH5


Molisch
kesimpulan

3) Uji penegasan
Buat larutan zat uji dengan cara : masing-masing zat uji karbohidrat
sebanyak kurang lebih 100mg, masukkan kedalam tabung reaksi.
Tambahkan 5mL aquadest, kocok hingga larut.jika zat uji tidak larut
panaskan.
Uji sifat mereduksi menggunakan pereaksi fehling.
1mL masing-masing larutan zat uji dimasukkan kedalam tabung
reaksi, tambahkan masing-masing 1mL larutan fehling(campuran
sama banyak fehling A dan fehling B). panaskan diatas penangas
air, jika terbentuk endapan merah bata maka zat uji positif bersifat
gula pereduksi.

Hasil pengamatan sifat mereduksi fehling

Pereaksi KH1 KH2 KH3 KH4 KH5


Fehling
Kesimpula
n
Catatan : kesimpulan merupakan mereduksi / tidak mereduksi.

Zat uji pereeduksi(zat uji merupakan glukosa dan lactosa) 1mL


masing-masing larutan zat uji (yang mereduksi fehling), dimasukkan kdalam
tabung reaksi, panaskan diatas penangas air selama kurang lebih 5menit, + 2mL
NH4OH 2N, tutup tabung dengan kapas lalu panaskan kembali diatas penangas air
selama kurang lebih 5menit. Terbentuknya larutan berwarna merah menunjukkan
positif lactosa.

Hasil pengamatan membedakan senyawa yang mereduksi fehling(glukosa dan


lactosa)

Pereaksi Kode zat uji

Ammonia 2N
Kesimpulan
Catatan : kesimpulan glukosa/lactose

Zat uji non pereduksi(zat uji merupaka sukrosa dan amylum)

1. Uji iodine
1mL larutan zat uji masing-masing dimasukkan kedalam tabung reaksi
(yang tidak mereduksi fehling) tambahkan 1tetes larutan iodium o,1N.
terbentuknya warna biru menunjukkan positif amylum.

2. Uji seliwanoff
Kurang lebih 10mg zat uji yang tidak mereduksi fehling, masing-masing
dimasukkan kedalam tabung reaksi. Ditambahkan 0,5ml larutan resorsin
1% dan 3mL larutan asam klorida 2N, panaskan diatas penangas air.
Terbentuknya warna merah menunjukkan positif sukrosa.

Hasil pengamatan membedakan senyawa yang tidak mereduksi


fehling(sukrosa dan amylum)

Pereaksi Kode zat uji

Iodium
Seliwanoff
Kesimpulan
Laporan praktikum

Buat laporan praktikum yang berisi kesimpulan jenis senyawa masing-


masing berdasarkan pengamatan yang sistematis yang memberikan hasil uji
spesifik masing-masing zat uji.

Misalnya :

Zat KH1 adalah : lactose

Kesimpulan didukung oleh hasil berikut :

1. Uji pendahuluan
a. Organoleptik, rasa manis
b. Kelarutan : mudah larut dalam air
c. Keasaman : bersifat netral

2. Uji penggolongan : membentuk cincn ungu dngan pereaksi Molisch


(positif karbohidrat)

3. Uji penegasan
a. Mereduksi fehling
b. Dengan pereaksi ammonia berwarna merah (pereaksi ini pembeda
glukosa dan lactose, hasil menunjukkan positif lactose)

PEHATIAN :

Buatlah catatan berupa rangkuman sehingga anda bias membedakan cara


identifikasi keempat senyawa golongan karbohidrat tersebut. Lebih bagus jika
langkah identifikasi tersebut anda buat dala bentuk skema.

Anda mungkin juga menyukai