(17-083)
Dita Nurul A. (17-038) KIMIA
Nonny Putri O. (17-094)
Aida Nurmalita (17-95)
Herlinda Amega (17-079) ORGANIK
Dian Ayu R. (17-092) Kelompok D3
Laila Muyasaroh
(17-)
Tujuan Praktikum
1 2
Mengidentifikasi senyawa Mempelajari karakteristik gugus
hidrokarbon jenuh dan tak jenuh fungsi dari senyawa-senyawa organik
REAKSI
ESTERIFIKASI
HIDROKARBON
CARA KERJA
Ditambahkan 1 tetes I2 2 % pada
1. Hidrokarbon masing-masing tabung lalu
Disiapkan 4 tabung reaksi digoyang-goyang
yang bersih, lalu diisi :
Tabung 1 : 5 tetes
minyak kelapa
Tabung 2 : 5 tetes
Diamati dan dicatat perubahan yang terjadi
benzene
Tabung 3 : 5 tetes eter
Tabung 4 : 5 tetes
minyak tanah
2. Uji Kelarutan Bahan Organik
Disiapkan 5 tabung reaksi yang
bersih, lalu diisi :
Tabung 1 : 10 tetes Metanol Ditambahkan 1 tetes I2 2 %
Tabung 2 : 10 tetes Kloroform pada masing-masing tabung
Tabung 3 : 10 tetes eter lalu digoyang-goyang
Tabung 4 : 10 tetes 1-butanol
Tabung 5 : 10 tetes Aseton
Analisis Data :
Merupakan hidrokarbon tak jenuh, karena sesuai dengan
teori bahwa benzena memiliki struktur ikatan rangkap
sehingga susah untuk disubtitusi dengan pelarut I2 dalam
alkohol
ETER
Setelah ditambahkan I2 :
A. Perubahan warna yang awalnya tidak berwarna
berubah menjadi coklat
B. Larut dalam pelarut I2
C. Tidak ada endapan
Analisis data :
Merupakan ikatan hidrokarbon jenuh, karena larut
dalam pelarut I2, sesuai dengan teori bahwa ikatan
tunggal atau ikatan jenuh mudah mengalami reaksi
subtitus.
MINYAK TANAH
Setelah ditambah I2 2% :
Perubahan warna yang awalnya tidak berwarna menjadi
berwarna coklat
Terbentuk cincin lingkaran berwarna coklat
Terjadi 2 fase atau larutan tidak larut dalam Pelarut I2
Analisis Data :
Merupakan ikatan hidrokarbon tak jenuh, karena
reaksinya tidak larut, sesuai dengan teori bahwa
hidrokarbon tak jenuh memiliki rantai rangkap yang
susah untuk melakukan reaksi subtitusi.
UJI KELARUTAN
SENYAWA ORGANIK
(GUGUS FUNGSI)
10 Tetes Metanol
Sebelum diberi air, metanol berwarna bening. Setelah
diberi aquades ternyata tidak ada perubahan warna.
Hal ini terjadi karena metanol dapat bercampur
dengan air (larut) membentuk cairan jernih. Metanol
dapat larut dalam air, terlebih lagi metanol bersifat
polar. Selain itu, metanol merupakan alkohol dengan
rantai karbon yang lebih pendek dari yang lain.
Sehingga dapat larut dengan baik dalam air.
Persamaan reaksi metanol dengan aquades :
ETANOL
MINYAK KELAPA
Minyak kelapa adalah senyawa yang tak jenuh atau senyawa yang
memiliki ikatan rangkap berupa ester dan gliserol dengan
karboksilat minyak kelapa memiliki rantai c yang panjang karena
memiliki rantai c yang panjang dan ikatannya adalah ikatan rangkap
dua, maka minyak kelapa tidak dapat teroksidasi.
Dalam percobaan kali ini membutuhkan 6 tetes kmno4 untuk
mencapai tanda yang tidak teroksidasi lagi. Warna pada percobaan
ini sedikit kemerahan dan tidak menghasilkan reaksi.
Persamaan reaksi:
CH3(CH2)5CH=CH(CH2)7CO2H
ASETON
Aseton merupakan golongan keton yang mengandung
gugus karbonil c=c yang terlihat pada gugus alkil. Aseton
bersifat polar dan larut dalam air.
Dalam percobaan kali ini membutuhkan 2 tetes kmno4
untuk mencapai tanda yang tidak teroksidasi lagi. Pada tetes ke
6 ini sama seperti yang terjadi pada percobaan sebelumnya.
Persamaan reaksi
CH3-C-CH3 + KMNO4
REAKSI
ESTERIFIKASI
Reaksi esterifikasi adalah reaksi pembentukan ester dari bahan asam
karboksilat dan alcohol dengan katalis asam.
Dalam praktikum yang kami lakukan bahan yang kami gunakan yaitu etanol, asam
asetat glasial dan asam sulfat.
Etanol (C2H5OH) : alcohol
Asam asetat glasial (CH3COOH) : asam karboksilat
Asam sulfat (H2SO4) : katalis
Persamaan reaksi : C2H5OH + CH3COOH H2S04 C4H8O2
Langkah-langkahnya :
- memasukkan etanol ke tabung reaksi +-2 ml, kemudian
- ditambahkan as. Asetat glasial +- 2 ml, kemudian
- ditambahkan H2SO4 3 tetes, kemudian
- dipanaskan
- - muncul gelembung dan menghasilkan warna harum.
Larutan sampel
HCL 0,1 N
1. Saat observasi larutan HCl memiliki pH 1,41.
2. Larutan HCl merupakan asam kuat karena
ionnya terionisasi sempurna di dalam air menurut
persamaan :
HCl H+ + Cl-
Saat diukur dengan pHmeter memiliki PH 10,76 N.
PH > 7, sehingga termasuk basa lemah, karena ion-ionnya
tidak terurai secara sempurna dalam air menurut
Persamaan :
NH4OH NH4+ + OH-
NH4OH mudah larut dalam air.
NH4OH dapat membentuk larutan dapar basa dengan
mencampurkannya dengan
jenis larutan asam kuat.
Larutan sampel
NH4OH 0,1 N
REAKSI
WARNA FENOL
Warna awal fenol cair adalah oranye pucat. Setelah ditetesi FeCl3 1 tetes,
warnanya berubah menjadi ungu gelap. Setelah tetes ke 3 warna fenol
berubah menjadi hijau lumut tua, dan setelah tetes ke 5 warna fenol
berubah menjadi hijau lumut muda.
Perubahan warna yang terjadi pada fenol setelah penambahan FeCl3
dikarenakan keduanya bereaksi membentuk senyawa kompleks. Warna
ungu yang terjadi setelah tetesan pertama merupakan gugus fenolik.
Persamaan reaksi: 6 C6H5OH + FeCl3 [Fe(C6H5O)6] + 3HCl
Fenol cair Fenol + FeCl3
1 tetes