Disusun Oleh:
Sudrajat (1207020076)
Neli Nursyamsiah (1207020044)
Risa Kamilah (1207020059)
Vega Tiara Intena (1207020082)
B. DASAR TEORI
Asam karboksilat merupakan asam yang mempunyai peranan sangat penting. Gugus
fungsikarBoksilat, -COOH yang menjadi cirinya. Bila suatu gugus hiDroksil terikat langsung
Pada suatu atom karbon dari gugus karbonil maka akan terbentuk suatu gugus fungsi baru yaitu
gugus karboksil. Senyawa-senyawa yang mengandung gugus karbosil merupakan asam,karena
dalam air senyawa-senyawa tersebut sedikit mengalami ionisasi dengan pelepasan proton dan
dapat dinetralisasikan dengan basa. Asam karboksilat ditinjau secara struktur menyerupai
aldehida dan ketonkarena mengandung gugus karbonil. Perbedaannya adalah pada asam
karboksilat terdapat gugus hidroksil yang terikat pada karbon karbonil. Hal ini menyebabkan
sifatnya yang spesifik, yaitu sebagai asam. Asam karboksilat tergolong asam lemah karena hanya
sedikit terionisasi dalam air. Pada saat kesetimbangan,sebagian besar asam berada dalam bentuk
molekul yang tidak terionisasi. Konstanta disosiasi, Ka, asam karboksilat, dimana R se2agaigugus
alkil, adalah 105 atau kurang. Asam karboksilat adalah senyaw ayang banyak terdapat dialam
(Wilbraham, 1992; Saurawati,2006) .
Asam karboksilat kebanyakan memiliki rantai lurus mula-mula dipisahkan dari lemak
sehingga dijuluki juga sebagai asam lemah. Asam propionat yaitu asam dengan tiga karbon,
secara harfiah berarti asam lemak pertama (Yunani :protos = pertama; pion = lemak). Asam
berkarbon empat atau asam butirat diperoleh dari lemak mentega. Kelarutan dalam air tergantung
dari panjang dan besarnya ukuran gugus R. Hanya asam dengan berat molekul rendah ( hingga
empat karbon) yang sangat larut dalam air. meskipun termasuk dalam asam lemah, asam
karboksilat dapat bereaksi dengan basa lebih kuat dibandingkan air. Sehingga meski asam
benzoate mempunyai kelarutan yang kecil dalam air, asam benzoat dapat bereaksi dengan natrium
hidroksida membentuk garam natrium benzoate yang mudah larut (Usman, 2014). Reaksi ester
dengan air disebut dengan reaksi hidrolisis yaitu reaksi menghasilkan asam karboksilat dan
alkohol. Sedangkan reaksi ester dengan suatu basa disebut reaksi saponifikasi, menghasilkan
alkohol dan garam karboksilat. Perbedaan utama antara asam karboksilat dan ester adalah
aromanya. Asam karboksilat mempunyai aroma yang tidak enak, namun ester mempunyai aroma
yang menyenangkan. Ester seringkali dapat digunakan sebagai flavouring agents, misalnya ester
etil butirat yang mempunyai aroma buah nanas (Hoydonckx, 2004).
Asam karboksilat memili berat molekul rendah dan mempunyai bau pada temperatur kamar,
karena asam karboksilat dengan berat molekul tinggi akan berbentuk padat dan membentuk ikatan
hidrogen yang sangat kuat dengan tekanan uap rendah. Sehingga hanya sedikit molekul yang
tercium oleh hidung kita. Ester tidak membentuk ikatan hidrogen antar molekulnya, ester
berbentuk cairan pada temperatur kamar meskipun berat molekulnya tinggi. Sehingga ester
mempunyai tekanan uap yang besar dan banyak molekulnya yang tercium oleh hidung kita dan
memBerikan aroma (Respati, 1986). Ester memiliki rumus umum RCOOR, dimana gugus
katbonil terikat ke gugus alkoksil (OR). Aplikasi dari asam karboksilat dalam industri farmasi
digunakan dalam obat-obatan seperti aspirin, phenacetin dan lainnya. Industri makanan
mebutuhkan asam karboksilat sebagai pengawet dan juga sebagai koagulan dalam pembuatan
karet. Aplikasi ester adalah sebagai essence pada makanan dan minuman, sebagai bahan untuk
membuat sabun dan untuk pengobatan analgesik (Sukmanawati, 2009).
C. ALAT DAN BAHAN
➢ Tabung reaksi
➢ Rak tabung reaksi
➢ Pipet tetes
➢ Beaker glass
➢ Sampel formaldehida
➢ Asam sulfat
D. PROSEDUR KERJA
1. Identifikasi senyawa asam karboksilat dengan mengoksidasi senyawa aldehid
Asam asetat dan asam oksalat 10% dimasukan kedalam tabung reaksi yang
berbeda sebanyak 0,5 ml
b) Reaksi Esterifikasi
1. Apa Fungsi H2SO4 dalam pembuatan Ester?
2. Jelaskan apa yang terjadi ketika ester direaksikan dengan basa?
3. Pereaksi apa lagi yang dapat digunakan untuk mengubah alkohol menjadi ester? Tuliskan
persamaan reaksinya dan beri nama semua zat/senyawa yang terlibat dalam reaksi
tersebut!
Jawab :
1. Katalis asam sulfat dalam reaksi esterifikasi adalah katalisator positif karena berfungsi
untuk mempercepat reaksi esterifikasi yang berjalan lambat. Penambahan katalis yaitu
H2SO4(p) selain sebagai katalis juga berfungsi sebagai penarik air. Peran katalis sebagai
penarik air disebabkan karena reaksi esterifikasi adalah reaksi kesetimbangan yang dapat
menghasilkan air (Firdaus, dkk, 2013). Adanya air yang bercampur dengan H2SO4(p)
meningkatkan titik didih sehingga suhu reaksi akan tinggi (Hambali dkk, 2008).
2. Suatu ester dapat menjalani reaksi hidrolisis dalam suasana basa yang disebut dengan
reaksi penyabunan atau saponifikasi. Reaksi saponifikasi ester tidak reversibel sehingga
seringkali menghasilkan asam karboksilat dan alkohol dengan rendemen lebih baik
dibandingkan hidrolisis asam.
3. - Ester dapat dibentuk berkat reaksi langsung antara asam karboksilat dengan alkohol.
Secara umum reaksinya adalah:
RCOOH + R’OH → RCOOR + H2O
Reaksi esterifikasi adalah reaksi pembentukan ester dengan cara merefluks sebuah asam
karboksilat bersama sebuah alkohol dengan katalis asam. Asam yang digunakan sebagai
katalis biasanya adalah asam sulfat.
- Na-bikarbonat direaksikan dengan sedikit asam dengan 2 bagian etanol 95% dan 1
bagian asam sulfat pekat yang telah dipanaskan agar cepat terjai reaksi menghasilkan
campuran yang seolah mendidih dan beraroma yang menyengat. disini H2SO4 berfungsi
sebagai katalis. Reaksi yang terjadi adalah
G. DAFTAR PUSTAKA
H. LAMPIRAN
1. Identifikasi asam karboksilat dengan mengoksidasi senyawa aldehida
2. Pembentukan garam karboksilat
3. Reaksi Esterifikasi