Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

IDENTIFIKASI GUGUS ASAM KARBOKSILAT DAN ESTER


10 Mei 2021

Disusun Oleh:
Sudrajat (1207020076)
Neli Nursyamsiah (1207020044)
Risa Kamilah (1207020059)
Vega Tiara Intena (1207020082)

PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2020
PERCOBAAN 2
IDENTIFIKASI GUGUS ASAM KARBOKSILAT DAN ESTER
A. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi senyawa asam karboksilat dengan melakukan oksidasi
aldehid dengan menggunakan sampel formal dehida serta mengidentifikasi baunya
2. Mahasiswa dapat mengetahui pembentukan senyawa ester dengan melakukan esterifikasi
dengan menggunakan sampel asam asetat dan katalis H2SO4 pekat dan pelarutnya adalah
alcohol serta mengidentifikasi bau yang dihasilkan

B. DASAR TEORI
Asam karboksilat merupakan asam yang mempunyai peranan sangat penting. Gugus
fungsikarBoksilat, -COOH yang menjadi cirinya. Bila suatu gugus hiDroksil terikat langsung
Pada suatu atom karbon dari gugus karbonil maka akan terbentuk suatu gugus fungsi baru yaitu
gugus karboksil. Senyawa-senyawa yang mengandung gugus karbosil merupakan asam,karena
dalam air senyawa-senyawa tersebut sedikit mengalami ionisasi dengan pelepasan proton dan
dapat dinetralisasikan dengan basa. Asam karboksilat ditinjau secara struktur menyerupai
aldehida dan ketonkarena mengandung gugus karbonil. Perbedaannya adalah pada asam
karboksilat terdapat gugus hidroksil yang terikat pada karbon karbonil. Hal ini menyebabkan
sifatnya yang spesifik, yaitu sebagai asam. Asam karboksilat tergolong asam lemah karena hanya
sedikit terionisasi dalam air. Pada saat kesetimbangan,sebagian besar asam berada dalam bentuk
molekul yang tidak terionisasi. Konstanta disosiasi, Ka, asam karboksilat, dimana R se2agaigugus
alkil, adalah 105 atau kurang. Asam karboksilat adalah senyaw ayang banyak terdapat dialam
(Wilbraham, 1992; Saurawati,2006) .
Asam karboksilat kebanyakan memiliki rantai lurus mula-mula dipisahkan dari lemak
sehingga dijuluki juga sebagai asam lemah. Asam propionat yaitu asam dengan tiga karbon,
secara harfiah berarti asam lemak pertama (Yunani :protos = pertama; pion = lemak). Asam
berkarbon empat atau asam butirat diperoleh dari lemak mentega. Kelarutan dalam air tergantung
dari panjang dan besarnya ukuran gugus R. Hanya asam dengan berat molekul rendah ( hingga
empat karbon) yang sangat larut dalam air. meskipun termasuk dalam asam lemah, asam
karboksilat dapat bereaksi dengan basa lebih kuat dibandingkan air. Sehingga meski asam
benzoate mempunyai kelarutan yang kecil dalam air, asam benzoat dapat bereaksi dengan natrium
hidroksida membentuk garam natrium benzoate yang mudah larut (Usman, 2014). Reaksi ester
dengan air disebut dengan reaksi hidrolisis yaitu reaksi menghasilkan asam karboksilat dan
alkohol. Sedangkan reaksi ester dengan suatu basa disebut reaksi saponifikasi, menghasilkan
alkohol dan garam karboksilat. Perbedaan utama antara asam karboksilat dan ester adalah
aromanya. Asam karboksilat mempunyai aroma yang tidak enak, namun ester mempunyai aroma
yang menyenangkan. Ester seringkali dapat digunakan sebagai flavouring agents, misalnya ester
etil butirat yang mempunyai aroma buah nanas (Hoydonckx, 2004).
Asam karboksilat memili berat molekul rendah dan mempunyai bau pada temperatur kamar,
karena asam karboksilat dengan berat molekul tinggi akan berbentuk padat dan membentuk ikatan
hidrogen yang sangat kuat dengan tekanan uap rendah. Sehingga hanya sedikit molekul yang
tercium oleh hidung kita. Ester tidak membentuk ikatan hidrogen antar molekulnya, ester
berbentuk cairan pada temperatur kamar meskipun berat molekulnya tinggi. Sehingga ester
mempunyai tekanan uap yang besar dan banyak molekulnya yang tercium oleh hidung kita dan
memBerikan aroma (Respati, 1986). Ester memiliki rumus umum RCOOR, dimana gugus
katbonil terikat ke gugus alkoksil (OR). Aplikasi dari asam karboksilat dalam industri farmasi
digunakan dalam obat-obatan seperti aspirin, phenacetin dan lainnya. Industri makanan
mebutuhkan asam karboksilat sebagai pengawet dan juga sebagai koagulan dalam pembuatan
karet. Aplikasi ester adalah sebagai essence pada makanan dan minuman, sebagai bahan untuk
membuat sabun dan untuk pengobatan analgesik (Sukmanawati, 2009).
C. ALAT DAN BAHAN
➢ Tabung reaksi
➢ Rak tabung reaksi
➢ Pipet tetes
➢ Beaker glass
➢ Sampel formaldehida
➢ Asam sulfat

D. PROSEDUR KERJA
1. Identifikasi senyawa asam karboksilat dengan mengoksidasi senyawa aldehid

Sampel formaldehida dimasukan kedalam tabung reaksi sebanyak o,5 ml

Diksidasi dengan kalium permanganat sebanyak o,5 ml

Ditambahkan 2 tetes asam sulfat pekat yang dilakukan dilemari asam

Amati apa yang terjadi

2. Pembentukan garam karboksilat

Asam asetat dan asam oksalat 10% dimasukan kedalam tabung reaksi yang
berbeda sebanyak 0,5 ml

Ditambahkan NaOH 5% sebanyak o,5 ml kedalam masing-masing tabung reaksi

Amati apa yang terjadi pada setiap masing-masing tabung


3. Reaksi Esterifikasi

Asam asetat dan metanol masing-masing sebanyak 0,5 ml dimasukan


kedalam 1 tabung reaksi.

Ditambahkan asam sulfat pekat (H2SO4) sebagai katalis sebanyak 0,5 ml

Amati apa yang terjadi pada percobaan tersebut

E. HASIL DAN PEMBAHASAN


Suatu asam karboksilat adalah suatu senyawa organik yang mengandung gugus karboksil, –
COOH. Gugus karboksil mengandung gugus karbonil dan sebuah gugus hidroksil; antar aksi dari
kedua gugus ini mengakibatkan suatu kereaktifan kimia yang unik dan untuk asam karboksilat.
Untuk mengidentifikasi pembentukan karboksilat menggunakan oksidasi aldehid dengan
menggunakan sampel formaldehida untuk mengidentifikasi baunya. Sedangkan pembentukan
garam karboksilat menggunakan asam asetat, asam okelat dan asam etaholat.
Untuk pembentukan ester dilakukan espirifikasi dengan menggunakan sampel asam asetat,
dan katalis H2SO4 pekat dan pelarutnya adalah alkohol.
1. Identifikasi senyawa asam karboksilat dengan mengoksidasi senyawa aldehid
Asam asetat (CH3COOH) merupakan cairan kental yang jernih atau padat seperti kaca
dengan bau khas yang menusuk. Memiliki titik leleh 16,6°C dan titik didih 117,9°C .
Identifikasi asam karboksilat dilakukan dengan cara sampel formal dehida dimasukan
kedalam tabung reaksi sebanyak o,5 ml dan dioksidasi dengan kalium permanganat sebanyak 0,5
ml, selanjutnya ditambahkan 2 tetes asam sulfat pekat (H2SO4) yang dilakukan di lemari asam.
Setelah penambahan H2SO4 terjadi perubahan warna dari hitam menjadi bening, dan terdapat
bau tengik. Hal ini menunjukan bahwa percobaan tersebut telah terbentuk asam karboksilat.
2. Pembentukan garam karboksilat
Pembentukan garam karboksilat dilakukan dengan cara sampel asam asetat dan asam oksalat
10% dimasukan kedalam tabung reaksi masing-masing sebanyak 0,5 ml dan ditambahkan NaOH
5% sebanyak 0,5 ml.
Pada pembentukan garam karboksilat dengan menambahkan asam asetat dan NaOH terbentuk
sedikit endapan dan berwarna bening. Hal ini menandakan bahwa garam karboksilat terbentuk.
Sedangkan pada pembentukan asam karboksilat yang menggunakan asam oksalat dan NaOH
sama terbentuk sedikit endapan dan larutanya berwarna bening. Hal ini juga menandakan bahwa
garam karboksilat terbentuk.
Hal ini sesuai dengan literatur menurut Wilbraham, 1992 bahwa asam karboksilat yang
bereaksi dengan basa akan membentuk garam, dan asam karboksilat yang bereaksi dengan
alkohol akan menghasilkan ester. Reaksi yang terjadi antara asam asetat dengan natrium
bikarbonat adalah sebagai berikut: CH 3 COOH + NaHCO 3 CH 3 COONa + CO 2 + H 2 O
(asam karboksilat) (basa) (garam). (Damayanti, 2014)
Oleh karena itu terbukti bahwa asam asetat termasuk dalam salah satu jenis asam karboksilat
yang mana dapat dilihat pula dari struktur ikatannya. Asam karboksilat memiliki gugus fungsi
COOH, dan struktur ikatan asam asetat adalah sebagai berikut: Ikatan yang dilingkari adalah
gugus karboksil yang merupakan ciri dari asam karboksilat yang membuktikan bahwa asam
asetat merupakan salah satu jenis dari asam karboksilat.
3. Reaksi Esterifikasi
Suatu ester asam karboksilat ialah suatu senyawa yang mengandung gugus –CO2R dengan R
dapat berbentuk alkil maupun aril. Suatu ester dapat dibentuk dengan reaksi langsung antara
suatu asam karboksilat dengan suatu alkohol, suatu reaksi yang disebut reaksi esterifikasi.
Esterifikasi berkataliskan asam dan merupakan reaksi reversibel. Ester adalah senyawa karbon
yang mengandung gugus fungsi ─COO─ yang terikat pada dua gugus alkyl, R dan R’. Ester yang
dianggap berasal dari senyawa alkana yang disebut alkil alkanoat. Rumus umum dari alkil
alkanoat dinyatakan sebagai CnH2NO.
Ester dibuat dari asam karboksilat dan alkohol melalui reaksi esterifikasi dengan bantuan
katalis H2SO4 pekat. Reaksi esterifikasi sebenarnya merupakan reaksi
kesetimbangan. Reaksi esterifikasi bersifat reversible. Untuk memperoleh rendemen tinggi dari
ester itu, kesetimbanghan harus di geser kearah sisi ester. Suatu teknik untuk mencapai ini adalah
menggunakan salah satu zat pereaksi yang murah secara berlebihan . teknik lain adalah
membuang salah satu produk dari dalam campuran reaksi (misalnya dengan destilasi air secara
azeotrop). (Jasson, 2016)
Reaksi ester dengan air disebut dengan reaksi hidrolisis yaitu reaksi menghasilkan asam
karboksilat dan alkohol. Sedangkan reaksi ester dengan suatu basa disebut reaksi safonifikasi,
menghasilkan alkohol dan garam karboksilat. Perbedaan utama antara asam karboksilat
mempunyai aroma yang tidak enak, namun ester mempunyai aroma yang menyenangkan. Ester
seringkali dapat digunakan sebagai flavouring agents, misalnya ester etil butirat yang mempunyai
aroma buah nanas. (Anggitasari, 2019)
Reaksi esterifikasi dilakukan dengan cara asam asetat dan metanol masing-masing 0,5 ml
dimasukan kedalam tabung reaksi, selanjutnya ditambahkan asal sulfat pekat (H2SO4) 0,5 ml
sebagai katalis.
Pada percobaan tersebut, setelah diamati terjadi bau yang menghasikan bau nangka. Hal ini
menandakan bahwa percobaan tersebut telah terbentuk senyawa ester.
Dari Fessenden, 1990 bahwa esterifikasi adalah reaksi pembuatan senyawa ester salah satunya
dengan mereaksikan antara asam karboksilat dengan alkohol dan menghasilkan hasil samping
berupa H 2 O. Ester biasa juga disebut sebagai turunan karboksilat. Sifat khas ester adalah baunya
yang harum, oleh karena itu ester biasanya digunakan sebagai pengharum (essence sintetis).
(Damayanti, 2014)
F. PERTANYAAN
a) Asam Karboksilat
1. Sebutkan reaksi yang terjadi antara asam asetat dengan natrium bikarbonat
2. Mengapa pada percobaan Identifikasi senyawa asam karboksilat dengan mengoksidasi
senyawa aldehid terjadi proses yang mengakibatkan perubahan warna larutan dan bau?
Jawaban :
1. CH 3 COOH + NaHCO 3 CH 3 COONa + CO 2 + H 2 O
2. Ini dikarenakan penambahan H2SO4 pada larutan Formaldehid yang sebelumnya
dioksidasi dengan kalium permanganat sebanyak 0,5 ml. Hal ini juga menandakan bahwa
garam karboksilat terbentuk

b) Reaksi Esterifikasi
1. Apa Fungsi H2SO4 dalam pembuatan Ester?
2. Jelaskan apa yang terjadi ketika ester direaksikan dengan basa?
3. Pereaksi apa lagi yang dapat digunakan untuk mengubah alkohol menjadi ester? Tuliskan
persamaan reaksinya dan beri nama semua zat/senyawa yang terlibat dalam reaksi
tersebut!
Jawab :
1. Katalis asam sulfat dalam reaksi esterifikasi adalah katalisator positif karena berfungsi
untuk mempercepat reaksi esterifikasi yang berjalan lambat. Penambahan katalis yaitu
H2SO4(p) selain sebagai katalis juga berfungsi sebagai penarik air. Peran katalis sebagai
penarik air disebabkan karena reaksi esterifikasi adalah reaksi kesetimbangan yang dapat
menghasilkan air (Firdaus, dkk, 2013). Adanya air yang bercampur dengan H2SO4(p)
meningkatkan titik didih sehingga suhu reaksi akan tinggi (Hambali dkk, 2008).
2. Suatu ester dapat menjalani reaksi hidrolisis dalam suasana basa yang disebut dengan
reaksi penyabunan atau saponifikasi. Reaksi saponifikasi ester tidak reversibel sehingga
seringkali menghasilkan asam karboksilat dan alkohol dengan rendemen lebih baik
dibandingkan hidrolisis asam.
3. - Ester dapat dibentuk berkat reaksi langsung antara asam karboksilat dengan alkohol.
Secara umum reaksinya adalah:
RCOOH + R’OH → RCOOR + H2O
Reaksi esterifikasi adalah reaksi pembentukan ester dengan cara merefluks sebuah asam
karboksilat bersama sebuah alkohol dengan katalis asam. Asam yang digunakan sebagai
katalis biasanya adalah asam sulfat.
- Na-bikarbonat direaksikan dengan sedikit asam dengan 2 bagian etanol 95% dan 1
bagian asam sulfat pekat yang telah dipanaskan agar cepat terjai reaksi menghasilkan
campuran yang seolah mendidih dan beraroma yang menyengat. disini H2SO4 berfungsi
sebagai katalis. Reaksi yang terjadi adalah

G. DAFTAR PUSTAKA

Anggitasari, L. W. (2019). Laporan_Organik_Dasar_SENYAWA_ASAM_KARBOKSILAT_DAN_ESTER. Retrieved


from https://www.academia.edu:
https://www.academia.edu/34842710/Laporan_Organik_Dasar_SENYAWA_ASAM_KARBOKSILAT_
DAN_ESTER
Damayanti, N. (2014). Laporan-praktikum-kimia-organik.html. Retrieved from https://docplayer.info:
https://docplayer.info/56477311-Laporan-praktikum-kimia-organik.html

Jasson. (2016). laporan-praktikum-kimia-organik-senyawa_18.html. Retrieved from


https://analisismu.blogspot.com: https://analisismu.blogspot.com/2016/09/laporan-praktikum-
kimia-organik-senyawa_18.html

H. LAMPIRAN
1. Identifikasi asam karboksilat dengan mengoksidasi senyawa aldehida
2. Pembentukan garam karboksilat

3. Reaksi Esterifikasi

Anda mungkin juga menyukai