Gugus fungsi karboksilat, -COOH yang menjadi cirinya. Bila suatu gugus hidroksil
terikat langsung pada suatu atom karbon dari gugus karbonil maka akan terbentuk
aldehida dan keton karena mengandung gugus karbonil. Perbedaannya adalah pada
asam karboksilat terdapat gugus hidroksil yang terikat pada karbon karbonil. Hal
ini menyebabkan sifatnya yang spesifik, yaitu sebagai asam. Asam karboksilat
tergolong asam lemah karena hanya sedikit terionisasi dalam air. Pada saat
kesetimbangan, sebagian besar asam berada dalam bentuk molekul yang tidak
alkil, adalah 10-5 atau kurang. Asam karboksilat adalah senyawa yang banyak
lemak sehingga dijuluki juga sebagai asam lemah. Asam propionat yaitu asam
dengan tiga karbon, secara harfiah berarti asam lemak pertama (Yunani : protos =
pertama; pion = lemak). Asam berkarbon empat atau asam butirat diperoleh dari
lemak mentega. Kelarutan dalam air tergantung dari panjang dan besarnya ukuran
gugus R. Hanya asam dengan berat molekul rendah (hingga empat karbon) yang
sangat larut dalam air. Meskipun termasuk dalam asam lemah, asam karboksilat
dapat bereaksi dengan basa lebih kuat dibandingkan air. Sehingga meski asam
benzoat mempunyai kelarutan yang kecil dalam air, asam benzoat dapat bereaksi
dengan natrium hidroksida membentuk garam natrium benzoat yang mudah larut
(Usman, 2013).
Reaksi ester dengan air disebut dengan reaksi hidrolisis yaitu reaksi
menghasilkan asam karboksilat dan alkohol. Sedangkan reaksi ester dengan suatu
Perbedaan utama antara asam karboksilat dan ester adalah aromanya. Asam
karboksilat mempunyai aroma yang tidak enak, namun ester mempunyai aroma
misalnya ester etil butirat yang mempunyai aroma buah nanas (Hoydonckx, 2004).
Asam karboksilat memili berat molekul rendah dan mempunyai bau pada
temperatur kamar, karena asam karboksilat dengan berat molekul tinggi akan
berbentuk padat dan membentuk ikatan hidrogen yang sangat kuat dengan tekanan
uap rendah. Sehingga hanya sedikit molekul yang tercium oleh hidung kita. Ester
tidak membentuk ikatan hidrogen antar molekulnya, ester berbentuk cairan pada
tekanan uap yang besar dan banyak molekulnya yang tercium oleh hidung kita dan
Aplikasi dari asam karboksilat dalam industri farmasi digunakan dalam obat-
asam karboksilat sebagai pengawet dan juga sebagai koagulan dalam pembuatan
karet. Aplikasi ester adalah sebagai essence pada makanan dan minuman, sebagai
2009). Tujuan dari percobaan ini adalah mengetahui dan memahami reaksi-reaksi
pada gugus karboksilat dalam suatu senyawa dan mempelajari cara pembuatan ester
serta mengidentifikasi senyawa asam karboksilat dan ester. Prinsip pada percobaan
senyawa asam karboksilat dan ester adalah pembuatan ester dengan mengkonversi
asam lemak bebas yang terkandung dalam trigliserida menjadi suatu metil ester
direaksikan dengan etanol, asam sulfat, dan natrium bikarbonat. Bau yang keluar
asam karboksilat dan ester dilakukan dengan cara menambahkan beberapa tetes
larutan natrium bikarbonat kedalam larutan yang mengandung asam karboksilat dan
ester, dimana identifikasi ini ditandai dengan munculnya gas. Identifikasi sifat fisik
dan kelarutan asam karboksilat dan ester akan dilakukan dengan uji pengendapan
bunsen, pipet tetes, pipet volume, tabung reaksi, dan rak tabung reaksi.
2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah akuades, asam
asetat, asam oksalat, natrium bikarbonat, asam benzoat, asam karboksilat, asam
salsilat, asam sulfat pekat, barium hidroksida, etanol, FeCl3, besi (II) sulfat , natrium
diambahkan 5 tetes NaHCO3. Diperhaikan keluarnya gas dari tabung reaksi, dan
etanol dan 5 tetes asam sulfat pekat. Didinginkan dan diambahkan NaHCO3, dan
dengan memasukkan asam oksalat dan asam asetat kedalam tabung reaski.
Ditambahkan 3 tets larutan FeSO4 1M dan NaOH sebanyak 5 tetes dan diamati