Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebanyakan dari asam karboksilat diperoleh dari lemak sehingga sering
disebut sebagai asam lemak. Senyawa-senyawa yang mengandung gugus karboksil
merupakan asam, karena dalam air senyawa-senyawa tersebut sedikit mengalami
ionisasi dengan pelepasan proton dan dapat dinetralisasikan dengan basa. Asamasam organik pada umumnya lemah dibandingkan dengan asam-asam mineral dan
hanya sedikit berdisosiasi dalam air, tetapi kesanggupannya membentuk garamgaram yang stabil, bahkan dengan basa lemah natrium bikarbonat, memberikan sifatsifat fisika dan kimia yang khas pada senyawa-senyawa itu (Usman dkk, 2013).
Asam organik biasa juga kita kenal dengan asam karboksilat, contohnya asam
formiat (HCOOH) dan asam asetat (CH 3COOH). Asam-asam karboksilat bersifat
asam lemah karena asam-asam karboksilat sedikit mengurai di dalam larutan berair.
Selain itu, asam-asam karboksilat ini juga memiliki nilai tetapan disosiasi (Ka) yang
kecil, seperti asam formiat yang nilai Ka-nya hanya 1,28 x 10-4 atau asam asetat
dengan nilai Ka yang hanya berkisar sekitar 1,8 x10-5 (Wilbraham dan Matta, 1992).
Ester merupakan turunan dari senyawa asam karboksilat yang banyak
terdapat di alam dan memiliki aroma khas. Ester dapat dihasilkan melalui reaksi
antara asam karboksilat dengan alkohol yang dikenal dengan reaksi esterifikasi dan
biasanya menggunakan katalis asam. Reaksi akan berlangsung dengan baik jika
direfluks bersama sedikit asam sulfat. Berdasarkan uraian diatas, percobaan ini
dilakukan untuk mengetahui sifat asam karboksilat dan memahami proses pembuatan
suatu ester dari reaksi antara asam karboksilat dengan alkohol.
1

1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan


1.2.1

Maksud Percobaan
Adapun maksud dari percobaan asam karboksilat dan turunannya yaitu

mengetahui beberapa sifat asam karboksilat dan garamnya dan mengetahui reaksi
esterifikasi antara asam karboksilat dengan alkohol.
1.2.2

Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan ini, yaitu ;

1. Mengetahui reaksi garam dari asam karboksilat dengan air dan CaCl2.
2. Mengetahui reaksi asam karboksilat dengan basa NaOH.
3. Mengetahui reaksi esterifikasi asam karboksilat.

1.3 Prinsip Percobaan


Larutan HCOONa dan CH3COONa digunakan untuk menguraikan garam
karboksilat menjadi HCOO- dan Na+ serta CH3COO- dan Na+, setelah itu direaksikan
dengan H2O untuk memperoleh asam karboksilat pembentuk garam HCOONa dan
CH3COONa selanjutnya direaksikan dengan CaCl2 kemudian menghasilkan
Ca(OH)2. HCOOH dan CH3COOH ditambahkan dengan NaOH untuk menetralisasi,
selanjutnya dipanaskan seperti garam karboksilat agar terbentuk garam yaitu NaCl
setelah direaksikan dengan CaCl2. Untuk reaksi esterifikasi etanol dan amil alkohol
ditambahkan dengan asam asetat dan asam sulfat pekat untuk memperoleh ester.

Anda mungkin juga menyukai