Anda di halaman 1dari 17

Judul Analisis Senyawa Asam Karboksilat Dan Ester

Jurnal Sainteks
Volume & Halaman Vol.15 no.1/Hal 1-14
Tahun 26 Januari 2021
Penulis Nuri Annisa
Review Ahmad Humaidi Faris Maulana
202105002
2A/S1 Farmasi
Tanggal 01 Juli 2022

Tujuan Artikel Jurnal  Mensintesis ester dan mengidentifikasi asam


karboksilat dan ester.
 Mengetahui sifat serta reaksi senyawa asam
karboksilat dan ester.
Inti Dari Jurnal Telah dilakukan percobaan senyawa asam karboksilat
dan ester yang bertujuan untuk mengetahui sifat serta
reaksi senyawa asam karboksilat dan ester. Percobaan
dilakukan melalui uji kualitatif diantaranya asam
karboksilat, pembentukan ester, membedakan karboksilat
mono dan poli, uji pengendapan dengan FeCI2, uji
KmnO4, dan uji AgNO3 dan basa. Asam karboksilat
dibuat dengan asam asetat dengan pereaksi natrium
bikarbonat 5%, dimana menghasilkan gelembung berupa
gas. Pembentukan ester menggunakan asam salisilat
dengan penambahan asam sulfat, etanol, dan natrium
bikarbonat 5% yang memberikan aroma seperti apel.
Membedakan karboksilat mono dan poli dilakukan
dengan penambahan FeSO4 dan NaOH. Identifikasi
secara sederhana terhadap senyawa karboksilat dan ester
dilakukan melalui uji pengendapan FeCI3, uji KMnO4,
dan uji AgNO3 dan basa dengan penambahan pereaksi
tertentu dan diamati adanya perubahan warna,
terbentuknya endapan, dan kelarutan zat.
Metode Penelitian Metode Uji Kualitatif
Hasil Penelitian Pada uji asam karboksilat menghasilkan sedikit
gelembumg gas dan larutan tak bewarna. Uji karboksilat
mono dan poli menghasilkan larutaan hijau dengan
endapan hitam. Pada uji pengendapan dan menggunakan
FeCl3 menghasilkan larutan bewarna kuning dengan
gelatin putih . pada uji KmnO4 yang menghasilkan
larutan ungu pekat jernih (asam asetat), larutan ungu
pekat dan terdapat gelatin (asam benzoat) dan larutan
hitam pekat dan terdapat gelatin ( asam salisilat). Pada uji
AgNO3 dan basa yang menghasilakan larutan yang tidak
bewarna.
Keunggulan/kelebihan Bahasa yang digunakan mudaah dipahami, adanya
lampiran kuesioner Yang ditampilkan dalam jurnal,
penyajian data dalam bentuk tabel yang kemudian
dijelaskan lagi sehingga mudah dipahami, metode dan
desain penelitian yang lengkap serta dijelaskan secaraa
detail.
Kesimpulan  Suatu karboksilat adalah suatu senyawa organik
yang mengandung gugus –COOH, ester adalah
senyawa karbon yang mengandung –COO.
 Asam karboksilat dan ester larut dalam larutan basa,
sukar laryt dan, larutan asam .
 Suatu ester dapat dibuat dengan mereaksikan asam
karboksilat denagn suatu alkohol denagn katalis
asam.
ANALISIS SENYAWA ASAM KARBOKSILAT DAN ESTER
Ahmad Humaidi Faris Maulana
Program Studi, S1 Farmasi Prak. Kimia Organik
Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus

ABSTRAK
Telah dilakukan percobaan senyawa asam karboksilat dan ester yang
bertujuan untuk mengetahui sifat serta reaksi senyawa asam karboksilat dan ester.
Percobaan dilakukan melalui uji kualitatif diantaranya asam karboksilat,
pembentukan ester, membedakan karboksilat mono dan poli, uji pengendapan
dengan FeCI2, uji KmnO4, dan uji AgNO3 dan basa. Asam karboksilat dibuat
dengan asam asetat dengan pereaksi natrium bikarbonat 5%, dimana
menghasilkan gelembung berupa gas. Pembentukan ester menggunakan asam
salisilat dengan penambahan asam sulfat, etanol, dan natrium bikarbonat 5% yang
memberikan aroma seperti apel. Membedakan karboksilat mono dan poli dilakukan
dengan penambahan FeSO4 dan NaOH. Identifikasi secara sederhana terhadap
senyawa karboksilat dan ester dilakukan melalui uji pengendapan FeCI3, uji
KMnO4, dan uji AgNO3 dan basa dengan penambahan pereaksi tertentu dan
diamati adanya perubahan warna, terbentuknya endapan, dan kelarutan zat.

ABSTRACT
Experiments on carboxylic acid and ester compounds have been carried
out with the aim of knowing the properties and reactions of carboxylic acid and
ester compounds. The experiment was carried out through qualitative tests
including carboxylic acid, ester formation, differentiating mono and poly
carboxylates, precipitation test with FeCI2, KmnO4 test, and AgNO3 and base
tests. Carboxylic acids are prepared by acetic acid with 5% sodium bicarbonate as
the reagent, which produces gas bubbles. Formation of esters using salicylic acid
with the addition of sulfuric acid, ethanol, and 5% sodium bicarbonate which gives
an apple-like aroma. Distinguishing mono and poly carboxylate is done by adding
FeSO4 and NaOH. Simple identification of carboxylic compounds and esters was
carried out through the FeCI3 precipitation test, KMnO4 test, and AgNO3 and base
tests with the addition of certain reagents and observed for changes in color,
formation of precipitates, and solubility of substances.
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Asam karboksilat adalah senyawa organik yang mengandung sebuah gugus
karboksil (-COOH). Gugus karboksil mengandung sebuah gugus karbonil dan
sebuah gugus hidroksil dengan rumus umum R-COOH. Asam karboksilat bereaksi
dengan alkoholdan fenol menghasilkan ester dan membentuk air sebagai produk
sampingan (Fessenden & Fessenden, 1994).
Asam karboksilat memiliki titik didih lebih tinggi daripada senyawa organik
lainnya yang bobot molekulnya sebanding (Riswiyanto, 2009). Beberapa anggota
asam karboksilat berwujud cairan tak bewarna dengan bau yang tajam, bersifat
polar dan membentuk ikatan hidrogen dengan molekul lain (Hart, 2003). Asam
karboksilat digunakan sebagai bahan pembuatan sabun, pembuatan cuka, dan
digunakan sebagai koagulan dalam pembuatan karet (Martin, 2012).

Gambar 1. Struktur Asam Karboksilat


Ester adalah senyawa hasil reaksi asam karboksilat dengan alkohol. Ester
merupakan senyawa turunan asam alkanoat dengan menggantikan gugus karboksil
(-OH) dan gugus -OR, sehingga ester mempunyai rumus umum R-COO-R’ (Halim,
1990). Ester memiliki titik didih yang lebih rendah dari asam karboksilat dan dapat
larut dalam pelarut organik. Ester mempunyai aroma yang harum dan banyak
terdapat pada buah-buahan (Rasyid, 2006). Ester digunakan sebagai pengharum
(essen), analgesik, dan bahan pembuatan mentega (Martin, 2012).

Gambar 2. Struktur Ester


2. METODOLOGI
Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah gelas piala, kaki tiga,
kawat kasa, pembakar spiritus, pipet tetes, rak tabung reaksi, spatula dan tabung
reaksi.
Bahan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah asam asetat
(CH3COOH), asam benzoate (C6H5COOH), asam klorida (HCI), asam oksalat
((COOH)2), asam salisilat (HOC6H4COOH), asam sulfat (H2S04), barium
hidroksida (Ba(OH)2), besi (II) sulfat (FeS04), besi (III) klorida (FeCI3),
etanol (C2H5OH), kalium permanganat (KMnO4), natrium bikarbonat
(NaHCO3), natrium hidroksida (NaOH), dan perak nitrat (AgNO3).

Prosedur Kerja
Asam Karboksilat
Senyawa yang mengandung asam karboksilat dimasukkan kedalam tabung
reaksi. Kemudian larutan natrium bikarbonat 5% ditambahkan beberapa tetes
Selanjutnya gas yang keluar dari tabung reaksi diperhatikan dan di catat perubahan
yang terjadi.

Pembentukan Ester
Senyawa yang mengandung gugus karboksilat dimasukkan sebanyak 1
ml kedalam tabung reaksi. Kemudian ditambahkan 2 ml etanol dan beberapa tetes
asam sulfat pekat. Selanjutnya didinginkan dan ditambahkan NaHCO3 lalu diamati,
bau yang keluar menandakan terbentuknya ester.

Membedakan Karboksilat Mono dan Poli


Asam oksalat dan asetat dimasukkan kedalam masing- masing tabung
reaksi. Kemudian ditambahkan 3 tetes larutan FeS04 1M dan KOH atau NaOH
sebanyak 5 tetes. Selanjutnya hasil yang didapat diamati dan dicatat.
Uji Pengendapan dengan FeCI3
Asam benzoate sebanyak 5 mg dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan
dilarutkan dalam NaOH. Kemudian ditambahkan HCI sampai netral dan
dimasukkan FeCI3 5 tetes lalu perubahan yang terjadi diamati.

Uji KmnO4
Asam asetat, benzoate, dan salisilat sebanyak 0,1 g/1 m I dimasukkan ke
dalam masing- masing tabung reaksi yang berbeda. Kemudian ditambahkan 2 tetes
larutan KMnO4 dan diamati perubahan yang terjadi.

Uji AgNO3 dan Basa


Asam asetat, formiat, dan oksalat dimasukkan sebanyak 1 ml ke dalam 3
tabung reaksi. Kemudian ditambahkan 5 tetes larutan AgNO3, perubahan yang
terjadi di amati. Selanjutnya, dipanaskan dan diamati perubahannya. Prosedur yang
sama dilakukan dengan penambahan Ba(OH)2.
Rangkaian Alat

Gambar 3. Rangkaian Alat Pembuatan Ester

3. Hasil Dan Pembahasan


Data Pengamatan
Asam Karboksilat
No Perlakuan Pengamatan
1 Dimasukkan senyawa yang mengandung 4 tetes asam asetat.
karboksilat kedalam tabung reaksi.
2 Di tambahkan beberapa tetes larutan natrium 4 tetes larutan natrium
karbonat 5%.
bikarbonat 5%.
3 Diperhatikan keluarnya gas dari tabung Menghasilkan gas berupa
gelembung.
reaksi.
4 Perubahan yang terjadi dicatat. Larutan bening dan
terdapat gas.
Pembentukan Ester
No Perlakuan Pengamatan
1 Dimasukkan 1 ml senyawa 4 tetes asam salisilat.
yang
2 Mengandung
Ditambahkan gugus
2 ml etanol dan 8 tetes etanol, 4 tetes asam sulfat,
karboksilat
beberapa ke dalam
tetes tabung
asam sulfat dan menghasilkan panas.
3 Didinginkan dan 5 tetes NaHCO3.
reaksi.
pekat.
ditambahkan
4 Diamati bau yang keluar Bau seperti aroma apel.
NaHCO3.
menandakan terbentuknya
ester.
Membedakan Karboksilat Mono dan Poli
No Perlakuan Pengamatan
Dimasukkan asam oksalat 5 tetes asam oksalat dan asetat.
1 dan asetat ke dalam masing-
masing tabung reaksi.
Di tambahkan 3 tetes larutan Asam asetat+FeSO4 +NaOH= bening
FeSO41M dan NaOH —> kuning —> orange
sebanyak 5 tetes. Asam oksalat +FeS04 +NaOH= bening
—> kuning —> kuning kehitaman

2
3 Hasil yang Perubahan warna.
didapat diamati dan dicatat.

Pengendapan dengan FeCI3


No Perlakuan Pengamatan
1 Dimasukkan asam benzoate 1 spatula asam
ke tabung reaksi dan benzoate, 6 tetes NaOH.
dilarutkan dengan NaOH.
2 Ditambahkan HCI sampai pH=7
netral.
3 Ditambahkan FeCI3 5 tetes. Larutan jingga kehitaman dan ada
endapan putih.
4 Diamati perubahan yang Perubahan warna.
terjadi.

Uji KMnO4
No Perlakuan Pengamatan
1 Dimasukkan 0,1 g/1 ml asam 1 spatula asam benzoate, dan 5 tetes
asetat, benzoate, dan Salisilat asam asetat dan salisilat.
kedalam masing- masing
tabung reaksi yang berbeda.
2 Ditambahkan 2 tetes larutan 5 tetes KMnO4.
KMnO4.
3 Diamati perubahan yang Asam asetat + KMnO4 —> larut dan
terjadi. warna ungu tua Asam benzoate+
KMnO4 —> tidak larut dan warna
ungu muda Asam salisilat+ KMnO4
—> tidak larut dan warna bening
dengan endapan hitam.

Uji AgNO3 dan Basa


No Perlakuan Pengamatan
1 Dimasukkan 1 ml asam 4 tetes asam asetat dan oksalat.
asetat, formiat, dan oksalat
ke dalam tabung reaksi.

2 Ditambahkan 5 tetes AgNO3 Asam oksalat + AgNO3 —> larutan


dan diamati perubahannya. putih dan banyak endapan.

3 Dipanaskan dan diamati Asam asetat + AgNO3—> larutan


perubahannya bening dan tidak ada endapan.
4 Dilakukan prosedur yang Asam oksalat + Ba(OH)2 —> larutan
sama dengan penambahan bening dan sedikit endapan Asam
Ba(OH)2. asetat + Ba(OH)2 —> larutan
bening dan tidak ada endapan.

Pembahasan
Asam karboksilat merupakan senyawa organik yang mengandung gugus -
COOH (gugus karbonil dan hidroksil). Dalam tata nama kimia nama asam-asam
karboksilat diberikan akhiran -oat. Asam karboksilat rantai panjang terdapat dialam
sebagai ester dalam lemak dan minyak (asam lemak) (Mulyono, 2005). Nama ester
berasal dari esseig-ather (Jerman), sebuah nama kuno untuk menyebut etil asam
cuka ester atau asam cuka etil (Anshory, 2003). Reaksi pembentukan ester disebut
esterifikasi, yaitu reaksi langsung antara asam karboksilat dengan suatu alkohol
(Fessenden & Fessenden, 1982). Untuk mempercepat terbentuknya ester, dapat
ditambahkan dengan katalis asam sulfat (Rathod, dkk, 2014). Menurut chasana, dkk
(2014), faktor- faktor yang mempengaruhi kecepatan esterifikasi adalah suhu,
waktu reaksi, katalis, pengadukan, dan perbandingan reaktan.
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk melakukan pengujian dan
mengetahui sifat serta reaksi senyawa asam karboksilat dan ester. Prinsip pada
percobaan ini yaitu pengujian terhadap senyawa asam karboksilat dan ester. Metode
yang dilakukan adalah mereaksikan asam karboksilat dengan alkohol yang
menghasilkan ester dan membentuk air sebagai produk sampingan. Ester yang
dihasilkan merupakan cairan astiri yang sering memiliki aroma yang enak.

Asam Karboksilat
Asam asetat (CH3COOH) merupakan cairan kental yang jernih atau padat
seperti kaca dengan bau khas yang menusuk. Memiliki titik leleh 16,6°C dan titik
didih 117,9°C (Mulyono, 1996).
O

Gambar 4. Struktur Asam Asetat


Natrium bikarbonat (NaHCO3) merupakan serbuk putih, mudah larut dalam
air, terurai pada 20°C, dan densitas2,16 (Mulyono, 2005).
Langkah kerja yang dilakukan yaitu, 4 tetes asam asetat dimasukkan kedalam
tabung reaksi. Kemudian ditambahkan 4 tetes natrium bikarbonat 5%, fungsi
penambahan NaHCO3 adalah untuk membentuk gelembung gas CO2 karena asam
karbonat yang dihasilkan tidak stabil sehingga membentuk CO2 dan air (Mulyono,
1996). Selanjutnya gas yang keluar dari tabung reaksi diperhatikan dan dicatat.
Reaksi yang terjadi pada percobaan ini adalah sebagai berikut: CH3COOH(aq) +
NaHCO3(aq) -> CH3COONa(aq) + CO2(g) + H20(aq)

Gambar 5. Uji Asam Karboksilat

Pembentukan Ester
Asam salisilat atau asam 1- hidrogenbenzoate (HOC6H4COOH) merupakan
serbuk kristal putih, berasa manis, dan merupakan ester minyak ganda pura
(Mulyono, 1996).

H—O
Gambar 6. Struktur Asam Salisilat
Langkah kerja yang dilakukan yaitu, 4 tetes asam salisilat dimasukkan ke
dalam tabung reaksi. Kemudian ditambahkan 8 tetes etanol dan 4 tetes asam sulfat
pekat. Etanol digunakan karena merupakan senyawa golongan alkohol danasam
sulfat digunakan sebagai katalis untuk mempercepat reaksi pembentukan ester
(Martin, 2012). Kemudian didinginkan dan
ditambahkan 5 tetes NaHCO3. Bau yang
keluar diamati, menandakan terbentuknya ester. Bau yang dihasilkan pada
percobaan ini seperti bau buah apel. Hasil yang diperoleh menunjukkan reaksi
negatif. Menurut literatur, seharusnya asam salisilat ketika bereaksi dengan alkohol
menghasilkan aroma seperti pisang (Rasyid, 2006). Hal ini terjadi karena aroma
yang dihasilkan tidak terlalu mencolok sehingga sulit ubtuk mengidentifikasikan
bau ester tersebut. Reaksi yang terjadi pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
HOC6H5COOH(aq) + C2H5OH(l) -> HOC6H5COOC2H5(aq)+ H20(aq)

Gambar 7. Pembentukan Ester

Membedakan Karboksilat Mono dan Poli


Asam oksalat (C2H204) merupakan padatan kristal tak bewarna dan bersifat
racun. Mempunyai titik leleh 101°C dan densitas 1,6 (Mulyono, 1996).
Gambar 8. Struktur Asam Oksalat
O

O
Menurut Hart (2003) asam karboksilat dibagi menjadi 2 yaitu mono karboksilat dan
poli karboksilat. Mono karboksilat adalah senyawa yang mempunyai satu gugus
karboksil, sedangkan poli karboksilat adalah senyawa yang mempunyai dua atau
lebih gugus karboksil.
Langkah kerja yang dilakukan yaitu, 5 tetes asam oksalat dan asetat
dimasukkan ke dalam masing-masing tabung. Kemudian ditambahkan 3 tetes FeS04
dan 5 tetes NaOH. Selanjutnya hasil yang didapat diamati dan dicatat. Pada tabung
asam oksalat, dihasilkan larutan jingga. Sedangkan pada tabung asam asetat,
dihasilkan larutan kuning kehitaman. Hasil yang diperoleh menunjukkan reaksi
negatif. Menurut literatur, seharusnya asam karboksilat mono ketika bereaksi
dengan FeS04 dan NaOH menghasilkan warna ungu yang lama-kelamaan menjadi
merah. Sedangkan pada asam karboksilat poli terbentuk larutan berwarna putih
susu (Fessenden dan Fessenden, 1982). Reaksi yang terjadi pada percobaan ini
adalah sebagai berikut: 2CH3COOH + FeS04 + 2NaOH -> (CH3COO)2Fe + Na2S04
+ 2H20

Gambar 9. Membedakan Karboksilat Mono dan Poli

Uji Pengendapan dengan FeCI3


Asam benzoate merupakan asam organik berupa kristal putih berbentuk jarum.
Mempunyai titik leleh 122,4°C, titik didih 249°C, dan densitas 1,27 (Mulyono,
1996).

Gambar 10. Struktur Asam Benzoate


Langkah kerja yang dilakukan yaitu, 1 spatula asam benzoate dimasukkan
ke dalam tabung reaksi dan dilarutkan dengan NaOH. NaOH digunakan sebagai
pelarut karena merupakan pelarut yang positif dalam mengidentifikasi senyawa
asam karena merupakan pelarut yang bersifat basa, sehingga jika dilarutkan maka
asam benzoate akan ternetralisasi dan terurai membentuk ion dan juga air
(Riswiyanto, 2009). Kemudian ditambahkan HCI sampai netral. HCI digunakan
karena merupakan asam kuat sehingga bisa menetralkan larutan tersebut yang
merupakan basa (Mulyono, 1996). Fungsi dari penetralan adalah untuk membuat
pH larutan sama dengan 7 (Halim, 1990). Kemudian dimasukkan FeCI3 5 tetes.
Fungsi dari FeCI3 adalah sebagai zat terlarut dan pelarutnya merupakan larutan
asam benzoate dengan NaOH (Halim, 1990). Kemudian diamati perubahan yang
terjadi. Pada percobaan ini dihasilkan larutan jingga kecokelatan dengan endapan
putih yang bergumpal. Reaksi yang terjadi dalam percobaan ini adalah sebagai
berikut:

3C6H5COOH + 3NaOH + FeCI3 -> Fe(C6H5COO)3 + 3NaCI + 3H20

Gambar 11. Uji Pengendapan dengan FeCI3

Uji KMnO4
Kalium permanganat merupakan garam yang berwujud padatan kristal
berwarna ungu- kehitaman mengkilap. Mempunyai densitas 2,7 pada suhu 240°C
(Mulyono, 2005). Langkah kerja yang dilakukan yaitu, 5 tetes asam asetat dan
salisilat serta 1 spatula asam benzoate dimasukkan ke dalam masing-masing tabung
reaksi. Kemudian ditambahkan 5 tetes larutan KMnO4. Kalium permanganat ini
bersifat pengoksidasi yang kuat yang berfungsi untuk mengetatuhi kandungan
kalium permanganant dalam larutan atau asam karboksilat dan ester (Mulyono,
2009). Kemudian diamati perubahan yang terjadi. Pada tabung asam asetat,
dihasilkan larutan ungu tua yang larut. Pada tabung asam benzoate, dihasilkan
larutan ungu muda yang tidak larut. Pada tabung asam salisilat, dihasilkan larutan
bening berendapan hitam yang tidak larut. Reaksi yang terjadi dalam percobaan ini
adalah sebagai berikut: CH3COOH + KMnO4 -> CH3COOK+ HMnO4
C6H5COOH + KMnO4 -> C6H5COOK+ HMnO4 HOC6H5COOH + KMnO4 ->
HOC6H5COOK+ HMnO4.

Gambar 12. Uji KMnO4

Uji AgNO3 dan Basa


Perak nitrat merupakan zat padat tak berwarna dan mempunyai densitas 4,3 serta
titik leleh 212°C (Martin, 2012). Barium hidroksida merupakan basa anorganik
yang berupa serbuk atau kristal putih dan larut sedikit dengan air. Mempunyai titik
leleh 78°C dan densitas 2,3 (Mulyono, 2005). Langkah kerja yang dilakukan yaitu,
4 tetes asam asetat dan oksalat dimasukkan kedalam tabung reaksi berbeda.
Kemudian ditambahkan 5 tetes AgNO3 dan diamati perubahan yang terjadi. Fungsi
dari AgNO3 adalah sebagai analisis untuk membedakan asam karboksilat dan ester
(Martin, 2012). Pada tabung asam asetat, dihasilkan larutan bening dan tidak ada
endapan. Sedangkan, pada tabung asam oksalat dihasilkan larutan bening dengan
banyak endapan putih. Kemudian dipanaskan dan diamati perubahannya.
Kemudian prosedur yang sama dilakukan dengan penambahan Ba(OH)2. Pada
tabung asam asetat, dihasilkan larutan bening dan tidak ada endapan. Sedangkan,
pada tabung asam oksalat dihasilkan larutan bening dengan sedikit endapan putih.
Reaksi yang terjadi dalam percobaan ini adalah sebagai berikut: CH3COOH +
AgNO3 ->AgCH3COO + H NO3
(COOH)2 + 2AgNO3 Ag2(COOH)2 + 2HNO3 2CH3COOH + Ba(OH)2
Ba(CH3COO)2 + 2H2O 2C2H2O4 + Ba(OH)2 Ba(HC2O4)2 + 2H2O

Gambar 13. Uji AgNO3 (Kiri) dan Basa (Kanan)

Simpulan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa penggunaan
NaHCO3 5% pada asam asetat bertujuan mengidentifikasi keberadaan gugus
karboksil suatu senyawa, dimana dari reaksi ini akan menghasilkan gas CO2. Reaksi
antara asam salisilat dan etanol dengan katalis asam sulfat pekat membentuk ester
yang dapat diidentifikasi dengan timbulnya bau. Membedakan asam
monokarboksilat dan polikarboksilat dapat dilihat dari perubahan warna pada
percobaan yang dilakukan. Uji pengendapan dengan FeCI3 menghasilkan larutan
jingga kecoklatan dan banyak endapan putih. Reaksi antara asam organik dan
KMnO4 menghasilkan warna dan kelarutan yang berbeda. Uji AgNO3 dan basa
menghasilkan larutan bening yang tidak ada endapan dan banyak endapan.
DAFTAR PUSTAKA

Anshory, I., 2003, Acuan Pembelajaran Kimia,Jakarta, Erlangga.

Chasan, N. V., Retnowati, R., Suratmo, 2014, Esterifikasi 1-mentol dan Anhidrida
Asetat dengan Variasi Rasio Mol Reaktan, Kimia Student Journal, 1(2): 276- 282.

Fessenden, R. J., & Fessenden, J.1982, Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid Satu,
Jakarta, Erlangga.

Fessenden, R. J., & Fessenden, J.1994, Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid Dua,
Jakarta, Erlangga.

Halim, 1990, Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Pertama, Jakarta, Erlangga.

Hart, H., 2003, Kimia Organik, Jakarta, Erlangga.

Martin, E. A, 2012, Kamus Sains, Yogyakarta, Pustaka Pelajar.

Mulyono, 1996, Kamus Kimia, Bandung, PT. Genesindo.

Anda mungkin juga menyukai