Jurnal Sainteks
Volume & Halaman Vol.15 no.1/Hal 1-14
Tahun 26 Januari 2021
Penulis Nuri Annisa
Review Ahmad Humaidi Faris Maulana
202105002
2A/S1 Farmasi
Tanggal 01 Juli 2022
ABSTRAK
Telah dilakukan percobaan senyawa asam karboksilat dan ester yang
bertujuan untuk mengetahui sifat serta reaksi senyawa asam karboksilat dan ester.
Percobaan dilakukan melalui uji kualitatif diantaranya asam karboksilat,
pembentukan ester, membedakan karboksilat mono dan poli, uji pengendapan
dengan FeCI2, uji KmnO4, dan uji AgNO3 dan basa. Asam karboksilat dibuat
dengan asam asetat dengan pereaksi natrium bikarbonat 5%, dimana
menghasilkan gelembung berupa gas. Pembentukan ester menggunakan asam
salisilat dengan penambahan asam sulfat, etanol, dan natrium bikarbonat 5% yang
memberikan aroma seperti apel. Membedakan karboksilat mono dan poli dilakukan
dengan penambahan FeSO4 dan NaOH. Identifikasi secara sederhana terhadap
senyawa karboksilat dan ester dilakukan melalui uji pengendapan FeCI3, uji
KMnO4, dan uji AgNO3 dan basa dengan penambahan pereaksi tertentu dan
diamati adanya perubahan warna, terbentuknya endapan, dan kelarutan zat.
ABSTRACT
Experiments on carboxylic acid and ester compounds have been carried
out with the aim of knowing the properties and reactions of carboxylic acid and
ester compounds. The experiment was carried out through qualitative tests
including carboxylic acid, ester formation, differentiating mono and poly
carboxylates, precipitation test with FeCI2, KmnO4 test, and AgNO3 and base
tests. Carboxylic acids are prepared by acetic acid with 5% sodium bicarbonate as
the reagent, which produces gas bubbles. Formation of esters using salicylic acid
with the addition of sulfuric acid, ethanol, and 5% sodium bicarbonate which gives
an apple-like aroma. Distinguishing mono and poly carboxylate is done by adding
FeSO4 and NaOH. Simple identification of carboxylic compounds and esters was
carried out through the FeCI3 precipitation test, KMnO4 test, and AgNO3 and base
tests with the addition of certain reagents and observed for changes in color,
formation of precipitates, and solubility of substances.
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Asam karboksilat adalah senyawa organik yang mengandung sebuah gugus
karboksil (-COOH). Gugus karboksil mengandung sebuah gugus karbonil dan
sebuah gugus hidroksil dengan rumus umum R-COOH. Asam karboksilat bereaksi
dengan alkoholdan fenol menghasilkan ester dan membentuk air sebagai produk
sampingan (Fessenden & Fessenden, 1994).
Asam karboksilat memiliki titik didih lebih tinggi daripada senyawa organik
lainnya yang bobot molekulnya sebanding (Riswiyanto, 2009). Beberapa anggota
asam karboksilat berwujud cairan tak bewarna dengan bau yang tajam, bersifat
polar dan membentuk ikatan hidrogen dengan molekul lain (Hart, 2003). Asam
karboksilat digunakan sebagai bahan pembuatan sabun, pembuatan cuka, dan
digunakan sebagai koagulan dalam pembuatan karet (Martin, 2012).
Prosedur Kerja
Asam Karboksilat
Senyawa yang mengandung asam karboksilat dimasukkan kedalam tabung
reaksi. Kemudian larutan natrium bikarbonat 5% ditambahkan beberapa tetes
Selanjutnya gas yang keluar dari tabung reaksi diperhatikan dan di catat perubahan
yang terjadi.
Pembentukan Ester
Senyawa yang mengandung gugus karboksilat dimasukkan sebanyak 1
ml kedalam tabung reaksi. Kemudian ditambahkan 2 ml etanol dan beberapa tetes
asam sulfat pekat. Selanjutnya didinginkan dan ditambahkan NaHCO3 lalu diamati,
bau yang keluar menandakan terbentuknya ester.
Uji KmnO4
Asam asetat, benzoate, dan salisilat sebanyak 0,1 g/1 m I dimasukkan ke
dalam masing- masing tabung reaksi yang berbeda. Kemudian ditambahkan 2 tetes
larutan KMnO4 dan diamati perubahan yang terjadi.
2
3 Hasil yang Perubahan warna.
didapat diamati dan dicatat.
Uji KMnO4
No Perlakuan Pengamatan
1 Dimasukkan 0,1 g/1 ml asam 1 spatula asam benzoate, dan 5 tetes
asetat, benzoate, dan Salisilat asam asetat dan salisilat.
kedalam masing- masing
tabung reaksi yang berbeda.
2 Ditambahkan 2 tetes larutan 5 tetes KMnO4.
KMnO4.
3 Diamati perubahan yang Asam asetat + KMnO4 —> larut dan
terjadi. warna ungu tua Asam benzoate+
KMnO4 —> tidak larut dan warna
ungu muda Asam salisilat+ KMnO4
—> tidak larut dan warna bening
dengan endapan hitam.
Pembahasan
Asam karboksilat merupakan senyawa organik yang mengandung gugus -
COOH (gugus karbonil dan hidroksil). Dalam tata nama kimia nama asam-asam
karboksilat diberikan akhiran -oat. Asam karboksilat rantai panjang terdapat dialam
sebagai ester dalam lemak dan minyak (asam lemak) (Mulyono, 2005). Nama ester
berasal dari esseig-ather (Jerman), sebuah nama kuno untuk menyebut etil asam
cuka ester atau asam cuka etil (Anshory, 2003). Reaksi pembentukan ester disebut
esterifikasi, yaitu reaksi langsung antara asam karboksilat dengan suatu alkohol
(Fessenden & Fessenden, 1982). Untuk mempercepat terbentuknya ester, dapat
ditambahkan dengan katalis asam sulfat (Rathod, dkk, 2014). Menurut chasana, dkk
(2014), faktor- faktor yang mempengaruhi kecepatan esterifikasi adalah suhu,
waktu reaksi, katalis, pengadukan, dan perbandingan reaktan.
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk melakukan pengujian dan
mengetahui sifat serta reaksi senyawa asam karboksilat dan ester. Prinsip pada
percobaan ini yaitu pengujian terhadap senyawa asam karboksilat dan ester. Metode
yang dilakukan adalah mereaksikan asam karboksilat dengan alkohol yang
menghasilkan ester dan membentuk air sebagai produk sampingan. Ester yang
dihasilkan merupakan cairan astiri yang sering memiliki aroma yang enak.
Asam Karboksilat
Asam asetat (CH3COOH) merupakan cairan kental yang jernih atau padat
seperti kaca dengan bau khas yang menusuk. Memiliki titik leleh 16,6°C dan titik
didih 117,9°C (Mulyono, 1996).
O
Pembentukan Ester
Asam salisilat atau asam 1- hidrogenbenzoate (HOC6H4COOH) merupakan
serbuk kristal putih, berasa manis, dan merupakan ester minyak ganda pura
(Mulyono, 1996).
H—O
Gambar 6. Struktur Asam Salisilat
Langkah kerja yang dilakukan yaitu, 4 tetes asam salisilat dimasukkan ke
dalam tabung reaksi. Kemudian ditambahkan 8 tetes etanol dan 4 tetes asam sulfat
pekat. Etanol digunakan karena merupakan senyawa golongan alkohol danasam
sulfat digunakan sebagai katalis untuk mempercepat reaksi pembentukan ester
(Martin, 2012). Kemudian didinginkan dan
ditambahkan 5 tetes NaHCO3. Bau yang
keluar diamati, menandakan terbentuknya ester. Bau yang dihasilkan pada
percobaan ini seperti bau buah apel. Hasil yang diperoleh menunjukkan reaksi
negatif. Menurut literatur, seharusnya asam salisilat ketika bereaksi dengan alkohol
menghasilkan aroma seperti pisang (Rasyid, 2006). Hal ini terjadi karena aroma
yang dihasilkan tidak terlalu mencolok sehingga sulit ubtuk mengidentifikasikan
bau ester tersebut. Reaksi yang terjadi pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
HOC6H5COOH(aq) + C2H5OH(l) -> HOC6H5COOC2H5(aq)+ H20(aq)
O
Menurut Hart (2003) asam karboksilat dibagi menjadi 2 yaitu mono karboksilat dan
poli karboksilat. Mono karboksilat adalah senyawa yang mempunyai satu gugus
karboksil, sedangkan poli karboksilat adalah senyawa yang mempunyai dua atau
lebih gugus karboksil.
Langkah kerja yang dilakukan yaitu, 5 tetes asam oksalat dan asetat
dimasukkan ke dalam masing-masing tabung. Kemudian ditambahkan 3 tetes FeS04
dan 5 tetes NaOH. Selanjutnya hasil yang didapat diamati dan dicatat. Pada tabung
asam oksalat, dihasilkan larutan jingga. Sedangkan pada tabung asam asetat,
dihasilkan larutan kuning kehitaman. Hasil yang diperoleh menunjukkan reaksi
negatif. Menurut literatur, seharusnya asam karboksilat mono ketika bereaksi
dengan FeS04 dan NaOH menghasilkan warna ungu yang lama-kelamaan menjadi
merah. Sedangkan pada asam karboksilat poli terbentuk larutan berwarna putih
susu (Fessenden dan Fessenden, 1982). Reaksi yang terjadi pada percobaan ini
adalah sebagai berikut: 2CH3COOH + FeS04 + 2NaOH -> (CH3COO)2Fe + Na2S04
+ 2H20
Uji KMnO4
Kalium permanganat merupakan garam yang berwujud padatan kristal
berwarna ungu- kehitaman mengkilap. Mempunyai densitas 2,7 pada suhu 240°C
(Mulyono, 2005). Langkah kerja yang dilakukan yaitu, 5 tetes asam asetat dan
salisilat serta 1 spatula asam benzoate dimasukkan ke dalam masing-masing tabung
reaksi. Kemudian ditambahkan 5 tetes larutan KMnO4. Kalium permanganat ini
bersifat pengoksidasi yang kuat yang berfungsi untuk mengetatuhi kandungan
kalium permanganant dalam larutan atau asam karboksilat dan ester (Mulyono,
2009). Kemudian diamati perubahan yang terjadi. Pada tabung asam asetat,
dihasilkan larutan ungu tua yang larut. Pada tabung asam benzoate, dihasilkan
larutan ungu muda yang tidak larut. Pada tabung asam salisilat, dihasilkan larutan
bening berendapan hitam yang tidak larut. Reaksi yang terjadi dalam percobaan ini
adalah sebagai berikut: CH3COOH + KMnO4 -> CH3COOK+ HMnO4
C6H5COOH + KMnO4 -> C6H5COOK+ HMnO4 HOC6H5COOH + KMnO4 ->
HOC6H5COOK+ HMnO4.
Simpulan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa penggunaan
NaHCO3 5% pada asam asetat bertujuan mengidentifikasi keberadaan gugus
karboksil suatu senyawa, dimana dari reaksi ini akan menghasilkan gas CO2. Reaksi
antara asam salisilat dan etanol dengan katalis asam sulfat pekat membentuk ester
yang dapat diidentifikasi dengan timbulnya bau. Membedakan asam
monokarboksilat dan polikarboksilat dapat dilihat dari perubahan warna pada
percobaan yang dilakukan. Uji pengendapan dengan FeCI3 menghasilkan larutan
jingga kecoklatan dan banyak endapan putih. Reaksi antara asam organik dan
KMnO4 menghasilkan warna dan kelarutan yang berbeda. Uji AgNO3 dan basa
menghasilkan larutan bening yang tidak ada endapan dan banyak endapan.
DAFTAR PUSTAKA
Chasan, N. V., Retnowati, R., Suratmo, 2014, Esterifikasi 1-mentol dan Anhidrida
Asetat dengan Variasi Rasio Mol Reaktan, Kimia Student Journal, 1(2): 276- 282.
Fessenden, R. J., & Fessenden, J.1982, Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid Satu,
Jakarta, Erlangga.
Fessenden, R. J., & Fessenden, J.1994, Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid Dua,
Jakarta, Erlangga.