Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

IDENTIFIKASI ASAM KARBOKSILAT DAN ESTER

Nama : Mutiara Ramadhan

NIM 201030700049

Kelas : 03FKKP004

Tgl praktikum : 23 November 2021 ; pukul 13.50 – 16.20

I. Tujuan Praktikum
1. Agar mahasiswa mampu melakukan reaksi-reaksi untuk mengidentifikasi
senyawa asam karboksilat, berdasarkan gugus fungsi yang terdapat pada tiap
senyawa.
2. Agar mahasiswa mampu membedakan senyawa asam karboksilat yang
satu dengan lainnya berdasarkan reaksi yang terjadi.

II. Prinsip praktikum


Prinsip dari percobaan ini didasarkan pada pemahaman cara untuk mengidentifikasi dan
membedakan senyawa asam karboksilat dan ester yang ditandai dengan perubahan warna,
bau, dan gas.

III. Teori Dasar


Suatu asam karboksilat adalah suatu senyawa organik yang
mengandung gugus karboksil, -CO2H. Gugus karbuksil mengandung sebuah gugus
karbonil dan sebuah gugus hidroksil; antar-aksi dari kedua gugus ini
mengakibatkan suatu kereaktifan kimia yang unik (Fessenden dan Fessenden, 1994)
Asam yang paling penting dalam kimia organik adalah anggota
golongan senyawa yang dikenal sebagai asam karboksilat. Asam karboksilat adalah
turunan hidrokarbon yang mengandung gugus karbonil. Asam karboksilat adalah suatu
asam lemah dengan tetapan asam (Ka) atau pKa (-log Ka) tertentu dengan
persamaan ionisasi. Keasaman adalah kecendrungan ionisasi, maka bila induksi
elektronegativitas makin besar senyawa tersebut makin asam (Ka makin besar atau pKa
makin kecil) artinya makin cenderung melepaskan proton (H+) (Sitorus, 2010).
Asam karboksilat memiliki gugus fungsional -COOH. Gugus fungsi ini
dinamakan karboksil, terdiri atas satu gugus karbonil dan sebuah gugus hidroksil.
Kelompok senyawa ini cukup penting karena dalam kehidupan sehari-hari banyak
digunakan dalam industri maupun laboratorium. Beberapa contoh senyawa nya
yang banyak terdapat di alam, di antaranya adalah lemak hewan dan
minyak tumbuhan (Rasyid, 2006)
Asam yang paling penting dalam kimia organik ialah anggota
golongan senyawa yang dikenal sebagai asam karboksilat. Asam karboksilat adalah
salah satusenyawa organik yang diselidikipaling awal oleh para
kimiawan(Hammond, dkk.,1988).
Asam karboksilat berbeda dari alkohol dari segi derajat kemudahan
melepaskan ion hidrogen. Dapat diketahui bahwa kekuatan suatu asam diukur dari
konsentrasi ion hidrogen yang diberikannya dalam larutan berair. Asam karboksilat
termasuk asam lemah bila dibandingkan dengan asam anorganik seperti asam klorida dan
asam sulfat. Tetapi senyawa ini termasuk asam kuat bila dibandingkan dengangolongan
senyawa organik lainnya. Kekuatan asam karboksilat bergantung pada
keelektronegatifan gugus R dalam R-COOH. Semakin besar keelektronegatifan
gugus R, semakin mudah hidrogen mengion, sehingga semakin kuat asam itu
(Staley, 1992)
Ester dapat dihasilkan dengan cara mereaksikan antara sebuah alkohol dengan
asam karboksilat. Ester diturunkan dari asam karboksilat. Sebuah asam karboksilat
mengandung gugus -COOH,
dan pada sebuah ester hidrogen di gugus ini digantikan oleh sebuah gugus hidrokarbon
dari beberapa jenis. Hidrogen pada gugus -COOH digantikan oleh sebuah gugus alkil,
meskipun tidak jauh beda jika diganti dengan sebuah gugus aril (yang berdasarkan pada
sebuah cincin benzen
Reaksi esterifikasi asam lemak dengan katalis BF3/metanol merupakan
reaksireversibel sehingga untuk mendapatkan metil ester maksimal maka
kesetimbanganreaksi harus bergeser ke kanan. Untuk meningkatkan kesetimbangan
reaksi bergeserke kanan maka komponen reaktan harus berlebih yaitu metanol (Amri,
2012)

IV. Alat dan bahan


Alat dan Bahan :
Alat :
1. Kaki tiga
2. Spirtus
3. Batang pengaduk
4. Gelas ukur
5. Beaker gelas.
6. Pipet tetes
7. Rak tabung.
8. Tabung Reaksi
Bahan :
1. Asam Benzoat
2. Asam Salisilat
3. Natrium Benzoat
4. Marquis
5. Larutan CaCo3
6. Larutan Fecl
7. Metanol
8. Aqua Dest

V. Prosedur
Asam Benzoat :
1. Timbang 1 gram Asam Benzoat
2. Tambahkan 1 ml CaCO3 1%, saring, filtrate
3. Tambahkan FeCl3 1 ml (lihat endapan yang terbentuk, endapan Berwarna coklat)
4. Asam benzoate q.s
5. Tambahkan Metanol 1 ml
6. Tambahkan H2SO4 pekat 1 ml
7. Lalu panaskan sampai terdapat bau pisang

Natrium Benzoat
1. Timbang 0,05 natrium benzoate dan tambahkan 1 ml air
2. Tambahkan FeCl3 1 ml dan lihat perubahan yang terbentuk yaitu terdapat
endapan berwarna coklat
3. Larutkan dalam air Natrium benzoate s dengam air 1 ml
4. Tambahkan HCl 1 N lalu lihat perubahan yang terbentuk yaitu terdapat
endapan berwarna putih

Asam Salisilat
1. Asam salisilat qs lalu tambahkan FeCl3 dan lihat perubahan yang terbentuk yaitu
terdapat endapan berwarna ungu
2. Asam salisilat qs tambahkan H2SO4 lalu dipanaskan dan terdapat bau gandapura
3. Asam salisilat qs tambahkan maruis lihat perubahan yang terbentuk yaitu larutan
merah

VI. Data Pengamatan


No. Sampel Reagen Hasil Foto
1. Asam Benzoat CaCO3 dan FeCl3 Endapan Berwarna
Coklat
2. Asam Benzoat Metanol dan H2SO4 Terdapat Bau Pisang

3. Natrium FeCl3 Endapan Berwarna


Benzoat Coklat

4. Natrium HCL Endapan berwarna


Benzoat putih
5. Asam Salisilat H2SO4 Terdapat Bau
Gandapura

6. Asam Salisilat Marquis Larutan Merah

7. Asam Salisilat FeCl3 Endapan Ungu

VII. Pembahasan
Pada praktikum kali ini, dilakukan identifikasi asam karboksilat dan ester. Suatu
asam karboksilat adalah suatu senyawa organik yang mengandunggugus
karboksil, -CO2H. Gugus karbuksil mengandung sebuah gugus karbonil dansebuah
gugus hidroksil; antar-aksi dari kedua gugus ini mengakibatkan suatu
kereaktifan kimia yang unik (Fessenden dan Fessenden, 1994).
Asam karboksilat memiliki gugus fungsional -COOH. Gugus fungsi ini
dinamakan karboksil, terdiri atas satu gugus karbonil dan sebuah gugus hidroksil.
Kelompok senyawa ini cukup penting karena dalam kehidupan sehari-hari banyak di
gunakan dalam industri maupun laboratorium. Beberapa contoh senyawa nya yang
banyak terdapat di alam, di antaranya adalah lemak hewan dan minyak tumbuhan (Rasyid,
2006)
Pada percobaan ini, digunakan sampel asam benzoate yang ditimbang sebanyak 1
gram lalu Tambahkan 1 ml CaCO3 1%, saring dan filtrat filtrate, kemudian Tambahkan
FeCl3 1 ml (lihat endapan yang terbentuk, endapan Berwarna coklat). Percobaan yang
kedua yang digunakan asam benzoate q.s (seujung spatula)kemudian Tambahkan
Metanol 1 ml, lalu Tambahkan H2SO4 pekat 1 ml Lalu panaskan sampai terdapat bau
pisang.
Selanjutnya, pada sampel yang ke dua menggunakan 0,05 g Natrium benzoate dan
tambahkan 1 ml air, Tambahkan FeCl3 1 ml dan lihat perubahan yang terbentuk yaitu
terdapat endapan berwarna coklat, Larutkan dalam air Natrium benzoate s dengan air 1
ml, Tambahkan HCl 1 N lalu lihat perubahan yang terbentuk yaitu terdapat endapan
berwarna putih
Selanjutnya, pada sampel yang ke tiga Asam salisilat qs lalu tambahkan FeCl3 dan
lihat perubahan yang terbentuk yaitu terdapat endapan berwarna ungu. Asam salisilat qs
tambahkan H2SO4 lalu dipanaskan dan terdapat bau gandapura. Asam salisilat qs
tambahkan marquis lihat perubahan yang terbentuk yaitu larutan merah
Hasil pengamatan pada praktikum kali ini adalah pada sampel pertama pada
sampel asam benzoate dan reagen CaCO3 dan FeCl3 hasilnya adalah endapan berwarna
coklat. Kemudian asam benzoate dengan reagen methanol dan H2SO4 hasilnya adalah
terdapat bau pisang.
Pada sampel yang kedua, Natrium benzoate dengan FeCl3 menunjukan hasil
endapan berwarna coklat. Lalu pada Natrium benzoate dengan HCl hasilnya adalah
terdapat endapan berwarna putih.
Pada sampel yang ketiga, Asam salisilat dengan FeCl3 menunjukan hasil endapan
berwarna ungu. Lalu Asam salisilat dengan H2SO4 terdapat bau gandapura. Dan yang
terakhir pada sampel Asam salisilat dengan Marquis hasilnya yaitu larutan berwarna
merah.

VIII. Kesimpulan
Suatu asam karboksilat adalah suatu senyawa organik yang
mengandunggugus karboksil, -CO2H. Gugus karbuksil mengandung sebuah gugus
karbonil dansebuah gugus hidroksil; antar-aksi dari kedua gugus ini
mengakibatkan suatukereaktifan kimia yang unik (Fessenden dan Fessenden, 1994)
Hasil pengamatan pada praktikum kali ini adalah pada sampel pertama pada
sampel asam benzoate dan reagen CaCO3 dan FeCl3 hasilnya adalah endapan berwarna
coklat. Kemudian asam benzoate dengan reagen methanol dan H2SO4 hasilnya adalah
terdapat bau pisang.
Pada sampel yang kedua, Natrium benzoate dengan FeCl3 menunjukan hasil
endapan berwarna coklat. Lalu pada Natrium benzoate dengan HCl hasilnya adalah
terdapat endapan berwarna putih.
Pada sampel yang ketiga, Asam salisilat dengan FeCl3 menunjukan hasil endapan
berwarna ungu. Lalu Asam salisilat dengan H2SO4 terdapat bau gandapura. Dan yang
terakhir pada sampel Asam salisilat dengan Marquis hasilnya yaitu larutan berwarna
merah.

IX. Daftar Pustaka


Fessenden, R.J., dan Fessenden, J.S., 1994, Kimia Organik edisi ketiga jilid
2.Erlangga, Jakarta

Sitorus, M., 2010, Kimia Organik Umum, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Rasyid, M., 2006, Kimia Organik 1, UNM, Makassar.

Hammond, G.S., J.B., Hendrickson,S.H., Pine, dan S.J., Cram, 1988,


KimiaOrganik 1, ITB, Bandung.
Staley, D., 1992, Pengantar Kimia Organik dan Hayati, ITB, Bandung.

Amri, A., P., Burhan dan A., Wahyudi, 2012, Sintesis 2-Hidroksi propil karboksilatdari
Asam Lemak, Jurnal Teknik Pomits,1(1): 1-4.

Anda mungkin juga menyukai