Anda di halaman 1dari 4

TUGAS REVIEW JURNAL KIMIA ORGANIK

“Senyawa Asam Karboksilat”

KELOMPOK 4

Disusun oleh:

Ummi Hanidah 2210212005

Muhammad Ferdian 2210212010

Brooklyn Razan Fachrudin 2210212014

Alyaa Shofura Ahmad 2210212023

Raffi Joe Bhagaskara 2210212032

Dosen Pengampu:

apt. Aulia Farkhani, M.Farm.

FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI FARMASI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA

2023
REVIEW JURNAL

A. Judul
SENYAWA ASAM KARBOKSILAT DAN ESTER
B. Pengarang
Antonius*, Dhifa Melvine, Ditya Marissa, Leni Juniarti,Novi Kartika, Nurmanisari, Vridolin Vicry
C. Jurnal, Tahun Terbit, Volume dan Halaman
Jurnal : Research Gate
Tahun terbit : 2021
Volume dan halaman : -

D. Abstrak
Telah dilakukan percobaan senyawa asam karboksilat dan ester yang bertujuan untuk mengetahui
sifat serta reaksi senyawa asam karboksilat dan ester. Percobaan dilakukan melalui uji kualitatif
diantaranya asam karboksilat, pembentukan ester, membedakan karboksilat mono dan poli, uji
pengendapan dengan FeCl2, uji KmnO4, dan uji AgNO3 dan basa. Asam karboksilat dibuat
dengan asam asetat dengan pereaksi natrium bikarbonat 5%, dimana menghasilkan gelembung
berupa gas. Pembentukan ester menggunakan asam salisilat dengan penambahan asam sulfat,
etanol, dan natrium bikarbonat 5% yang memberikan aroma seperti apel. Membedakan karboksilat
mono dan poli dilakukan dengan penambahan FeSO4 dan NaOH. Identifikasi secara sederhana
terhadap senyawa karboksilat dan ester dilakukan melalui uji pengendapan FeCl3, uji KMnO4, dan
uji AgNO3 dan basa dengan penambahan pereaksi tertentu dan diamati adanya perubahan warna,
terbentuknya endapan, dan kelarutan zat.

E. Pendahuluan
Asam karboksilat adalah senyawa organik yang mengandung sebuah gugus karboksil (-COOH).
Gugus karboksil mengandung sebuah gugus karbonil dan sebuah gugus hidroksil dengan rumus
umum R-COOH. Asam karboksilat bereaksi dengan alkohol dan fenol menghasilkan ester dan
membentuk air sebagai produk sampingan (Fessenden & Fessenden, 1994). Asam karboksilat
memiliki titik didih lebih tinggi daripada senyawa organik lainnya yang bobot molekulnya
sebanding (Riswiyanto, 2009). Beberapa anggota asam karboksilat berwujud cairan tak berwarna
dengan bau yang tajam, bersifat polar dan membentuk ikatan hidrogen dengan molekul lain (Hart,
2003). Asam karboksilat digunakan sebagai bahan pembuatan sabun, pembuatan cuka, dan
digunakan sebagai koagulan dalam pembuatan karet (Martin, 2012).
F. Teori
Asam karboksilat merupakan senyawa organik yang mengandung gugus –COOH (gugus karbonil
dan hidroksil). Dalam tata nama kimia nama asam-asam karboksilat diberikan akhiran –oat.
Asam asetat (CH3COOH) merupakan cairan kental yang jernih atau padat seperti kaca dengan bau
khas yang menusuk. Memiliki titik leleh 16,6°C dan titik didih 117,9°C (Mulyono, 1996).
Natrium bikarbonat (NaHCO3) merupakan serbuk putih, mudah larut dalam air, terurai pada 20°C,
dan densitas 2,16 (Mulyono, 2005).

G. Tujuan Penelitian
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk melakukan pengujian dan mengetahui sifat serta reaksi
senyawa asam karboksilat dan ester. Prinsip pada percobaan ini yaitu pengujian terhadap senyawa
asam karboksilat dan ester.

H. Metode Penelitian
Senyawa yang mengandung asam karboksilat dimasukkan kedalam tabung reaksi. Kemudian
larutan natrium bikarbonat 5% ditambahkan beberapa tetes. Selanjutnya gas yang keluar dari
tabung reaksi diperhatikan dan dicatat perubahan yang terjadi. Metode yang dilakukan adalah
mereaksikan asam karboksilat dengan alkohol yang menghasilkan ester dan membentuk air sebagai
produk sampingan. Ester yang dihasilkan merupakan cairan astiri yang sering memiliki aroma yang
enak.

I. Langkah-Langkah Penelitian
Langkah kerja yang dilakukan yaitu, 4 tetes asam asetat dimasukkan kedalam tabung reaksi.
Kemudian ditambahkan 4 tetes natrium bikarbonat 5%, fungsi penambahan NaHCO3 adalah untuk
membentuk gelembung gas CO2 karena asam karbonat yang dihasilkan tidak stabil sehingga
membentuk CO2 dan air (Mulyono, 1996). Selanjutnya gas yang keluar dari tabung reaksi
diperhatikan dan dicatat. Reaksi yang terjadi pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
CH3COOH(aq) + NaHCO3(aq) → CH3COONa(aq) + CO2(g) + H2O(aq)

J. Hasil Penelitian
Pada pembentukan ester bau yang dihasilkan seperti bau buah apel. Hasil yang diperoleh
menunjukkan reaksi negatif. Menurut literatur, seharusnya asam salisilat ketika bereaksi dengan
alkohol menghasilkan aroma seperti pisang (Rasyid, 2006). Hal ini terjadi karena aroma yang
dihasilkan tidak terlalu mencolok sehingga sulit untuk mengidentifikasikan bau ester tersebut.
Reaksi yang terjadi pada percobaan ini adalah sebagai berikut: HOC6H5COOH(aq) + C2H5OH(l)
→ HOC6H5COOC2H5(aq) + H2O(aq). Saat membedakan karboksilat mono dan poli Hasil yang
diperoleh menunjukkan reaksi negatif. Menurut literatur, seharusnya asam karboksilat mono ketika
bereaksi dengan FeSO4 dan NaOH menghasilkan warna ungu yang lama-kelamaan menjadi merah.
Sedangkan pada asam karboksilat poli terbentuk larutan berwarna putih susu (Fessenden dan
Fessenden, 1982). Reaksi yang terjadi pada percobaan ini adalah sebagai berikut: 2CH3COOH +
FeSO4 + 2NaOH → (CH3COO)2Fe + Na2SO4 + 2H2O. Untuk uji pengendapan dengan FeCl3
pada percobaan ini dihasilkan larutan jingga kecokelatan dengan endapan putih yang bergumpal.
Reaksi yang terjadi dalam percobaan ini adalah sebagai berikut: 3C6H5COOH + 3NaOH + FeCl3
→ Fe(C6H5COO)3 + 3NaCl + 3H2O. Pada uji KmnO4 tabung asam asetat, dihasilkan larutan
ungu tua yang larut. Pada tabung asam benzoate, dihasilkan larutan ungu muda yang tidak larut.
Pada tabung asam salisilat, dihasilkan larutan bening berendapan hitam yang tidak larut. Reaksi
yang terjadi dalam percobaan ini adalah sebagai berikut: CH3COOH + KMnO4 → CH3COOK +
HMnO4 ; C6H5COOH + KMnO4 → C6H5COOK + HMnO4 ; HOC6H5COOH + KMnO4 →
HOC6H5COOK + HMnO4. Pada uji AgNO3 dan basa tabung asam asetat menghasilkan larutan
bening dan tidak ada endapan. Sedangkan, pada tabung asam oksalat dihasilkan larutan bening
dengan sedikit endapan putih. Reaksi yang terjadi dalam percobaan ini adalah sebagai berikut:
CH3COOH + AgNO3 → AgCH3COO + HNO3 ; (COOH)2 + 2AgNO3 → Ag2(COOH)2 +
2HNO3 ; 2CH3COOH + Ba(OH)2 → Ba(CH3COO)2 + 2H2O ; 2C2H2O4 + Ba(OH)2 →
Ba(HC2O4)2 + 2H2O.
K. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa penggunaan NaHCO3 5% pada
asam asetat bertujuan mengidentifikasi keberadaan gugus karboksil suatu senyawa, dimana dari
reaksi ini akan menghasilkan gas CO2. Reaksi antara asam salisilat dan etanol dengan katalis asam
sulfat pekat membentuk ester yang dapat diidentifikasi dengan timbulnya bau. Membedakan asam
monokarboksilat dan polikarboksilat dapat dilihat dari perubahan warna pada percobaan yang
dilakukan. Uji pengendapan dengan FeCl3 menghasilkan larutan jingga kecoklatan dan banyak
endapan putih. Reaksi antara asam organik dan KMnO4 menghasilkan warna dan kelarutan yang
berbeda. Uji AgNO3 dan basa menghasilkan larutan bening yang tidak ada endapan dan banyak
endapan.

L. Kelebihan Penelitian
Dapat mengidentifikasi secara sederhana terhadap senyawa karboksilat dan ester dilakukan melalui
uji pengendapan FeCl3, uji KMnO4, dan uji AgNO3 dan basa dengan penambahan pereaksi
tertentu dan diamati adanya perubahan warna, terbentuknya endapan, dan kelarutan zat. Lalu,
pemaparan hasil dan data pengamatan sudah ringkas dan rapi menggunakan tabel.

M. Kekurangan Penelitian
Pada bagian pembahasan hasil dan data pengamatan terdapat hasil uji yang berbeda dengan teori
yang dijadikan sebagai acuan, tetapi tidak diberikan penjelasan mengapa hasil penelitian tersebut
dapat berbeda dengan teori yang digunakan. Seharusnya, diberikan pemaparan, alasan atau asumsi
untuk pembaca agar setidaknya dapat dipelajari penyebab dari hal tersebut.

N. Daftar Pustaka

Link:
https://www.researchgate.net/profile/Anto-Nius/publication/348757307_SENYAWA_ASAM_KAR
BOKSILAT_DAN_ESTER/links/600f8c8392851c13fe39c576/SENYAWA-ASAM-KARBOKSIL
AT-DAN-ESTER.pdf

Anda mungkin juga menyukai